Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERILAKU KELOMPOK DAN INTERPERSONAL

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perilaku


Keorganisasian

DISUSUN OLEH:

1. Agnas Syaeful Rahman (205190)

2. Lulu Qolbiyah (209292)

3. Pitriani Pujilestari (205107)

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI TRIDHARMA
2021
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat, karunia dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Perilaku Kelompok dan Interpersonal” sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan..
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Perilaku Keorganisasian di
program studi S-1 Akuntansi. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Muhamad Lutfi Hakim, S.Hum., M.M. selaku dosen pengampu mata kuliah
Perilaku Keorganisasian.
Kami memahami bahwa masih sangat banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini, sehingganya kami mengharapkan kritik dan saran demi mencapai
kesempurnaan dalam pembuatan makalah ini.

Bandung, 24 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

MAKALAH............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................................3
BAB 1......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................4
1. Latar Belakang...........................................................................................................4
2. Rumusan Masalah......................................................................................................4
3. Tujuan.........................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................................6
A. Berbagai Perspektif terhadap kelompok..................................................................6
B. Jenis-Jenis Kelompok.................................................................................................7
C. Motivasi Pembentukan Kelompok............................................................................8
D. Tahap-Tahap Pengembangan Kelompok.................................................................9
E. Ciri-Ciri Kelompok....................................................................................................9
F. Konsep Peran..............................................................................................................9
G. Model Terpadu dari Pembentukan dan Pengembangan Kelompok....................12
BAB III..................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................13
A. Kesimpulan...............................................................................................................13
B. Saran.........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Makhluk hidup pada dasarnya adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendiri
sehingga akan selalu membutuhkan bantuan orang lain. Selain itu, makhluk hidup
dalam kehidupannya juga saling berkelompok dengan sendirinya. Perilaku manusia
itu berada dalam sebuah kelompok merupakan sebuah awal dari perilaku organisasi.
Karena masalah manusia yang secara konsisten selalu berkembang dan rumit, maka
masalah individu, kelompok dan khususnya masalah perilaku organisasi secara
progresif setiap harinya berkembang juga.

Perilaku kelompok pada hakikatnya didasarkan pada ilmu perilaku yang


sebenarnya dibuat oleh sendiri yang berkembang pada tingkah laku manusia dalam
pergaulan. Kerangka dasar pada perilaku kelompok sendiri dalam pengetahuannya
didukung oleh dua komponen yakni menjadi orang-orang tertentu yang berperilaku
dan organisasi formal sebagai forum diskusi untuk perilaku tersebut. Interpersonal
merupakan kegiatan komunikasi antara dua individu ataupun lebih baik secara
formal maupun tidak formal.

2. Rumusan Masalah

A. Apa saja yang menjadi perspektif terhadap kelompok?

B. Jelaskan apa saja jenis-jenis kelompok!

C. Apa yang menjadi motivasi dalam pembentukan sebuah kelompok?

D. Jelaskan tahap-tahap yang dilalui dalam pengembangan kelompok!

E. Sebutkan ciri-ciri pada kelompok!

F. Apa yang dimaksud dengan konsep peran?


G. Gambarkan model terpadu dari pembentukan dan pengembangan kelompok!

3. Tujuan

Agar para pembaca memahami tentang perilaku kelompok dan interpersonal yang
didalamnya berisi perspektif terhadap kelompok, jenis-jenis kelompok, motivasi
pembentukan kelompok, tahapan-tahapan pengembangan kelompok, ciri-ciri
kelompok, konsep peran dan model terpadu dari pembentukan dan pengembangan
kelompok
BAB II
PEMBAHASAN

A. Berbagai Perspektif terhadap kelompok

1. Kelompok dalam artian Persepsi

Merupakan individu-individu yang terlibat dengan interaksi satu sama lain pada
suatu pertemuan tatap muka atau rangkaian dari pertemuan tersebut, di mana masing-
masing individu mendapatkan beberapa kesan atau wawasan informasi yang cukup jelas
berkaitan dengan individu yang berbeda bahwa dia dapat menanggapi satu sama lain
sebagai seorang individu yang saling memberikan interaksi, terlepas dari kenyataannya
bahwa itu mungkin sangat baik untuk mengingat bahwa yang lain hadir. 1

2. Kelompok dalam artian Organisasi

Merupakan suatu sistem yang terkoordinasi dari setidaknya dua atau lebih yang
saling berhubungan dengan tujuan agar sistem tersebut melakukan beberapa fungsi,
memiliki pengaturan standar koneksi, peranan antara para anggotanya, dan memiliki
seperangkat norma yang mengawasi fungsi kelompok dan masing-masing individu-
individunya. 2

3. Kelompok dalam artian Motivasi

Merupakan kumpulan orang-orang yang kehadirannya sebagai perkumpulan


menguntungkan individu-individu. 3

1
R.F. Bales, Interaction Process Analysis. 1950:33.
2
J.W. David & M Harari. Social Psychology, Individual, Group, Societies. 1958:237.
3
Bernard M Bass, Leadership. Psychology, and Organization Behavior 1960:39.
4. Kelompok dalam artian Interaksi

Adalah jumlah individu yang berkomunikasi satu sama lain yang sering melampaui
jangka waktu tertentu, dan yang sedikit jumlahnya dengan tujuan agar semua orang
dapat berbicara satu sama lain, bukan sebagai individu kedua melalui orang lain,
melainkan saling berhadapan.4

B. Jenis-Jenis Kelompok

Jenis-Jenis Kelompok diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu :

1. Kelompok Formal yaitu suatu kelompok kerja yang diciptakan oleh atasan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi itu sendiri.
Kelompok formal disubklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu kelompok
komando dan kelompok tugas yaitu sebagai berikut :

a. Kelompok Komando (Command Group) adalah sebuah kelompok yang


diinstruksikan langsung oleh organisasi yang bersangkutan. Kelompok
ini terdapat seorang manajer dan bawahan langsungnya. Contohnya
adalah direktur Audit bersama dengan inspekturnya.

b. Kelompok Tugas (Task Group) adalah suatu kelompok yang berisi dari
mereka yang saling bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan.
Contohnya adalah interaksi karyawan administrasi perusahaan asuransi,
jika klaim asuransi suatu kecelakaan diajukan.

2. Kelompok Informal yaitu kelompok yang hadir sebagai tanggapan dari


upaya individu-individu yang munvul akibat dasar kepentingan yang sama
4
G.C.Homans. The Human Group. 1959:1.
sehingga butuh akan adanya kontak social. Contohnya kelompok jum’at
kliwonan karena kelompok ini didasari kesamaan kepentingan dan
persahabatan

C. Motivasi Pembentukan Kelompok

Kebutuhan individu dalam membentuk kelompok informal maupun formal


itu didasarkan oleh beberapa alasan, yaitu :

1. Alasan Pemuasan Kebutuhan

Karena adanya ingin merasa puas dalam memenuhi kebutuhan sehingga


hal ini dapat menjadi motivasi kuat yang membuat terbentuknya sebuah
kelompok. Kebutuhan yang di inginkan yaitu :

a. Keamanan

Dengan bergabungnnya individu pada suatu kelompok maka akan


muncul rasa aman terhadap individu-individu tersebut karena merasa
lebih kuat sehingga keraguan terhadap dirinya sendiri menjadi berkurang
dan menjadi lebih kuat terhadap ancaman bila mereka merupakan bagian
dari sebuah kelompok.

b. Status

Jika kelompok tersebut dianggap penting oleh orang lain maka


akan memberikan pengakuan dan status kepada para anggota nya.

c. Penghargaan diri

Suatu kelompok yang dapat memberikan perasaan harga diri


kepada setiap anggotanya.

d. Pertalian
Sebuah kelompok harus dapat memberikan kepada anggotanya
kebutuhan sosial. Bagi banyak orang, interaksi di tempat kerja akan
menjadi sumber utama mereka untuk memenuhi kebutuhan akan
pertalian.

e. Kekuatan

Apa yang tidak bisa dicapai jika dikerjakan oleh satu orang,
sering menjadi mungkin dapat dicapai melalui kelompok karena
banyaknya orang. Contohnya para kelompok petani ikan di Waduk
Cirata Kabupaten Bandung Barat sangat mengharapkan bantuan dari
pemerintah karena mengalami musibah ratusan ikan hasil budidaya
jaring apung mengalami mabuk dan mati.5

f. Prestasi baik

Adanya kebutuhan untuk mengumpulkan bakat, pengetahuan,


atau wawasan agar pekerjaan dapat diselesaikan

2. Alasan Tujuan Kelompok

Tujuan masuk salah satu kelompok yaitu dapat menjelaskan mengapa


individu atau seseorang dapat tertarik pada suatu kelompok, seperti ingin
menambah pengalaman atau wawasan.

3. Alasan Ekonomi

Dalam suatu kelompok, para individu percaya bahwa dengan


terbentuknya kelompok dapat memperoleh kemanfaatan ekonomi yang lebih
besar daripada pekerjaan mereka jika mereka berorganisasi. Dengan bekerja
dan berhimpun dalam sebuah kelompok sehingga para individu dapat
memperoleh keuntungan ekonomi yang lebih besar.

5
Ramdhani, D. 2013. Para Petani Ikan Berharap Bantuan. Bandung : Inilah Koran.
D. Tahap-Tahap Pengembangan Kelompok
Kelompok biasanya berkebang melalui suatu urutan terstandar dalam
evolusi sebuah kelompok tersebut. Urutan ini disebut dengan model lima tahap
perkembangan kelompok. Meskipun tidak semua kelompok mengikuti pola ini,
model lima tahap perkembangan kelompok akan sangat berguna untuk
memahami perkembangan suatu kelompok.

Model Lima Tahap

Model lima tahap perkembangan kelompok (five-stage group-development


model) menyebutkan karakteristik perkembangan kelompok dalam lima tahapan
yang berbeda :

1. Tahap pembentukan (forming), Tahap di mana individu tidak tahu untuk


memutuskan tempat mereka dikelompok dan aturan di dalam kelompok itu.
Pada tahap ini digambarkan oleh banyak kerentanan tentang tujuan dan
sasaran dalam sebuah kelompok. Individu dalam tahap ini mencoba mencari
tahu jenis perilaku apa yang memadai. Tahap ini selesai ketika individu
sudah mulai menganggap diri mereka bagian dari suatu kelompok.

2. Tahap timbulnya konflik (storming stage), dalam tahap ini para individu
menerima keberadaan kelompok tersebut, tetapi terjadi penolakan dari
kelompok pada setiap individu. Lebih lanjut lagi, terjadi konflik atas siapa
yang akan mengendalikan kelompok. Tahap ini selesai ketika tedapat suatu
kedudukan yang relatif sesuai dari kepemimpinan kelompok.

3. Tahap normalisasi (norming stage), dalam tahap ini terbentuk hubungan


yang dekat. Tahap ini selesai bila kelompok telah menjadi solid, terdapat
rasa persahabatan, dan kelompok tersebut menggabungkan serangkaian
ekspetasi umum definisi yang benar atas perilaku para individu.

4. Tahap pengerjaan (performing), dalam tahap ini struktur telah berfungsi


dengan baik dan diterima dengan baik pula. Kekuatan kelompok telah
berpindah dari mencoba memahami antar individu menjadi mengerjakan
tugas yang ada.

5. Tahap pembubaran (adjoourning stage), merupakan tahap terakhir dalam


model ini, dan dicirikan oleh perhatian untuk menyelesaikan aktivitas-
aktivitas dibandingkan tugas dalam kelompok tersebut, sehingga terdapat
respons yang berbeda-beda dari setiap anggota kelompok dalam tahap ini.

E. Ciri-Ciri Kelompok

Adapun ciri-ciri dari kelompok yang perlu diketahui, yakni sebagai berikut :

1. Adanya rasa dari setiap anggota merupakan bagian dari satu kesatuan,
meminimalisir rasa egois.

2. Ada hubungan timbal balik pada setiap anggota dan interaksi yang aktif.

3. Terdapat dorongan sehingga setiap individu memiliki maksud dan tujuan


yang sama, agar terjalin lebih dalam rasa persaudaraan pada setiap anggota.

4. Adanya struktur dalam kelompok yang membagi-bagi tugas pada setiap


anggota kelompok, agar setiap individu menjalankan tugas masing-masing
yang sesuai.

F. Konsep Peran
Konsep peran dalam sebuah kelompok sangat penting karena untuk memahami
perilaku yang diharapkan kepada suatu posisi tertentu dalam berorganisasi. Peranan
merupakan seperangkat perilaku yang sudah terorganisir 6
Dalam sebuah kelompok para individu perlu mengetahui identitas peran dan
persepsi peran.

1. Identitas Peran merupakan sikap dan perilaku yang harus dilakukan secara

6
Gibson I Donnelly. Organisasi Perilaku-struktur-proses. 2002.
konsisten dengan suatu peran.

2. Persepsi Peran merupakan pandangan orang terhadap sebuah peran. Dalam


persepsi peran pada dasarnya terdapat persepsi yang berbeda dari peranan yang
sama yaitu :

a. Persepsi Organisasi merupakan jabatan yang dipegang oleh individu dalam


sebuah organisasi yakni jumlah total peranan yang telah dirumuskan secara
organisasi.

b. Persepsi Kelompok adalah hubungan antara individu dengan berbagai


kelompok lainnya, dimana mereka yang menjadi anggotanya. Sehingga
dalam hal ini hubungan peran sama dengan norma kelompok.

c. Persepsi Individu merupakan setiap individu dalam sebuah oranisasi sudah


memiliki persepsi tentang peranannya yang telah dirumuskan dengan jelas.

3. Konflik Peranan (Role Conflict)

Konflik peranan merupakan sebuah situasi dimana seseorang dihadapkan dengan


peran yang berlainan atau tidak sesuai. Beberapa konflik peranan yang dapat
terjadi dalam organisasi yaitu :

a. Konflik peranan orang (person-role conflict) merupakan konflik yang terjadi


karena tuntutan dasar yang melanggar niali-nilai dasar, sikap, dan kebutuhan
para individu yang menjabat suatu posisi tersebut.

b. Konflik di dalam peranan (Intrarole conflict) yaitu sebuah konflik yang


terjadi jika seseorang berbeda dalam merumuskan peranan, maka tidak
mungkin bagi orang tersebut memegang peranan itu untuk memenuhi semua
harapan.

c. Konflik antarperanan (Interrole conflict) yakni konflik yang terjadi karena


dihadapkan dengan peranan ganda sehingga terjadi harapan yang
bertentangan.

G. Model Terpadu dari Pembentukan dan Pengembangan Kelompok

Alasan Pembentukan Kelompok

1. 1. Pemenuhan Kebutuhan
Jenis-Jenis Kelompok
2. Keamanan
Formal
3. Status
Komando
4. Pertalian

Tahap Pengembangan Kelompok


Ciri-Ciri Kelompok
Model Lima Tahap
Rasa kesatuan

Hubungan timbal balik Pembentukan

Terdapat dorongan Timbul Konflik

Hasil Akhir

Prestasi Individu
Prestasi Kelompok
Prestasi dan Keaktifan Organisasi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Perilaku kelompok adalah suatu tindakan yang dilakukan seseorang


dengan orang lain untuk mendapatkan aspirasi individu, berkomunikasi dari
setiap orang dan berkumpul bersama untuk mencapai tujuan yang ingin
dicapai.

Perilaku kelompok pada hakikatnya didasarkan pada ilmu perilaku yang


sebenarnya dibuat oleh sendiri yang berkembang pada tingkah laku manusia
dalam pergaulan. Kerangka dasar pada perilaku kelompok sendiri dalam
pengetahuannya didukung oleh dua komponen yakni menjadi orang-orang
tertentu yang berperilaku dan organisasi formal sebagai forum diskusi untuk
perilaku tersebut.

B. Saran

Dengan adanya penulisan materi pada makalah ini, diharapkan para


pembaca dapat memahami isi materi diatas tentang Perilaku Kelompok dan
Interpersonal. Sehingga membuat para pembaca dapat melaksanakan
kegiatan organisasi dengan baik dan sesuai dengan yang ingin dicapai di
setiap kelompok tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Suwarto. 2010. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta:Universitas Atma Jaya


Yogyakarta.

Gibson, J. L. 1991. Organisasi. Jakarta : Erlangga.

Ramdhani, D. 2013. Para Petani Ikan Berharap Bantuan. Bandung : Inilah Koran.

Shadrina, A. 2013. Perilaku Kelompok, (Online).


(http://dilahshadrina.blogspot.co.id/2013/05/perilaku-kelompok_6.html. diakses 25
September 2021).

Suryani, Kadek Ni. dkk. 2019. Buku Ajar Perilaku Organisasi. Denpasar : Nilacakra.

Anda mungkin juga menyukai