Disusun Oleh :
KELOMPOK II
1. FADLAN : 2066MM01023
PROGRAM MAGISTER
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM-ENAM KENDARI
2021
i|Page
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….. 1
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 2
A. Latar Belakang 2
………………………………………………………………. 3
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………... 3
C. Tujuan ………………………………………………………………………... 4
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………….. 4
2.1 Pengertian Perencanaan Strategi 6
MSDM…………………………………... 7
2.2 Langkah-Langkah Perencanaan 8
Strategis………………………………….. 12
2.3 Penentuan Isu-Isu 17
SDM……………………………………………………… 20
2.4 Perencanaan SDM dan Peran Baru 20
SDM…………………………………... 23
2.5 Perumusan Strategi MSDM………………………………………………….
2.6 Perbedaan MSDM di Kantor Pemerintahan dan Non Pemerintahan…….
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………..
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...
ii
KATA PENGANTAR
Wassalamu’alaikum, wr, wb
Penyusun
1|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan demikian, SDM dalam organisasi harus dikelola secara baik dan
dikembangkan secara berkesinambungan dengan strategi yang tepat.
Perubahan zaman yang begitu cepat membuat perencanaan strategi menjadi
lebih penting. Bahkan ini akan menjadi dengan banyak masalah yang harus
diselesaikan sementara sumber dayanya terbatas.
2|Page
lebih tentative (sementara), terminology yang singkat dan terfocuskan.
Strategi disusun untuk membantu organisasi agar mampu memikirkan dan
mengarahkan masalah-masalah yang menuntut perubahan dan memberikan
kesempatan untuk mengatur perubahan-perubahan tersebut secara efektif.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
C. Tujuan
3|Page
BAB II
PEMBAHASAN
4|Page
Sebuah perkembangan baru-baru ini semakin mendekatkan integrasi
departemen SDM dengan perencanaan manajerial dan pembuatan
keputusan. Maka manajemen atas menyadari bahwa waktunya untuk
mempertimbangkan batasan-batasan atau kekuatan SDM adalah disaat
keputusan bisnis yang strategis sedang dirumuskan, dan bukannya
setelah dibuat
3. William F. Glueck dan Lawrence R. Jauch (1984:5)
“Strategic management is a stream of decisions and actions which
leads to the development of an effective strategy or strategies to help
achive corporate abjective and make strategies decisions.’
Manajemen Strategis merupakan aliran keputusan dan tindakan-
tindakan yang membawa kepada perkembangan strategi-strategi
efektif dalam membantu mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Proses
manajemen yang strategis adalah cara perencana dalam menentukan
tujuan-tujuan dan membuat keputusan yang strategis.
5|Page
dan lebih fleksibel. Strategi manajemen SDM juga dapat diartikan sebagai
suatu pola penyebarann SDM yang terencana dan suatu tindakan yang
dimaksudkan untuk meyakinkan dan meningkatkan bahwa organisasi
dapat mencapai tujuan.
6|Page
penghambat atau merintangi perencanaan strategi (usia, gaji,
kurangnnya promosi)?
7|Page
Focus SDM berimplikasi pada perubahan yang membuat para
manajer dapat menentukan isu0isu yang mereka perlukan. Dugaan bahwa
focus SDM adalah dasar perumusan strategi, bukanlah sesuatu yang baru.
Namun demikian, pengelolaan SDM belum bisa dilaksanakan secara luas.
Dalam beberapa aspek SDM, perhatian harus lebih tertuju pada
pengembangan serta aplikasi program dan kebijakan baru dalam bidang-
bidang fungsional, seperti : kompensasi, pekerja, keuntungan, hubungan
pekerja, komunikasi, pelatihan dan lain-lain. Focus isu tersebut meminta
para manajer untuk berpikir tentang perubahan. Dalam hal ini, tidak ada
modal yang sempurna untuk keprluan persaingan. Tidak ada pula daftar
standar tentang topik-topik yang akan dibicarakan. SDM sebagaimana
fungsi-fungsi lainnya, potensial, dinamis, dan merupakan aspek
manajemen yang menarik. Banyak isu lain yang lebih sukar tetapi hal ini
merupakan tantangan yang harus dihadapi secara nyata.
8|Page
3. Proses alokasi, relokasi SDM atau re-employment dengan
menggunakan data administrasi yang ada, dapat dianalisis informasi
kebutuhan atau relokasi seorang karyawan ke tempat yang lebih tepat.
b. Peran Baru
Untuk dapat menyusun strategi SDM yang baik, ternayata
dibutuhkan tenaga SDM yang berkualitas dan berkopetensi tinggi. Bowen
menyebut adanya peran baru SDM guna mendukung kompotensi SDM yang
dituntut oleh perusahaan agar survival terhadap perubahan yang tentu saja ini
membutuhkan komitmen dan keterlibatan lebih tinggi dari SDM. Ini dapat
dilihat pada gambar berikut :
Repositioning
Perubahan Lingkungan Perubahan Peran SDM Perilaku Peran Strategi SDM
Kompotensi
1. Perubahan Lingkungan
Perubahan lingkungan bisnis meliputi aspek eksternal dan internal,
dimana perubahan ekseternal lebih banyak melihat pada berbagai faktor
eksternal perusahaan yang mempengaruhi peran SDM sedangkan
perubahan perubahan banyak melihat kepada berbagai faktor dalam
perusahaan yang rinciannya sebagai berikut :
a. Perubahan Eksternal
1. Ekspansi global;
2. Persaingan domestic dan internasional (kinerja karyawan dan
pemberdayaan);
9|Page
3. Karakteristik demografi (jenis kelamin, pendapatan, diversitas
angkatan kerja, dan lain-lain);
4. Karakteristik angkatan kerja (tingkat pendidikan dan nilai budaya
kerja);
5. Tren ekonomi dan perusahaan yang meliputi perubahan skill dan
pekerjaan, perubahan organisasi, perubahan teknologi, dan
sebagainya;
b. Perubahan Internal
1. Persoalan manajemen puncak (nilai dan budaya, hak dan
kewajiban, serta program pengembangan);
2. Struktur organisasi (mananjemen SDM strategis);
3. Budaya organisasi (filosofi SDM);
4. Ukura organisasi (pengendalian perilaku);
5. Penanganan kompotensi karyawan dan cara perusahaan
menangani konflik;
10 | P a g e
kreativitas, fleksivilitas, dan manajamen proaktif (dapat dilihat pada
tabel berikut) :
11 | P a g e
Manajemen SDM harus berpikir dan bertindak seolah kitalah yang
memiliki perusahaan tersebut yang otomatis bertanggungjawab terhadap
kelangsungan hidup perusahaan. Dengan kata lain kita harus berpikir
tentang profit dan berbuat untuk memperoleh profit tersebut. Jadi mental
manajemen SDM berorientasi pada profit akan menyebabkan keputusan-
keputusan yang diambil akan lebih berorientasi pada manajemen bisnis
dibadning berorientasi pada kepentingan profesionalitas.
Strategi manajemen SDM sebagai bagian startegi usaha, disusun
dan diterapkan dalam konteks yang sama secara keseluruhan sebagai
perencanaan fungsional yang lain, seperti strategi pemasaran perusahaan,
strategi finansial, strategi informasi, dan startegi teknologi kesemuanya
disusun dan diterapkan dalam kerangka yang sama.
Ada tiga fase dalam manajemen strategi yaitu ;
1. Penilaian lingkungan.
2. Pengembangan strategi, dimana arah strategi ditinjau atau didefiniskan;
tujuan dan kegiatan direncanakan; dan sumber daya dialokasikan.
3. Penerapan strategi, pengangkatan perubahan pengaturan diterapkan
sehingga menyakinkan hasil usaha yang dikehendaki.
Penilaian Lingkungan Pengembangan Penerapan Strategi
Strategi
12 | P a g e
Perencaaan bisnis menguji faktor eksternal maupun internal yang
terkait dalam lingkungan bisnis berkaitan dengan situasi sekarang.
Kemudian, kesimpulan dicapai pada defenisi usaha, visi dan misi,
tujuan strategis, target penampilan, dan rencana kegiatan. Proses
perencanaan memiliki beberapa level focus. Disini dibahasa bagaimana
proses perencanaan bekerja dalam proses perencanaan strategic kalasik.
Penilaian lingkungan dilengkapi :
1. Manajemen mendefinsikan atau menegaskan misi, visi, dan nilai
perusahaan dengan melengkapi arah strategi organisasi.
2. Perumusan strategi diterjemahkan kedalam tujuan strategis dan
bagian kegiatannya yang luas, meliputi program, proyek dan proses
yang akan mencapainya.
3. Perumusan strategi menetapkan konteks bagi pendefinisian
perencanaan operasi dan tujuan serta pengalokasian sumber daya
melalui proses keputusan anggaran dan modal.
4. Unit, tim, maupun individu mendefenisikan rencana kegiatannya
dengan tujuan kemampuan tertentu.
13 | P a g e
Seperti strategi usaha lain, strategi SDM dibentuk melalui dua
proses, top down dan bottom up.
Perencanaan Top Perencanaan
Down Bottom Up
2. Proses penyatuan
14 | P a g e
Perumusan strategi SDM dapat searah dengan proses perumusan
startegi perusahaan. Pada masing-masing langkah ia berinteraksi
dengan rumusan strategi. Dengan cara ini, strategi SDM tidaklah
menyulitkan perumusan strategi perusahaan, tetapi agak menjamin
bahwa persoalan SDM diberi perhatian penuh.
Penilaian Pengembangan Penerapan
Lingkungan Strategi Strategi
3. Proses terpisah
Strategi SDM dikembangkan secara terpisah dan biasanya
dikumpulkan dan dihadirkan sebagai rencana SDM fungsional.
Mungkin terdapat strategi SDM yang demikian pada level yang
bertindak dari suatu organisasi, dibentuk untuk mendorong
manajemen dan staf SDM memikirkan dan merencanakan
operasional. Kekurangan dari proses terpisah ini adalah bahwa
proses ini mengekalkan dugaan SDM sebagai staf yang
dikendalikan. Perhatian yang dikhusukan secara fungsional juga
15 | P a g e
nilai strategi dipengaruhi oleh informasi yang cukup dari
perusahaan yang terkait.
Manfaat nyata dari proses ini adalah bahwa strategi SDM benar-
benar diciptakan dan dapat digunakan untuk mengarahkan program,
kebijakan, dan keputusan praktis serta kegiatan. Saying ada juga
perusahaan yang kekurangan kegiatan perumusan strategi bisnis
yang tepat secara memadai untuk meluruskan program atau
kebijakan perusahaan.
4. Proses terpadu
Pendekatan yang lebih disukai bagi pengembangan SDM adalah
proses terpadu yang menjadi bagian integral dari strategi
perusahaan pada masing-masing level. Untuk menjadi terpadu,
perubahan-perubahan dalam lingkungan dikaji dengan menghargai
persoalan-persoalan SDM sama baiknya dengan persoalan-
persoalan lain yang terkait dengan perusahaan.
c. Rencana Kegiatan
Ada bias yang timbul terhadap pelaksanaan dalam perusahaan-
perusahaan yang sedang merencanakan pelaksanaan manajemen khusus
sebagai bagian dari rumusan strategi. Mereka menafsirkan persoalan-
persoalan kedalam rencana kegiatan dalam program-program beberapa
tahun dan skala prioritas, akuntabilitas yang jelas dan Pengukuran-
pengukran hasil. Mereka memberikan tanggung jawab yang jelas,
penetuan waktu, dan sumber daya yang dikehendaki bagi pelaksanaan
strategis.
Perusahaan juga mempertimbangkan bagaimana strategi dapat
dijalankan, bagaimanapun semua kelompok diberitahukan dan
melibatkan dalam penerpan strategi. Perusahaan juga memeberikan
alternative lain terhadap pelaksanaan yang mungkin diambil atas
paraktek manajemen SDM yang dapat diterapkan terhadap kebutuhan
yang dianggap perlu.
16 | P a g e
d. Penerapan
Suatu strategi yang baik akan menjadi tidak berharga apabila strategi
tidak diterapkan. Penerapan strategi menghendaki penyesuaian harapan
karyawan, penyusunan organisasi, stafnya dan pengembangan
kemampuan terhadap strategi. Penerapan SDM bukanlah prioritas
kedua bagi manajemen. Strategi manajemen SDM adalah tanggung
jawab utama yang memberikan sumber daya utama dalam memberikan
manfaat kompetitif terhadap perusahaan.
17 | P a g e
jasa. Sementara itu, penggerak sektor publik adalah karena kebutuhan
sumber daya. Adanya kebutuhan masyarakat terhadap sumber daya,
seperti air bersih, listrik, keamanan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya
menjadi alasan utama bagi sektor publik untuk menyediakannya. Dalam
hal penyediaan produk barang atau jasa pelayanan publik tersebut, sektor
publik tidak bisa sepenuhnya menggunakan prinsip mekanisme pasar.
Dalam sistem pasar, harga ditentukan sepenuhnya oleh penawaran dan
permintaan, namun di sektor publik harga pelayanan publik tidak bisa
ditentukan murni berdasarkan harga pasar. Oleh karena itu, manajemen
pelayanan kepada publik di sektor publik dan sektor swasta tentu berbeda.
Ketiga, manajemen di sektor swasta bersifat tertutup terhadap
akses publik, sedangkan sektor publik bersifat terbuka untuk masyarakat
terutama yang terkait dengan manajemen pelayanan. Dalam organisasi
sektor publik, informasi harus diberikan kepada publik seluas mungkin
untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas publik sehingga
pelayanan yang diberikan dapat diterima seluruh masyarakat secara
menyeluruh. Sementara itu, di sektor swasta informasi yang disampaikan
kepada publik relatif terbatas. Informasi yang disampaikan terbatas pada
laporan keuangan, sedangkan anggaran dan rencana strategis perusahaan
merupakan bagian dari rahasia perusahaan sehingga tidak disampaikan ke
publik.
Keempat, sektor swasta berorientasi pada keadilan pasar (equity of
market). Keadilan pasar berarti adanya kesempatan yang sama untuk
masuk pasar. Sektor swasta berkepentingan untuk menghilangkan
hambatan dalam memasuki pasar (barrier to entry). Keadilan pasar akan
terjadi apabila terdapat kompetisi yang adil dalam pasar sempurna, yaitu
dengan tidak adanya monopoli atau monopsoni. Sementara itu, orientasi
sektor publik adalah menciptakan keadilan kebutuhan (equity of need).
Manajemen pelayanan sektor publik berkepentingan untuk menciptakan
adanya kesempatan yang sama bagi masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, misalnya kebutuhan terhadap kesehatan, pendidikan,
dan sarana-sarana umum lainnya.
18 | P a g e
Kelima, tujuan manajemen pelayanan sektor swasta adalah untuk
mencari kepuasan pelanggan (selera pasar), sedangkan sektor publik
bertujuan untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial. Sektor
publik dihadapkan pada permasalahan keadilan distribusi kesejahteraan
sosial, sedangkan sektor swasta tidak dibebani tanggung jawab untuk
malakukan keadilan distributif seperti itu.
Persaingan dalam sektor swasta merupakan instrumen pasar,
sedangkan dalam sektor publik yang merupakan instrumen pemerintahan
adalah tindakan kolektif. Keadaan inilah yang menyebabkan sektor publik
tidak bisa menjadi murni pasar, akan tetapi bersifat setengah pasar.
Organisasi sektor publik tidak bisa sepenuhnya mengikuti mekanisme
pasar bebas. Tindakan kolektif dari masyarakat bisa membatasi tindakan
pemerintah. Dalam sistem pemerintahan, sangat sulit bagi pemerintah
untuk memenuhi keinginan dan kepuasan tiap-tiap orang dan yang
mungkin dilakukan adalah pemenuhan keinginan kolektif.
Kekuatan sektor swasta adalah kekuatan pasar, sehingga kekuatan
pasar yang akan memaksa orang membeli atau keluar dari pasar. Sektor
swasta bisa membebankan harga yang berbeda untuk pelanggan yang
berbeda dan hal ini tidak akan mengundang protes berupa demonstrasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
19 | P a g e
Manajemen Strategis merupakan aliran keputusan dan tindakan-
tindakan yang membawa kepada perkembangan strategi-strategi efektif
dalam membantu mencapai tujuan-tujuan perusahaan. aspek utama dalam
strategi manajemen yaitu Strategi perusaahaan secara konsisten dalam
mempromosikan dirinya secara relative terhadap para pesaing dan Strategi
untuk mencapai tujuan perusahaan dalam lingkungan yang sedang
dihadapi saat ini.
Perencanaan strategis meliputi langkah, yang setiap langkah
melibatkan banyak pengumpulan informasi/data, analisis data evaluasi
yang dilakukan berulang-ulang oleh manajemen. Unsur-unsur dari
perencanaan strategis dan kemungkinan dampaknya terhadap perencanaan
SDM antara lain : mendefinisikan filosofi perusahaan sebagai langkah
awal, Mengkaji Kondisi Lingkungan dan Mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan perusahaan.
Isu SDM adalah kesenjangan antara situasi yang tengah terjadi
dengan situasi yang diharapkan. Adapun isu-isu SDM strategis yang akan
dikaji antara lain Bagaimana perusahaan mengindentifikasi, menganalisis,
dan menyeleksi isu-isu SDM yang ditunjukan melalui strategi SDM dan
Isu-isu SDM yang tengah terjadi, yang diperoleh dari strategi bisnis dan
dari perubahan lingkungan yang diharapkan.
Proses perencanaan SDM adalah proses analisis dan simulasi
kebutuhan SDM sesuai dengan data rekapitulasi kekuatan SDM yang
dimiliki perusahaan, dikaitkan dengan rencana pengembangan aktivitas
departemen SDM dimasa mendatang. Dalam proses perncanaan SDM
terdiri dari tiga sub proses, yaitu Proses pembentukan data rekapitulasi
untuk analisis dan simulasi untuk mendapatkan gambaran kekuatan SDM
yang ada saat ini serta kapasitas SDM tersebut, Proses pengadaan SDM
atau rekrutmen yang diikuti oleh cara penilaian/kriteria penerimaan, dan
Proses alokasi, relokasi SDM atau re-employment dengan menggunakan
data administrasi yang ada, dapat dianalisis informasi kebutuhan atau
relokasi seorang karyawan ke tempat yang lebih tepat. Selain itu untuk
dapat menyusun strategi SDM yang baik, ternayata dibutuhkan tenaga
20 | P a g e
SDM yang berkualitas dan berkopetensi tinggi. Bowen menyebut adanya
peran baru SDM guna mendukung kompotensi SDM yang dituntut oleh
perusahaan agar survival terhadap perubahan yang tentu saja ini
membutuhkan komitmen dan keterlibatan lebih tinggi dari SDM.
Strategi manajemen SDM sebagai bagian startegi usaha, disusun
dan diterapkan dalam konteks yang sama secara keseluruhan sebagai
perencanaan fungsional yang lain, seperti strategi pemasaran perusahaan,
strategi finansial, strategi informasi, dan startegi teknologi kesemuanya
disusun dan diterapkan dalam kerangka yang sama. Ada tiga fase dalam
manajemen strategi yaitu : Penilaian lingkungan, Pengembangan strategi,
dimana arah strategi ditinjau atau didefiniskan; tujuan dan kegiatan
direncanakan; dan sumber daya dialokasikan, dan Penerapan strategi,
pengangkatan perubahan pengaturan diterapkan sehingga menyakinkan
hasil usaha yang dikehendaki.
Strategi SDM sebagai strategi fungsional, sama seperti strategi lain,
seperti keuangan, informasi, pemasaran, pengusaha. Suatu perencanaan
fungsional mengikuti pola yang dijelaskna diatas, lengkap dengan
variasinya. Ada beberapa proses perumusan Strategi SDM antara lain
Proses perencanaan dua arah, Proses penyatuan, Proses terpisah dan
proses terpadu.
Ada bias yang timbul terhadap pelaksanaan dalam perusahaan-
perusahaan yang sedang merencanakan pelaksanaan manajemen khusus
sebagai bagian dari rumusan strategi. Mereka menafsirkan persoalan-
persoalan kedalam rencana kegiatan dalam program-program beberapa
tahun dan skala prioritas, akuntabilitas yang jelas dan Pengukuran-
pengukran hasil. Mereka memberikan tanggung jawab yang jelas,
penetuan waktu, dan sumber daya yang dikehendaki bagi pelaksanaan
strategis.
21 | P a g e
kemampuan terhadap strategi. Penerapan SDM bukanlah prioritas kedua
bagi manajemen. Strategi manajemen SDM adalah tanggung jawab utama
yang memberikan sumber daya utama dalam memberikan manfaat
kompetitif terhadap perusahaan.
Perbedaan manajemen pada sektor publik dan sektor swasta yang
dapat diidentifikasi dengan jelas adalah pada manajemen pelayanannya,
karakteristik, manajemen, orientasi, persaingan, kekuatan maupun
kelemahan.
DAFTAR PUSTAKA
22 | P a g e
CAOL, C. J. (n.d.). HUMAN CAPITAL MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA.
INDONESIA: GRASINDO.
failasilma99. (2018, 11 Selasa). Salah satu perbedaan manajemen pada sektor publik
dan sektor swasta yang dapat diidentifikasi dengan jelas adalah pada
https://brainly.co.id/tugas/19626605
Empat.
23 | P a g e