Anda di halaman 1dari 25

HALAMAN JUDUL

MATA KULIAH PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SDM

PERENCANAAN STRATEGI MSDM


Dosen :
DR. ASRAF, SE.,M.M

Disusun Oleh :

KELOMPOK II

1. FADLAN : 2066MM01023

2. OLIVIA PERMATASARI : 2066MM01030


.

PROGRAM MAGISTER
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM-ENAM KENDARI
2021

i|Page
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….. 1
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 2
A. Latar Belakang 2
………………………………………………………………. 3
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………... 3
C. Tujuan ………………………………………………………………………... 4
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………….. 4
2.1 Pengertian Perencanaan Strategi 6
MSDM…………………………………... 7
2.2 Langkah-Langkah Perencanaan 8
Strategis………………………………….. 12
2.3 Penentuan Isu-Isu 17
SDM……………………………………………………… 20
2.4 Perencanaan SDM dan Peran Baru 20
SDM…………………………………... 23
2.5 Perumusan Strategi MSDM………………………………………………….
2.6 Perbedaan MSDM di Kantor Pemerintahan dan Non Pemerintahan…….
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………..
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, wr, wb.

Pertama-tama kami ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha


Esa karena berkat ridho-Nya, kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas
untuk Mata Kuliah Perencanaan dan Pengembangan SDM ini dengan
maksimal dan tepat waktu. 

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Mata


Kuliah Perencanaan dan Pengembangan SDM yang telah membimbing kami
mahasiswa-mahasiswanya dalam menyusun dan menyelesaikan tugas ini. 
Tidak lupa juga kami berterimakasih kepada orangtua, keluarga dan rekan-
rekan kami yang selalu setia mendukung kami dalam menyelesaikan laporan
ini. 

Kami kelompok II selaku penyusun tugas ini menyadari bahwa tugas


ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
saran-saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sehingga
pembahasan ini dapat tersaji menjadi lebih baik dan sesuai dengan yang
diharapkan. Atas perhatian dan waktu yang diluangkan untuk sekedar
membaca literatur ini, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum, wr, wb

Kendari, Oktober 2021

Penyusun

1|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Strategi SDM merupakan rencana kegiatan yang berkaitan dengan


pengelolaan SDM secara keseluruhan demi perubahan yang diharapkan oleh
perusahaan . strategi SDM merupakan bagian dari strategi bisnis, tetapi pada
kenyataannya rencana SDM dikembangkan secara terpisah. Rencana SDM
umumnya dipersiapkan dan dipertimbangkan secara terpisah dari keseluruhan
strategi bisnis. Padahal salah satu faktor yang menentukan keberhasilan atau
kegagalan suatu organisasi adalah SDM-nya. Keberhasilan organisasi diukur
oleh kemampuan perusahaan mencapai sasaran yang diharapkan, baik dalam
pertumbuhan maupun keuntungan atau survival untuk jangka pendek maupun
jangka panjang. Hal ini tentunya bergantung pada kemampuan manajemen
dalam menjalankan organisasi tersebut, serta kemampuan SDM yang
mendukung atau membantu manajemen dalam menjalankan organisasi
tersebut.

SDM dalam organisasi merupakan faktor kunci bagi jalannya organisasi


pada masa kini maupun pengembangan organisasi pada masa depan, yang
merupakan salah satu faktor operasi disamping mesin dan peralatan, serta
bahan-bahan dana. Dalam hal ini, SDM dianggap bersifat pasif dan hanya
diukur dari produktivitasnya, tetapi hal ini tidaklah benar sebab SDM itu
sendiri dapat mempengaruhi produktivitas sehingga tingkat produktivas dapat
meningkat atau sebaliknya sangat tergantung pada motivasi atau persepsi
SDM itu terhadap dirinya maupun terhadap organisasi.

Dengan demikian, SDM dalam organisasi harus dikelola secara baik dan
dikembangkan secara berkesinambungan dengan strategi yang tepat.
Perubahan zaman yang begitu cepat membuat perencanaan strategi menjadi
lebih penting. Bahkan ini akan menjadi dengan banyak masalah yang harus
diselesaikan sementara sumber dayanya terbatas.

Dalam kajian baru ini, manajemen strategi telah mendapatkan perhatian


yang besar. Bagaimanapun juga strategi SDM telah menjadi masalah yang

2|Page
lebih tentative (sementara), terminology yang singkat dan terfocuskan.
Strategi disusun untuk membantu organisasi agar mampu memikirkan dan
mengarahkan masalah-masalah yang menuntut perubahan dan memberikan
kesempatan untuk mengatur perubahan-perubahan tersebut secara efektif.

Menyadari persoalan diatas, maka banyak pihak yang berkecimpung


dibidang usaha yang menghasilkan profit maupun dibidang pelayanan publik
harus mempelajari hal-hal tersebut. Untuk itu dipembahasan ini, kami yang
tergabung di kelompok II mata kuliah Perencanaan dan Pengembangan SDM
akan mencoba membahas secara umum mengenai Perencanaan Strategi
MSDM.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :

1. Apa yang dimaksud Perencanaan Startegi SDM?


2. Bagaimana langkah-langkah perencanaan strategis?
3. Bagaimana penentuan isu-isu SDM?
4. Bagaimana proses perencanaan SDM dan Peran Baru SDM?
5. Bagaimana perumusan strategi MSDM baik rencana kegiatan dan
penerapannya?
6. Apa perbedaan MSDM di Kantor Pemerintahan dan Non Pemerintahan?

C. Tujuan

1. Untuk memahami apa yang dimaksu Perencanaan Strategi SDM.


2. Untuk mengetahui langkah-langkah perencanaan strategis.
3. Untuk mengetahui bagaimana penentuan isu-isu SDM.
4. Untuk mengetahui bagaimana proses perencanaan SDM dan peran baru
SDM.
5. Untuk mengetahui bagaimana perumusan strategi MSDm baik dari segi
rencana kegiatan dan penerapan.
6. Dapat mengetahui perbedaan MSDM di Kantor Pemerintahan dan Non
Pemerintahan.

3|Page
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan Strategi MSDM


Strategi Dalam Kamus bahasa Indonesia (Anton M. Moeliono,
1990:859) siasat perang: Ilmu siasat perang;tempat yang baik menurut
siasat perang; rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
sasaran khusus. Sedangkan menurut Christensen dalam R.A. Supriyono
(1986;8), strategi dapat ditinjau dari segi militer, politik, ekonomi dan
perusahaan. Dari segi Militer, strategi adalah penempatan satuan-satuan
atau kekuatan-kekuatan tentara di medan perang untuk mengalahkan
musuh. Dari segi politik, strategi adalah penggunaan sumber-sumber
nasional diantaranya untuk mencapai tujuan nasional. Sedangkan dari segi
ekonomi, alokasi sumber-sumber yang sifatnya jarang atau terbatas. Dari
penjelasan tersebut dapat disimpulkan Strategi SDM merupakan rencana
kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan SDM secara keseluruhan demi
perubahan yang diharapkan oleh perusahaan.
Setelah memahami pengertian dari strategi, definisi manajemen
manajemen suumber daya manusia yang strategis dapat ditinjai dari
beberapa ahli, diantaranya :
1. Lloyd L Byars dan Leslie W.Rue (2008:3)
“Human Resources managemen (HRM) encompasses those activities
designed to provide for and coordinate the human resource of an
orgazation.”
Manajamen sumber daya manusia mencakup kegiatan-kegiatan untuk
mengurus dan mengkoordinasikan sumber daya dari suatu organisasi
2. Cynthia D, Fisher, Lyle F. Schoendfeldt, dan James B. Shaw
(1993:20)
“A recent development has been the closer integration of the HR
department with managerial planning and decision making.
Increasingly, top management is realizing that the time to consider
HR limitations or strengths is when strategic business decisions are
being formulated, not after they are made.”

4|Page
Sebuah perkembangan baru-baru ini semakin mendekatkan integrasi
departemen SDM dengan perencanaan manajerial dan pembuatan
keputusan. Maka manajemen atas menyadari bahwa waktunya untuk
mempertimbangkan batasan-batasan atau kekuatan SDM adalah disaat
keputusan bisnis yang strategis sedang dirumuskan, dan bukannya
setelah dibuat
3. William F. Glueck dan Lawrence R. Jauch (1984:5)
“Strategic management is a stream of decisions and actions which
leads to the development of an effective strategy or strategies to help
achive corporate abjective and make strategies decisions.’
Manajemen Strategis merupakan aliran keputusan dan tindakan-
tindakan yang membawa kepada perkembangan strategi-strategi
efektif dalam membantu mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Proses
manajemen yang strategis adalah cara perencana dalam menentukan
tujuan-tujuan dan membuat keputusan yang strategis.

Ada dua aspek utama dalam strategi manajemen, yaitu :


1. Strategi perusaahaan secara konsisten dalam mempromosikan dirinya
secara relative terhadap para pesaing;
2. Strategi untuk mencapai tujuan perusahaan dalam lingkungan yang
sedang dihadapi saat ini.

Strategi manajemen pada dasaranya merupakan kumpulan dari tipe-


tipe strategi yang merupakan suatu proses dalam menganalisis situasi
persaingan perusahaan untuk mengembangkan tujuan strategi perushaan
dan memikirkan suatu rencana tindakan dan alokasi sumber-sumber daya
(manusia, organisasi, material, dan modal) sehingga dapat meningkatkan
kemungkinan pencapaian tujuan perusahaan.
Strategi manajemen SDM adalah suatu pertalian antara menajamen
SDM dengan tujuan dan sasaran strategi yang dimaksudkan agar dapat
memperbaiki kinerja bisnis dan mengembangkan budaya organisasi
sehingga dapat mendorong dan membantu untuk berkreasi, berinovasi,

5|Page
dan lebih fleksibel. Strategi manajemen SDM juga dapat diartikan sebagai
suatu pola penyebarann SDM yang terencana dan suatu tindakan yang
dimaksudkan untuk meyakinkan dan meningkatkan bahwa organisasi
dapat mencapai tujuan.

2.2 Langkah-Langkah Perencanaan Strategis


Perencanaan strategis sebagai proses dalam menentukan tujuan
dan program perusahaan adalah tindakan yang menyeluruh untuk mencapai
tujuan tersebut. Perencanaan strategis meliputi langkah, yang setiap
langkah melibatkan banyak pengumpulan informasi/data, analisis data
evaluasi yang dilakukan berulang-ulang oleh manajemen. Unsur-unsur dari
perencanaan strategis dan kemungkinan dampaknya terhadap perencanaan
SDM antara lain adalah :
1. mendefinisikan filosofi perusahaan sebagai langkah awal. Dalam hal
ini yang menjadi pertanyaan adalah yang berhubungan dengan bentuk
bisnis perusahaan, termasuk mengapa perusahaan didirikan? Apa
kontribusi perusahaan pada SDM? Apa motif dari pemilik atau
manajer ketika mendirikan perusahaan?
2. Mengkaji kondisi lingkungan. Dalam hal ini akan timbul pertanyaan :
perubahan teknologi, social, ekonomi, budaya, dan politik, apa yang
kemungkinan akan menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan?
Bagaimanan dengan suplai SDM? Bagaimana kemungkinan
meningkatnya tuntutan hukum tentang kebijakan perusahaan di
kemudian hari? Bagaimana perusahaan menghadapi derasnya
perubahan teknologi? Sudahkah diperhitungkan kekuatan, strategi, dan
kelemahan pesaing, bahkan strategi perusahaan lain yang akan
mempengaruhi arah bisnis perusahaan dimasa mendatang?
3. Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Pertanyaan yang
mungkin timbul disini adalah : faktor-faktor apa yang dapat
meningkatkan bisnis perusahaan? Faktor-fakto apa yang kemungkinan
dapat menjadi penghalang dalan menentukan alternative pilihan atau
tindakan? Faktor-faktor SDM apa yang kemungkinan akan menjadi

6|Page
penghambat atau merintangi perencanaan strategi (usia, gaji,
kurangnnya promosi)?

2.3 Penentuan Isu-Isu SDM


Isu SDM adalah kesenjangan antara situasi yang tengah terjadi
dengan situasi yang diharapkan. Isu SDM terjadi agar pekerja bisa
memberikan konstribusinya yang lebih efektif dan produktif bagi
keberhasilan strategi bisnis. Penentuan isu merupakan langkah pertama
dalam proses perumusan strategi SDM dan pelurusan kegiatan-kegiatan
SDM lewat prioritas bisnis. Berikut ini dikemukakan isu-isu SDM strategis
yang akan dikaji antara lain :
1. Bagaimana perusahaan mengindentifikasi, menganalisis, dan
menyeleksi isu-isu SDM yang ditunjukan melalui strategi SDM.
2. Isu-isu SDM yang tengah terjadi, yang diperoleh dari strategi bisnis
dan dari perubahan lingkungan yang diharapkan.

Penilaian lingkungan yaitu mengamati internal perusahaan secara


eksternal perusahaan, dengan menginformasikan perubahna-perubahan
yang diharapkan pada kinerjanya dimasa depan. Kegiatan itu
diintegrasikan dengan penelitian lingkungan yang diarahkan bagi
keseluruhan perumusan strategi bisnis.
Langkah keempat dalam penentuan isu adalah memasukkan isu-
isu kedalam berbagai strategi. Isu-isu SDM yang terpenting dibangun dari
perubahan bisnis. Biasanya hal ini berada dalam konteks strategi bisnis
dan rencana pelaksanaan. Beberapa strategi yang terdapat dalam
perubahan bisnis adalah :
1. mempertahankan biaya rendah dan aliran uang yang kuat.
2. Memperbaiki kualitas produk dan pelayanan.
3. Menggunakan teknologi baru secara efektif.
4. Membangun kemampuan superior.
5. Memelihara komitmen pekerja.

7|Page
Focus SDM berimplikasi pada perubahan yang membuat para
manajer dapat menentukan isu0isu yang mereka perlukan. Dugaan bahwa
focus SDM adalah dasar perumusan strategi, bukanlah sesuatu yang baru.
Namun demikian, pengelolaan SDM belum bisa dilaksanakan secara luas.
Dalam beberapa aspek SDM, perhatian harus lebih tertuju pada
pengembangan serta aplikasi program dan kebijakan baru dalam bidang-
bidang fungsional, seperti : kompensasi, pekerja, keuntungan, hubungan
pekerja, komunikasi, pelatihan dan lain-lain. Focus isu tersebut meminta
para manajer untuk berpikir tentang perubahan. Dalam hal ini, tidak ada
modal yang sempurna untuk keprluan persaingan. Tidak ada pula daftar
standar tentang topik-topik yang akan dibicarakan. SDM sebagaimana
fungsi-fungsi lainnya, potensial, dinamis, dan merupakan aspek
manajemen yang menarik. Banyak isu lain yang lebih sukar tetapi hal ini
merupakan tantangan yang harus dihadapi secara nyata.

2.4 Perencanaan SDM dan Peran Baru SDM


a. Perencanaan SDM
Masalah yang dihadapi MSDM saat ini adalah cepatnya perubahan
yang terjadi pada lingkungan bisnis yang berdampak pula pada
perencanaan SDM yang dimiliki. Yang dimaksud proses perencanaan
SDM adalah proses analisis dan simulasi kebutuhan SDM sesuai dengan
data rekapitulasi kekuatan SDM yang dimiliki perusahaan, dikaitkan
dengan rencana pengembangan aktivitas departemen SDM dimasa
mendatang. Hal ini akan berdampak pada pengadaan SDM atau
penempatan SDM pada lokasi atau unit yang membutuhkan. Pada
dasarnya dalam proses perncanaan SDM terdiri dari tiga sub proses,
yaitu :
1. Proses pembentukan data rekapitulasi untuk analisis dan simulasi
untuk mendapatkan gambaran kekuatan SDM yang ada saat ini serta
kapasitas SDM tersebut.
2. Proses pengadaan SDM atau rekrutmen yang diikuti oleh cara
penilaian/kriteria penerimaan.

8|Page
3. Proses alokasi, relokasi SDM atau re-employment dengan
menggunakan data administrasi yang ada, dapat dianalisis informasi
kebutuhan atau relokasi seorang karyawan ke tempat yang lebih tepat.

Manajemen SDM merupakan bidang strategis dari perusahaan


sebagai perluasan sebagai perluasan dari pandangan tradisional untuk
mengelola SDM secara efektif dan untuk itu membutuhkan pengetahuan
tentang perilaku manusia dan kemampuan untuk mengelolanya. Oleh
sebab itu, wajarlah apabila penyususnan strategi SDM harus relevan
terhadap penyusunan strategi bisnis.

b. Peran Baru
Untuk dapat menyusun strategi SDM yang baik, ternayata
dibutuhkan tenaga SDM yang berkualitas dan berkopetensi tinggi. Bowen
menyebut adanya peran baru SDM guna mendukung kompotensi SDM yang
dituntut oleh perusahaan agar survival terhadap perubahan yang tentu saja ini
membutuhkan komitmen dan keterlibatan lebih tinggi dari SDM. Ini dapat
dilihat pada gambar berikut :

Repositioning
Perubahan Lingkungan Perubahan Peran SDM  Perilaku Peran Strategi SDM
 Kompotensi

1. Perubahan Lingkungan
Perubahan lingkungan bisnis meliputi aspek eksternal dan internal,
dimana perubahan ekseternal lebih banyak melihat pada berbagai faktor
eksternal perusahaan yang mempengaruhi peran SDM sedangkan
perubahan perubahan banyak melihat kepada berbagai faktor dalam
perusahaan yang rinciannya sebagai berikut :
a. Perubahan Eksternal
1. Ekspansi global;
2. Persaingan domestic dan internasional (kinerja karyawan dan
pemberdayaan);

9|Page
3. Karakteristik demografi (jenis kelamin, pendapatan, diversitas
angkatan kerja, dan lain-lain);
4. Karakteristik angkatan kerja (tingkat pendidikan dan nilai budaya
kerja);
5. Tren ekonomi dan perusahaan yang meliputi perubahan skill dan
pekerjaan, perubahan organisasi, perubahan teknologi, dan
sebagainya;
b. Perubahan Internal
1. Persoalan manajemen puncak (nilai dan budaya, hak dan
kewajiban, serta program pengembangan);
2. Struktur organisasi (mananjemen SDM strategis);
3. Budaya organisasi (filosofi SDM);
4. Ukura organisasi (pengendalian perilaku);
5. Penanganan kompotensi karyawan dan cara perusahaan
menangani konflik;

2. Perubahan Peran SDM


Perubahan lingkungan bisnis akan membawa dampak pada
perubahan strategi bisnis yang akan mengarahkan manajer untuk
memperjelas kearah mana visi dan misi SDM akan dibawa, karena SDM
merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam perusahaan. Untuk itu
perlu diadakan perubahan dalam perusahaan yang menyangkut aspek :
a. Pengembangan kualitas SDM dengan cara investasi SDM. Adanya
investasi SDM maka pola strategi SDM akan berubah dan menuntut
perubahan tipe kompotensi pada tipe tugas berbeda yang akan
berdampak pada perubahan peran SDM.
b. Paradigma tradisonal menganggap peran departemen SDM hanya
sebagai pelengkap saja (mengurus administrasi kepegawaian), tetapi
dengan paradigm baru peran departemen SDM sudah memiliki peran
strategis. Artinya departemen SDM memiliki konstribusi dalam
menentukan masa depan perusahaan melalui pengembangan,

10 | P a g e
kreativitas, fleksivilitas, dan manajamen proaktif (dapat dilihat pada
tabel berikut) :

Jenis Organisasi Peran Penting SDM

Organisasi dalam lingkungan Berkonsentrasi pada fungsi


lama produksi, keuangan, dan
pemasaran serta bukan
merupakan tipe manajemen
yang efektif karenea berorientasi
jangka pendek.

Organisasi dalam lingkungan Berkonsentrasi pada fungsi


baru sumber daya manusia,
merupakan tipe manajemen
yang efektif karene berorientasi
jangka panjang.

c. Consultan to organization or partner to line, seperti aktif dalam


konsorsium, penyiapan proposal dan partisipasi dalam sistem
komputerisasi.
d. Strategy formulator and implementor, seperti mengerti strategi bisnis,
orientasi bisnis secara startegis, strategi semua bagian perusahaan dan
aplikasi praktik manajemen SDM dari berbagai lini strategi.
e. Talent manager, seperti komunikasi dengan semua manajer lini
secara terus menerus, konferensi pengembangan jaringan kerja dan
intelijen computer;
f. Asset manager and cost controller, seperti pelatihan akuntansi dan
keuangan.

2.5 Perumusan Strategi MSDM

11 | P a g e
Manajemen SDM harus berpikir dan bertindak seolah kitalah yang
memiliki perusahaan tersebut yang otomatis bertanggungjawab terhadap
kelangsungan hidup perusahaan. Dengan kata lain kita harus berpikir
tentang profit dan berbuat untuk memperoleh profit tersebut. Jadi mental
manajemen SDM berorientasi pada profit akan menyebabkan keputusan-
keputusan yang diambil akan lebih berorientasi pada manajemen bisnis
dibadning berorientasi pada kepentingan profesionalitas.
Strategi manajemen SDM sebagai bagian startegi usaha, disusun
dan diterapkan dalam konteks yang sama secara keseluruhan sebagai
perencanaan fungsional yang lain, seperti strategi pemasaran perusahaan,
strategi finansial, strategi informasi, dan startegi teknologi kesemuanya
disusun dan diterapkan dalam kerangka yang sama.
Ada tiga fase dalam manajemen strategi yaitu ;
1. Penilaian lingkungan.
2. Pengembangan strategi, dimana arah strategi ditinjau atau didefiniskan;
tujuan dan kegiatan direncanakan; dan sumber daya dialokasikan.
3. Penerapan strategi, pengangkatan perubahan pengaturan diterapkan
sehingga menyakinkan hasil usaha yang dikehendaki.
Penilaian Lingkungan Pengembangan Penerapan Strategi
Strategi

 Telitilah lingkungan  Tinjau dan  Luruskan harapan


internal dan revisilah visi dan organisasi
eksternal. misi. personalia dan
 Lakukan penilaian  Susunlah tujuan kemampuan
kekuatan, strategisnya. manajemen.
kelemahan, harapan,  Kembangkan  Terapakn sistem
dan tantangan rencana kegiatan. dan teknologi.
(SWOT).  Alokasikan  Evaluasikan
 Defenisikan sumber dayanya. efektifitasnya.
kemampuan utama
dan manfaat
kompetitifnya.
 Defenisikan
persoalan-persoalan
strategis.

a. Perumusan Strategi Manajemen

12 | P a g e
Perencaaan bisnis menguji faktor eksternal maupun internal yang
terkait dalam lingkungan bisnis berkaitan dengan situasi sekarang.
Kemudian, kesimpulan dicapai pada defenisi usaha, visi dan misi,
tujuan strategis, target penampilan, dan rencana kegiatan. Proses
perencanaan memiliki beberapa level focus. Disini dibahasa bagaimana
proses perencanaan bekerja dalam proses perencanaan strategic kalasik.
Penilaian lingkungan dilengkapi :
1. Manajemen mendefinsikan atau menegaskan misi, visi, dan nilai
perusahaan dengan melengkapi arah strategi organisasi.
2. Perumusan strategi diterjemahkan kedalam tujuan strategis dan
bagian kegiatannya yang luas, meliputi program, proyek dan proses
yang akan mencapainya.
3. Perumusan strategi menetapkan konteks bagi pendefinisian
perencanaan operasi dan tujuan serta pengalokasian sumber daya
melalui proses keputusan anggaran dan modal.
4. Unit, tim, maupun individu mendefenisikan rencana kegiatannya
dengan tujuan kemampuan tertentu.

b. Perumusan Strategi SDM


Strategi SDM sebagai strategi fungsional, sama seperti strategi lain,
seperti keuangan, informasi, pemasaran, pengusaha. Suatu perencanaan
fungsional mengikuti pola yang dijelaskna diatas, lengkap dengan
variasinya.
Strategi SDM sebagaimanapun juga berbeda-beda dalam hal
mereka menjalin strategi yang lain : manajamen personalia bahkan
merupakan fungsi yang berbeda, tetapi menjadi alat dimana semua
strategi perusahaan diterapkan. Jika ada strategi SDM, maka
perencanaan strategi SDM seharusnya menjadi bagian yang integral
atas semua rumusan strategi lain. Bila ia terpisah, ia perlu disesuaikan
lebih dekat. Ada beberapa proses perumusan Strategi SDM antara lain :

1. Proses perencanaan dua arah

13 | P a g e
Seperti strategi usaha lain, strategi SDM dibentuk melalui dua
proses, top down dan bottom up.
Perencanaan Top Perencanaan
Down Bottom Up

Tujuan pendekatan Menyediakan Merencanakan


konteks strategi kegaiatan khusus
secara khusus yang yang secara khusus
mengalir dari menggelinding ke
perusahaan departemen-
kedepartemen lain. departemen dengan
rujukan perusahan

Masa depan Jangka panjang Jangka pendek

Analisis Bagian dari Identifikasi masalah


lingkungan penelitian dalam konteks
lingkungan bagi kecenderungan
startegi perusahaan persoalan strategi

Analisis implikasi Penilaian implikasi Penilaian implikasi


perencanaan SDM perencanaan SDM
oleh manajer dan oleh manajer dan
staf SDM. staf SDM

Perencanaan Bagian dari proses Analisis ramalan


keseluruhan perencanaan perencanaan pada
perusahaan atau masalah yang
proses SDM yang khusus secara cepat.
terpisah menuju
masalah yang
berkaitan dengan
manusia
Evaluasi dan Memonitor dan
kontrol melaporkan
perkembangan
pemecahan
masalah]

2. Proses penyatuan

14 | P a g e
Perumusan strategi SDM dapat searah dengan proses perumusan
startegi perusahaan. Pada masing-masing langkah ia berinteraksi
dengan rumusan strategi. Dengan cara ini, strategi SDM tidaklah
menyulitkan perumusan strategi perusahaan, tetapi agak menjamin
bahwa persoalan SDM diberi perhatian penuh.
Penilaian Pengembangan Penerapan
Lingkungan Strategi Strategi

Proses terpadu : Strategi perusahaan


SDM dianggap menutup usaha
sebagai bagian termasuk SDM
penilaian
lingkungan.

Proses penyatuan : Strategi SDM yang


Manajemen SDM,
penilaian dikembangkan
penyesuaian
lingkungan yang bersama-sama
organisasi,
interaktif dan dengan strategi
kemampuan
sejajar, hasil bisnis.
manajemen daya
pengaruh
guna
keseluruhan
persoalan-
persoalan SDM
Proses terpisah : Strategi SDM yang
focus penilaian dikembangkan
lingkungan pada sebagai fungsional
SDM, strategi yang terpisah.
perusahaan yang
dikaji untuk
masukan persoalan
SDM

3. Proses terpisah
Strategi SDM dikembangkan secara terpisah dan biasanya
dikumpulkan dan dihadirkan sebagai rencana SDM fungsional.
Mungkin terdapat strategi SDM yang demikian pada level yang
bertindak dari suatu organisasi, dibentuk untuk mendorong
manajemen dan staf SDM memikirkan dan merencanakan
operasional. Kekurangan dari proses terpisah ini adalah bahwa
proses ini mengekalkan dugaan SDM sebagai staf yang
dikendalikan. Perhatian yang dikhusukan secara fungsional juga

15 | P a g e
nilai strategi dipengaruhi oleh informasi yang cukup dari
perusahaan yang terkait.
Manfaat nyata dari proses ini adalah bahwa strategi SDM benar-
benar diciptakan dan dapat digunakan untuk mengarahkan program,
kebijakan, dan keputusan praktis serta kegiatan. Saying ada juga
perusahaan yang kekurangan kegiatan perumusan strategi bisnis
yang tepat secara memadai untuk meluruskan program atau
kebijakan perusahaan.

4. Proses terpadu
Pendekatan yang lebih disukai bagi pengembangan SDM adalah
proses terpadu yang menjadi bagian integral dari strategi
perusahaan pada masing-masing level. Untuk menjadi terpadu,
perubahan-perubahan dalam lingkungan dikaji dengan menghargai
persoalan-persoalan SDM sama baiknya dengan persoalan-
persoalan lain yang terkait dengan perusahaan.

c. Rencana Kegiatan
Ada bias yang timbul terhadap pelaksanaan dalam perusahaan-
perusahaan yang sedang merencanakan pelaksanaan manajemen khusus
sebagai bagian dari rumusan strategi. Mereka menafsirkan persoalan-
persoalan kedalam rencana kegiatan dalam program-program beberapa
tahun dan skala prioritas, akuntabilitas yang jelas dan Pengukuran-
pengukran hasil. Mereka memberikan tanggung jawab yang jelas,
penetuan waktu, dan sumber daya yang dikehendaki bagi pelaksanaan
strategis.
Perusahaan juga mempertimbangkan bagaimana strategi dapat
dijalankan, bagaimanapun semua kelompok diberitahukan dan
melibatkan dalam penerpan strategi. Perusahaan juga memeberikan
alternative lain terhadap pelaksanaan yang mungkin diambil atas
paraktek manajemen SDM yang dapat diterapkan terhadap kebutuhan
yang dianggap perlu.

16 | P a g e
d. Penerapan
Suatu strategi yang baik akan menjadi tidak berharga apabila strategi
tidak diterapkan. Penerapan strategi menghendaki penyesuaian harapan
karyawan, penyusunan organisasi, stafnya dan pengembangan
kemampuan terhadap strategi. Penerapan SDM bukanlah prioritas
kedua bagi manajemen. Strategi manajemen SDM adalah tanggung
jawab utama yang memberikan sumber daya utama dalam memberikan
manfaat kompetitif terhadap perusahaan.

2.6 Perbedaan MSDM di Kantor Pemerintahan dan Non Pemerintahan


Salah satu perbedaan manajemen pada sektor publik dan sektor
swasta yang dapat diidentifikasi dengan jelas adalah pada manajemen
pelayanannya. Dalam bukunya Management in the Public Domain, Public
Money and Management, Stewart & Ranson secara umum
menggambarkan perbedaan manajemen pelayanan pada sektor publik dan
manajemen pelayanan sektor swasta.
Model manajemen pelayanan sektor publik memiliki beberapa
karakteristik yang berbeda dengan sektor swasta, yaitu: pertama, sektor
swasta lebih mendasarkan pada pilihan individu (individual choice) dalam
pasar. Organisasi di sektor swasta dituntut untuk dapat memenuhi selera
dan pilihan individual untuk memenuhi keputusan tiap-tiap individu
pelanggan. Keadaan seperti itu berbeda dengan yang terjadi pada sektor
publik. Sektor publik tidak mendasarkan pada pilihan individual dalam
pasar akan tetapi pilihan kolektif dalam pemerintahan. Organisasi sektor
publik mendasarkan pada tuntutan masyarakat yang sifatnya kolektif
(massa). Untuk memenuhi tuntutan individual tentu berbeda dengan
pemenuhan tuntutan kolektif. Oleh karena itu, manajemen pelayanan yang
digunakan tentunya juga berbeda.
Kedua, karakteristik sektor swasta adalah dipengaruhi hukum
permintaan dan penawaran (supply and demand). Permintaan dan
penawaran tersebut akan berdampak pada harga suatu produk barang atau

17 | P a g e
jasa. Sementara itu, penggerak sektor publik adalah karena kebutuhan
sumber daya. Adanya kebutuhan masyarakat terhadap sumber daya,
seperti air bersih, listrik, keamanan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya
menjadi alasan utama bagi sektor publik untuk menyediakannya. Dalam
hal penyediaan produk barang atau jasa pelayanan publik tersebut, sektor
publik tidak bisa sepenuhnya menggunakan prinsip mekanisme pasar.
Dalam sistem pasar, harga ditentukan sepenuhnya oleh penawaran dan
permintaan, namun di sektor publik harga pelayanan publik tidak bisa
ditentukan murni berdasarkan harga pasar. Oleh karena itu, manajemen
pelayanan kepada publik di sektor publik dan sektor swasta tentu berbeda.
Ketiga, manajemen di sektor swasta bersifat tertutup terhadap
akses publik, sedangkan sektor publik bersifat terbuka untuk masyarakat
terutama yang terkait dengan manajemen pelayanan. Dalam organisasi
sektor publik, informasi harus diberikan kepada publik seluas mungkin
untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas publik sehingga
pelayanan yang diberikan dapat diterima seluruh masyarakat secara
menyeluruh. Sementara itu, di sektor swasta informasi yang disampaikan
kepada publik relatif terbatas. Informasi yang disampaikan terbatas pada
laporan keuangan, sedangkan anggaran dan rencana strategis perusahaan
merupakan bagian dari rahasia perusahaan sehingga tidak disampaikan ke
publik.
Keempat, sektor swasta berorientasi pada keadilan pasar (equity of
market). Keadilan pasar berarti adanya kesempatan yang sama untuk
masuk pasar. Sektor swasta berkepentingan untuk menghilangkan
hambatan dalam memasuki pasar (barrier to entry). Keadilan pasar akan
terjadi apabila terdapat kompetisi yang adil dalam pasar sempurna, yaitu
dengan tidak adanya monopoli atau monopsoni. Sementara itu, orientasi
sektor publik adalah menciptakan keadilan kebutuhan (equity of need).
Manajemen pelayanan sektor publik berkepentingan untuk menciptakan
adanya kesempatan yang sama bagi masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, misalnya kebutuhan terhadap kesehatan, pendidikan,
dan sarana-sarana umum lainnya.

18 | P a g e
Kelima, tujuan manajemen pelayanan sektor swasta adalah untuk
mencari kepuasan pelanggan (selera pasar), sedangkan sektor publik
bertujuan untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial. Sektor
publik dihadapkan pada permasalahan keadilan distribusi kesejahteraan
sosial, sedangkan sektor swasta tidak dibebani tanggung jawab untuk
malakukan keadilan distributif seperti itu.
Persaingan dalam sektor swasta merupakan instrumen pasar,
sedangkan dalam sektor publik yang merupakan instrumen pemerintahan
adalah tindakan kolektif. Keadaan inilah yang menyebabkan sektor publik
tidak bisa menjadi murni pasar, akan tetapi bersifat setengah pasar.
Organisasi sektor publik tidak bisa sepenuhnya mengikuti mekanisme
pasar bebas. Tindakan kolektif dari masyarakat bisa membatasi tindakan
pemerintah. Dalam sistem pemerintahan, sangat sulit bagi pemerintah
untuk memenuhi keinginan dan kepuasan tiap-tiap orang dan yang
mungkin dilakukan adalah pemenuhan keinginan kolektif.
Kekuatan sektor swasta adalah kekuatan pasar, sehingga kekuatan
pasar yang akan memaksa orang membeli atau keluar dari pasar. Sektor
swasta bisa membebankan harga yang berbeda untuk pelanggan yang
berbeda dan hal ini tidak akan mengundang protes berupa demonstrasi.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

19 | P a g e
Manajemen Strategis merupakan aliran keputusan dan tindakan-
tindakan yang membawa kepada perkembangan strategi-strategi efektif
dalam membantu mencapai tujuan-tujuan perusahaan. aspek utama dalam
strategi manajemen yaitu Strategi perusaahaan secara konsisten dalam
mempromosikan dirinya secara relative terhadap para pesaing dan Strategi
untuk mencapai tujuan perusahaan dalam lingkungan yang sedang
dihadapi saat ini.
Perencanaan strategis meliputi langkah, yang setiap langkah
melibatkan banyak pengumpulan informasi/data, analisis data evaluasi
yang dilakukan berulang-ulang oleh manajemen. Unsur-unsur dari
perencanaan strategis dan kemungkinan dampaknya terhadap perencanaan
SDM antara lain : mendefinisikan filosofi perusahaan sebagai langkah
awal, Mengkaji Kondisi Lingkungan dan Mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan perusahaan.
Isu SDM adalah kesenjangan antara situasi yang tengah terjadi
dengan situasi yang diharapkan. Adapun isu-isu SDM strategis yang akan
dikaji antara lain Bagaimana perusahaan mengindentifikasi, menganalisis,
dan menyeleksi isu-isu SDM yang ditunjukan melalui strategi SDM dan
Isu-isu SDM yang tengah terjadi, yang diperoleh dari strategi bisnis dan
dari perubahan lingkungan yang diharapkan.
Proses perencanaan SDM adalah proses analisis dan simulasi
kebutuhan SDM sesuai dengan data rekapitulasi kekuatan SDM yang
dimiliki perusahaan, dikaitkan dengan rencana pengembangan aktivitas
departemen SDM dimasa mendatang. Dalam proses perncanaan SDM
terdiri dari tiga sub proses, yaitu Proses pembentukan data rekapitulasi
untuk analisis dan simulasi untuk mendapatkan gambaran kekuatan SDM
yang ada saat ini serta kapasitas SDM tersebut, Proses pengadaan SDM
atau rekrutmen yang diikuti oleh cara penilaian/kriteria penerimaan, dan
Proses alokasi, relokasi SDM atau re-employment dengan menggunakan
data administrasi yang ada, dapat dianalisis informasi kebutuhan atau
relokasi seorang karyawan ke tempat yang lebih tepat. Selain itu untuk
dapat menyusun strategi SDM yang baik, ternayata dibutuhkan tenaga

20 | P a g e
SDM yang berkualitas dan berkopetensi tinggi. Bowen menyebut adanya
peran baru SDM guna mendukung kompotensi SDM yang dituntut oleh
perusahaan agar survival terhadap perubahan yang tentu saja ini
membutuhkan komitmen dan keterlibatan lebih tinggi dari SDM.
Strategi manajemen SDM sebagai bagian startegi usaha, disusun
dan diterapkan dalam konteks yang sama secara keseluruhan sebagai
perencanaan fungsional yang lain, seperti strategi pemasaran perusahaan,
strategi finansial, strategi informasi, dan startegi teknologi kesemuanya
disusun dan diterapkan dalam kerangka yang sama. Ada tiga fase dalam
manajemen strategi yaitu : Penilaian lingkungan, Pengembangan strategi,
dimana arah strategi ditinjau atau didefiniskan; tujuan dan kegiatan
direncanakan; dan sumber daya dialokasikan, dan Penerapan strategi,
pengangkatan perubahan pengaturan diterapkan sehingga menyakinkan
hasil usaha yang dikehendaki.
Strategi SDM sebagai strategi fungsional, sama seperti strategi lain,
seperti keuangan, informasi, pemasaran, pengusaha. Suatu perencanaan
fungsional mengikuti pola yang dijelaskna diatas, lengkap dengan
variasinya. Ada beberapa proses perumusan Strategi SDM antara lain
Proses perencanaan dua arah, Proses penyatuan, Proses terpisah dan
proses terpadu.
Ada bias yang timbul terhadap pelaksanaan dalam perusahaan-
perusahaan yang sedang merencanakan pelaksanaan manajemen khusus
sebagai bagian dari rumusan strategi. Mereka menafsirkan persoalan-
persoalan kedalam rencana kegiatan dalam program-program beberapa
tahun dan skala prioritas, akuntabilitas yang jelas dan Pengukuran-
pengukran hasil. Mereka memberikan tanggung jawab yang jelas,
penetuan waktu, dan sumber daya yang dikehendaki bagi pelaksanaan
strategis.

Suatu strategi yang baik akan menjadi tidak berharga apabila


strategi tidak diterapkan. Penerapan strategi menghendaki penyesuaian
harapan karyawan, penyusunan organisasi, stafnya dan pengembangan

21 | P a g e
kemampuan terhadap strategi. Penerapan SDM bukanlah prioritas kedua
bagi manajemen. Strategi manajemen SDM adalah tanggung jawab utama
yang memberikan sumber daya utama dalam memberikan manfaat
kompetitif terhadap perusahaan.
Perbedaan manajemen pada sektor publik dan sektor swasta yang
dapat diidentifikasi dengan jelas adalah pada manajemen pelayanannya,
karakteristik, manajemen, orientasi, persaingan, kekuatan maupun
kelemahan.

DAFTAR PUSTAKA

22 | P a g e
CAOL, C. J. (n.d.). HUMAN CAPITAL MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA.

INDONESIA: GRASINDO.

failasilma99. (2018, 11 Selasa). Salah satu perbedaan manajemen pada sektor publik

dan sektor swasta yang dapat diidentifikasi dengan jelas adalah pada

manajemen pelayanannya. Retrieved from Brainly:

https://brainly.co.id/tugas/19626605

Heitger, 1. M. (2017). Dasar-Dasar Akuntansi Manajerial (Edisi 5). Indonesia: Salemba

Empat.

23 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai