Anda di halaman 1dari 11

DOSEN PEMBIMBING

DR. CICI ITA RISTIANTY, SE.,M.E


EVALUASI KINERJA
ISMI
FA D LA N
2066MM01023 WULANDARI
2066MM01017
ANDI RACHMAT SAPRU DIN
HAMSA 2066MM01019
2066MM01022
SUSILAWATI
SULTAN
2066MM01025

Kompotensi Kerja &


Kompotensi Pekerja

KELOMPO
K III
PENGERTIAN KOMPOTENSI KERJA & KOMPOTENSI PEKERJA

• Berdasar pada arti estimologi kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan atau
melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja;

• Sehingga dapatlah dirumuskan bahwa kompetensi diartikan sebagai kemampuan seseorang yang dapat terobservasi
mencakup atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai
dengan standar performa yang ditetapkan.

Berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 Kompotensi Pekerja merupakan


terkait ketenagakerjaan, pengertian spesifikasi atau sesuatu yang dilakukan,
kompetensi kerja adalah suatu memuat persyaratan minimal yang harus
keterampilan kerja yang dimiliki oleh dimiliki seseorang yang akan melakukan
setiap orang yang meliputi unsur pekerjaan tertentu agar bersangkutan
pengetahuan, keterampilan, dan juga mempunyai kemampuan melaksanakan
sikap kerja yang sesuai dengan standar pekerjaan dengan hasil baik.
yang sebelumnya sudah ditetapkan
STANDAR KOMPOTENSI
• Berdasar pada arti bahasa, standar kompetensi terbentuk atas kata standar dan
kompetensi. Standar diartikan sebagai "ukuran" yang disepakati, sedangkan kompetensi
telah didefinisikan sebagai kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup atas
pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai
dengan standar performa yang ditetapkan. Dengan demikian dapatlah disepakati bahwa
standar kompetensi merupakan kesepakatan-kesepakatan tentang kompetensi yang yang
diperlukan diperlukan pada suatu bidang pekerjaan oleh seluruh "stakeholder" di bidangnya.

• Dengan kata lain, yang dimaksud dengan Standar Kompetensi adalah perumusan tentang
kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang
didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang
dipersyaratkan.

Dengan dikuasainya standar kompotensi oleh seseorang,


maka yang bersangkutan mampu :

Meskipun bersifat generik standar kompotensi 1. Bagaimana mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan;
harus memiliki kemampuan yang akurat, untuk itu 2. Bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan
standar harus : tersebut dapat dilaksanakan;
1. Terfocus pada apa yang diharapkan dapat 3. Apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu
dilakukan pekerja ditempat kerja;
2. Memberikan pengarahan yang cukup untuk yang berbeda dengan rencana semula;
pelatihan dan penilaian; 4. Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya
3. Diperlihatkan dalam bentuk hasil akhir yang untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas
diharapkan; dengan kondisi yang berbeda;
4. Selaras dengan peraturan perundang-
undangan terkait yang berlaku, standar
5. Bagaimana menyesuaikan kemampuan yang dimiliki
produk dan jasa yang terkait serta kode etik bila bekerja pada kondisi dan lingkungan yang
profesi bila ada; berbeda
Manfaat Kompotensi Bagi Karyawan/Pekerja dan Organisasi/Perusahaan

KARYAWAN/PEKERJA ORGANISASI/PERUSAHAAN
Manfaat Kompotensi dilihat dari sisi karyawan/pekerja, antara Manfaat Kompotensi dilihat dari sisi organisasi/perusahaan, antara
lain : lain :

 Kompotensi yang ada sekarang dan manfaatnya akan dapat  Pengambilan keputusan dalam organisasi akan lebih percaya
memberikan nilai tambah pada pembelajaran dan diri karena karyawan sudah mempunyai keterampilan yang
pertumbuhan; akan diperoleh dari pendidikan dan pelatihan;
 Adanya kesempatan bagi karyawan untuk memperoleh  Meningkatkan efektifitas rekrutmen dengan cara
pendidikan dan pelatihan berdasarkan standar yang ada; menyesuaikan kompotensi yang diperlukan dalam pekerjaan
 Meningkatnya keterampilan dan marketability sebagai dengan yang dimiliki pencari kerja;
karyawan;  Mempermudah terjadinya perubahan melalui identifikasi
 Kejelasan relevansi pembelajaran sebelumnya, kemampuan kompotensi yang diperlukan untuk mengelola perubahan;
untuk menstransfer keterampilan, nilai dari kualifikasi yang  Pendidikan dan pelatihan dapat difocuskan pada kompotensi
diakui dan potensi pengembangan karir; yang diinginkan perusahaan/organisasi;
 Penilaian kinerja yang lebih obyektif dan umpan balik  Penilaian terhadap hasil pendidikan dan pelatihan akan lebih
berbasis standar kompotensi yang ditentukan dengan jelas; handal dan konsisten;
 Pilihan perubahan karir yang lebih jelas, untuk berubah pada
jabatan baru, seseorang dapat membandingkan kompotensi
mereka sekarang dengan kompotensi yang diperlukan untuk
jabatan baru;
 Penempatan sasaran sebagai sarana pengembangan karir;
KOMPETENSI INTERPERSONAL

• Handfield (2006) mengartikan kompetensi interpersonal dengan kemampuan


mengelola diri sendiri secara efektif dalam bekerja dengan orang lain dalam rangka
menyelesaikan tugas/pekerjaan bersama. Kemampuan tersebut adalah sikap dan
perilaku interpersonal yang biasanya dikenal sebagai kemampuan kerja sama tim

• Ada beberapa Pengertian kompetensi interpersonal. Dalam berinteraksi dengan orang


lain, setiap individu akan melakukan komunikasi antarpribadi baik sendiri-sendiri
ataupun dalam kelompoknya. Seberapa besarnya suatu komunitas, namun yang pasti
komunikasi yang terjadi diantara individu yang ada tetap merupakan komunikasi
interpersonal. Hal ini sebagaimana dinyatakan Larasati (1992) bahwa sekitar 73
persen komunikasi yang dilakukan manusia merupakan komunikasi interpersonal.
Demikian pula Bierman (2006) dan Suchy (2000) juga menyatakan hal yang sama,
yaitu bahwa kompetensi interpersonal adalah salah satu faktor penting bagi
keberhasilan individu dalam meniti kehidupannya.
Stephenmarks (2006) merinci aspek-aspek kompetensi interpersonal yang terdiri dari:

SPEK-ASPE
INTERPERSOANAL
1 Kesadaran diri, yaitu seberapa jauh individu mengenal dirinya
sendiri;

KOMPOTENSI
2 Kemampuan mendengar, yaitu seberapa efektifnya
seseorang menjadi seorang pendengar yang baik;

3 Empati dan pemahaman

4 Kemampuan berkomunikasi
PENILAIAN KOMPOTENSI
Pengukuran kompetensi harus dilakukan untuk mengetahui Menurut (Manopo, 2011) Penilaian kompetensi atau model kompetensi adalah
tingkat pencapaian sesuai dengan standar kompetensi yang mengidentifikasi keahlian, pengetahuan dan karakteristik pribadi yang dibutuhkan
ditetapkan, sehingga pada akhirnya terdapat keputusan untuk mencapai kinerja terbaik dalam pekerjaanya. Penilaian kompetensi ini
apakah pegawai yang bersangkutan berkompeten atau tidak dilakukan dengan memastikan para karyawan mendapatkan pelatihan dan
berkompeten dalam jabatan-/pekerjaan tersebut (Zuferol, 2010). pengembangan yang diperlukan untuk merealisasikan dan meningkatkan potensi
yang dimiliki. Penilaian kompetensi diaplikasikan pada suatu organisasi yang dilakukan
pada saat organisasi akan memutuskan kriteria kesuksesan yang tepat dan
menghubungkannya dengan kemampuan yang dibutuhkan oleh seseorang karyawan
untuk melaksanakan pekerjaannya. Pelaksanaan penilaian kompetensi dengan cara
mengidentifikasi aspek-aspek yang memberi kontribusi terhadap kesuksesan yang
dicapai oleh karyawan yang menghasilkan kinerja terbaik didalam organisasi tersebut.

1 Menyediakan pemahaman bersama hal-hal yang akan dimonitor dan diukur;


Manfaat Penilaian Kompetensi bagi sebuah
manajemen sangat penting untuk mengidentifikasi
strata keahlian Sumber Daya Manusia yang ada.
2 Memfokuskan dan memfasilitasi diskusi terhadap penilaian kinerja;
Berikut beberapa manfaat dari penilaian
kompetensi menurut (Manopo, 2011) adalah
sebagai berikut: Menyediakan fokus untuk mendapatkan informasi mengenai prilaku seseorang dalam pekerjaan;
3
Hambatan Penilaian Kompotensi
Hambatan Penilaian Kompetensi ada beberapa yang sering ditemui. Hambatan yang timbul pada penilaian kompetensi atau model
kompetensi menurut Manopo, (2011) yaitu sebagai berikut:

Dalam mengelola manajemen sumber daya manusia (MSDM), baik eksekutif maupun praktisi SDM sering kali menganggap kompetensi
Kompetensi bukanlah
sebagai kepribadian yang dimiliki seseorang yang diperlukan dalam pekerjaannya. Kepribadian, karakter kenyataannya merupakan
trait (sifat)
sesuatu yang sulit diubah, tetapi prilaku dan pikiran dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.

Kompetensi Dasar yang perlu diingat bahwa kemampuan tidak memberikan korelasi yang positif terhadap
bukanlah kapasitas kinerja dimasa depan.
atau kemampuan

Kompetensi Secara umum sikap dianggap memberi kontribusi terhadap kinerja seseorang. Sikap seperti integritas
bukanlah sikap merupakan prasyarat utama seseorang yang memegang jabatan. Namun, sikap tidak memberikan pengaruh terhadap
kinerja seseorang dimasa yang akan datang.

Kompetensi Secara hakiki, kompetensi memang berhubungan secara langsung dengan kinerja seseorang. Artinya, seseorang karyawan
tidak dapat menunjukan kinerja yang sesuai dengan standar tanpa memiliki kompetensi yang sesuai untuk pekerjaannya.
bukanlah kinerja
Namun, kompetensi tidak berarti menjadi jaminan seseorang karyawan akan menunjukan kinerja sesuai dengan harapan
perusahaan.
Upaya Mengatasi Hambatan
Penilaian Kompotensi
Adapun upaya untuk mengatasi hambatan penilaian kompetensi menurut (manopo, 2011) yaitu :
1
Menentukan metode pengumpulan
data. Mempelajari hal yang 2
3
dianggap kritikal dan perlu Mengumpulkan dan mengolah
yang merefleksikan kinerja data. Jika sudah mendapatkan
tertentu pada jabatan informasi yang diperlukan
Menentukan kompetensi yang
tertentu. Menentukan jumlah melalui deskripsi pekerjaan,
dibutuhkan per fungsi atau
populasi yang akan mewakili proses dan prosedur kerja,
jabatan. Langkah selanjutnya
jabatan tertentu sebelum serta indicator kinerja yang
adalah menyusun model
melakukan wawancara dan ditentukan sesuai dengan
kompetensi yang sesuai dengan
diskusi kelompok. Jumlah yang target perusahaan, maka
organisasi melalui infirmasi
sesuai, akan menggambarkan langkah selanjutnya adalah
yang diperoleh dari observasi,
kompetensi yang dibutuhkan merangkum semua informasi
wawancara, bedah data, dan
dalam organisasi dan jumlahnya tersebut menjadi sebuah
diskusi kelompok. Setelah itu
bergantung pada sebuah informasi yang akan kita
membuat definisi kompetensi
organisasi atau perusahaan. gunakan untuk pengecekan
sesuai dengan organisasi.
validitasnya melalui proses
diskusi kelompok dan wawancara
dengan pemegang jabatan,
sejawat, atasan yang
bersangkutan.
Walau tidak suka buah kecapi, Tangan mengambil
lidah mencicipi. Walau dag dig dug dalam hati di
depan dosen, Moga bermanfaat presentasi ini.

Anda mungkin juga menyukai