Anda di halaman 1dari 15

MATA KULIAH LEADERSHIP

LEADERSHIP TERHADAP BISNIS DENGAN


TIPE DEMOKRATIS

Dosen :
PROF. DR. H. HASAN AEDY, SE.,M.S.
Disusun Oleh :
FADLAN
2066MM01023

PROGRAM MAGISTER
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM-ENAM KENDARI
2021

i|Page
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, wr, wb.

Pertama-tama kami ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat ridho-Nya, kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas untuk
Mata Kuliah Leadership ini dengan maksimal dan tepat waktu. 

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Mata


Kuliah Leadership yang telah membimbing kami mahasiswa-mahasiswanya
dalam menyusun dan menyelesaikan tugas ini.  Tidak lupa juga kami
berterimakasih kepada orangtua, keluarga dan rekan-rekan kami yang selalu
setia mendukung kami dalam menyelesaikan laporan ini. 

Kami selaku penyusun tugas ini menyadari bahwa tugas ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran-saran dan
kritik yang membangun dari para pembaca sehingga pembahasan ini dapat
tersaji menjadi lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Atas perhatian
dan waktu yang diluangkan untuk sekedar membaca literatur ini, kami ucapkan
terima kasih.

Wassalamu’alaikum, wr, wb

Kendari, April 2021

Penyusun

ii | P a g e
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4

C. Tujuan.................................................................................................................................4

BAB II...........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN............................................................................................................................5
2.1.1......Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Terhadap Pencapaian Tujuan Suatu

Perusahaan/Organisasi......................................................................................................6

2.1.2....................................Keunggulan dan Kelemahan Gaya Kepemimpinan Demokratis

.............................................................................................................................................8

a. Keunggulan.....................................................................................................................8

b. Kelemahan......................................................................................................................8

BAB III..........................................................................................................................................9
PENUTUP.....................................................................................................................................9
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................10

iii | P a g e
iv | P a g e
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya setiap perusahaan/organisasi yang didirikan mempunyai


harapan bahwa kelak akan mengalami perkembangan yang sangat pesat dilingkup
bidangnya masing-masing. Perusahaan/Organisasi itu pada dasarnya
menginginkan tercapainya tujuan bidang kerjanya.

Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan


dan keberlangsungan perusahaan/organisasi, karena pemimpin berfungsi sebagai
pengendali dan penentu arah yang hendak ditempuh oleh organisasi menuju
tujuan yang akan dicapai. Pentingnya peranan pemimpin dalam organisasi
memberikan inspirasi bagi para pakaradministrasi/manajemen untuk
mengembangkan dan menemukan teori-teori kepemimpinan.

George R. Terry (1960: 495) mendefinisikan kepemimpinan sebagai aktivitas


mempengaruhi orang-orang untuk berusaha mencapai tujuan kelompok secara
sukarela. Burns (1978), Griffin (1987), R. Bennett (1994),Stuart Crainer (1998),
Stephen P. Robbins (2001), Phillip L Hunsaker(2001), dan Richard M. Hotgetts
dan Fred Luthans (2003) menyebutkan bahwa inti dari kepemimpinan adalah
upaya mempengaruhi orang-orang untuk ikut dalam pencapaian tujuan bersama.
Dari pengertian-pengertian yang dikemukakan para pakar atau ahli tersebut, dapat
dinyatakan bahwa pemimpin dalam pengertian luas adalah seseorang yang
memiliki kemampuan untuk memprakarsai dan mempengaruhi tingkah laku
bawahan dengan cara mengatur, mengorganisasikan atau mengontrol usaha/upaya
orang lain melalui prestise dan kekuasaan atau posisi. Sedangkan secara sempit,
kepemimpinan dapat diartikan upaya seseorang dalam membimbing dengan

1|Page
bantuan kualitas-kualitas persuasinya dan adanya tingkat akseptansi (penerimaan)
secara sukareladari para pengikutnya.

Peran kepemimpinan yang dapat menciptakan komunikasi yang harmonis


dengan bawahannya sangat diperlukan bagi pengembangan karir karyawan.
Menurut Suwandi (dalam Suranta, 2002) keberadaan kepemimpinan dalam
perusahaan adalah sangat penting karena ia memiliki peranan yang sangat
strategis dalam mencapai tujuan perusahaan. Kepemimpinan merupakan tulang
punggung pengembangan suatu perusahaan karena tanpa gaya kepemimpinan
yang baik akan sulit untuk mencapai tujuan organisasi. Maka gaya kepemimpinan
merupakan masalah pokok dalam mencapai tujuan. Kompleksitas masalah yang
dihadapi manajemen ini akan mengakibatkan peningkatan kebutuhan akan
pimpinan yang memiliki kualitas tertentu. Dikatakan demikian karena seorang
pemimpin merupakan salah satu unsur yang menentukan dalam mengembangkan
suatu perusahaan, berhasil atau gagalnya suatu perusahaan banyak ditentukan
oleh kualitas gaya kepemimpinan.

Menurut Tjosvold (dalam Miranti,1999) mengatakan bahwa hubungan yang


sangat hangat antara atasan dengan bawahan ikut andil dalam menungkatkan
produktuivitas kerja, dengan demikian antara atasan dengan bawahan diharapkan
mampu mengungkapkan problem yang dihadapi dengan terbuka tanpa ada faktor-
faktor yang menimbulkan tekanan. Sehingga untuk meminimalis permasalahan
tersebut sangat diperlukan peran seorang pemimpin yang dapat menerapkan gaya
kepemimpinan yang sesuai untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Menurut
Robbins dan Coulter (2002), ada tiga gaya kepemipinan, yaitu gaya
kepemimpinan autokratis, gaya kepemimpinan demokratis, gaya kepemimpinan
Laissez-Faire (Kendali Bebas). Menurut White dan Lippit (1939), menyatakan
bahwa kepemimpinan demokratis sebagai gaya kepemimpinan yang paling efektif
dalam situasi dimana anggota kelompok trampil dan semangat menyebabkan
produktivitas lebih tinggi. Setiap pimpinan dalam memberikan perhatian untuk
membina, menggerakkan dan mengarahkan semua potensi pegawai di

2|Page
lingkungannya memiliki pola yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
Perbedaan itu disebabkan oleh gaya kepemimpinan yang berbeda-beda pula dari
setiap pemimpin. Gaya kepemimpinan yang demokratis adalah suatu gaya
kepemimpinan yang mendorong anggota untuk menentukan kebijakan sendiri,
memberi pandangan tentang langkah dan hasil yang diperoleh, memberi
kebebasan untuk memulai tugas, mengembangkan inisiatif, memelihara
komunikasi dan interaksi yang luas, dan menerapkan hubungan yang saling
mendukung. Pemimpin yang demokratis dapat menentukan pola organisasi,
saluran komunikasi, struktur peran dalam pencapaian tujuan organisasi. Menurut
Robbins dan Coulter (2002), gaya kepemimpinan demokratis mendeskripsikan
pemimpin yang cenderung mengikutsertakan karyawan dalam pengambilan
keputusan, mendelegasikan kekuasaan, mendorong partisipasi karyawan dalam
menentukan bagaimana metode kerja dan tujuan yang ingin dicapai dan
memandang umpan balik sebagai suatu kesempatan untuk melatih karyawan.
Salah satu gaya kepemimpinan yang efektif adalah gaya kepemimpinan
demokratis, karena pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini akan mendorong
kemampuan mengambil keputusan dari para bawahan. Suatu perusahaan yang
menggunakan gaya kepemimpinan demokratis akan mencari berbagai pendapat
dan pemikiran dari para bawahannya mengenai keputusan yang akan diambil. Ia
akan serius mendengarkan dan menilai pikiran-pikiran para bawahannya dan
menerima sumbangan pikiran mereka, sejauh pemikiran tersebut dapat
dilaksanakan. Para bawahan juga didorong untuk meningkatkan kemampuan
mengendalikan diri dan menerima tanggung jawab lebih besar. Tipe
kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai faktor utama dan terpenting
dalam organisasi. Tipe ini diwujudkan dengan dominasi perilaku sebagai
pelindung dan penyelamat dari perilaku yang ingin memajukan dan
mengembangkan organisasi. Di samping itu diwujudkan juga melalui perilaku
pimpinan sebagai pelaksana. Gaya kepemimpinan demokratis memiliki peranan
yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan
sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut,

3|Page
anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Dalam melaksanakan tugasnya,
pemimpin yang demokratis mau menerima bahkan mengharapkan pendapat dan
saran-saran dari bawahannya juga kritik-kritik yang dapat membangun dari para
bawahan yang diterimanya sebagai umpan balik dan dijadikan bahan
pertimbangan dalam tindakan-tindakan berikutnya. Selain itu, pemimpin yang
demokratis mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri dan menaruh
kepercayaan pula pada bawahannya, mereka mempunyai kesanggupan bekerja
dengan baik dan bertanggung jawab. Pemimpin yang demokratis selalu berusaha
memupuk rasa kekeluargaan dan persatuan, senantiasa berusaha membangun
semangat bawahannya dalam menjalankan dan mengembangkan daya kerjanya.
Di samping itu, juga memberi kesempatan bagi timbulnya kecakapan memimpin
pada anggota kelompoknya dengan jalan mendelegasikan kekuasaan dan
tanggung jawabnya.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :

1. Apa yang dimaksud gaya kepemimpinan demokratis?


2. Apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap pencapaian
tujuan suatu perusahaan/organisasi?
3. Apa keunggulan dan kelemahan gaya kepemimpinan demokratis?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud gaya kepemimpinan demokratis.


2. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap
pencapaian suatu perusahaan/organisasi.
3. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan gaya kepemimpinan
demokratis.

4|Page
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kepemimpinan Demokratis

George R. Terry (1960: 495) mendefinisikan kepemimpinan sebagai


aktivitas mempengaruhi orang-orang untuk berusaha mencapai tujuan
kelompok secara sukarela. Burns (1978), Griffin (1987), R. Bennett
(1994),Stuart Crainer (1998), Stephen P. Robbins (2001), Phillip L
Hunsaker(2001), dan Richard M. Hotgetts dan Fred Luthans (2003)
menyebutkan bahwa inti dari kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi
orang-orang untuk ikut dalam pencapaian tujuan bersama. Dari pengertian-
pengertian yang dikemukakan para pakar atau ahli tersebut, dapat dinyatakan
bahwa pemimpin dalam pengertian luas adalah seseorang yang memiliki
kemampuan untuk memprakarsai dan mempengaruhi tingkah laku bawahan
dengan cara mengatur, mengorganisasikan atau mengontrol usaha/upaya
orang lain melalui prestise dan kekuasaan atau posisi. Sedangkan secara
sempit, kepemimpinan dapat diartikan upaya seseorang dalam membimbing
dengan bantuan kualitas-kualitas persuasinya dan adanya tingkat akseptansi
(penerimaan) secara sukarela dari para pengikutnya.
Menurut Robbins dan Coulter (2002), ada tiga gaya kepemipinan,
yaitu gaya kepemimpinan autokratis, gaya kepemimpinan demokratis, gaya
kepemimpinan Laissez-Faire (Kendali Bebas). Menurut White dan Lippit
(1939), menyatakan bahwa kepemimpinan demokratis sebagai gaya
kepemimpinan yang paling efektif dalam situasi dimana anggota kelompok
trampil dan semangat menyebabkan produktivitas lebih tinggi. Setiap
pimpinan dalam memberikan perhatian untuk membina, menggerakkan dan

5|Page
mengarahkan semua potensi pegawai di lingkungannya memiliki pola yang
berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
Kepemimpinan demokratis menuntut pembagian kekuasaan yang
setara. Artinya, tidak ada satu pihak yang lebih mendominasi dari lainnya
dalam proses pengambilan keputusan (decision making). Secara umum
kepemimpin demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar
mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara
berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan
dan bawahan. Selain itu Kepemimpinan Demokratis, yaitu gaya seorang
pemimpin yang menghargai karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh
setiap anggota organisasi (Prima, A, 2013). Pemimpin selalu melibatkan
bawahan dalam pengambilan keputusan saat ada masalah. Selain itu pimpinan
juga memberikan gambaran dan bimbingan yang efisien tentang tugas yang
akan diberikan kepada bawahannya. Lebih dari itu seorang pemimpin yang
mempunyai gaya kepemimpinan demokratis akan menggunakan jabatan dan
kekuatan pribadinya untuk memaksimalkan potensi yang ada pada
bawahannya sehinga baik karyawan maupun perusahaan dapat berkembang
bersama-sama.

2.1.1 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Terhadap Pencapaian


Tujuan Suatu Perusahaan/Organisasi

Gaya kepemimpinan yang demokratis adalah suatu gaya


kepemimpinan yang mendorong anggota untuk menentukan kebijakan
sendiri, memberi pandangan tentang langkah dan hasil yang diperoleh,
memberi kebebasan untuk memulai tugas, mengembangkan inisiatif,
memelihara komunikasi dan interaksi yang luas, dan menerapkan hubungan
yang saling mendukung. Pemimpin yang demokratis dapat menentukan pola
organisasi, saluran komunikasi, struktur peran dalam pencapaian tujuan
organisasi. Menurut Robbins dan Coulter (2002), gaya kepemimpinan

6|Page
demokratis mendeskripsikan pemimpin yang cenderung mengikutsertakan
karyawan dalam pengambilan keputusan, mendelegasikan kekuasaan,
mendorong partisipasi karyawan dalam menentukan bagaimana metode kerja
dan tujuan yang ingin dicapai dan memandang umpan balik sebagai suatu
kesempatan untuk melatih karyawan. Salah satu gaya kepemimpinan yang
efektif adalah gaya kepemimpinan demokratis, karena pemimpin dengan gaya
kepemimpinan ini akan mendorong kemampuan mengambil keputusan dari
para bawahan. Suatu perusahaan yang menggunakan gaya kepemimpinan
demokratis akan mencari berbagai pendapat dan pemikiran dari para
bawahannya mengenai keputusan yang akan diambil. Ia akan serius
mendengarkan dan menilai pikiran-pikiran para bawahannya dan menerima
sumbangan pikiran mereka, sejauh pemikiran tersebut dapat dilaksanakan.
Para bawahan juga didorong untuk meningkatkan kemampuan
mengendalikan diri dan menerima tanggung jawab lebih besar. Tipe
kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai faktor utama dan terpenting
dalam organisasi. Tipe ini diwujudkan dengan dominasi perilaku sebagai
pelindung dan penyelamat dari perilaku yang ingin memajukan dan
mengembangkan organisasi. Di samping itu diwujudkan juga melalui
perilaku pimpinan sebagai pelaksana. Gaya kepemimpinan demokratis
memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang
pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara
untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu,
anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapinya. Dalam melaksanakan tugasnya, pemimpin yang demokratis mau
menerima bahkan mengharapkan pendapat dan saran-saran dari bawahannya
juga kritik-kritik yang dapat membangun dari para bawahan yang diterimanya
sebagai umpan balik dan dijadikan bahan pertimbangan dalam tindakan-
tindakan berikutnya. Selain itu, pemimpin yang demokratis mempunyai
kepercayaan terhadap diri sendiri dan menaruh kepercayaan pula pada
bawahannya, mereka mempunyai kesanggupan bekerja dengan baik dan

7|Page
bertanggung jawab. Pemimpin yang demokratis selalu berusaha memupuk
rasa kekeluargaan dan persatuan, senantiasa berusaha membangun semangat
bawahannya dalam menjalankan dan mengembangkan daya kerjanya. Di
samping itu, juga memberi kesempatan bagi timbulnya kecakapan memimpin
pada anggota kelompoknya dengan jalan mendelegasikan kekuasaan dan
tanggung jawabnya.
Gaya kepemimpinan akan mempengaruhi kinerja karyawan dalam
sebuah perusahaan/organisasi. Maka dari itu seorang pemimpin harus benar-
benar memiliki keterampilan, kreativitas, emosi, dan kecerdasan yang baik
untuk memimpin karyawannya dalam bekerja. Olehnya itu gaya
kepemimpinan demokratis sangat cocok di terapkan disuatu
perusahaan/organisasi agar tujuan suatu perusahaan dapat tercapai
perusahaan/organisasi.

2.1.2 Keunggulan dan Kelemahan Gaya Kepemimpinan Demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis yang disukai banyak karyawan, karena


memberikan kebebasan untuk berpendapat, mengembangkan bakat, dan peluang
untuk menjadi lebih baik. Meskipun terlihat positif, ada juga kelebihan serta
kekurangan yang perlu Anda tahu.
a. Keunggulan

Keunggulan gaya kepemimpinan demokratis secara umum adalah :


- Ada hubungan yang baik antara pemimpin dan karyawan;
- Memberikan rasa penghargaan yang cukup kepada karyawan, karena
adanya diskusi sebelum mengambil keputusan;
- Peluang untuk berkreativitas yang lebih besar;
- Memberikan rasa aman dan percaya kepada karyawan;
- Lahirnya semangat karena didukung motivasi yang benar;

8|Page
b. Kelemahan

Kelemahan gaya kepemimpinan demokratis secara umum adalah :


- Proses pengambilan keputusan yang memakan waktu lebih lama;
- Dapat memicu konflik jika anggota memiliki ego yang tinggi;
- Sulit menemukan kata setuju.

9|Page
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengertian diatas, kami menyimpulkan bahwa


Kepemimpinan demokratis menuntut pembagian kekuasaan yang setara.
Artinya, tidak ada satu pihak yang lebih mendominasi dari lainnya dalam
proses pengambilan keputusan (decision making). Secara umum gaya
kepemimpin demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar
mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara
berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan
dan bawahan.
Gaya kepemimpinan akan mempengaruhi kinerja karyawan dalam
sebuah perusahaan/organisasi. Maka dari itu seorang pemimpin harus benar-
benar memiliki keterampilan, kreativitas, emosi, dan kecerdasan yang baik
untuk memimpin karyawannya dalam bekerja. Olehnya itu gaya
kepemimpinan demokratis sangat cocok di terapkan disuatu
perusahaan/organisasi agar tujuan suatu perusahaan dapat tercapai
perusahaan/organisasi.
Gaya kepemimpinan demokratis yang disukai banyak karyawan dan
diterapkan suatu perusahaan/organisasi, karena memberikan kebebasan untuk
berpendapat, mengembangkan bakat, dan peluang untuk menjadi lebih baik.
Meskipun terlihat positif, ada juga kelebihan serta kekurangan dalam
penerapan gaya kepemimpinan demokratis tersebut.

10 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan2, R. N. (2018). PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS


TERHADAP KINERJA KARYAWAN. Jurnal Manajemen dan Start-Up
Bisnis, 3, 401-408.
Dalam Ruslan, A. G. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang.
Marlina, L. (2013). Tipe-Tipe Kepemimpinan Dalam Manajemen
Pendidikan. Ta'dib: Journal of Islamic Education (Jurnal Pendidikan
Islam), 18(02), 215-227.
Andryna, N., Razak, M., & Rahim, D. R. (2020). PENGARUH GAYA
KEPEMIMPINAN TIPE DEMOKRATIS, MOTIVASI KERJA, DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) TERHADAP
KENERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) PADA KANTOR
SEKRETARAT DAERAH KABUPATEN PINRANG. Jurnal Magister
Manajemen Nobel Indonesia, 1(2), 170-175.
Stogdill, M. R. M. A. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan Kepemimpinan
(Leadership) merupakan salah satu yang sangat vital bagi terlaksananya
fungsi-fungsi manajemen.

11 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai