RISET OPERASI
JUDUL:
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat
Problem)”.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
dalam makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang
diharapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami
bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
D. Contoh Soal 5
1. Minimalisasi 5
2. Maksimalisasi 9
3. Dummy 12
A. Kesimpulan 15
B. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam
mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti
memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya. PL banyak
diterapkan dalam masalah ekonomi, industri, militer, social dan lain-lain. PL
berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai suatu model
matematik yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linier dengan beberapa
kendala linier.
Masalah transportasi berkaitan dengan keterbatasan sumber daya atau
kapasitas perusahaan yang harus didistribusikan ke berbagai tujuan, kebutuhan
atau aktivitas. Dengan demikian manfaat utama dari mempelajari masalah
transportasi ini adalah mengoptimalkan distribusi sumberdaya tersebut sehingga
mendapatkan hasil atau biaya yang optimal.
Masalah penugasan (assignment problem), seperti juga masalah
transportasi merupakan suatu kasus khusus yang ditemui dalam pemrograman
linear. Permasalahan penugasan atau assignment problem adalah suatu
persoalan dimana harus melakukan penugasan terhadap sekumpulan orang yang
kepada sekumpulan job yang ada, sehingga tepat satu orang yang bersesuaian
dengan tepat satu job yang ada. Misalkan setiap 4 orang dengan 4 job yang ada
menghasilkan 4! yaitu 24 kemungkinan yang ada. Namun yang dicari disini
atau fungsi objektifnya adalah mencari biaya seminimum mungkin sehingga
dalam penugasan ini bagi orang yang melakukan penugasan dapat
mengeluarkan biaya seminimum mungkin agar mendapatkan keuntungan yang
maksimal. Walaupun untuk menyelesaikan masalah penugasan ini dapat
digunakan metode numeratif ataupun metode transportasi, tetapi lebih
disarankan untuk digunakan metode Hungarian. Metode Hungarian
1
dikembangkan oleh seorang ahli matematika berkebangsaan Hungaria yang
bernama D Konig pada tahun 1916.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari masalah penugasan?
2. Bagaimana model matematis penugasan?
3. Apa saja langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah penugasan?
4. Bagaimana contoh soal minimalisasi, maksimalisasi dan dummy?
C. TUJUAN
1. Mengetahui apa pengertian dari masalah penugasan.
2. Mengetahui bagaimana model matematis penugasan.
3. Mengetahui apa saja langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah
penugasan.
4. Memahami bagaimana contoh soal minimalisasi, maksimalisasi dan
dummy.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
jelas bahwa tujuan dari penugasan adalah mencari ongkos dari tiap-tiap
pekerjaan kepada obyek dengan total ongkos yang minimum atau memberikan
keuntungan yang maksimum.
4
yang juga tercermin dengan jumlah barisnya. Misalnya bila yang akan
ditugaskan adalah 4 karyawan, maka harus ditemukan nilai nol sebanyak 4
buah yang terletak di baris dan kolom yang berbeda. Sebaiknya dimulai dari
baris yang hanya memiliki 1 nilai nol. Langkah ini mengandung arti bahwa
setiap karyawan hanya dapan ditugaskan pada satu pekerjaan saja.
5. Apabila belum, maka langkah selanjutnya adalah menarik garis yang
menghubungkan minimal dua buah nilai nol dalam tabel penugasan
tersebut.
6. Selanjutnya, perhatikan nilai-nilai yang belum terkena garis. Pilih nilai yang
paling kecil, kemudian pergunakan untuk mengurangi nilai-nilai lain yang
belum terkena garis, dan gunakan untuk menambah nilai-nilai yang terkena
garis dua kali.
7. Dari hasil langkah ke-6 tersebut, apakah sekarang telah berhasil ditemukan
nilai nol sejumlah atau sebanyak sumber daya (bisa karyawan, mesin, alat
transportasi, atau sumber daya lainnya) yang juga tercermin dengan jumlah
barisnya.
8. Jika sudah, maka masalah penugasan telah optimal, dan apabila belum maka
perlu diulangi langkah penyelesaian ke-5 di atas.
Sebagai catatan, kasus penugasan dianggap normal apabila jumlah sumber daya
yang akan ditugaskan dan jumlah pekerjaan atau tujuan adalah sama. Ada juga
yang disebut kasus tidak normal, yaitu situasi dimana jumlah sumber tidak
sama dengan jumlah tugas atau sebaliknya, maka di dalam tabel penugasan
perlu ditambahkan variabel dummy yang nilainya nol (0).
D. CONTOH SOAL
a. MINIMALISASI
Suatu perusahaan kotak hadiah mempunyai empat pekerjaan yang berbeda,
yaitu memotong karton, merekatkan kertas warna, memberi hiasan,
dan membungkus. Perusahaan kotak hadiah tersebut hanya memiliki
5
empat orang karyawan yaitu Hana, Karin, Helmi, dan Rossy. Upah
seorang karyawan untuk masing-masing pekerjaan berbeda-beda seperti
berikut:
Tugas/Karyawan Hana Karin Helmi Rossy
Memotong Karton Rp 15.000 Rp 14.000 Rp 18.000 Rp 17.000
Merekatkan Kertas Warna Rp 21.000 Rp 16.000 Rp 18.000 Rp 22.000
Memberi Hiasan Rp 21.000 Rp 21.000 Rp 24.000 Rp 19.000
Membungkus Rp 22.000 Rp 18.000 Rp 20.000 Rp 16.000
Tentukan besarnya biaya optimal yang dikeluarkan perusahaan kotak hadiah
tersebut dengan kondisi satu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu karyawan?
Tugas/Karyawan I II III IV
A 1 0 4 3
B 5 0 2 6
C 2 2 5 0
D 6 2 4 0
3. Diperiksa apakah setiap kolom telah mempunyai nilai nol. Apabila ada yang
belum, ditentukan nilai terkecil kolom tersebut kemudian semua nilai pada kolom
tersebut dikurangi dengan nilai terkecilnya.
Tugas/Karyawan I II III IV
6
A 1 0 4 3
B 5 0 2 6
C 2 2 5 0
D 6 2 4 0
Tugas/Karyawan I II III IV
A 0 0 2 3
B 4 0 0 6
C 1 2 3 0
D 5 2 2 0
4. Apabila ditemukan nol pada baris dan kolom berbeda maka harus ditarik garis
seminimum mungkin, baik ke arah vertikal maupun horizontal yang meliput
semua yang bernilai nol. Jika jumlah garis sama dengan jumlah baris/kolom
berarti pemecahan sudah optimal.
Tugas/Karyawan I II III IV
A 0 0 2 3
B 4 0 0 6
C 1 2 3 0
D 5 2 2 0
Jumlah garis yang dapat ditarik hanya 3, tidak sama dengan jumlah baris/kolom yang
ada (4) = belum optimal
5. Revisi tabel, yaitu dengan mengurangi sel-sel atau semua nilai yang tidak terkena
garis dengan nilai terkecil, kemudian tambahkan nilai sel terkecil itu pada sel
yang terkena garis 2x. Nilai yang terkena garis 1x = tetap. 3+1=4
Tugas/Karyawan I II III IV
A 0 0 2 3 6+1=7
B 4 0 0 6
C 1 2 3 0
D 5 2 2 0
6. Tentukan apakah sudah terdapat nilai nol pada baris dan kolom yang berbeda,
apabila sudah terdapat nol di setiap baris dan kolom yang berbeda maka sudah
didapatkan hasil yang optimal. Atau jika jumlah garis sama dengan jumlah
baris/kolom berarti pemecahan sudah optimal.
7
Tugas/Karyawan I II III IV
A 0 0 2 4
B 4 0 0 7
C 0 1 2 0
D 4 1 1 0
Jumlah garis yang dapat ditarik = 4 = jumlah baris/kolom yang ada (4) = optimal
8
Langkah-langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi dan Penyederhanaan Masalah dalam Tabel Penugasan.
Lokasi/Sales I II III IV V
A 10 12 10 8 15
B 14 10 9 15 13
C 8 8 7 9 12
D 13 15 8 16 11
E 10 13 14 11 17
2. Cari nilai tertinggi untuk setiap baris, dan kemudian menggunakan nilai tertinggi
tersebut sebagai pengurang semua nilai yang ada pada baris tersebut.
Lokasi/Sales I II III IV V
A 10 12 10 8 15
B 14 10 9 15 13
C 8 8 7 9 12
D 13 15 8 16 11
E 10 13 14 11 17
Lokasi/Sales I II III IV V
A 5 3 5 7 0
B 1 5 6 0 2
C 4 4 5 3 0
D 3 1 8 0 5
E 7 4 3 6 0
3. Diperiksa apakah setiap kolom telah mempunyai nilai nol. Apabila ada yang
belum, ditentukan nilai terkecil kolom tersebut kemudian semua nilai pada kolom
tersebut dikurangi dengan nilai terkecilnya.
Lokasi/Sales I II III IV V
A 5 3 5 7 0
B 1 5 6 0 2
C 4 4 5 3 0
D 3 1 8 0 5
E 7 4 3 6 0
9
Lokasi/Sales I II III IV V
A 4 2 2 7 0
B 0 4 3 0 2
C 3 3 2 3 0
D 2 0 5 0 5
E 6 3 0 6 0
4. Apabila ditemukan nol pada baris dan kolom berbeda maka harus ditarik garis
seminimum mungkin, baik ke arah vertikal maupun horizontal yang meliput
semua yang bernilai nol. Jika jumlah garis sama dengan jumlah baris/kolom
berarti pemecahan sudah optimal.
Lokasi/Sales I II III IV V
A 4 2 2 7 0
B 0 4 3 0 2
C 3 3 2 3 0
D 2 0 5 0 5
E 6 3 0 6 0
Jumlah garis yang dapat ditarik hanya 4, tidak sama dengan jumlah baris/kolom yang
ada (5) = belum optimal
5. Revisi tabel, yaitu dengan mengurangi sel-sel atau semua nilai yang tidak terkena
garis dengan nilai terkecil, kemudian tambahkan nilai sel terkecil itu pada sel
yang terkena garis 2x. Nilai yang terkena garis 1x = tetap.
Lokasi/Sales I II III IV V
A 4 2 2 7 0
B 0 4 3 0 2
C 3 3 2 3 0 2+2 =4
D 2 0 5 0 5
E 6 3 0 6 0
6. Tentukan apakah sudah 5+2
terdapat nilai nol pada baris dan kolom yang berbeda, =7
apabila sudah terdapat nol di setiap baris dan kolom yang berbeda maka sudah
0+2 =2
didapatkan hasil yang optimal. Atau jika jumlah garis sama dengan jumlah
baris/kolom berarti pemecahan sudah optimal.
Lokasi/Sales I II III IV V
10
A 2 0 0 5 0
B 0 4 3 0 4
C 1 1 0 1 0
D 2 0 5 0 7
E 6 3 0 6 2
Jumlah garis yang dapat ditarik = 5 = jumlah baris/kolom yang ada (5) = optimal
c. DUMMY
Seorang kepala tukang mendapat proyek sebuah rumah. Target proyek ini
selesai 6 bulan. Pekerja yang dibutuhkan adalah sebagai tukang kayu,
tukang cat, pembantu tukang, tukang bangunan. Kepala tukang
kesulitan dalam memilih para pekerja, karena semua pekerja memiliki
keahlian yang tidak jauh berbeda, tarif atau permintaan ongkos satu sama
lain juga tidak jauh berbeda. Dalam hal ini kepala tukang ingin
meminimalkan biaya yang keluar untuk ongkos para pekerja agar
mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Adapun para pekerja yang
mengajukan diri sebagai pekerja dalam proyek tersebut beserta ongkos
yang mereka inginkan tertera dalam tabel berikut:
11
Pembantu Tukang 60 65 70
Tukang Bangunan 60 50 55
Ket: Ongkos per-hari dalam ribuan rupiah
2. Langkah 2
Pekerjaan/Tukang Toni Tono Toto Dummy
Tukang Kayu 25 35 0 0
Tukang Cat 0 10 5 0
Pembantu Tukang 15 15 20 0
Tukang Bangunan 15 0 5 0
ü Tiap baris dan kolom sudah memiliki nilai nol
ü Jumlah garis yang ditarik = jumlah baris dan kolom = OPTIMAL!
3. Langkah 3
Pekerjaan/Tukang Toni Tono Toto Dummy
Tukang Kayu 25 35 0 0
Tukang Cat 0 10 5 0
Pembantu Tukang 15 15 20 0
Tukang Bangunan 15 0 5 0
Alokasi Pekerjaan:
Ø Toto sebagai Tukang Kayu
12
Ø Toni sebagai Tukang Cat
Ø Dummy sebagai Pembantu Tukang
Ø Tono sebagai Tukang Bangunan
TOTAL BIAYA YANG DIKELUARKAN:
Pekerjaan Nama Pekerja Ongkos (Rp .000)
Tukang Kayu Toto 50
Tukang Cat Toni 45
Pembantu Tukang Dummy 0
Tukang Bangunan Tono 50
Total ongkos pekerja: 145
Jadi, total ongkos pekerja yang harus dikeluarkan kepala tukang sebesar Rp 145.000.
Tugas pembantu tukang diberikan kepada dummy = tidak ada yang mengerjakan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masalah penugasan (assignment problem), seperti juga masalah
transportasi merupakan suatu kasus khusus yang ditemui dalam pemrograman
linear. Masalah penugasan berkaitan dengan keinginan perusahaan dalam
mendapatkan pembagian atau alokasi tugas (penugasan) yang optimal, dalam
arti apabila penugasan tersebut berkaitan dengan keuntungan maka bagaimana
alokasi tugas atau penugasan tersebut dapat memberikan keuntugan yang
maksimal dengan mengeluarkan biaya seminimum mungkin. Setelah data
terpresentasi dalam bentuk tabel penugasan, maka kita dapat langsung
menyelesaikannya menggunakan metode Hungarian. Dalam penyelesaiannya,
masalah penugasan terbagi menjadi dua, yaitu masalah minimalisasi dan
masalah maksimalisasi.
Kolom/baris dummy ditambahkan bila jumlah assignee tidak sama
dengan assignment, atau terkadang disebut sebagai masalah tak seimbang. Pada
kolom/baris dummy ini diberikan nilai keuntungan/kerugian sebesar nol.
13
Sedangkan untuk suatu hubungan assignee dan assignment yang tidak mungkin
terjadi, untuk keduanya diberikan nilai keuntungan sebesar –M atau nilai
kerugian sebesar M.
B. SARAN
Metode penugasan untuk tidak hanya diterapkan pada penentuan sejenis
pekerjaan kepada mesin tertentu, akan tetapi juga pada penugasan personal
untuk melaksanakan tugas (pekerjaan tertentu, seperti: penugasan “salesmen” di
daerah penjualan dan lain sebagainya, khususnya dalam personal allocation and
scheduling).
DAFTAR PUSTAKA
BUKU:
Heizer, Jay dan Barry Render. 2006. Manajemen Operasi, Edisi 7, Buku 2. Jakarta:
Salemba Empat.
Taha, Hamdy A.. 2007. Operations Research: An Introduction, 8th Edition. USA:
Pearson Prentice Hall.
14
PPT:
https://muhlisthahir033.files.wordpress.com/2011/12/13_metode-penugasan.pdf
LINK:
1. http://indriastuti90.blogspot.com/2011/06/makalah-masalah-penugasan.html
2. http://matematikakuadrat.blogspot.com/2008/11/masalah-penugasan-untuk-
kasus-maksimasi.html
3. http://herlanggaapratama.blogspot.com/2018/07/metode-penugasan_38.html
15