Disusun Oleh :
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seseorang yang sedang melakukan penelitian pasti membutuhkan metode penelitian, agar
mendapatlan hasil yang diharapkan. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan sedangkan penelitian ialah usaha untuk mengidentifikasi suatu
permasalahan.
Maka dengan pegertian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode penelitian yaitu suatu
cara untuk mengidentifikasi permasalahan secara sistematis dan teratur sehingga akan
menghasilkan sesuatu yang diharapkan.
Ada dua jenis penelitian, diantaranya yaitu penelitian dengan pendekatan kualitatif, dan
penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Dimana pendekatan kualitatif menekankan pada
analisis proses. Sedangkan pendekatan kuantitatif menekankan pada penggunaan angka,
BAB II
PEMBAHASAN
1. Studi pendahuluan
2. Pembuatan pradesain penelitian
3. Seminar pradesain
4. Memasuki lapangan (tempat, pelaku, kegiatan)
5. Pengumpulan data (ruang, pelaku, kegiatan, objek, perbuatan,
kejadian/peristiwa, waktu, tujuan, perasaan/emosi)
6. Analisis data (data apa yang perlu dicari, hipotesis apa yang perlu diuji,
pertanyaan apa yang erlu dijawab, metode apa yang digunakan untuk
mendapatkan informasi baru, kesalahan apa yang perlu diperbaiki). Analisis
data meliputi langkah: reduksi data (memilih hal pokok sesuai fokus
penelitian), display, data (menyajikan data dalam bentuk matrik, network,
chart, atau grafik), pengambilan keputusan dan vreifikasi.
Johnson dan Cristensen (2007) memberikan definisi tentang metode penelitian kombinasi
(mixed recearch) sebagai berikut. Metode penelitian kombinasi merupakan pendekatan dalam
penelitian yang mengkombinasikan atau menghubungkan antara metode penelitian kuantitatif
dan kualitatif. Hal ini mencakup landasan filosofis, penggunaan pendekatan kualitatif dan
kuantitatif, dan mengkombinasikan kedua pendekatan dalam penelitian.
Dengan menggunakan metode kombinasi maka realibilitas data akan dapat ditingkatkan,
karena relibilitas data yang tidak dapat diuji dengan metode kualitatif atau sebaliknya.
E. KASUS
Pendahuluan
Misalnya anda berada di dalam toko pakaian dan anda menemukan pakaian yang anda
sukai, anda pergi ke kasir untuk membayar pakaian tersebut. Di kasir, anda melihat pegawai toko
berbicara dengan temannya via telfon selulernya. Sehingga, anda harus menunggu. Anda
menunggu beberapa menit, namun pegawai toko tersebut tidak segera menutup telponnya.
Kejadian ini membuat anda marah. Menunggu layanan adalah penyebab umum
kemarahan; semakin lama tertunda, semakin lama menunggu, pelanggan semakin cenderung
untuk marah (Taylor, 2014)
Tujuan Penelitian
Metode
Prosedur. Teknik insiden kritis digunakan untuk mengidentivikasi insiden perilaku kritis
penyedia layanan atau jasa yang menyebabkan kemarahan pelanggan. Mereka diminta untuk
mengumpulkan data dari banyak jenis orang. Participant diminta untuk mencatat insiden kritis
mereka pada bentuk standar dengan hadirnya pewawancara.
Kuisioner. Para partisipan diminta untuk meminta jawaban mereka pada kuisioner
standar yang dibuat setelah penggunaan CIT sebelumnya dalam pelayanan.
Sample. Insiden kritis didefinisikan sebagai kejadian atau kumpulan kejadian antara
konsumen dan penyedia layanan yang menyebabkan konsumen marah.
BAB III
KESIMPULAN
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menekankan analisis proses dari proses
berfikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antara fenomena yang
diamati.penelitian kualitatif bertujuan mengembangkan konsep sesivitas pada masalah yang
dihadapi.
Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Yeknik pengambilan sampel
umumnya dilakukan secara random, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan
mengkaji hipotesis yang telah ditentukan.
Setelah mengetahui definisi dan perbedaan tersebut, peneliti dapat memilih metode yang
akan digunakan untuk penelitiannya sesuai dengan kebutuhan masing-masing.