Anda di halaman 1dari 9

Dosen Pengasuh : Lesmie Martine, S.

Manajemen Produksi & Operasi

I. Pengertian Produksi dan Operasi


Pengertian Produksi
Produksi merupakan suatu proses yang mengubah bahan baku menjadi
bahan setengah jadi atau barang jadi sehingga mampu dikonsumsi.
Produksi adalah merupakan keseluruhan dari proses produksi barang
dan jasa pada perusahaan yang meliputi pencarian ide, perencanaan
deain teknis dan juga pengerjaan.

Pengertian Operasi
adalah kesatuan kegiatan dari keseluruhan fungsi yang ada di perusahaan
untuk melaksanakan rencana strategis untuk dapat terus bertahan dan
beroperasi. Kegiatan produksi dan manufaktur adalah bagian dari fungsi
operasi. Pada umumnya terdiri atas berbagai fungsi seperti pembelian,
pengelolaan material, produksi, kontrol persediaan, kontrol kualitas
output dan pemeliharaan.

Produktivitas adalah suatu perbandingan dari hasil kegiatan yang


sesungguhnya dengan hasil kegiatan yang seharusnya.

Peningkatan Produktivitas ada 2 permasalahan:


1. Dengan melakukan perubahan dari kondisi kerja yang tidak baik
kelebih baik.
2. Hasil dari produktivitas tidak seluruhnya membatu organisasi

II. Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi


Pengertian manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan penerapan ilmu manajemen untuk
mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakukan secara
efisien.

1
2

Definisi Manajemen Produksi


1. Oleh Agus Ahyari : Merupakan proses kegiatan untuk mengadakan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dari
produksi dan proses produksi.
2. Oleh Sukanto : Merupakan usaha mengelola dengan cara optimal
terhadap faktor‐faktor produksi atau sumber seperti manusia, tenaga
kerja, mesin dan bahan baku yang

Pengertian manajemen produksi mencakup 3 unsur penting yaitu


a. Adanya orang yang lebih dari satu
b. Adanya tujuan yang ingin dicapai
c. Orang yang bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan tersebut

Manajemen operasi adalah suatu usaha untuk memanfaatkan faktor‐


faktor produksi sehingga meningkatkan produktivitas yang tinggi.
Produktivitas sama dengan benefit (output) dibagi cost (input

III. Pengambilan Keputusan Manajemen Produksi dan Oprasi


Tujuan pengambilan keputusan : untuk memudahkan mengambil
langkah‐langkah dalam pengambilan keputusan di masa akan datang atau
memudahkan pemilihan alternetif peralatan dan analisis yang di pakai.

Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil,
ada 4 macam pengambilan keputusan :
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena
pertentangan dengan keadaan lain.

Adapun dalam kerangka kerja pengambilan keputusan,bidang produksi


dan operasi mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama, yaitu :
proses, kapasitas, persedian, tenaga kerja dan kualitas.
PROSES
• Dalam kategori ini mementukan proses fisik atau fasilitas yang
digunakan untuk memproduksikan produk berupa barang atau jasa.
Keputusan mencakup jenis peralatan dan teknologi, arus dari proses, tata
letak (lay‐out) dari peralatan dan seluruh aspek dari fisik pabrik atau
fasilitas jasa pelayanan. Dalam penetapan keputusan tentang proses ini,

Muhammad Brame Raufi Agean


3

perlu dipilih apakah perusahaan memilih proses lini atau proses


intermiten ataupu proyek. Di samping itu juga harus diputuskan tentang
pemilihan membuat sendiri atau membeli. Dalam pemelihan mesin harus
diputuskan tentang penggunaan mesin‐mesin khusus atau mesin‐mesin
yang bersifat umum. Dan terakhir menetapkan keputusan tentang tata
letak yang dipilih.

KAPASITAS
• Keputusan kapasitas dimaksud untuk memberikan besarnya jumlah
kapasitas yang tepat dan penyedia pada waktu yang tepat. Perencanaan
kapsitas tidaklah hanya menentukan besarnya peralatan atau fasilitas,
tetapi juga kebutuhan yang sebenarnya dari tenaga kerja dalam produksi
dan operasi. Tingkat kebutuhan akan tenaga kerja ditentukan agar dapat
dipenuhinya kebutuhan permintaan pasar akan produk yang dihasilkan
serta keinginan untuk dapat memelihara kestabilan jumlah tenaga kerja.

PERSEDIAAN
• Membuat keputusan‐keputusan dalam bidang produksi dan operasi,
mengenai apa yang dipesan, berapa banyak pesanannya dan kapan
pesanan dilakukan. Para manajer itu mengelola system logistic dari
pembelian akan bahan baku, barang dalam proses dan persediaan barang
jadi.

TENAGA KERJA
• Keputusan yang menyangkut tenaga kerja menyangkut seleksi,
penggajian, pelatihan, penempatan dan penyeliaan atau suvervisi.
Keputusan‐keputusan yang harus diambil dalam hubungannya dengan
tenaga kerja antara lain memilih apakah menekankan pada perancangan
tugas‐tugas yang membutuhkan tenaga‐tenaga spesialis atau keterampilan
bersifat umum. Selain itu perlu diambil keputusan mengenai balas jasa
apakah dengan system pembayaran upah harian atau dengan system
insentif.

KUALITAS
• Keputusan dalam kualitas harus dapat menjamin bahwa mutu tetap
dijaga dan dibangun pada seluruh tingkat produksi dan operasi, dengan
cara standar harus dibuat, p[eralatan harus dirancang dan dibangun,
orang‐orangnya harus terlatih dan produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan harus diperiksa dan diinspeksi kualitasnya

Muhammad Brame Raufi Agean


4

IV. Ruang Lingkup Manajen Produksi dan Operasi


1. Perancangan atau disain sistem produksi dan operasi
a. Seleksi dan perancangan disain produk
b. Seleksi dan perancangan proses dan peralatan
c. Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi
d. Rancangan tata letak dan arus kerja
e. Rancangan tugas pekerjaan
f. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
2. Pengoperasian sistem produksi dan operasi
a. Penyusunan rencana produk dan operasi
b. Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan
c. Pemeliharaan mesin dan peralatan
d. Pengendalian mutu
e. Manajemen tenaga kerja (SDM)

PERKEMBANGAN MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

1. ADANYA PEMBAGIAN TUGAS KERJA DAN SPESIFIKAS Diadakannya


pembagian kerja (divison of labor dikarenakan tugas dan pekerjaan yang
dilakukan bersifat tunggal dan berulang‐ulang sehingga
menimbulkanproduktivitasnya lebih tinggi serta peningkatan efisiensi,bila
dibandingkan dengan penugasan atas banyak macam pekerjaan
kepadaseorang pekerja.
Adam Smith menyatakan bahwa apabila dalam pembagian kerja (Division
of Labor) terdapat spesialisasi tenaga kerja yang akan menimbulkan
peningkatan hasil produksi yang disebabkan oleh 3 faktor :
• Peningkatan kecekatan atau ketangkasan dari sebagian para pekerja,
serta bertambahnya kecakapan atau keterampilan seseorang yang
mengerjakan pekerjaan secara berulang‐ulang.
• Menghindari terbuangnya waktu karena perpindahan atau perubahan
tugas, sehingga diperolehnya penghematan waktu, yang biasanya hilang
karena bergantinya pekerjaan dari mengerjakan sesuatu berpindah
mengerjakan yang lain.
• Penambahan peralatan dan mesin, dengan diketemukannya mesin‐mesin
dan peralatan yang terspesialisasi, mengikuti usaha‐usaha manusia
dalam ruang lingkup yang terbatas sebagai pengganti tenaga manusia.

Muhammad Brame Raufi Agean


5

Agar produksi dapat efektif dan efisien, maka para produsen hendaknya
menggunakan apa yang disebut metode ilmiah (scientific methods) dan asas‐
asas manajemen. Dimana nantinya diharapkan pengkombinasian faktor‐
faktor produksi dan sumbersumber daya yang ada, menghasilkan
produksiyang maksimum dengan biaya produksi yang lebihrendah,
sehingga akantercapai produksi dan operasiyang efisien.

2. REVOLUSI INDUSTRI
Revolusi industri merupakan tindakan pergantian tenaga manusia dengan
tenaga mesin. Revolusi industri di Inggris merupakan suatu perubahan
danpembaharuan secara radikal dan cepat. Perkembangan pabrik‐pabrik
menjadi dasar dari terjadinya industrialisasi, termasuk kesejahteraan
dankemakmuran buruh dan pekerja.

Perkembangan revolusi inilah kemudian mendorong timbulnya produksi


masa dan pemasaran masa.Perkembangan industri dalam industrialisasi
sebagai dampak dari revolusi industri, disebabkan oleh masalah ekonomi
khususnyadan masalah kemanusian umumnya,yaitu:
1. Bertambahnya penggunaan mesin
2. Efisiensi produksi batubara, besi dan baja
3. Pembangunan jalan kereta api, alat transportasi & alat komunikasi lainnya
4. Meluasnya system perbankan dan perkreditan

3. PERKEMBANGAN ALAT DAN TEKNOLOGI


Perkembangan industri yang diakibatkan oleh industrialisasi, dimulai
dengan digunakannya peralatan roda pengungkit dan peralatanlainnya,
yang merupakan awal dari sejarah perkembanganmetode
produksi.Perkembangan industri yang diakibatkan oleh industrialisasiini
membutuhkan kegiatan mengorganisasikan dan perencanaan produksi &
operasi.Sejalan dengan ini timbulah gagasan pengembangan sistem
produksi pabrik, dimana mutu dan kualita barang mulai diperhatikan dan
penggunaan mesin sebagai tenagapenggerak meningkat dengan pesat.
Dalam rangka pengembangan alat dan teknologi, dikembangkan pula
penggunaan komputer dan peralatan mekanisme yang canggih. Penggunaan
komputer secara dramatis merubah bidang ilmu manajemen produksi dan
operasi, terutama sejak computer diperkenalkan dalam dunia binis pada
tahun 1950.

Muhammad Brame Raufi Agean


6

Pada akhir‐akhir ini manajer produksi dan operasi banyakperhatiannya


kepada perkembangan teknologi canggih. Terdapat perubahan drastis dan
radikal seperti penggunaan robot, alat kantor yang otomatis dan lain lain.

4. PERKEMBANGAN ILMU DAN METODA KERJA


Ditemukan metode kerja yang terbaik denganmenggunakan pendekatan
ilmiah sebagi berikut :
b. Pengamatan akan observasi atas metode kerja yang berlaku
c. Pengamatan metode kerja yang lebih baik melalui pengukuran dan
analisis ilmiah
d. Pelatihan pekerjaan dengam metode baru
e. Melanjutkan dengan umpan balik dan pengelolaan atas proses kerja

Ilmu Manajemen Produksi dan Operasi ternyata perkembangannya tidak


begitu pesat, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor :
a. Belum adanya pengetahuan yang menunjang dan peralatan yang
dapat digunakan dalam pemecahan masalah
b. Terdapatnya kesalahan‐kesalahan dalam penggunaan sengukuran
system produksi. Seperti produksi hanya diukur dalam banyaknya
unit yang diproduksi, tanpa memperhatikan mutu dari hasil produksi
tersebut
c. Pada masa itu terdapatnya hubungan yang sangat erat antara variabel
dari masalah yang satu dengan masalah yang lainnya atau dengan
masalah yang sama
Pengembangan manajemen produksi dan operasi menjadi lebih
cepat pada tahun tahun pertama setelah perang dunia II, dengan
memperkenalkan dan diterapkannya teknik matematis dalam
operasi produksi selama perang dan metode kuantitatif dengan
teknik matematis yang dikenal dengan metode Linier
Programming, teori Waiting Line, dan metode simulasi.
Sedangkan metode yang terakhir dikembangkan adalah Electronic
Data Processing (EDP) dengan menggunakan komputer.
Metode Linier Programing digunakan untuk membantu dalam
pemecahan masalah yang rumit dan kompleks, seperti tentang
scheduling dan pengalokasian faktor‐faktor produksi. Sedangkan
Waiting Line Theory dikembangkan untuk penganalisaan masalah
perawatan (maintenance) mesin‐mesin. Demikian pula dengan
penggunaan komputer atau penolahan data elektonis digunakan
terutama delam mengadakan simulasi yang mencoba

Muhammad Brame Raufi Agean


7

menggambarkan keadaan dan maslah‐masalah yang dihadapi


sebenarnya dalam kenyataan dan realita

Perkembangan Peradaban Manusia


4 M Men (Tenaga Kerja/Pegawai)
Material (Bahan)
Machine (Peralatan/Teknologi)
Money (Dana)

Tujuan Umum Perusahan adalah membuat suatu produk/jasa dengan biaya


yang serendah‐rendhnya, di jual dengan harga wajar dan membentuk
kebiasaan.

2 (dua) fungsi Esensi perusahaan:


1. Pemasaran => Terkait tentang permintaan/deman (membentuk kebiasaan,
penentuan harga).
2. Produksi => Terkait tentang penawaran/Supply (Penciptaan Produk,
mengharapkan keuntungan).

Ruang Lingkup Manajemen Produksi dan Operasi

Permintaan MASUKAN/INPUT PROSES/TRANFORMASI KELUARAN/OUTPUT


Barang/Jasa ‐ Manusia ‐ Manusia ‐ Barang‐barang
‐ Bahan ‐ Bahan ‐ Jasa
‐ Mesin ‐ Mesin
‐ Dana ‐ Dana

Fungsi Manajemen Lingkungan


Eksternal
‐ Perencanaan
‐ Pengorganiasian
‐ Pengarahan
‐ Pengawasan

Muhammad Brame Raufi Agean


8

Pembuatan Keputusan dalam Operasi


Pembut keputusan merupakan eleman penting Manajemen Produksi dan
Operasi karena semua menajer produksi & operasi harus membuat keputusan‐
keputusan. Keputusan manajer produksi akan menentukan efektifitas &
efesiensi tugas‐tugas produksi

Proses Pembuatan Keputusan


Pembuat keputusan dapat digambarkan sebagai suatu urutan langkah‐langkah
walaupun urutan itu dibentuk dalam bentuk logik tetapi tidak perlu selalu
direalisasikan satu sesudah yang lain. Langkah‐langkahnya dapat digambarkan
sebagai berikut:

Perumusan Masalah

Pengembangan Alternatif2

Evaluasi Alternatif2

Pemilihan Alternatif Terbaik

Implementasi Keputusan

Evaluasi Hasil

Muhammad Brame Raufi Agean


9

Kerangka Keputusan‐keputusan Operasi


Karena manajer produksi & operasi bersangkutan dalam pembuatan keputusan
dalm fungsi operasi‐operasi maka diperlukan suatu kerangka yang
mengkatogorikan dan merumuskan keputusan dalam berbagai operasi.
Kerangka keputusan itu menyatakan bahwa operasi‐operasi mempunyai 5
tanggung jawab keputusan utama, sebagai berikut :
1. Proses
2. Kapasitas
3. Persediaan
4. Tenaga Kerja
5. Kualitas
5 (lima) keputusan ini merupakan kunci keberhasilan bagi manajemen produksi
dan operasi, bila setiap bidang keputusan dibuat secara tepat dan dipadukan
secara baik dengan bidang keputusan lain, maka fungsi‐fungsi operasi dapat di
katakan “well managed”.

Muhammad Brame Raufi Agean

Anda mungkin juga menyukai