Anda di halaman 1dari 18

Manajemen Sumber Daya Manusia

ETIKA BISNIS DAN PELUANG


PEKERJAAN YANG SAMA

Kelompok 1:

Brantas Juwawa Firnanda Nursila Rivel Aldilah


(1831600356) (1831600240) (1831600406)
2

AGENDA
1 PENGERTIAN ETIKA + SKEMA DAN MODEL ETIKA

2 KODE ETIK PROFESI + PRINSIP DASAR KODE ETIK PROFESI

3 PENERAPAN ETIKA DI PERUSAHAAN

4 KESEMPATAN KERJA YANG SAMA + PEMBELAAN TERHADAP DISKRIMINASI

5 PELECEHAN SEKSUAL

6 MANAJEMEN KEBERAGAMAN

7 PROGRAM TINDAKAN AFIRMASI


3

PENGERTIAN ETIKA

Etika berasal dari bahasa Yunani kuno,


yaitu “Ethos” yang artinya watak
kesusilaan atau adat kebiasaan.

suatu norma atau aturan yang dipakai


sebagai pedoman dalam berperilaku di
masyarakat bagi seseorang terkait dengan
sifat baik dan buruk.

ETIKA suatu ilmu tentang kesusilaan dan perilaku


manusia di dalam pergaulannya dengan
sesama yang menyangkut prinsip dan aturan
tentang tingkah laku yang benar. Dengan
kata lain, etika adalah kewaijban dan
tanggungjawab moral setiap orang dalam
berperilaku di masyarakat.
4

SKEMA DAN MODEL ETIKA

Etika Dengan
Sesama
ETIKA

Etika Umum
Etika Individu Etika Keluarga
Etika Khusus Bisnis
Etika Sosial Etika Profesi Hukum
Kedokteran
Wartawan
Etika Politik

Etika Lingkungan
Hidup
5

KODE ETIK PROFESI

Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi
yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberitahukan suatu
pengetahuan kepada masyarakat agar dapat memahami arti pentingnya suatu profesi,
srhingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja.

•Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip


profesionalitas yang digariskan.

fungsi •Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan.
•Mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi.

•Untuk menjunjung tinggi martabat profesi


•Untuk menjaga dan memelihara kesejakteraan para anggota
tujuan •Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
•Untuk meningkatkan mutu profesi
•Meningkatkan layanan diatas keuntungan pribadi
•Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat
6

PRINSIP DASAR KODE ETIK PROFESI

Tuntutan profesional sangat erat hubungannya dengan suatu kode etik untuk
masing-masing profesi. Kode etik itu berkaitan dengan prinsip etika tertentu yang
berlaku untuk suatu profesi.
Seorang yang memiliki profesi harus
Tanggung mampu bertanggung jawab atas
Jawab dampak yang ditimbulkan dari
Seorang profesional juga profesi tersebut, khususnya bagi
dituntut untuk memiliki orang-orang di sekitarnya.
komitmen pribadi untuk
menjaga kepentingan Prinsip ini menuntut agar
profesinya, dirinya, dan seseorang mampu
masyarakat. Integritas PRINSIP Keadilan menjalankan profesinya
Moral DASAR tanpa merugikan orang
lain, khususnya orang
yang berkaitan dengan
profesi tersebut.
Prinsip ini didasari dari
kebutuhan seorang profesional
untuk diberikan kebebasan Otonomi
sepenuhnya untuk
menjalankan profesinya.
7

PENERAPAN ETIKA DI PERUSAHAAN

Penerapan Etika di dalam perusahaan


menurut Dalimunthe (2004) :

1. Pengendalian diri. Pelaku bisnis harus  Etika Bisnis dibangun berdasarkan etika
mampu mengendalikan diri mereka pribadi. Etika bisnis dapat dirumuskan
untuk tidak memperoleh apapun dari berdasarkan moralitas dan nilai-nilai yang
siapapun dalam bentuk apapun. diyakini sebagai kebenaran.
2. Mengembangkan tanggung jawab  Etika Bisnis dimulai dari pimpinan.
sosial (Social Responsibility).  Etika Bisnis diterapkan secara internal dan
3. Menciptakan persaingan sehat. eksternal.
4. Mempertahankan jati diri.
5. Menghindari sifat 5K (Katabelece,
Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan
Komisi).
8

Elistia, SE, MM
9

5 KATAGORI MALASALAH
ETIKA BISNIS
menawarkan, memberi, menerima
atau meminta sesuatu yang
berharga dengan tujuan
Suap
mempengaruhi tindakan seorang
pejabat (Bribery)

perlakuan tidak adil atau tekanan, batasan,


Diskriminasi
penolakan terhadap dorongan dengan
Tdk Jelas Paksaan
orang-orang tertentu (Coercion) paksa atau dengan
(Unfair
yang disebabkan oleh Discrimination) menggunakan jabatan
ras, jenis kelamin, KATAGORI atau ancaman
kewarganegaraan, atau
agama

mengambil sesuatu yang memperdaya,


bukan hak kita atau Pencurian Penipuan menyesatkan yang
mengambil property milik (Theft) (Deception) disengaja dengan
orang lain tanpa mengucapkan atau
persetujuan pemiliknya melakukan kebohongan
10

KESEMPATAN KERJA YANG SAMA

Dalam Konvensi ILO, khususnya Konvensi ILO No. 111 tentang Diskriminasi
Pekerjaan dan Jabatan. Selain itu juga ada ketentuan lainnya yang mengatur
tentang kesetaraan kesempatan dan perlakuan di dalam pekerjaan dan
jabatan, seperti UU no 13 tahun 2003 :
 pasal 5 yang menyebutkan bahwa setiap tenaga kerja memiliki kesempatan
yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan,
 pasal 6 yang menyebutkan bahwa setiap pekerja/buruh berhak memperoleh
perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha.

Catatan:
kesempatan dan perlakuan yang sama dalam pekerjaan atau yang lebih
dikenal dengan istilah Equal Employment Opportunity (EEO) terutama bagi
pekerja belum sepenuhnya diberlakukan oleh perusahaan atau institusi.
Pemberlakuan EEO itu sendiri bisa dilihat dari berbagai aspek seperti misalnya
dalam hal rekrutmen dan seleksi, pengupahan, jaminan sosial tenaga kerja,
juga pengembangan karir atau jabatan.
11

PEMBELAAN TERHADAP
DISKRIMINASI
Diskriminasi adalah setiap pembedaan, pengeluaran (exclusion) atau
preferensi berdasarkan jenis kelamin, gender (atau penggolongan lain yang
ada di masyarakat seperti etnis, warna, agama atau opini politik), yang
berakibat pada peniadaan atau pengurangan kesetaraan kesempatan dan
perlakuan.

 Konvensi ILO No. 111 Mengenai Diskriminasi Dalam Hal Pekerjaan dan Jabatan yang telah disahkan dengan
UU No. 21 Tahun 1999. Dalam Konvensi tersebut istilah diskriminasi meliputi:
1. setiap pembedaan, pengecualian, atau pengutamaan atas dasar ras, warna kulit, jenis kelamin, agama,
keyakinan politik, kebangsaan atau asal-usul sosial yang berakibat meniadakan atau mengurangi
persamaan kesempatan atau perlakuan dalam pekerjaan atau jabatan;
2. perbedaan, pengecualian atau pengutamaan lainnya yang berakibat meniadakan atau mengurangi
persamaan kesempatan atau perlakuan dalam pekerjaan atau jabatan sebagaimana ditentukan oleh
anggota yang bersangkutan setelah berkonsultasi dengan wakil organisasi pengusaha dan pekerja jika
ada, dan dengan badan lain yang sesuai.

 Pengertian diskriminasi dalam Pasal 1 Ayat (3) UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia:
“Diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung atau tak langsung
didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status
sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang berakibat pengurangan,
penyimpangan, atau penghapusan, pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia dan
kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum,
sosial, budaya, dan aspek kehidupan lainnya”.
12

PELECEHAN SEKSUAL

Pelecehan seksual sebagai keprihatinan EEO. Berbeda dengan


perlindungan untuk kehamilan, pelecehan seksual perlindungan
bukanlah amandemen, melainkan hukum EEOC tahun 1980
penafsiran hukum. Ada dua kategori besar pelecehan seksual:
1. Katagori pertama, quid pro quo pelecehan seksual, pelecehan
yang terjadi ketika aktivitas seksual diperlukan sebagai imbalan
untuk mendapatkan atau mempertahankan pekerjaan atau
pekerjaan yang berkaitan manfaat.
2. Kategori kedua, lingkungan kerja yang bermusuhan pelecehan,
pelecehan yang terjadi ketika perilaku seseorang dalam
lingkungan kerja adalah seksual di alam dan dirasakan oleh
seorang karyawan sebagai ofensif dan tidak diinginkan.

Quid Pro Quo adalah frasa Latin yang berarti "ini berarti untuk itu".
Dengan kata lain, ini menyangkut pertukaran atau kesepakatan
antara dua pihak.
13

MANAJEMEN KEBERAGAMAN
Keberagaman atau diversity berarti beragam atau bervariasi. Biasanya
ditempat kerja memiliki karyawan dengan beragam latar belakang rasial,
etnis, gender, kultural, asal usul nasional, disabilitas, usia dan keagamaan.

Manfaat
Dalam sebuah organisasi
atau perusahaan, • membantu organisasi menarik dan
berkumpulnya orang-orang mempertahankan orang-orang berbakat
dengan karakteristik dan latar karena keterampilan, kemampuan dan
belakang yang berbeda pengalamannya.
dapat memberi pengaruh
yang positif jika dikelola • membawa perspektif yang berbeda dan
dengan baik. unik untuk diskusi, yang dapat
menghasilkan lebih banyak ide kreatif
Karakteristik ini dapat dan solusi.
berpengaruh terhadap nilai- • memberi keuntungan bagi perusahaan
nilai dan persepsi individu terutama saat melayani pelanggan yang
pada diri sendiri dan orang juga beragam dan berasal dari segala
lain, seperti gender, ras,
latar belakang, sehingga dalam
kemampuan, pengalaman
menyusun strategi bisnis akan lebih
kerja dan asal daerah.
mudah dilakukan.
14

PROGRAM-PROGRAM TINDAKAN
AFIRMASI

1. Menganalisa kelompok sasaran manakah yang


kurang termanfaatkan oleh perusahaan. Memastikan
jumlah perempuan dan minoritas memiliki
kesempatan kerja yang sama.
2. Menghilangkan rintangan terhadap perkejaan setara
dengan memberlakukan strategi usaha keyakinan
baik (good-faith effort strategy). Strategi untuk
mengidentifikasi dan menghilangkan rintangan
terhadap perekrutan dan promosi wanita dan
minoritas sekaligus meningkatkan aliran pelamar
wanita dan minoritas
CONTOH PROGRAM 15
KUNCI KEBERHASILAN PELAKSANAAN 16

Globalisasi, Teknologi
baru, dan Proses Integrasi atau Keterpaduan
Restrukturisasi antara Perencanaan bisnis
organisasi dengan Perencanaan SDM.

Forecasting
Action Program
of employees

PROYEKSI
MASA
DEPAN
Human Demand and
resource audit supply analysis
17

RANGKUMAN
NO ETIKA BISNIS CATATAN

1 Etika Bisnis berdasarkan pada fairness Keadilan internal dan eksternal. Tidak ada
diskriminasi. Mengelola keragaman dengan baik
2 Etika Bisnis membutuhkan integritas. Bisnis yang etis memperlakukan orang dengan
Integritas merujuk pada keutuhan hormat (eg. hindari pelecehan seksual), jujur dan
pribadi, kepercayaan dan konsistensi. berintegritas. Menepati janji dan berkomitmen.
3 Etika Bisnis membutuhkan kejujuran. Tidak mengelabuhi pihak lain atau
menyembunyikan cacat produk atau menyediakan
produk yang merugikan konsumen
4 Etika Bisnis harus dapat dipercayai. Saling percaya (eg. terhadap konsumen dan mitra)

5 Etika Bisnis membutuhkan perencanaan Sebuah perusahaan yang beretika dibangun di atas
bisnis. realitas sekarang, visi atas masa depan dan
perannya di dalam lingkungan/masyarakat.
6 Etika di perusahaan atau Etika Bisnis Bisnis yang beretika adalah bisnis yang dikelola
membutuhkan keuntungan. dengan baik, memiliki sistem kendali internal dan
bertumbuh. Memperhatikan persaingan yang sehat
7 Etika Bisnis berdasarkan nilai. Etika menyangkut norma, nilai dan harapan yang
Perusahaan yang beretika harus ideal namun harus jelas dan dapat dilaksanakan
merumuskan standar nilai secara tertulis. dalam pekerjaan sehari-hari.
18

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai