Kelas : XII MM 1
Mapel : PKK
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah tentang proses produksi distro baju.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Perencanaan Produksi
Dalam proses produksi kaos distro, tahap paling awal yang harus dilakukan yakni
berupa perencanaan produksi. Pada tahap ini biasanya dilakukan diskusi tentang
pembuatan desain, penentuan bahan, ukuran kaos dan jumlah order. Setelah
disepakati maka dibuatlah draft produksi yang berisi detail order.
Pembuatan Desain
Berlanjut ke tahap pembuatan desain. Tahapan desain ini dapat dikatakan menjadi
“kunci jualan” dari kaos distro. Hal yang penting lainnya adalah penguasaan software
desain (Corel, Photoshop, Adobe Illustrator) dan mendesain sesuai dengan kaidah
untuk aplikasi cetak sablon kaos. Kalo kita tidak memiliki banyak waktu untuk
mendesain, maka kita dapat menggunakan jasa desainer freelance untuk
menuangkan ide atau konsep kita menjadi sebuah bentuk desain visual yang ciamik.
Melakukan riset terhadap tren yang sedang berkembang di masyarakat.
Cari tahu desain seperti apa yang sedang laku dan banyak diminati oleh
pembeli.
Memanfaatkan media internet untuk mencari refernsi desain.
2. Cotton Carded
Katun carded merupakan kain kaos yang memiliki serat benang kurang halus
dan kualitasnya berada satu tingkat dibawah jenis katun combed karena hasil
rajutan serta penampilan bahannya cenderung tidak rata.
3. Cotton Slub
Cotton slub termasuk kedalam jenis kain katun lembut yang permukaannya
memiliki tekstur tidak merata. Pada saat akan ditenun katun atau kapasnya
dipelintir sehingga menimbulkan benjolan-benjolan kecil di permukaannya.
4. Cotton Spandex
Cotton spandex merupakan salah satu jenis kain yang diperoleh dari
campuran serat spandex dengan benang katun. sehingga memiliki sifat
elastis, lebih tahan lama namun tetap dingin saat dipakai.
5. Cotton Tri-Blend
Cotton tri-blend merupakan sejenis kain yang diperoleh dari penggabungan
serat polyester, katun, dan rayon sengan komposisi 50% polyester, 25%
katun, dan 25% rayon.
6. Cotton Bamboo
Kain cotton bamboo atau katun bambu sebenarnya memiliki karakteristik
yang hampir sama dengan cotton combed, namun benang yang digunakan
pada cotton bamboo cenderung lebih halus dan jatuh (soft).
7. Cotton Supima
Cotton supima merupakan salah satu jenis bahan kain yang diperoleh dari
nama perkebunan kapas (Pima) di Amerika. Kapas pima ini juga dianggap
sebagai kapas terbaik di dunia.
8. Bahan Hyget
Kain hyget merupakan jenis bahan kaos yang paling cocok digunakan untuk
membuat kaos distro dengan budget terbatas, walaupun dari segi kualitas
daya serapnya kain inipun tidak sebaik bahan kaos yang lainnya.
2. Cutting Slimfit
Kaos distro dengan cutting slimfit sangat bagus untuk memperlihatkan
lekukan tubuh bagi pria maupun wanita yang memiliki badan agak ideal. Kaos
dengan cutting semacam ini biasanya memiliki lekukan yang berbeda untuk
pria dan wanita.
3. Cutting Oversized
Cutting oversized sangat aman bagi semua jenis bentuk badan meski
sepintas tampak seperti baju yang kebesaran, karena sebenarnya pola ini
hanya memainkan sisi bahu yang agak kebawah (drop sholder).
Pembuatan Pola
Setelah pemilihan ukuran dan model kaos selesai dilakukan maka kaos lebih dahulu
harus dibuatkan pola. Untuk membuat pola kaos distro biasanya juga terdapat
pakem khusus, misal polanya dibuat agak slim dan panjang kebawah atau bisa juga
disesuaikan dengan mode yang sedang booming.
1. Desain dan pola kaos harus punya ciri khas dan dibuat limited edition jangan
diproduksi secara masal.
2. Pola harus dibuat dengan baik dan benar agar hasil kaos yang dihasilkan
menjadi lebih menarik.
Proses Pemotongan Bahan
Ketika memotong bahan kain harus dipertimbangkan dengan baik ukuran kaos distro
yang paling banyak dicari atau paling laku dipasaran. Misal kaos yang paling banyak
dicari merupakan kaos M dan L maka dua ukuran itulah yang harus lebih banyak
dibuat. Contoh perbandingannya bisa 1(S):3(M):3(L):1(XL).
Dalam proses pemotongan bahan, dilakukan pengukuran dan pemotongan bahan
sesuai form produksi mengikuti pola yang ada dalam produksi kaos.
1. Proses pemotongan bahan dalam produksi kaos distro biasa disebut dengan
istilah cutting.
2. Pemotongan bahan kain ini tidak boleh menggunakan gunting biasa
melainkan pemotongan menggunakan mesin pemotong kain.
Proses Sablon
Proses sablon bisa dikategorikan ke dalam salah satu jenis proses yang sangat
menentukan kualitas desain sebuah kaos distro. Teknik sablon yang digunakanpun
ada bermacam-macam dan dapat dipilih sesuai dengan konsep desain, mulai dari
waterbase, plastisol, cabut warna, sparasi, sampai yang gradasi.
Pembuatan Label
Setelah kaos disablon, tahapan pembuatan kaos distro selanjutnya adalah
pembuatan label. Label juga merupakan salah satu komponen penting dari kaos
distro. Karena melalui label yang ada di kaos inilah, kita dapat memperkenalkan
brand kita.
Saat ini, pemberian label secara umum mulai bergeser, dari label model kain
menjadi langsung disablon ke bagian dalam kaos itu sendiri.
Proses Menjahit
Setelah tahap sablon selesai dilakukan selanjutnya bahan kaos diproses lebih lanjut
dengan cara dijahit menggunakan mesin khusus. Setelah dilakukan sablon barulah
masuk ke proses jahit. Carilah vendor jahit kaos yang berpengalaman dan spesialis
menjahit kaos, karena kualitas jahitan biasanya tergantung pula dari kemampuan
dan “jam terbang” penjahitnya. Kualitas jahitan bisa dilihat dari kerapian dan
kerapatan jahitan. Dalam proses menjahit ini beberapa jenis mesin yang biasa
digunakan diantaranya berupa mesin overdeck, mesin jahit rantai, mesin pembuat
bis dan mesin obras benang lima.
1. Mesin overdeck merupakan mesin yang dibekali dengan kemampuan
menjahit sekaligus mengobras kampuh kain. Hasil jahitan dari mesin ini
biasanya memiliki permukaan atas berupa jahitan 2 benang sedangkan
bagian bawah seperti jahit obras.
2. Mesin jahit rantai dibutuhkan untuk membuat jahitan rantai pada bagian
tertentu kaos. Hampir semua kaos distro telah menggunakan jahit rantai pada
jahitan bagian pundak.
3. Mesin pembuat bis digunakan untuk membuat bis kaos atau kain penutup
jahitan obrasan pada pundak agar terlihat lebih rapi. Hampir semua kaos pria
dan kaos wanita yang dibuat sesuai standar kaos distro telah menggunakan
bis.
4. Mesin jahit obras benang lima merupakan salah satu mesin pokok yang
paling dibutuhkan dalam proses pembuatan kaos jadi, fungsinya yaitu untuk
mengunci sisa lipatan kaos yang belum terlihat rapi.
Bagus tidaknya jahitan sebuah kaos distro bisa dilihat dari kerapian dan
kerapatan jahitan. Adapun beberapa kriteria yang menjadi faktor penentu dari
kualitas kaos terkait dengan jahitan yang digunakan diantaranya:
1. Jahitan kaos pria dan kaos wanita yang baik tentunya harus rapi, tidak
terputus dan kuat.
2. Sambungan antar jahitannya pun akurat dan sangat rapi, misalnya
pertemuan jahitan pada bagian ketiak
3. Semakin kecil lebar sambungan kaos maka jahitan tersebut berarti
semakin baik dan rapi. Khusus untuk kaos jahitan ini biasa dibuat
dengan menggunakan mesin obras.
4. Terdapat jahitan rantai pada bagian pundak kiri, belakang leher dan
bagian pundak kanan.
5. Pada bagian rib leher menggunakan bahan terbaik dan disambung
menggunakan jahitan bis yang rapi dan teliti sehingga kaos lebih
nyaman dipakai.
6. Biasanya pada bagian rib leher ini juga terdapat merk, label dan
ukuran kaos.
Kesimpulan
Setelah meneliti tentang proses produksi baju distro, dapat ditarik kesimpulan bahwa
proses produksi itu penting dalam perusahaan. Tanpa proses produksi yang benar,
perusahaan tidak mampu bertahan. Alasannya, perusahaan bertahan atau tidak
bergantung pada proses produksinya.