Anda di halaman 1dari 16

Modul 03

E-BUSINESS, E-COMMERCE, dan RUANG LINGKUP

Niki Hadian, H., S.E., M.M., Ak., CA.

PENDAHULUAN
__________________________________________________________________________________

Deskripsi Singkat : Mengenal lebih dalam berbagai aspek di dunia bisnis digital,

diawali dengan bagaimana pengelolaan aktivitas bisnis itu

sendiri maupun berbagai peluang dan tantangan yang dihadapi

oleh para pelaku bisnis saat ini sehubungan adanya

perkembangan teknologi dunia digital.

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa semester 1 dapat

menerangkan mengenai prinsip-prinsip dasar bisnis, faktor –

faktor yang mempengaruhinya berdasarkan lingkungan

eksternal dan internal perusahaan, serta bagaimana seharusnya

bisnis dikelola secara baik.

Relevansi : Mata kuliah ini sebagai pembuka pengetahuan mengenai

bisnis dan bagaimana menjalankannya, serta pengantar materi

ke mata kuliah lain yang berhubungan dengan bidang bisnis

digital.
PENYAJIAN
___________________________________________________________________________
Topik : E-BUSINESS, E-COMMERCE, dan RUANG LINGKUP.

Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mempelajari materi ini diharapkan Mahasiswa mampu
menjelaskan proses bisnis yang berkolaborasi dengan sistem
informasi, bagaimana teknologi mrmiliki peran penting terhadap
bisnis saat ini. Mahasiswa juga mampu mahasiswa mampu
mengemukakan dan menjelaskan tentang konsep dasar E-Business,
Teknologi E-Business, Definisi, Batasan, manfaat, model-model
dalam E-Business, perbedaan-perbedaan antara E-Business dan E-
Commerce.

Petunjuk Penggunaan Modul : Bacalah terlebih dahulu uraian materi mengenai pokok

bahasan ini, lalu diskusikan pada forum yang tersedia dan

terakhir, kerjakanlah soal quis untuk mereviu pembelajaran.

Uraian Materi Modul 3 :

Proses Bisnis dan Sistem Informasi

Agar dapat beroperasi, perusahaan harus berhubungan dengan bagian-bagian informasi tentang
pemasok, pelanggan, karyawan, faktur dan pembayaran, dan tentu saja produk dan layanan.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk mengelola semua informasi mereka,
membuat keputusan yang lebih baik, dan meningkatkan pelaksanaan proses bisnis mereka.

Proses Bisnis

Proses bisnis adalah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk atau
jasa. Kegiatan ini didukung oleh arus material, informasi, dan pengetahuan dalam proses bisnis.
Sebuah proses bisnis perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan kompetitif jika mereka
memungkinkan perusahaan untuk berinovasi atau untuk mengeksekusi lebih baik dari para
pesaingnya.
Proses bisnis lainnya melintasi banyak daerah fungsional yang berbeda dan memerlukan
koordinasi lintas departemen. Awalnya, departemen penjualan menerima order penjualan.
Kemudian produk dikirim. Departemen penjualan diberitahu tentang pengiriman dan
mempersiapkan untuk mendukung pelanggan dengan menjawab panggilan atau memenuhi klaim
garansi.

Bagaimana Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis?

Proses bisnis adalah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk atau
jasa yang didukung oleh aliran material, informasi, dan pengetahuan dari berbagai pihak yang
terlibat dalam proses bisnis. Proses bisnis mengacu pada cara organisasi dan manajemen
mengoordinasikan pekerjaan, informasi, dan pengetahuan. Proses bisnis juga dapat menjadi
beban jika mereka didasarkan pada cara kerja yang ketinggalan zaman/tidak sesuai kebutuhan
yang menghambat efisiensi dan respons organisasi. Sistem informasi mengotomatisasikan
banyak langkah dalam proses bisnis yang sebelumnya dilakukan secara manual. Teknologi baru
dapat betul-betul mengubah arus informasi, sehingga memungkinkan bagi lebih banyak orang
untuk mengakses dan berbagi informasi, mengubah prosedur yang seharusnya dikerjakan secara
berurutan menjadi dapat dilakukan secara bersamaan, serta menghilangkan hambatan-hambatan
dalam pengambilan keputusan

Teknologi informasi baru sering mengubah cara bisnis bekerja dan mendukung model bisnis
yang sama sekali baru. Men-download e-book Kindle dari Amazon, membeli komputer online di
Best Buy, dan men-download trek musik dari iTunes adalah proses bisnis yang sama sekali baru
berdasarkan model bisnis baru yang tidak dapat dibayangkan tanpa teknologi informasi saat ini.
Dengan menganalisis proses bisnis, maka dapat mencapai pemahaman yang sangat jelas tentang
bagaimana bisnis benar-benar bekerja. Selain itu, dengan melakukan analisis proses bisnis, juga
akan mulai memahami bagaimana mengubah bisnis dengan meningkatkan proses untuk
membuatnya lebih efisien atau efektif.

Electronic Business (E-Business)

E-Business merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja meliputi pembelian,
penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis
(baik individual maupun instansi). E-Business diturunkan dari istilah seperti “e-mail” dan “E-
Commerce”, yaitu bisnis di internet. E-Business adalah istilah yang lebih umum dari E-
Commerce karena tidak hanya mengarah pada aktifitas membeli dan menjual melainkan
melayani konsumen dan bekerja sama dengan rekan-rekan bisnis lainnya atau dengan kata lain
E-Business merupakan interaksi dengan rekan-rekan bisnis.

E-Business adalah sebuah ilmu untuk membawa proses kepada orang yang tepat dan mengajak
orang untuk tertarik pada produk itu sehingga membelinya. Tanpa E-Business, ecommerce hanya
sebuah mobil tanpa bahan bakar. Fungsi dari E-Business yaitu untuk mensupport bagian dari
marketing, produksi, accounting, finance, dan Human Resource Management. Proses transaksi
online memegang peranan yang sangat penting pada E-Business.

Definisi E-Business.

E-Business memungkinkan transaksi dan proses dalam perusahan secara digital, melibatkan
sistem informasi di bawah kontrol perusahaan. E-Business tidak termasuk transaksi komersial
yang melibatkan pertukaran nilai melintasi batas-batas organisasi. E-Business mencakup seluruh
kegiatan / usaha yang dilakukan dengan bantuan media digital / elektronik.

Para Ahli mendifinisakan E-Business sebagai berikut:

E-Business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari organisasi ke
konsumen. (Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill).

Menurut Kalakota dan Robinson (Kalakota, 2001) menuliskan bahwa E-Business adalah sebuah
paduan yang kompleks antara proses-proses bisnis, aplikasi-aplikasi perusahaan dan beberapa
struktur organisasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu model bisnis yang memiliki
performasnsi yang jauh lebih baik dari keadaaan sebelumnya.

E-Business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan
produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan
penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dandata yang telah
terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall.
2002).
Menurut Mohan Sawhney & Jeff Zabin dalam O‟Brien & Marakas (2008) menyatakan bahwa E-
Business merupakan pemanfaatan jaringan elektronik dan teknologi-teknologi yang berkaitan
untuk membolehkan, memperkuat, meningkatkan, merubah, atau menemukan suatu proses bisnis
atau sistem bisnis yang mempunyai nilai yang lebih menguntungkan pelanggan saat ini ataupun
pelanggan potensial.

Definisi lainnya menurut O’Brien & Marakas dalam bukunya Management Information System
(2008) menyatakanbahwa E-Business adalah penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan
memberdayakan proses bisnis, E-Commercedan kolaborasi dengan mitra bisnis seperti
hubungandengan pelanggan, pemasok, dan pemangku kepentingan bisnis lainnya.

Pembagian E-Business

E-Business dibagi menjadi 4 bagian :

a. Customer Relationship Management (CRM). Sistem kustomisasi real time yang


memanajemen kustomer dan melakukan personalisasi produk dan servis berdasarkan
keinginan customer atau menyangkut hubungan antara perusahaan dengan konsumen yang
meliputi: Penjualan, pemasaran, data-data penjualan dan pelayanan, anggapan dari
konsumen.
b. Enterprise Resource Planning (ERP). Sistem informasi pendukung E-Business, yang
menyediakan berbagai macam kebutuhan perusahaan seperti supply chain, CRM, marketing,
warehouse, shipping, dan payment, serta mampu melakukan otomatisasi proses bisnis atau
menyangkut hubungan dalam-internal perusahaan tersebut, yang meliputi: Production
planning, integrated logistics, Accounting and Finance, Human Resource, Sales and
distribution, order management.
c. Enterprise Aplication Program (EAI). Merupakan konsep integrasi berbagai proses bisnis
dengan memperbolehkan mereka saling bertukar data berbasis message. EAI berfungsi
sebagai penghubung ERP dengan SCM atau ERP dengan CRM.
d. Supply Chain Management (SCM). Manajemen rantai pasokan secara otomatis
terkomputerisasi. SCM menyangkut hubungan antara perusahaan dengan supplier.
Model-model E Bisnis

Model-model E-Business dikembangkan menjadi Sembilan Model bisnis yaitu :

1. Virtual Storefront yang menjual produk fisik atau jasa secara online, sedangkan
pengirimannya menggunakan sarana-sarana tradisional, seperti jasa posdan kurir. Misalnya,
Amazon.com, Virtual vineyards, Security first, Network bank, dll.
2. Marketplace Concentrator yaitu yang memusatkan mengenai informasi produk dan jasa dari
beberapa produsen pada satu titik sentral. Pembeli dapat mencari, membanding - bandingkan
dan kadangkala juga melakukan transaksi pembelian. Misalnya, Internet mall, DealerNet,
Industrial marketplace, Insuremarket, dll.
3. Information Brokerme yaitu menyediakan informasi mengenai produk, harga dan
ketersediaannya dan terkadang menyediakan fasilitas transaksi. Namun nilai utamanya
adalah informasi yang disediakan. Misalnya: Partnet, Travelocity, Auto by Tei, dll.
4. Transaction Broker yaitu pembeli dapat mengamati berbagai tarif dan syarat pembelian,
namun aktifitas bisnis utamanya adalah memfasilitasi transaksi. Misalnya: etrade,
ameritrade, dll.
5. Electronic Clearinghouses yaitu menyediakan suasana seperti tempat lelang produk, dimana
harga dan ketersediaan selalu berubah tergantung pada reaksi konsumen. Misalnya :
Bid.com, Onsile, dll.
6. Reverse Auction yaitu konsumen mengajukan tawaran kepada berbagai penjual untuk
membeli barang atau jasa dengan harga yang disfesifikasi oleh pembeli.
7. Digital Product Delivery yaitu menjual dan mengirim perangkat lunak, multimedia, dan
produk digital lainnya lewat internet.
8. Content Provider yaitu yang memperoleh pendapatan melalui penyediaan kontan,
pendapatan dapat dihasilkan dari biaya langganan atau biaya akses.
9. Online Service Provider yaitu menyediakan layanan dan dukungan bagi para pemakai
perangkat lunak dan perangkat keras. Misalnya, Telkomnet speedy, Indosat m2, dll.
Kelebihan dan kekurangan E-Business Kelebihan E-Business

Kelebihan E-Business

a. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan dan tidak bisa
ditemui di sistem transaksi tradisional.
b. Dapat meningkatkan pangsa pasar (market exposure).
c. Menurunkan biaya operasional (operating cost).
d. Melebarkan jangkauan (global reach).
e. Meningkatkan customer loyality.
f. Memperpendek waktu produksi.
g. Meningkatkan mata rantai pendapatan (value chain)

Kekurangan E-Business

a. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua
informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan
kerugian yang besar bagi si korban.
b. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan
non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam atau jaringan yang tidak berfungsi.
c. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha
yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi
perusahaan tersebut.
d. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan pembobolan sebuah
sistem perbankan oleh hacker, kemudian memindahkan sejumlah rekening orang lain ke
rekeningnya sendiri.
e. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja,
ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, dan kesalahan faktor manusia atau kesalahan
sistem elektronik.

Yang tidak kalah menariknya adalah, bahwa dengan menerapkan konsep jejaring
(internetworking), sebuah perusahaan berskala kecil dan menengah dapat dengan mudah bekerja
sama dengan perusahaan raksasa untuk menawarkan berbagai produk dan jasa kepada pelanggan.
Dan tidak jarang pula terdapat sebuah perusahaan berskala kecil (dilihat dari jumlah
karyawannya) yang pendapatannya dapat melebihi perusahaan menengah maupun besar karena
strategi efektif mereka dalam menerapkan E-Business. Secara “tidak terduga”, jaringan internet
yang tadinya hanya diperuntukkan bagi lembaga- lembaga penelitian semacam perguruan tinggi
ternyata berkembang dan meluas penggunaannya di kalangan bisnis dan masyarakat. Akibatnya
adalah terhubungkannya beratus-ratus juta manusia (dan terus bertambah) ke dalam sebuah arena
jaringan yang sering dinamakan sebagai dunia maya (virtual world) tersebut.

Electronic Commerce (E-Commerce)

E-Commerce atau E-dagang merupakan bagian dari E-Business, di mana cakupan E-Business
lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis,
pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga
memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik
(e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang,
dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.

E-dagang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik
dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset
Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003.
Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang
bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US
pada tahun 2011.

Definisi E-Commerce

E-Commerce juga dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan menggunakan teknologi
elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk
transaksi elektronik dan pertukaran/penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik
(Munawar, 2009:1).

Sedangkan pengertian E-Commerce (Perdagangan Elektronik) menurut Jony Wong (2010:33)


adalah pembelian, penjualan dan pemasaran barang serta jasa melalui sistem elektronik. Seperti
televisi, radio dan jaringan komputer atau internet.
Menurut Vermaat (2007:83) E-Commerce merupakan transaksi bisnis yang terjadi dalam
jaringan elektronik seperti internet. Siapapun yang mempunyai jaringan internet dapat
berpartisipasi dalam kegiatan E-Commerce.

Menurut Kalakota dan Winston (Suyanto, 2003:11), definisi E-Commerce dapat ditinjau dari
beberapa perspektif, yaitu:

1. Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi, atau
pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan elektronik lainnya.
2. Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi dari teknologi yang menuju
otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
3. Dari perspektif layanan, E-Commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan
perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (service cost)
ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.
4. Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual
barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya.

Model E Commerce

E-Commerce adalah proses pembelian dan penjualan barang dan jasa secara elektronik dengan
transaksi melalui internet, jaringan dan teknologi digital lainnya. Jenis E-Commerce terdiri dari 4
model pokok yang berkembang dalam revolusi internet ini yang juga dinamakan The New
Economy, yaitu :

1. Business-to-Business (B2B) Adalah model perusahaan yang menjual barang atau jasa pada
perusahaan lain. Ini diperkirakan sedang berkembang dengan cepat dari segi volume dan
nilai perdagangan, jauh melebihi model-model yang lain.
2. Business-to-Cunsumer (B2C) Ini adalah model perusahaan yang menjual barang atau jasa
pada pasar atau publik. Contoh misalnya Amazon.com Inc. (www.amazon.com) yang
menjual buku, yang mempunyai koleksi tidak kurang dari 4,5 juta judul buku.
3. Consumer-to-Consumer (C2C) Ini adalah model perorangan yang menjual barang atau jasa
kepada perorangan juga. Contoh adalah eBay Inc (www.ebay.com), suatu perusahaan yang
menyelenggarakan lelang melalui internet. Melalui perusahaan ini, perorangan dapat menjual
atau membeli dari perorangan lain melalui internet.
4. Consumer-to-Business (C2B) Ini adalah model perorangan yang menjual barang atau jasa
kepada perusahaan. Contoh ialah Priceline (www.priceline.com), dimana konsumen
menawarkan harga tertentu dimana ia menginginkan membeli berbagai barang dan jasa,
termasuk tiket pesawat terbang dan hotel.

Dalam perkembangannya, perlu dibedakan antara B2B E-Commerce dan B2B Exchange.
Keduanya memang menggunakan teknologi internet, namun mempunyai cara dan pasar yang
berbeda, seperti dijelaskan di bawah ini.

1. B2B E-Commerce. Bentuk ini menawarkan penjualan atau pembelian dalam bentuk maya
tetapi oleh satu perusahaan pada perusahaan lain saja. Jadi tidak terbuka untuk banyak
perusahaan agar dapat ikut.
2. B2B Exchange. Sedangkan bentuk ini ialah padanan dari stock exchange misalnya, dimana
transaksi terbuka untuk semua perusahaan yang mau melakukannya. Jadi B2B Exchange
adalah suatu jaringan dimana banyak pembeli dan banyak penjual dapat bertemu di ruang
perdagangan maya. Mengenai cara pembayaran, sesuai dengan cara transaksinya sendiri,
juga secara maya (virtual), apakah dalam bentuk L/C, money transfer, credit card, P-Cards
atau instrumen lain.

Komponen E-Commerce

E-Commerce memiliki beberapa komponen standar yang dimiliki dan tidak dimiliki transaksi
bisnis yang dilakukan secara offline, yaitu (Hidayat, 2008:7):

1. Produk: Banyak jenis produk yang bisa dijual melalui internet seperti komputer, buku,
musik, pakaian, mainan, dan lain-lain.
2. Tempat menjual produk (a place to sell): tempat menjual adalah internet yang berarti harus
memiliki domain dan hosting.
3. Cara menerima pesanan: e-mail, telepon, sms dan lain-lain.
4. Cara pembayaran: Cash, cek, bankdraft, kartu kredit, internet payment (misalnya paypal).
5. Metode pengiriman: pengiriman bisa dilakukan melalui paket, salesman, atau didownload
jika produk yang dijual memungkinkan untuk itu (misalnya software).
6. Customer service: email, formulir online, FAQ, telpon, chatting, dan lain-lain.
Manfaat E-Commerce

E-Commerce memiliki beberapa manfaat, baik itu organisasi, perusahaan dan masyarakat itu
sendiri, berikut beberapa manfaat dari E-Commerce (Suyanto, 2003:50-51):

1. Bagi organisasi pemilik E-Commerce


a. Memperluas market place hingga kepasar nasional dan internasional.
b. Dengan capital outplay yang minim, sebuah perusahaaan dapat dengan mudah
menemukan lebih banyak pelanggan, supplier yang lebih baik dan partner bisnis yang
paling cocok dari seluruh dunia.
c. E-Commerce menurunkan biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian, penyimpanan,
dan pencarian informasi yang menggunakan kertas.
d. E-Commerce mengurangi waktu antara outlay modal dan penerimaan produk dan jasa.

2. Bagi konsumen
a. E-Commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi
selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi.
b. E-Commerce memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan, mereka bisa memilih
berbagai produk dari banyak vendor.
c. E-Commerce menyediakan produk dan jasa yang tidak mahal kepada pelanggan dengan
cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
d. Pelanggan bisa menerima informasi yang relevan secara detil dalam hitungan detik,
bukan lagi hari atau minggu.

3. Bagi masyarakat
a. E-Commerce memungkinkan orang untuk bekerja didalam rumah dan tidak harus keluar
rumah untuk berbelanja. Ini berakibat menurunkan arus kepadatan lalu lintas dijalan serta
mengurangi polusi udara.
b. E-Commerce memungkinkan orang di negara-negara dunia ketiga dan wilayah pedesaan
untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa E-
Commerce.
Proses Transaksi E-Commerce

Agar sebuah perdagangan antar pembeli dan penjual dapat dilakukan, maka harus ada satu proses
tertentu. Proses transaksi E-Commerce bisa mencakup tahap-tahap sebagai berikut (Suyanto,
2003:46):

1. Show. Penjual menunjukkan produk atau layanannya di situs yang dimiliki, lengkap dengan
detail spesifikasi produk dan harganya.
2. Register. Konsumen melakukan register untuk memasukkan data-data identitas, alamat
pengiriman dan informasi login.
3. Order. Setelah konsumen memilih produk yang diinginkan, konsumen pun selanjutnya
melakukan order pembelian.
4. Payment. Konsumen melakukan pembayaran.
5. Verification. Verifikasi data konsumen sepeti data-data pembayaran (No. rekening atau kartu
kredit).
6. Deliver. Produk yang dipesan pembeli kemudian dikirimkan oleh penjual ke konsumen.

Ruang lingkup

Pada dasarnya, perdagangan elektronik (E-Commerce) adalah proses pembelian, mentransfer,


atau bertukar produk, jasa, dan / atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet. E-
Commerce juga bisa benifited dari berbagai perspektif termasuk proses bisnis, layanan, belajar,
kolaboratif, masyarakat. E-Commerce sering bingung dengan E-Business. Untuk dapat
menangkap dimensi ruang lingkup pengertian E-Business dan E-Commerce, cara yang sering
digunakan adalah membatasinya dengan prinsip 4W, yaitu: What, Where, Who dan Why.

1. What
Banyak orang mempertukarkan istilah E-Business dengan E-Commerce. Secara prinsip,
pengertian E-Business jauh lebih luas dibandingkan dengan E-Commerce bahkan secara
filosofis, E-Commerce merupakan bagian dari E-Business. Jika E-Commerce hanya
menfokuskan diri pada aktivitas atau mekanisme transaksi yang dilakukan secara elektronik,
atau digital, E-Business memiliki wilayah yang jauh lebih luas. Termasuk di dalamnya
aktivitas relasi antara dua entitas perusahaan. Interaksi antara perusahaan dengan
pelanggannya, kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra bisnisnya. Pertukaran
informasi antar perusahaan dan dengan para pesaing usahanya, dsb. Adanya internet telah
memungkinkan perusahaan untuk menjalin komunikasi langsung maupun tidak langsung
dengan berjuta-juta bahkan bermiliyaran Entitas (pelanggan, mitra, pesaing, pemrintah, dsb)
yang ada di dunia maya karena sifat komunikasi tersebut merupakan bagian dari sebuah
sistem bisnis, maka dapat dimengerti luasnya pengertian dari E-Business.
2. Who
Siapa saja yang terlibat di dalam E-Business? Seperti yang tersirat dalam definisinya, semua
pihak atau entitas yang melakukan interaksi dalam sebuah sistem bisnis atau serangkaian
proses bisnis (business process) merupakan pihak-pihak yang berkepentingan dalam ruang
lingkup E-Business. Paling tidak ada tujuh klasifikasi entitas yang kerap dipergunakan dalam
mengilustrasikan E-Business, masing-masing: (1) agent, (2) business, (3) consumer, (4)
device, (5) employee, (6) family, dan (7) government. Contohnya adalah sebuah aplikasi tipe
E-Commerce B-to-C yang merupakan mekanisme hubungan perdagangan antara sebuah
perusahaan dengan para pelanggannya (end consumers-nya); atau tipe G-to-G yang
menghubungkan dua buah negara untuk permasalahan ekspor dan impor; atau D-to-D yang
menghubungkan antara dua peralatan canggih teknologi informasi seperti antara PDA dengan
handphone; atau B-to-F yang menghubungkan sebuah perusahaan penjual barang- barang
kebutuhan rumah tangga dengan berbagai keluarga; dan lain sebagainya.
3. Where
Tidak sedikit awam yang mempertanyakan dimana sebenarnya kegiatan bisnis dapat
dilakukan dalam E-Business. Jawabannya sangat singkat dan mudah, yaitu dimana saja,
sejauh pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik/digital sebagai kanal akses
(access channel). Berbeda dengan bisnis konvensional dimana transaksi biasa dilakukan
secara fisik di sekitar perusahaan yang bersangkutan, maka di dalam E-Business, interaksi
dapat dilakukan melalui berbagai kanal akses. Di rumah, seorang ibu dapat menggunakan
telepon atau web-TV untuk berkomunikasi dengan perusahaan penjual produk atau jasa; di
kantor, seorang karyawan dapat menggunakan perlengkapan komputer atau fax; di mobil,
seorang mahasiswa dapat menggunakan handphone atau PDA-nya; di lokasi keramaian
seperti mall, toko-toko, atau pasar, masyarakat dapat memanfaatkan ATM, warnet, atau kios-
kios telekomunikasi (Wartel) untuk melakukan hal yang sama. Dengan kata lain, istilah
dimana saja untuk melakukan hubungan dengan siapa saja bukanlah sekedar semboyan yang
muluk, tetapi telah menjadi kenyataan di dalam implementasi E-Business.
4. Why
Pertanyaan terakhir yang kerap menghantui para pelaku bisnis tradisional adalah mengapa
para praktisi bisnis di seluruh dunia sepakat untuk mengimplementasikan E-Business
sesegera mungkin sebagai model bisnis di masa mendatang. Penerapan konsep E-Business
secara efektif tidak saja menguntungkan perusahaan karena banyaknya komponen biaya
tinggi yanga dapat dihemat (cost cutting), tetapi justru memberikan kesempatan perusahaan
untuk meningkatkan level pendapatannya (revenue generation) secara langsung maupun
tidak langsung. Dengan mengimplementasikan E-Business, perusahaan dapat melihat
berbagai peluang dan celah bisnis baru yang selama ini belum pernah ditawarkan kepada
masyarakat. Disamping itu, terbukti telah banyak perusahaan yang melakukan transformasi
bisnis (perubahan bisnis inti) setelah melihat besarnya peluang bisnis baru di dalam
menerapkan konsep E-Business.

Perbedaan E business dengan E Commerce

Dengan demikian dapat dibedakan antara E-Business dengan E-Commerce sbb:

 E-Commerce pada prinsipnya melibatkan pertukaran uang dalam transaksi.


 E-Business, karena lebih luas, tidak terbatas pada transaksi yang bersifat keuangan
(monetary). Semua aspek dalam bisnis, seperti pemasaran, perancangan produk,
manajemen pemasokan, dsb., tercakup didalamnya.
 E-Business lebih mengenai pembuatan produk besar, ide kreatif dan pemberian layanan
yang bermutu, perencanaan pemasaran produk dan pelaksanaannya.

Jadi, tentu saja, E-Commerce merupakan bagian tak terpisahkan dari proses E-Business, namun
dalam kerangka terbatas, E-Commerce merupakan kegiatan menjual dan membeli.

1. E-Business lebih luas dalam lingkup dan E-Commerce hanya merupakan satu aspek atau
satu bagian dari E-Business.
2. E-Commerce hanya mencakup transaksi bisnis seperti membeli dan menjual barang dan
jasa melalui internet.
3. E-Commerce pada prinsipnya melibatkan perdagangan uang sedangkan dalam E-
Business, transaksi uang tidak diperlukan.
4. E-Business melibatkan pemasaran, perancangan produk, evaluasi layanan konsumen, dll.
REFERENSI

Sumber: Laudon, Kenneth C., & Jane, P. Laudon. (2010). Manajemen Information System:
Managing the Digital Firm.
Laudon, K. C., & Traver, C. G. (2011). E-Commerce. USA: Pearson Education.
Hidayat, Taufik, 2008, Panduan Membuat Toko Online dengan OSCommerce, Mediakita,
Jakarta.
Laudon, Kenneth C, dkk, 2007, Sistem Informasi Manajemen Edisi 10 Buku 2, Salemba
Empat, Jakarta.
Munawar, Kholil. 2009. E-Commerce. http://staff.uns.ac.id.
Suyanto M, 2003, Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia, Andi,
Yogyakarta.
Wong, Jony, 2010, Internet Marketing for Beginners, Elex Media Komputindo, Jakarta.
Varmaat, Shelly Cashman, 2007, Discovering Computers: Menjelajah Dunia Komputer
Fundamental Edisi 3, Salemba Infotek, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai