BAB I
PENDAHULUAN
Toyota Avanza selama satu dekade ini, seperti mobil dengan penjualan
tertinggi dalam 1 bulan, mobil dengan nilai jual kembali tertinggi, Low
MPV pertama peraih top brand award selama 5 tahun berturut-turut,
penjualan terbaik selama 7 tahun berturut - turut, Low MPV pertama
dengan teknologi ABS dan Low MPV Pertama dengan transmisi
otomatis.
Toyota Avanza juga meraih penghargaan dari berbagai institusi
seperti: Top Brand Award untuk kategori Best Small MPV, Indonesia
Car of the Year dari Otomotif Award 2012, Best MPV Car dari Top
Brand Award 2011, Best Brand dari Choice Brand Award 2013, Best
Family Car dari IDEA Rumah Award 2011, Favorite Compact MPV
dari Autocar Award 2011 dan Best People Carrier dari Auto Bild Award
2006.
Tidak hanya dari segi penghargaan, namun Toyota Avanza juga
didukung oleh komitmen Toyota terhadap konsumen melalui jaringan
sales dan aftersales yang luas. Per November 2013, PT Toyota-Astra
Motor (TAM) sebagai distributor Toyota Avanza sudah memiliki 257
outlet di seluruh Indonesia.
Namun demikian berbagai prestasi tersebut tidak serta merta dapat
mendorong penjualan mobil Avanza. Seiring dengan kurs rupiah yang
melemah dan persaingan dalam industri otomotif yang semakin ketat,
penjualan mobil Toyota Avanza dalam dua tahun terakhir mengalami
tren yang menurun. Berdasarkan Tabel 1.1 berikut terlihat bahwa pada
tahun 2015 periode bulan Januari sampai dengan Agustus, penjualan
mobil Avanza mengalami penurunan rata-rata sebesar 26%
dibandingkan dengan penjualan tahun 2018 pada periode yang sama.
Tabel 1.2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Landasan Teori
2.1.1.Pengertian Kredibilitas Merek
Brand credibility atau kredibilitas merek adalah salah faktor
psikologis yang dapat memicu munculnya dorongan pembelian konsumen.
Memang tidak semua dorongan pembelian tersebut akan berakhir dengan
terciptanya transaksi (pembelian oleh konsumen), masih ada faktor-faktor
lain yang ikut mempengaruhi terciptanya konversi (menuju penjualan).
Kredibilitas merek ini berhubungan erat dengan perspektif konsumen
terhadap merek kita, tentang bagaimana persepsi konsumen terhadap merek
kita.
Jadi seharusnya brand credibility yang baik, adalah yang mampu
mengubah cara pandang konsumen terhadap brand dari produk atau jasa kita
agar memiliki arti yang positif, yang mampu men-triger dan men-drive
konsumen agar tertarik dan melakukan pembelian. Ada banyak faktor yang
mempengaruhi terciptanya kredibiltas merek yang tinggi, salah satunya
adalah nama besar perusahaan yang menghasilkan merek tersebut.
Bagaimanapun juga corporate image yang tercipta, yang berkembang
di publik, ikut serta menciptakan persepsi yang berkembang di pasar /
publik mengenai merek produk atau jasa kita. Brand credibility adalah
believability atau kemampuan untuk dapat dipercaya dari merek produk
tersebut dan informasi yang tertanam dalam merek tersebut, di mana juga
tergantung pada persepsi konsumen apakah merek produk tersebut memiliki
kemampuan dan kesediaan untuk terus memberikan dan mampu memenuhi
apa yang telah dijanjikan. Brand credibility terdiri dari dua komponen
utama, yaitu kepercayaan atau trustworthiness dan keahlian atau expertise.
Kepercayaan (trustworthiness) akan mengacu pada kesediaan
perusahaan untuk memberikan apa yang telah dijanjikan, sedangkan
9
pembelian dan interaksi yang sering selama periode waktu tertentu. Tanap
adanya track record hubungan yang kuat dan pembelian berulang, orang
tersebut bukanlah pelanggan Anda, ia adalah pembeli. Pelanggan yang sejati
tumbuh seiring dengan waktu.
a. Barang Konsumen
Yaitu barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir
sendiri, bukan untuk tujuan bisnis. Umumnya barang konsumsi dapat
diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu :
1. Barang kebutuhan sehari-hari (Convience Goods) adalah barang-
barang yang biasanya sering dibeli konsumen (memiliki frekuensi
pembelian tinggi), dibutuhkan dalam waktu segera, dan memerlukan
waktu yang minim dalam pembandingan dan pembeliannya.
2. Barang belanjaan (Shopping Goods) adalah barang-barang yang
karakteristiknya dibandingkan dengan berbagai alternatif yang
tersedia oleh konsumen berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, dan
daya dalam proses pemilihan dan pembeliannya.
3. Barang khusus (Speciality Goods) adalah barang-barang dengan
karakteristik dan atau identifikasi yang unik, yang untuknya
sekelompok pembeli yang cukup besar bersedia senantiasa
melakukan usaha khusus untuk pembeliannya.
17
b. Barang Industri
Barang industri adalah barang-barang yang dikonsumsi oleh
industriawan (konsumen antara atau konsumen bisnis) untuk keperluan
selain konsumsi langsung, yaitu : untuk diubah, diproduksi menjadi
barang lain kemudian dijual kembali oleh produsen, untuk dijual
kembali oleh pedagang tanpa dilakukan transformasi fisik (proses
produksi).
Niat beli adalah salah satu konsep yang paling penting dalam studi
perilaku kosumen. Setiap tahun para pemasar mengeluarkan belanja iklan
milyaran dollar hanya untuk mempengaruhi niat beli. Dengan
mempengaruhi niat beli konsumen, pemasar berharap dapat
mempengaruhi perilaku pembelian mereka (Arnould et al. 2002).
Niat beli adalah kecenderungan dan hasrat yang secara kuat
mendorong individu untuk membeli suatu produk (Bosnjak et al. 2006).
Niat beli adalah faktor motivasional yang mendorong individu untuk
membeli produk tertentu. Oleh karena itu niat membeli adalah metode
yang paling baik untuk memprediksi perilaku membeli konsumen. Hal itu
sejalan dengan Theory of Reasoned Action (TRA) yang mengasumsikan
bahwa perilaku konsumen ditentukan oleh niat berperilaku konsumen
(Fazekas et al., 2001).
Dodds et al,. (1991) menjelaskan bahwa niat beli merujuk pada
penilaian subjektif konsumen yang merefleksikan evaluasi menyeluruh
untuk membeli produk atau jasa. Selanjutnya Lafferty & Goldsmith (2004)
menjelaskan bahwa niat beli adalah hasrat dan kecenderungan konsumen
untuk membeli produk yang diiklankan di masa yang akan datang. Zafar &
Mahira (2013) menyampaikan niat beli konsumen adalah hasrat dan
kecenderungan konsumen untuk membeli produk yang diiklankan karena
ada kemungkinan konsumen membeli produk tersebut di masa yang akan
datang.
20
1. Nela Citra merek, kualitas Regresi linier berganda, Citra merek, kualitas
(2012) pembelian.
2. Yesi Citra merek, harga, Regresi linier berganda, Mempunyai pengaruhyang
(2013) dan keputusan dengan sampel sebanyak brand image, harga, kualitas
(2015)
4. Ivana Harga dan keputusan Regresi linear berganda, Harga mempunyai pengaruh
gregurec(
2015)
5. Fredy Pengaruh Kepuasan Analisis regresi linear Citra merek, harga, dan
(2016) Komitemn Organisasi penelitian skripsi ini yaitu pengaruh yang signifikan
39 responden
Sumber : Dari berbagai Jurnal, Skripsi, dan Thesis
Kredibilitas Merek
H4
H2
Nilai Konsumen Niat Beli
H3 Kualitas Produk
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Data Sekunder
28
Menurut Sekaran dan Bougie (2011) data sekunder adalah data yang
mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada.
Sumber data sekunder adalah catatan atau dokumentasi perusahaan,
publikasi pemerintah, analisis industri oleh media, dan situs web. Data
sekunder dalam penelitian ini menggunakan studi kepustakaan, penelitian
terdahulu, dan dari internet.
Kesempatan yang
mengakibatkanpengaru -Kepuasan pada keadilan
h berbeda terhadap saat diberikan promosi
kepuasan kerja karena
adanya perbedaan
balas jasa yang
diberikan
(Luthans,2006 : 244)
dengan r tabel. Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah nilai
“Cronbach’s Alpha”. Ketentuanya adalah bila r Alpha > dari r tabel, maka
pertanyaan tersebut reliabel
3.9. Uji Asumsi Data
Dalam penelitian ini asumsi klasik adalah merupakan syarat yang
harus dipenuhi dalam analisis regresi linier. Oleh sebab itu sebelum data
dianalisis menggunakan regresi linier, maka perlu untuk melakukan uji
asumsi klasik . Uji asumsi klasik tersebut, yaitu :
1. Uji Linieritas
Uji Linearitas adalah salah satu uji asumsi klasik yang memiliki tujuan
untuk mengetahui hubugan antara variabel X dan variabel Y, variabel
tersebut linear atau tidak. Rumus yang sesuai pendapat Riduwan
(2006:148), yaitu :
Y = a + bX
Keterangan : Y = Hasil dari transformasi linier
a = konstanta penambahan terhadap hasil perkalian
b = Konstanta perkalian
Dalam uji linearitas , berlaku sebagai berikut :
Bila Fhitung < Ftabel artinya data tersebut linier ,
Bila Fhitung > Ftabel artinya data tersebut tidak linier
Syarat uji linearitas diatas berlaku pada taraf signifikansi 0,05.
2. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2011) menyatakan bahwa : “Uji normalitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu
atau residual memiliki distribusi normal”. Dengan kata lain, uji normalitas
dilakukan untuk mengetahui sifat distribusi data penelitian yang
berfungsi untuk mengetahui apakah sampel yang diambil normal atau
tidak dengan menguji sebaran data yang dianalisis. Ada beberapa cara
yang dapat digunakan untuk melihat normalitas data dalam penelitian ini,
yaitu dengan menggunakan 3 alat uji, yaitu:
35
Jika nilai signifikan < 0,05 maka distribusi data tidak normal
Jika nilai signifikan > 0,05 maka distribusi data normal
adalah:
* Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah
garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3. Uji Multikolinearitas
4. Heteroskedastisitas
1. Bila ada pola tertentu, yaitu seperti titik - titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
pola tersebut teridentifikasi heteroskedastisitas
2. Bila tidak ada pola yang jelas terlihat, serta titik - titik menyebar diatas
dan bawah angka pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
1. Analisis Deskriptif
Pangestu Subagyo (2003:1) menyatakan , statistika deskriptif adalah
bagian statistika mengenai pengumpulan data, penyajian, penentuan nilai-
nilai statistika, pembuatan diagramatau gambar mengenai sesuatu hal, disini
data yang disajikan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami atau dibaca.
Tolak ukur dalam analisis deskriptif adalah dengan member angka baik
dalam jumlah ataupun persentase.
2. Statistik Infrensial
Menurut Sugiyono (2008: 209) Statistik inferensial merupakan teknik
yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan diberalakukan untuk
populasi. Teknik ini menggunakan analisis infrensial untuk menjelaskan
hasil penelitian.
Berikut adalah analisis yang dilakukan berupa :
- Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis data dalam statistika
yang seringkali digunakan untuk mengkaji hubungan antara beberapa
variabel dan meramal suatu variabel (Kutner, Nachtsheim dan Neter, 2004).
Persamaan linier berganda menurut Sugiyono (2008:217) dirumuskan
sebagai berikut :
Y = a+b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4 +b5X5+b6X6+e
Keterangan :
Y : Variabel dependen (Komitmen Organisasi)
a : Bilangan konstanta
b : Koefisien regresi
X1: Pekerjaan itu sendiri / Work it self
X2 : Gaji / Pay
X3 ; Kesempatan Promosi / Opportunity Promotion
X4 : Atasan / Supervision
X5 : Teman sekerja / Work Group
X6 : Kondisi kerja / Working Condition
38
Bila Fhitung < dari pada Ftabel atau sig probability > dari pada 0,05, maka
artinya adalah H0 diterima dan H1 ditolak atau dapat dikatakan tidak ada
pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel X1, X2, X3, X4,
X5,X6 terhadap variabel Y.
Bila Fhitung > dari pada Ftabel atau sig probability < dari pada 0,05, maka
artinya adalah H0 ditolak dan H1 diterima atau dapat dikatakan terdapat
pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel X1, X2, X3, X4,
X5,X6 terhadap variabel Y.
2. Uji Signifikansi Parsial / Uji t
Secara parsial, pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan uji t-
test. Menurut Ghozali (2005:84) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variabel dependen.
Uji t digunakan guna menunjukkan seberapa besar pengaruh sebuah
variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel
dependen. Penelitian Uji t ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
Variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6 terhadap variabel Y(komitmen
organisasi) secara parsial.
Uji ini dapat dilakukan dengan membandingkan signifikansi thitung
dengan ttabel dengan ketentuan sebagai berikut :
- Bila thitung < dari pada ttabel pada α 0,05 artinya adalah H0 diterima dan H1
ditolak
- Bila thitung > dari pada ttabel pada α 0,05 artinya adalah H0 ditolak dan H1
diterima .
Selain itu uji t juga dapat dilihat dari tingkat signifikansinya, yaitu :
- Bila tingkat signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak , H1 diterima .
- Bila tingkat signifikansi > 0,05, maka H0 diterima , H1 ditolak .
Seluruh rangkaian proses analisis data pada uji F dan uji t dapat dilakukan
dengan SPSS 16.
40
BAB IV
didapatkan dengan continue atau tidak pernah putus. Wilayah yang sedang
menjadi tujuan angkut BBM Pertamina yaitu wilayah Kotabaru-Pulang
Pisau/Pulang Pisau-Kota baru dan Pontianak-Sintang/Sintang-Pontianak.
Selain aktifitas pengangkutan BBM, perusahaan ini juga
memperdagangkan alat/suku cadang kapal pada Pelayaran yang sedang
membutukan seperti : Kawat las, Bolt Nut, Double Nipple, Oil Separator
dan lain-lain. Walaupun perusahaan ini juga memperdagangkan alat/suku
cadang kapal, namun itu bukan merupakan aktifitas utama Perusahaan.
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1.Gambaran Umum Responden
Karakteristik responden ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui
karakteristik-karakteristik dari karyawan yang terpilih menjadi responden.
Penggolongan responden digolongkan berdasarkan karakteristik kelamin,
usia, pendidikan terakhir, status, pendapatan, dan lama kerja guna
mengetahui informasi yang relevan mengenai komitmen organisasi pada
PT. Pelayaran Baharimas Kalimantan Pontianak. Penggolongan tersebut
tersaji dalam deskripsi responden sebagai berikut :
4.2.1.1.Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan data penelitian dari penyebaran kuisioner, maka dapat
ditampikan penggolongan responden yang berdasarkan jenis kelamin pada
Tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase
Laki – Laki 75 orang 75%
Perempuan 25 orang 25%
Jumlah 100 orang 100%
Sumber : Data Olahan tahun 2017
Penggolongan responden berdasarkan jenis kelamin sangat penting
dilakukan. Sesuai dengan Tabel 4.1, PT.Pelayaran Baharimas Kalimantan
Pontianak menunjukkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 75 orang
responden dengan presentase 75%, dan jenis kelamin perempuan sebanyak
42
4.2.2.1.Uji Validitas
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas
Validitas
Item Nilai r Nilai r
No Variabel Pernyataa Hitung Tabel
n Ket
(Koefisien (Taraf sig
Korelasi) 0,05)
1 X1.1 0,805 0,197 Valid
Pekerjaan Itu
2 X1.2 0,425 0,197 Valid
Sendiri
3 (X1) X1.3 0,820 0,197 Valid
4 X1.4 0,800 0,197 Valid
5 X2.1 0,821 0,197 Valid
Upah/Gaji
6 X2.2 0,873 0,197 Valid
(X2)
7 X2.3 0,886 0,197 Valid
8 Kesempatan X3.1 0,857 0,197 Valid
9 Promosi X3.2 0,876 0,197 Valid
10 (X3) X3.3 0,813 0,197 Valid
47
Dari data hasil Uji Validitas pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa uji
validitas untuk 24 item pernyataan pada variabel pekerjaan itu sendiri,
upah/gaji, kesempatan promosi, kepuasan terhadap supervisi, kepuasan
pada rekan kerja, kepuasan pada kondisi kerja dan komitmen
organisasional adalah Valid, karena r hitung > r tabel.
4.2.2.2.Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten jika dilakukan pengukuran
ulang pada kelomopok dan dan alat ukur yang sama. Sekaran (2006:45)
Indikator pengukuran reliabilitas dibagi dengan tingkatan reliabilitas
sebagai berikut :
Jika alpha atau r hitung :
1) 0,8 – 1,0 = Reliabilitas baik
2) 0,6 – 0,7 = Reliabilitas diterima
3) Kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik
48
Berikut ini akan dipaparkan hasil olah data primer yang menunjukkan
tanggapan responden pada pekerjaan itu sendiri (X1), gaji (X2),
kesempatan promosi (X3), atasan (X4), rekan sekerja (X5), kondisi kerja
(X6) terhadap komitmen organisasi (Y) pada PT.Pelayaran Baharimas
Kalimantan Pontianak.
4.2.3.1.Tanggapan Responden Mengenai Variabel Pekerjaan Itu
Sendiri
Berdasarkan dari data primer yang didapat dari penyebaran kuisioner
kepada karyawan PT. Pelayaran Baharimas Kalimantan Pontianak, maka
diperoleh deskripsi data mengenai Pekerjaan Itu Sendiri yang dapat dilihat
pada Tabel 4.9 berikut ini :
Tabel 4.9
Tanggapan Responden Mengenai Variabel Pekerjaan Itu Sendiri
Tanggapan Responden
SS S N TS STS Total Rata-
Item Pernyataan (5) (4) (3) (2) (1) Ket
Skor Rata
F F F F F
Pekerjaan yang Anda
1 lakukan menarik untuk 24 51 25 0 0 399 3,99 Puas
dikerjakan
Rutinitas pekerjaan yang
anda dapat sudah sesuai
2 21 61 18 0 0 403 4,03 Puas
dengan apa yang anda
inginkan
Pekerjaan yang diberikan
3 dapat dengan mudah 28 54 17 0 0 407 4,07 Puas
diselesaikan
Sebagai karyawan, anda
tertantang untuk
4 26 53 21 0 0 405 4,05 Puas
menyelesaikan pekerjaan
yg diberikan atasan
Skor Nilai Variabel Pekerjaan Itu Sendiri 16,14
Rata-Rata Pekerjaan Itu Sendiri 4,04 Puas
Sumber : Data Primer yang diolah, 2017
Berdasarkan Tabel 4.9, dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tertinggi terdapat pada item 3 yang menyatakan bahwa Pekerjaan yang
diberikan dapat dengan mudah diselesaikan dengan nilai rata-rata sebesar
4,07 yang berarti dalam kategori puas, sedangkan tanggapan responden
terendah terdapat pada item 1 yang menyatakan Pekerjaan yang Anda
50
lakukan menarik untuk dikerjakan dengan nilai rata-rata sebesar 3,99 yang
berarti kategori puas. Nilai rata-rata tanggapan responden terhadap variabel
pekerjaan itu sendiri secara keseluruhan 4,04 yang bernilai kategori puas.
4.2.3.2 .Tanggapan Responden Mengenai Variabel Upah/Gaji
Berdasarkan dari data primer yang didapat dari penyebaran kuisioner
kepada karyawan PT. Pelayaran Baharimas Kalimantan Pontianak, maka
diperoleh deskripsi data mengenai Upah/Gaji yang dapat dilihat pada Tabel
4.10 berikut ini :
Tabel 4.10
Tanggapan Responden Mengenai Variabel Upah/Gaji
Tanggapan Responden
SS S N TS STS Total Rata-
Item Pernyataan (5) (4) (3) (2) (1) Ket
Skor Rata
F F F F F
Besarnya gaji yang Anda
terima sudah sesuai
1 25 55 19 1 0 404 4,04 Puas
dengan beban kerja yang
diberikan
Adanya tunjangan selain
2 gaji yang diberikan sudah 27 55 15 2 1 405 4,05 Puas
layak Anda terima
Gaji yang anda terima
3 sudah sesuai dengan 23 60 13 4 0 402 4,02 Puas
keahlian yang anda miliki
Skor Nilai Variabel Upah/Gaji 12,11
Rata-Rata Upah/Gaji 4,04 Puas
Sumber : Data Primer yang diolah, 2017
Berdasarkan Tabel 4.10, dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tertinggi terdapat pada item 2 yang menyatakan bahwa Adanya tunjangan
selain gaji yang diberikan sudah layak Anda terima dengan nilai rata-rata
sebesar 4,05 yang berarti dalam kategori puas, sedangkan tanggapan
responden terendah terdapat pada item 3 yang menyatakan Gaji yang anda
terima sudah sesuai dengan keahlian yang anda miliki dengan nilai rata-rata
sebesar 4,02 yang berarti kategori puas. Nilai rata-rata tanggapan responden
terhadap variabel upah/gaji secara keseluruhan 4,04 yang bernilai kategori
puas.
Tabel 4.12
Tanggapan Responden Mengenai Variabel Kepuasan Terhadap
Supervisi
Tanggapan Responden
SS S N TS STS Total Rata-
Item Pernyataan (5) (4) (3) (2) (1) Ket
Skor Rata
F F F F F
Gaya kepemimpinan
atasan sudah sesuai dengan
1 14 66 20 0 0 394 3,94 Puas
gaya kepemimpinan yang
anda harapkan
Setiap perintah pekerjaan
dari Atasan dapat anda
2 9 60 26 5 0 373 3,73 Puas
lakukan dan terima dengan
baik
Atasan Anda memberikan
3 perhatian atas keluhan dan 10 61 25 4 0 377 3,77 Puas
saran dari karyawan
Atasan Anda memberikan
4 kebebasan mengeluarkan 14 63 19 4 0 387 3,87 Puas
pendapat
Skor Nilai Variabel Kepuasan Terhadap Supervisi 15,31
Rata-Rata Kepuasan Terhadap Supervisi 3,83 Puas
Sumber : Data Primer yang diolah, 2017
Berdasarkan Tabel 4.12, dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tertinggi terdapat pada item 1 yang menyatakan bahwa Gaya kepemimpinan
atasan sudah sesuai dengan gaya kepemimpinan yang anda harapkan dengan
nilai rata-rata sebesar 3,94 yang berarti dalam kategori puas, sedangkan
tanggapan responden terendah terdapat pada item 2 yang menyatakan Setiap
perintah pekerjaan dari Atasan dapat anda lakukan dan terima dengan baik
dengan cara saya sendiri dengan nilai rata-rata sebesar 3,73 yang berarti
kategori puas. Nilai rata-rata tanggapan responden terhadap variabel
kepuasan terhadap supervisi secara keseluruhan 3,83 yang bernilai kategori
puas.
Tanggapan Responden
SS S N TS STS Total Rata-
Item Pernyataan (5) (4) (3) (2) (1) Ket
Skor Rata
F F F F F
Anda merasa puas pada
1 18 59 19 4 0 391 3,91 Puas
fasilitas kenyamanan kerja
Kondisi lingkungan kerja
2 dapat mendukung 22 54 19 5 0 393 3,93 Puas
semangat dalam bekerja
Peralatan dalam bekerja
sudah cukup mendukung
3 20 62 18 0 0 402 4,02 Puas
penyelesaian kerja dengan
cepat
Skor Nilai Variabel Kepuasan Pada Kondisi Kerja 11,86
Rata-Rata Kepuasan Pada Kondisi Kerja 3,95 Puas
Sumber : Data Primer yang diolah, 2017
Berdasarkan Tabel 4.14, dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tertinggi terdapat pada item 3 yang menyatakan bahwa Peralatan dalam
bekerja sudah cukup mendukung penyelesaian kerja dengan cepat dengan
nilai rata-rata sebesar 4,02 yang berarti dalam kategori puas, sedangkan
tanggapan responden terendah terdapat pada item 1 yang menyatakan Anda
merasa puas pada fasilitas kenyamanan kerja dengan nilai rata-rata sebesar
3,91 yang berarti kategori puas. Nilai rata-rata tanggapan responden
terhadap variabel kepuasan pada kondisi kerja secara keseluruhan 3,95 yang
bernilai kategori puas.
4.3.1.1.Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
nilai residual mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan
dengan menggunakan grafik P-P Plot dan uji Kolmogorov Smirnov. Hasil
analisis regresi linier dengan grafik normal P-P Plot terhadap residual eror
model regresi diperoleh sudah menunjukkan adanyan pola grafik yang
normal, yaitu adanya sebaran titik yang berada tidak jauh dari garis
diagonal. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa titik-titik berada
tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini berarti bahwa model regresi tersebut
sudah berdistribusi normal. Pengujian normalitas dapat dilihat pada Gambar
4.1 berikut ini :
Gambar 4.1
Pengujian Normalitas
Pada Uji Kolmogorov Smirnov model yang baik adalah model yang
memberikan nilai residual yang memenuhi asumsi normalitas yaitu nilai sig
57
> α (taraf signifikansi= 0,05). Berikut adalah uji normalitas dalam penelitian
ini dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov.
Tabel 4.16
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.17405408
Most Extreme Differences Absolute .056
Positive .038
Negative -.056
Kolmogorov-Smirnov Z .559
Asymp. Sig. (2-tailed) .913
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil uji pada Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa nilai
Asymp. Sig. (2-tailed) bernilai lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0, 913. Hal ini
berarti data residual pada penelitian ini terdistribusi dengan normal.
4.3.1.2.Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual, dari satu pengamatan ke
pengamatan lain (Ghozali, 2005:91). Jika varians dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas dan
jika varians berbeda, disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian
dari residual pada persamaan regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan
untuk tidak adanya masalah pada heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas
dapat menyebabkan perneksiran atau estimanor menjadi tidak efisien dan
nilai koefisien determinasi menjadi sangat tinggi.
58
Tabel 4.18
Hasil Uji Linieritas
for Windows versi 16.0. hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS
selengkapnya ada pada lampiran dan selanjutnya dijelaskan pada Tabel 4.19
sebagai berikut :
Tabel 4.19
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.709 1.513 -1.129 .262
Pekerjaan Itu Sendiri .263 .066 .264 3.962 .000
Upah/Gaji .176 .080 .171 2.209 .030
Kesempatan Promosi .273 .102 .207 2.674 .009
Kepuasan Terhadap Supervisi .184 .071 .203 2.605 .011
Kepuasan Pada Rekan Kerja .171 .086 .151 1.992 .049
Kepuasan Pada Kondisi Kerja .261 .091 .232 2.871 .005
a. Dependent Variable: Komitmen Organisasional
Tabel 4.20
Hasil Uji Simultan (Uji F)
63
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 237.178 6 39.530 26.940 .000a
Residual 136.462 93 1.467
Total 373.640 99
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Pada Kondisi Kerja, Pekerjaan Itu Sendiri, Kepuasan
Pada Rekan Kerja, Kesempatan Promosi, Upah/Gaji, Kepuasan Terhadap Supervisi
b. Dependent Variable: Komitmen Organisasional
Berdasarkan data pada Tabel 4.20 maka dapat dijelaskan bahwa hasil
uji koefisien regresi secara simultan (Uji F), berdasarkan uji ANOVA atau F
test, diperoleh F hitung sebesar 26,940 dengan tingkat signifikan 0,000.
Oleh karena probabilitas jauh lebih kecil dari pada 0,05 (0,000 < 0,05),
maka dapat dinyatakan bahwa variabel pekerjaan itu sendiri, upah/gaji,
kesempatan promosi, kepuasan pada supervisi, kepuasan pada rekan kerja,
dan kepuasan pada kondisi kerja berpengaruh secara bersama-sama terhadap
komitmen organisasional.
4.3.3.2.Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi R2 persamaan pertama ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar pekerjaan itu sendiri, upah/gaji, kesempatan
promosi, kepuasan pada supervisi, kepuasan pada rekan kerja, dan kepuasan
pada kondisi kerja secara keseluruhan dalam menjelaskan variabel
komitmen organisasi. Hasil analisis koefisien determinasi dapat dilihat pada
Tabel 4.21 sebagai berikut :
Tabel 4.21
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
64
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .797a .635 .611 1.211
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Pada Kondisi Kerja, Pekerjaan Itu
Sendiri, Kepuasan Pada Rekan Kerja, Kesempatan Promosi, Upah/Gaji,
Kepuasan Terhadap Supervisi
Sumber: data primer diolah, 2017
Berdasarkan Tabel 4.21, diperoleh hasil analisis SPSS model
summary menunjukan bahwa besarnya R square adalah 0,635 atau 63,5%.
Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel
pekerjaan itu sendiri, upah/gaji, kesempatan promosi, kepuasan pada
supervisi, kepuasan pada rekan kerja, dan kepuasan pada kondisi kerja
terhadap komitmen organisasi sebesar 63,5%. Sementara sisanya sebesar
36,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.3.3.3.Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t)
Uji parsial digunakan untuk menguji pengaruh ikatan pekerjaan itu
sendiri, upah/gaji, kesempatan promosi, kepuasan pada supervisi, kepuasan
pada rekan kerja, dan kepuasan pada kondisi kerja terhadap komitmen
organisasi secara parsial. Uji parsial dalam penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh masing-masing variabel pekerjaan itu sendiri,
upah/gaji, kesempatan promosi, kepuasan pada supervisi, kepuasan pada
rekan kerja, dan kepuasan pada kondisi kerja secara parsial terhadap
komitmen organisasi di PT. Pelayaran Baharimas Kalimantan. Hasil analisis
statistik uji t dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.22
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)
65
Coefficientsa
Standardiz
Unstandardized ed
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.709 1.513 -1.129 .262
Pekerjaan Itu Sendiri .263 .066 .264 3.962 .000
Upah/Gaji .176 .080 .171 2.209 .030
Kesempatan Promosi .273 .102 .207 2.674 .009
Kepuasan Terhadap Supervisi .184 .071 .203 2.605 .011
Kepuasan Pada Rekan Kerja .171 .086 .151 1.992 .049
Kepuasan Pada Kondisi Kerja .261 .091 .232 2.871 .005
a. Dependent Variable: Komitmen Organisasional
Berdasarkan hasil uji t (uji parsial) pada Tabel 4.22, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Pengaruh Pekerjaan Itu Sendiri Terhadap Komitmen Organisasi
Pekerjaan Itu Sendiri berpengaruh signifikan terhadap Komitmen
Organisasi. Hal ini ditunjukkan oleh hasil nilai signifikasi variabel
pekerjaan itu sendiri yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000.
Temuan ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Mersi dan
Koeshartono (2014) yang menyatakan bahwa Upah/Gaji berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Komitmen Organisasional.
4.4.3. Pengaruh Kesempatan Promosi Terhadap Komitmen Organisasi
Pada PT. Pelayaran Baharimas
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga membuktikan bahwa
kesempatan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen
organisasi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi X3 yang positif
sebesar 0,207 dengan nilai signifikansi sebesar 0,009 yang lebih kecil dari α
0,05.
Tanggapan karyawan tentang kesempatan promosi di PT. Pelayaran
Baharimas Kalimantan menunjukkan bahwa tanggapan tersebut berada
dalam kategori tinggi dengan nilai indeks sebesar 4,06 sebagaimana
ditunjukkan dalam Tabel 4.11. Sebagian besar responden atau karyawan
memberikan tanggapan adanya penilaian setuju yang tinggi tehadap
kesempatan promosi yang ada di perusahaan PT. Pelayaran Baharimas
Kalimantan. Hal ini ditunjukkan dengan kesemptan promosi yang
perusahaan buat sudah cukup karyawan rasakan, karyawan merasa
perusahaan tempat bekerja sudah memberikan kesempatan yang sama dalam
promosi jabatan, dan kesempatan promosi yang di perusahaan sudah cukup
adil bagi karyawan sehingga mampu meningkatkan komitmen organisasi
yang ada di perusahaan PT. Pelayaran Baharimas Kalimantan.
Temuan dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh positif dan
signifikan antara variabel Kesempatan Promosi terhadap Komitmen
Organisasi, temuan penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Mersi dan Koeshartono (2013) yang menyatakan bahwa Kesempatan
Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Komitmen
Organisasional.
4.4.4.Pengaruh Kepuasan Pada Supervisi Terhadap Komitmen
Organisasi pada PT. Pelayaran Baharimas Kalimantan
69
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada karyawan PT.
Pelayaran Baharimas Kalimantan maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan analisis regresi
berganda, menunjukkan bahwa variabel kepuasan pada pekerjaan itu
sendiri, kepuasan pada upah/gaji, kepuasan pada kesempatan promosi,
kepuasan pada supervisi, kepuasan pada rekan kerja, dan kepuasan pada
kondisi kerja, yang kesemuanya variabel bebas tersebut mempunyai
hubungan yang positif dan signifikan dengan variabel terkait yaitu
komitmen organisasi.
2. Dalam penelitian ini, variabel kepuasan pada pekerjaan itu sendiri
mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap variabel komitmen
organisasi.
3. Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan (uji F) menunjukkan bahwa
variabel kepuasan kerja mempunyai pengaruh secara bersama-sama
(simultan) terhadap komitmen organisasi pada PT. Pelayaran Baharimas
Kalimantan.
73
5.2. Saran
Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya,
peneliti berkeinginan untuk memberikan beberapa saran, yaitu sebagai
berikut:
1. Adanya kontribusi dari faktor-faktor kepuasan kerja dalam upaya untuk
meningkatkan komitmen organisasi pada PT. Pelayaran Baharimas
Kalimantan, maka peneliti berharap kepada pihak perusahaan untuk
meningkatkan kepuasan karyawan yang terdiri dari puas pada pekerjaan
itu sendiri, upah/gaji, kesempatan promosi, supervisi, rekan kerja, dan
kondisi kerja terhadap komitmen organisasi karyawan yang tentunya akan
berpengaruh pula terhadap kinerja karyawan PT. Pelayaran Baharimas
Kalimantan. Selain itu, perusahaan perlu untuk meningkatkan kondisi
yang kondusif sehingga keharmonisan diantara rekan kerja terjalin dengan
baik, baik didalam perusahaan maupun diluar perusahaan.
2. Adanya kontribusi dari pekerjaan itu sendiri yang mempunyai pengaruh
dominan terhadap komitmen organisasi pada PT. Pelayaran Baharimas
Kalimantan, maka peneliti berharap kepada pihak perusahaan lebih
meningkatkan atau mempertahankan kondisi kerja yang ada di lingkungan
perusahaan, agar karyawan merasa nyaman dan semangat dalam
melakukan pekerjaannya. Selain itu, dengan lebih meningkatkan kondisi
pekerjaan dapat membuat karyawan merasa loyal terhadap perusahaan dan
adanya keinginan karyawan untuk memajukan perusahaan.
3. Untuk penelitian yang akan datang, hendaknya lebih memperluas variabel-
variabel penelitian. Variabel independen yang berupa faktor-faktor
kepuasan kerja dapat dihubungkan dengan motivasi, kepuasan kerja,
komunikasi, dan budaya organisasi sehingga analisis dapat lebih tajam dan
mendalam.
74