Anda di halaman 1dari 5

Merek adalah suatu nama, simbol, tanda, desain atau gabungan di antaranya untuk dipakai sebagai

identitas suatu perorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa yang dimiliki untuk
membedakan dengan produk jasa lainnya.

Keuntungan Nama Merek.


Konsistensi Budaya : sebuah merek juga mewakili adanya budaya tertentu. Misalnya saja Mercedez
yang mewakili sebuah budaya Jerman yang sangat bermutu dan juga terorganisir
Kualitas & nilai :
Manfaat : selain menyatakan atribut, merek juga memiliki nilai manfaat dimana hal ini cenderung
berkaitan dengan manfaat fungsional. Seperti halnya “tahan lama” memiliki manfaat supaya tidak
cepat membeli lagi.
Nilai : merek juga memiliki keterkaitan dengan nilai produsen seperti merek mercedez yang sangat
berkaitan dengan bergengsi, memiliki kinerja yang tinggi dan lain sebagainya.
Identifikasi
Kepribadian : merek ternyata juga mewakili sebuah kepribadian tersendiri seperti halnya Mercedez
yang mencerminkan sebuah pemimpin yang sangat masuk akal atau lainnya.
Pemakai : maksud dari hal ini adalah bahwa merek menunjukkan siapa pemakai dari kendaraan
Mercedez tersebut yang dalam hal ini adalah para diplomat ataupun eksekutif.Merek itu sendiri
adalah sebuah pembeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya atas apa yang saat ini
ditawarkan.
Oleh sebab itu, penting menerapkan konsistensi dalam penggunaan merek karena hal ini akan
memberikan kemudahan bagi orang lain untuk mengenali merek produk Anda. Jadi, merek itu
sendiri terdiri dari tiga hal yaitu:
Menjelaskan secara umum atas apa yang diperjualbelikan
Menjelaskan atas apa yang dijalankan sebuah perusahaan
Menjelaskan sebuah profil perusahaan
Atribut : memiliki kaitan dengan pengertian dari merek, disebutkan merek akan mengingatkan pada
hal tertentu. Sebagai contoh, merek BMW akan cenderung mengingatkan para konsumen atas
sebuah produk mobil dan lain sebagainya.

Ekuitas Merek
Ekuitas merek atau brand equity adalah kekuatan dari suatu merek. Dengan merek yang kuat sebuah
perusahaan bisa mengelola aset-aset mereka dengan baik, meningkatkan arus kas, meluaskan
pangsa pasar, menentukan harga premium, membatasi biaya promosi, peningkatan penjualan,
menjaga stabilitas dan meningkatkan keunggulan kompetitif. Menurut persektif konsumen, ekuitas
merek adalah sebuah reposn atau tanggapan dari konsumen terhadap suatu produk.
David Aaker dalam sebuat artikel di Prophet.com menyatakan ekuitas merek memiliki empat
dimensi.
Kesadaran Merek (Brand Awareness) yaitu kemampuan pelanggan untuk mengenali atau
mengingat kembali sebuah merek dan mengaitkannya dengan satu kategori produk tertentu.
Credibility /Persepsi Kualitas (Perceived Quality) yaitu menggambarkan respons keseluruhan
pelanggan terhadap kualitas dan keunggulan yang ditawarkan merek.
Asosiasi Merek (Brand Associations) yaitu berkenaan dengan segala sesuatu yang terkait dalam
memori pelanggan terhadap sebuah merek.
Loyalitas Merek (Brand Loyalty) yaitu komitmen kuat dalam berlangganan atau membeli kembali
suatu merek secara konsisten di masa mendatang.
Keputusan Merek Utama:
1. Pemilihan Nama Merek
Pilihan
Perlindungan.
Produsen dapat menerapkan beberapa strategi dalam pemberian nama merek, antara lain :
• Nama merek untuk semua produk. Strategi ini memberikan nama merek yang berbeda untuk
produk yang berbeda.
• Nama merek kelompok bagi semua produk, yaitu memberikan nama merek yang sama bagi semua
produk.
• Nama kelompok yang terpisah-pisah bagi setiap produk. Strategi ini memberikan nama merek
pada kelompok produk sehingga produk turunan dalam kelompok tertentu mempunyai nama yang
sama.
• Nama perusahaan dikombinasikan dengan nama merek setiap produk.
Keuntungan dalam memberikan merek, antara lain :
• Merek memudahkan pemrosesan order dan melacak masalah yang terjadi pada produk.
• Merek yang didaftarkan akan dapat menjadi perlindungan hukum bagi perusahaan yang
mendaftarkannya.
• Kesetiaan pelanggan pada merek tertentu merupakan perlindungan bagi perusahaan dalam
pemasaran produknya dari para pesaingnya.
• Merek membantu penjual untuk membedakan segmen pasar.
• Merek yang kuat akan meningkatkan citra perusahaan.

2. Sponsor Merek
Manufacturer’s Brand
atau merek sebuah perusahaan adalah merek yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang
memproduksi produk atau jasa. Contohnya seperti soffel, capilanos, ultraflu, so klin, philips, tessa,
benq, faster, nintendo wii, vit, vitacharm, vitacimin, dan lain-lain.
Private Brand
atau merek pribadi adalah merek yang dimiliki oleh distributor atau pedagang dari produk atau jasa
seperti zyrex ubud yang menjual laptop cloud everex, hipermarket giant yang menjual kapas merek
giant, carrefour yang menjual produk elektrinik dengan merek bluesky, supermarket hero yang
menjual gula dengan merek hero, dan lain sebagainya.

Licensed Brand
Lecensed brend adalah Sebuah perjanjian lisensi kewenangan sebuah perusahaan yang memasarkan
produk atau jasa (pemegang lisensi) untuk menyewa atau menyewa sebuah merek dari pemilik
merek yang mengoperasikan program lisens. contohnya pemberian izin merek oleh perusahan
unilever pada pengguna hasil produksi seperti pepsodent.

Co-branding
adalah merek bersama. Contohnya Telkom Flexi melakukan kerja sama co-branding ratusan mitra di
kalimantan selatan

BRAND STRATEGI
• Line Exfensions yaitu meningkatkan produksi dengan maksud untuk meningkatkan produk
baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Contohnya Nama merek yang ada diperluas ke bentuk,
ukuran, dan rasa baru dari kategori produk yang ada. penambahan cabang produksi kedaerah lain.
• Brand Exfensions adalah merek yang sama atau kategori produk yang berbeda / baru. Nama
merek yang ada diperluas ke kategori produk baru. contoh Nuvo yang identik dengan sabun
meluncurkan handsanitizer
• New Brands adalah kategori produk baru. Nama merek baru dalam kategori produk baru.
Contohnya cocacola yang meluncurkan teh kemasan frestea
• Multi Brand adalah kategori produk yang sama,merek yang berbeda,dan segmen yang
berbeda. contohnya Shampoo Clear untuk pasar secara umun kemudian mengkhususkan produknya
untuk pria (Clearman ). Nama-nama merek baru diperkenalkan dalam kategori produk yang sama.

Strategi Perluasan Lini Produk (Product Line Extension Strategy)


Strategi perluasan lini produk artinya perusahaan membuat produk baru atau produk tambahan
dalam lini produk yang sama dan juga menggunakan merek yang sama, tetapi dengan tambahan
atau feature tertentu, seperti bentuk, rasa, kandungan, ukuran kemasan, dan lain
sebagainya.Strategi ini banyak diterapkan oleh perusahaan yang sudah berhasil dengan merek
produk pertama, kemudian ingin meningkatkan volume penjualan atau memang masih memiliki
kapasitas produksi, sehingga perusahaan memutuskan untuk menambah lini produk baru.Dalam
menggunakan strategi perluasan lini produk baru ini, ada yang harus diperhatikan, yaitu jangan
semata-mata karena kelebihan kapasitas produk, tetapi harus juga benar-benar dipikirkan aspek
pasarnya.Jangan sampai dengan menambahkan perluasan lini produk, yang ada bukan omset
penjualan yang meningkat, tetapi terjadi kanibalisme yang tidak terkendali, dan lebih berbahaya
adalah pelemahan produk utama atau produk yang sudah terlebih dahulu eksis di pasar.Contoh dari
strategi perluasan lini produk adalah, Indomie Goreng dengan Indomie Goreng Ayam, Supermie Soto
dengan Supermie Soto Banjar, Shampo Sunsilk dengan aneka variannya dan lain-lain.
Strategi Perluasan Merek (Brand Extension Strategy)
Strategi perluasan merek adalah saat perusahaan memutuskan untuk menggunakan merek yang
sudah ada yang biasanya memang sudah berhasil di pasar untuk digunakan sebagai merek produk
baru dalam lini produk yang berbeda.Dengan menggunakan merek yang sudah ada, perusahaan
berharap proses pengenalan produk ke pasar akan lebih mudah, karena brand atau merek tersebut
sudah dikenal oleh konsumen.Menggunakan merek yang sudah ada dan sudah dikenal luas oleh
konsumen, memiliki banyak keuntungan, termasuk di dalamnya biaya untuk mengenalkan merek
menjadi lebih kecil, biaya untuk promosi juga menjadi berkurang, karena reputasi merek yang sudah
dikenal oleh konsumen (kesadaran merek tersebut / brand awareness sudah tinggi), sehingga tingkat
kepercayaan konsumen terhadap produk baru tersebut sudah kuat.Yang perlu diwaspadai oleh
pemasar dalam menggunakan brand extension strategy ini adalah produk baru jangan sampai gagal,
karena jika produk baru tersebut yang nota bene menggunakan merek yang sudah dikenal luas
sebagai merek produk yang sukses mengalami kegagalan, maka produk pertama akan ikut
terpengaruh kinerjanya.Contoh penggunaan strategi perluasan merek adalah penggunaan merek
Dove, Shampo Dove, Sabun Mandi Dove, kemudian penggunaan merek Lifebuoy untuk shampo
Lifebuoy dan sabun mandi Lifebuoy, dan lain sebagainya.
Strategi Banyak Merek (Multi Brand Strategy)
Strategi multi brand adalah strategi di mana perusahaan menggunakan banyak merek untuk setiap
produknya, dalam kategori produk yang sama.
Ada berbagai alasan atau sebab mengapa perusahaan memilih strategi multi brand atau mengapa
perusahaan memiliki banyak merek dalam kategori produk yang sama tersebut.Kadang perusahaan
memang tidak ingin mengganggu kinerja merek yang sudah ada, sehingga ketika akan memperluas
lini produk maka digunakanlah merek yang baru, dengan demikian merek pertama akan aman, jika
terjadi kegagalan pada merek kedua ini.Bisa juga perusahaan dengan sengaja menciptakan second
brand dengan maksud untuk melindungi merek pertama, jadi merek kedua ini sifatnya atau
fungsinya adalah untuk berperang jika ada produk pesaing yang mengganggu, istilahnya sebagai
fighting brand atau flanking brand.Tetapi terjadinya multi brand bisa juga diakibatkan oleh proses
akuisisi perusahaan dimana perusahaan yang diakuisisi juga memiliki merek untuk kategori produk
yang sama.

Strategi Merek Baru (New Brand Strategy)


Penggunaan merek baru untuk meluncurkan produk baru biasanya dipilih oleh perusahaan dengan
alasan tertentu, diantaranya adalah dikhawatirkan jika produk baru gagal, maka bisa mempengaruhi
merek dan produk yang sudah ada, perusahaan tidak mau mengambil resiko dengan merek dan
produk yang baru tersebut.Atau perusahaan menganggap merek yang sudah dimiliki tidak ada yang
cocok dengan produk baru tersebut (menurut penulis alasan ini masih kurang pas, karena banyak
merek yang sebelumnya tidak cocok, ketika produk tersebut booming, mereknya terdengar enak
juga diucapkan untuk produk tersebut).Dengan menggunakan merek yang sama sekali baru, maka
jika terjadi kegagalan produk, merek-merek yang sudah ada tidak akan terpengaruh, benar memang
demikian, bahkan dalam prakteknya jika resiko kegagalan produk cukup tinggi, proses pemasaran
dan distribusi merek tersebut di sendirikan, kalau nanti sudah eksis di pasar, baru diakuisisi kembali.

Packaging and labeling


Pengemasan
Pembungkusan (packaging) dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan umum dalam
perencanaan barang yang melibatkan penentuan disain dan pembuatan bungkus atau kemasan bagi
suatu barang.
Pembungkusan ini sering dihubungkan dengan kebijaksanaan label dan merk karena label sering
dicantumkan pada kemasan dan merk adalah semacam label.

Tugas Penjualan
Pembungkusan juga dimaksudkan dalam program pemasaran perusahaan. Dengan suatu kemasan,
barang-barang dapat dibedakan dengan barang yang dihasilkan oleh perusahaan lain. Perubahan
bungkus sering pula mengubah kesan dari konsumen karena konsumen mempunyai anggapan
bahwa barang yang ada di dalamnya juga ikut berubah. Namun perlu pula diingat bahwa perubahan
bungkus tidak selalu membawa perubahan pada isinya. Selain melindungi barang, kemasan juga
merupakan salah satu alat promosi yang efektif untuk memperkenalkan barang baru atau
membantu perluasan pasar dari barang yang ada. Dalam system distribusi perusahaan, pedagang
besar (wholesaler) akan lebih untung apabila barang-barang yang dijualnya terlindung dalam
kemasan yang baik. Juga pengecer (retailer) mengaku bahwa perlindungan dan promosi yang efektif
dalam suatu kemasan dapat mengurangi ongkos dan meningkatkan penjualan. Sering, sebuah
barang dengan pembungkus yang menarik dapat menimbulkan pembelian tanpa direncanakan
(impulse buying).

Keunggulan Kompetitif
pemberian bungkus pada barang merupakan suatu cara untuk meningkatkan kemungkinan laba bagi
perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus membuat bungkus semenarik mungkin. Dengan
bungkus yang sangat menarik diharapkan dapat memikat lebih banyak konsumen. Sering pula
dijumpai adanya konsumen yang bersedia membayar lebih tinggi hanya untuk mendapatkan
kemasan khusus.

Keamanan Produk.
Merupakan salah satu fungsi dalam pemasaran. Maksudnya, pemberian bungkus pada suatu barang
dapat melindungi barang tersebut dalam pengangkutannya dari produsen ke konsumen atau
pemakai industri. Di samping itu, barang-barang yang diberi bungkus umumnya lebih praktis, lebih
bersih, dan lebih sulit menguap, tumpah, ataupun rusak. Pembungkusan dapat pula membantu
dalam pengenalan suatu barang dan dapat mencegah penggantian barang-barang saingan.

Label adalah bagian dari sebuah barang yang berupa keterangan (kata-kata) tentang barang tersebut
atau penjualannya. Adapun macam-macam label yang sering digunakan oleh beberapa perusahaan
adalah :
Mengidentifikasi
1. Brand Label
Brand label adalah label yang semata-mata sebagai brand. Misalnya pada kain atau tekstil, kita dapat
mencari tulisan berbunyi : “sanforized, berkolin, tetoron”, dan sebagainya. Nama-nama tersebut
digunakan oleh semua perusahaan yang memperoduksinya. Selain brand label ini, masing-masing
perusahaan juga mencantumkan merk yang dimilikinya pada tekstil yang diproduksi.

Menjelaskan
Descriptive Label
Descriptive label atau juga disebut informative label merupakan label yang menggambarkan tentang
cara penggunaan, susunan, pemeliharaan, hasil kerja dari suatu barang. Pada barang jenis obat-
obatan sering kita jumpai label seperti ini pada pembungkusnya

Promosikan.
Grade Label
Grade label adalah label yang menunjukkan tingkat kualitas tertentu dari suatu barang. Label ini
dinyatakan dengan suatu tulisan atau kata-kata. Misalnya pada terigu, sering tercantum tulisan yang
berbunyi : “kualitas nomor 1, kualitas superior”, dan sebagainya.

Jadi, sebuah label itu mungkin merupakan bagian dari pembungkusannya, atau mungkin merupakan
suatu etiket yang tertempel secara langsung pada sebuah barang. Misalnya : pada obat-obatan,
kadang-kadang ditemui tulisan ‘hanya untuk orang dewasa”. Untuk mendapatkan gambaran yang
lebih jelas tentang label, berikut ini akan diberikan penggolongan label beserta contohnya.

Perusahaan harus merancang produk dan jasa pendukungnya untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan secara menguntungkan.
Bagaimana caranya?
Step 1. Melakukan survey terhadap pelanggan untuk menentukan kepuasan dengan jasa yang ada
saat ini dan jasa baru yang diinginkan oleh pelanggan.
Step 2. Memperkirakan biaya untuk menyediakan jasa tersebut.
Step 3. Mengembangkan kemasan jasa yang akan menyenangkan pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai