BRAND EXTENSION
OLEH:
P180621
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
KONSENTRASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tindakan dari dua arah atau lebih alternatif. Sebelum memutuskan pembelian suatu
(niat) pembelian dan mereka akan membeli merek yang paling disukai. Salah satu
dengan produk pesaing. Ini akan memudahkan konsumen untuk mengenalinya saat
berbelanja dan saat melakukan pembelian ulang. Merek selalu ada dalam benak
dijanjikan perusahaan kepada konsumen. Titik awal dalam konsep merek dimulai
pada tahun 1980-an. Manajemen mulai menyadari bahwa asset utama perusahaan
adalah merek (Cupiadi, 2014). American Marketing Association pada Kotler dan
Keller (2011) mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau
mengidentifikasi barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk
mendiferensiasikannya dari barang atau jasa pesaing (Kotler and Keller, 2011)
Fungsi merek dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu fungsi bagi konsumen
dan fungsi bagi perusahaan yang membuat Fungsi bagi konsumen, merek dapat
dengan sebuah produk, merek juga dapat mengurangi risiko pembelian. Merek juga
memberikan nilai bagi perusahaan, yaitu menjadi sumber keunggulan bersaing
konsumen dalam kelas produk tertentu, akan menjadi penghalang (barrier) bagi
mereknya dengan berbagai strategi, salah satunya adalah strategi brand extension
yang sudah mapan untuk memperkenalkan produk baru, baik berupa line extension
(masih dalam kategori produk yang sama) maupun category extension (masuk ke
kategori produk yang berbeda). Tujuan melakukan brand extention adalah untuk
mengurangi risiko tidak diterimanya produk baru atau hasil inovasi dan mengatasi
kesulitan konsumen dalam mengingat merek dari sebuah produk. Oleh karena itu,
produk baru, maka merek yang sudah terkenal diharapkan oleh perusahaan dapat
dan mengurangi pembiayaan ketika meluncurkan produk baru. Rumah sakit juga
berupa layanan jasa kesehatan, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
reputasi di masyarakat.
B. Tujuan
di rumah sakit
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
lambang, atau desain, atau kombinasi dari semua ini yang memperlihatkan identitas
produk atau jasa dari satu penjual atau sekelompok penjual dan membedakan
produk itu dari produk pesaing, Kotler juga mendefinisikan brand extension sebagai
berikut:
berangkat dari suatu asumsi bahwa apabila merek asal semakin kuat,
kategori produknya sudah dilayani oleh merek induk, dan juga dapat
simbol, pengemasan, ciri, dan slogan yang bisa sangat mahal dan
perluasan jasa layanan kesehatan sebagai daya tarik masyarakat untuk mau
berobat dan membeli jasa kesehatan. Semakin baik persepsi masyarakat terhadap
suatu rumah sakit maka akan semakin banyak pula masyarakat yang mau berobat
ke rumah sakit tersebut. Strategi bisnis rumah sakit dilakukan dengan cara
menggali dan mengembangkan potensi-potensi sumber daya yang ada dari pihak
internal rumah sakit ataupun melihat peluang dan kebutuhan masyarakat akan jasa
layanan kesehatan berdasarkan visi, misi dan keyakinan dari setiap rumah sakit
yang tercermin dari slogan, moto ataupun pencitraan pada masyarakat, rumah sakit
pada merek/brand rumah sakitnya sehingga dapat lebih mudah diterima oleh
masyarakat.
yang positif pada produk tersebut. Masyarakat sebagai konsumen dalam memakai
produk atau jasa tidaklah terlepas dari proses psikologis yang saling mempengaruhi
(Koter & Keller, 2011). Secara psikologis keberhasilan suatu rumah sakit
membangun brand/merek yang kuat tidak terlepas dari adanya faktor sosial yang
brand yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan pasien jasa layanan kesehatan.
Koter dan Keller (2011) menjelaskan bahwa pengaruh dari kelompok, keluarga,
pembelian suatu produk. Perluasan merek/brand yang dilakukan oleh rumah sakit
Keller, 2011).
perluasan merek rumah sakit merupakan salah satu prestasi yang diraih, karena
rumah sakit dalam melakukan perluasan brand/ merek juga mampu meningkatkan
rumah sakit tersebut. Menurut Abimbola dan Kocak (2007) menjelaskan bahwa
reputasi merupakan hasil yang akan selalu mengikuti keberhasilan suatu organisasi
oleh suatu rumah sakit maka akan semakin positif persepsi masyarakat, sehingga
PENUTUP
A. Kesimpulan