Kelompok 3 :
Produk adalah semua hal yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk menarik perhatian, akuisisi,
penggunaan atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan.
Jasa adalah semua kegiatan atau manfaat yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain
yang tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.
Pengalaman adalah sebuah hal yang dapat di pasarkan yang fokusnya kepada konsumen/
pengalaman yang akan didapatkan oleh konsumen, memberikan pengalaman saat penting dalam
beberapa industri untuk kemajuan sebuah perusahaan.
1. Manfaat inti
produk konsumen adalah produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi.
produk kebutuhan sehari hari adalah produk konsumen yang biasanya sering dan segera dibeli
pelanggan, dengan usaha pembandingan dan pembelian minimum. Produk belanja adalah
barang konsumen yang saat proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan berdasarkan
kecocokan, kualitas, harga dan gayanya.
• produk khusus adalah produk konsumen dengan karakteristik unik dimana pembeli
• produk yang tak dicari adalah produk yang dikenal konsumen atau mungkin tidak
• Produk Industri adalah produk yang dibeli oleh individu dan organisasi untuk pemrosesan lebih
lanjut atau untuk dijalankan dalam menjalankan bisnis.
• Pemasaran dalam Organisasi terdiri dari kegiatan yang dilaksanakan untuk menciptakan,
memelihara atau mengubah sikap dan perilaku pelanggan sasaran terhadap organisasi.
• Pemasaran Orang terdiri dari kegiatan yang dilaksanakan untuk menciptakan, memelihara atau
mengubah sikap atau perilaku terhadap orang tertentu.
• Pemasaran Ide yang sebenarnya semua ide adalah hal yang dapat dipasarkan, pemasaran ide
yang paling sering adalah mengenai ide ide sosial atau juga pemasaran sosial yang sasaran
pemasaran nya adalah dirancang untuk mempengaruhi perilaku perorangan guna memperbaiki
kesejahteraan dalam masyarakat.
Pemasar membuat keputusan produk dan jasa pada 3 tingkatan yaitu produk individual,
keputusan lini produk, dan keputusan bauran produk.
1. Ekuitas Merek
Merek lebih dari sekedar nama dan lambang. Merek adalah elemen kunci dalam
hubungan perusahaan dengan konsumen. Merek mempresentasikan persepsi dan perasaan
konsumen atas sebuah produk dan kinerjanya. Dalam analisis akhir, merek ada dalam pikiran
konsumen. Merek mempunyai jumlah kekuatan dan nilai yang beragam dipasar. Ekuitas
merek (brand equity) memiliki pengaruh (efek) diferensial positif bahwa jika pelanggan
mengenal nama merek, pelanggan akan merespon produk atau jasa.satu ukuran ekuitas merek
adalah sejauh mana pelanggan bersedia membayar lebih untuk merek tersebut. Ekuitas merek
adalah asset yang sangat berharga. Penilaian merek adalah proses memperkirakan
keseluruhan nilai keuangan merek.
Ekuitas merek yang tinggi dapat memberikan keunggulan perusahaan dalam bersaing
dengan merek perusahaan lain. Keunggulan tersebut adalah Merek yang kuat memiliki
tingkat kesadaran merek dan loyalitas konsumen yang tinggi, Perusahaan memiliki lebih
banyak daya tawar yang tinggi dengan distributor dan pengecer, perusahaan dapat lebih
mudah meluncurkan lini dan melakukan perluasan merek, menawarkan kepada perusahaan
suatu pertahanan terhadap persaingan harga
2. Membangun Merek Yang Kuat
Dalam penetapan merek, terdapat keputusan stratego merek utama yaitu positioning merek,
pemilihan merek, sponsor merek, danpengembangan merek.
1) Postioning Merek
Para pemasar harus memposisikan merek mereka dengan jelas dalam pikiran pelanggan
sasaran. Ketika memposisikan merek, pemasar harus menetapkan visi dan misi dalam
merek tersebut. Pemasar dapat memposisikan merek pada satu dari tinga tingkat posisi
merek. Tingkatan tersebut yaitu :
a) Atribut Produk. merupakan tingkat postioning merek yang rendah karena pesaing
dapat dengan mudah meniru atribut produk. Pelanggan tidak tertrik dengan atribut
yang semacam itu, karena konsumen lebih tertarik pada apa yang dapat dilakukan
atribut untuk mereka. Contohnya seperti the body shop yang memiliki aroma yang
unik, tekstur yang khusus, dan bahan yang ramah lingkungan.
b) Manfaat. merek dapat diposisikan secara lebih baik dengan mengasosiasikan nama
merek kepada manfaat yang diinginkan oleh konsumen. Contohnya the body shop
membicarakan manfaat kecantikan untuk kulit.
c) Kepercayaan dan nilai (posisi merek tertinggi). Pada tingkat ini, merek tidak
bergantung pada atribut berwujud dari produk tetapi lebih bergantung pada
penciptaan kejutan, hasrat, dan kesenangan yang mengintari merek.
2) Pemilihan nama merek
Perusahaan harus menemukan nama merek yang baik bagi produknya, karena nama yang
baik akan menambah keberhasian produk. Pemilihan nama merek dimulai dengan
tinjauan seksama terhadap produk dan manfaatnya, pasar sasaran, dan strategi pemasaran
yang diajukan. Penamaan merek menjadi bagian ilmu dan seni serta ukuran
insting.Setelah dipilih, nama merek harus dilindungi oleh hukum. Terdapat kualitas yang
diinginkan untuk nama merek yaitu :
a) Nama merek harus menunjukkan sesuatu tentang manfaat dan kualitas produk.
Contoh penyemprot serangga OFF!,
b) Nama merek harus mudah diucapkan, dikenali, dan diingat. Contohnya JetBlue.
c) Nama merek harus berbeda. Contohnya Lexus, Kodax.
d) Nama merek harus dapat diperluas. Contohnya Amazon.com
e) Nama merek harus dapat diterjemahkan dengan mudah kebahasa asing
f) Nama merek harus bisa mendapatkan registrasi dan perlindungan hukum.
3) Sponsor Merek
Produsen memiliki 4 dalam pemilihan sponsor yaitu Produk diluncurkan sebagai merek
produsen (nasional). Atau produsen bisa menjual kepada penjual perantara yang
memberikan merek pribadi kepada produk. Merek pribadi (merek toko) yaitu merek yang
diciptakan dan dimiliki oleh pengecer sebuah produk atau jasa. Selain itu produsen juga
menciptakan nama merek mereka sendiri, produsen lainmemasarkan produk berlisensi.
Terakhir kedua perusahan dapat menggabungkan kekuatan dan melakukan Co-Branding
(merek Bersama) suatu produk.
Merek Produsen Vs Merek Pribadi
Merek produsen telah mendominasi lokasi eceran sejak lama. Namun, sekarang
banyak jumlah pengecer dan pedagang grosir yang menciptakan merek pribadi mereka
sendiri (merek toko). Dalam perang merek antara erek produsen dan merek pribadi, para
pengecer mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan tersebut yaitu mengahasilkan
margin laba yang tinggi bagi penjual perantara, memberikan produk eklusif yang tidak
dapat dibeli dari pesaing dan memberikan loyalitas yang tinggi, pengecer bisa
menetapkan harga yang lebih rendah bila dibandingkan dengan merek produsen,
sehingga terjangkau oleh pengunjung yang berpendapatan kecil, para pengecer bisa
mengendalikan produk yang mereka sediakan. Selain kelebihan, terdapat keterbatasan
pada merek pribadi yaitu merek pribadi sulit terkenal danmembutuhkan biaya banyak
untuk mempromosikannya.
Pemberian Lisensi
Produsen mengeluarkan biaya yang mahal untuk bisa menyediakan nama merek
mereka yang instan dan terbukti. Beberapa perusahaan mengurus izin nama atau lambing
sebelumnya diciptakan oleh produsen lain, nama selebriti terkenal, atau karakter dari film
dan buku terkenal. Pemberian lisensi bisa menjadi bisnis yang sangat menguntungkan
bagi banyak perusahaan.
Co- Branding
Merupakan praktik menggunakan namamerek terkennal dari dua perusahaan berbeda
untuk menghasilkan produk yang sama.
- Keuntungan Co-Branding
1) dapat menciptakan tampilan konsumen yang lebih besar dan ekuitas merek yang lebih
besar
2) perusahaan dapat memperluas merek yang sudah ada kedalam suatu kategorii yang
sulit dimasuki jika sendirian.
- Kelemahan Co-Branding :
1. Perluasan Lini (Line extension), ini terjadi ketika suatu perusahaan memperluas nama me
rek yang sudah ada menjadi bentuk, warna, ukuran, bahan, atau rasa baru dari semua kate
gori produk yang ada.
Sebuah perusahaan memperkenalkan perluasan lini sebagai cara yang mudah dan rendah
resiko untuk memperkenalkan produk baru atau mungkin hanya ingin memenuhi keingin
an dari konsumen akan variasi produk tersebut.
2. Perluasan merek (Brand Extension), memperluas nama merek yang saat ini menjadi prod
uk modifikasi dalam kategori baru yang juga memberikan pengakuan instan dan penerim
aan yang lebih cepat ke produk baru.
3. Multi merek, biasanya merek tambahan diperkenalkan oleh perusahaan dalam kategori ya
ng sama. Multi merek ini menawarkan cara menetapkan fitur dan penampilan lain terdapa
t motif pembelian yang berbeda. Multimerek memiliki kelemahan yaitu setiap merek han
ya memperoleh pangsa pasar kecil dan tidak ada yang menguntungkan.
4. Merek Baru, penciptaan merek baru ini biasanya diciptakan perusahaan ketika perusahaa
n tersebut memasuki kategori produk baru dimana tidak ada satupun nama merek yang co
cok.
Mengelola Merek
Pengelolaan merek pada perusahaan harus cermat dan teliti, yang pertama positioning merek i
tu harus dikomunikasikan kepada konsumen. Dalam pengelolaan merek seorang pemasar atau
perusahaan harus mengenalkan merek tersebut melalui bentuk periklanan yang pasti
mengeluarkan sejumlah uang yang sangat besar untuk menciptakan kesadaran merek dan me
mbangun preferensi serta loyalitas pada pelanggan. Positioning merek perusahaan tidak akan
bertahan sepenuhnya terkecuali orang yang terlibat di dalam perusahaan tersebut menghidupk
an merek tersebut, maka dari itu perusahaan harus melatih karyawannya agar berfokus pada p
elanggannya.
Dalam mengelola merek yang bisa disebut sebagai aset jangka panjang ini semua sarannya tid
ak bisa dibebankan kepada manajer merek saja, karena manajer merek tidak memiliki kekuata
n atau ruang lingkup yang cukup untuk mengerjakan semua hal yang diperlukan untuk memba
ngun dan memajukan merek dari perusahaan tersebut.
Perusahaan harus mengaudit kekuatan dan kelemahan yang ada pada merek mereka secara be
kala.
Pemasaran Jasa
Sifat dan Karakteristik Jasa
4 Karakteristik khusus jasa yang harus dipertimbangkan perusahaan untuk merancang progra
m pemasaran :
1. Jasa tak berwujud (service intangibility), jasa ini tidak dapat dilihat, dirasakan, diraba, dideng
ar, ataupun dibau sebelum jasa tersebut dibeli.
2. Jasa tak terpisahkan (service inseparavility), jasa ini tidak dapat dipisahkan dari penyedianya t
anpa mempedulikan penyedia tersebut orang ataupun mesin.
3. Variabilitas jasa (service variability), kualitas jasa ini bergantung pada siapa yang menyediaka
n jasa tersebut dan kapan, dimana, dan bagaimana jasa tersebut disediakan.
4. Jasa dapat musnahg (service perishability), jasa ini tidak dapat disimpan untuk dijual ataupun
digunakan beberapa saat kemudian.
Perusahaan jasa yang baik menggunakan pemasaran untuk memposisikan diri mereka
sendiri secara kuat dalam pasar sasaran pilihan. Perusahaan jasa menetapkan posisi mereka
melalui kegiatan bauran pemasaran tradisional. Namun, karena jasa berbeda dari produk yang
berwujud, jasa sering memerlukan pendekatan pemasaran tambahan.
Rantai Laba-Jasa
Dalam bisnis jasa, perusahaan jasa memahami rantai laba-jasa (service profit-chain), yang
menghubungkan laba perusahaan jasa dengan karyawan dan kepuasan pelanggan. Rantai ini
terdiri dari lima hubungan :
Jadi, untuk mencapai tujuan laba dan pertumbuhan jasa dimulai dengan memperhatikan orang
yang melayani pelanggan. Oleh karena itu, pemasaran jasa memerlukan lebih dari sekedar
pemasaran eksternal tradisional yang menggunakan 4P.
1. Pemasaran Eksternal
Pesararan dengan menggunakan 4P
2. Pemasaran Internal
Perusahaan jasa harus mengorientasikan dan memotivasi karyawan yang berhubungan
langsung dengan pelanggan untuk memberikan kepuasan pelanggan.
3. Pemasaran Interaktif
Perusahaan harus mengetahui cara menghantarkan kualitas interaksi antara pembeli dan
penjual selama transaksi jasa.
Tiga Tugas Utama Pemasaran Perusahaan Jasa ketika persaingan semakin meningkat, sementara
produktivitas dan kualitas menurun :