Di susun oleh :
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik
perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau
kebutuhan. Jasa adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang
ditawarkan untuk dijual dan pada dasarnya tak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan
akan sesuatu.
Produk Konsumen adalah produk dan jasa yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi
pribadi. Berdasarkan bagaimana cara konsumen membelinya digolongkan menjadi:
Produk kebutuhan (convenience product) sehari-hari adalah produk dan jasa konsumen
yang biasanya sering dan segera dibeli pelanggan, dengan usaha pembandingan dan
pembelian yang minimum. Contoh: Pasta gigi, majalah.
Produk belanja (Shopping product) adalah produk yang lebih jarang dibeli dan pelanggan
membandingkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya produk secara cermat. Contoh:
Televisi, pakaian
Produk khusus adalah produk dengan karakteristik unik atau identifikasi merek di mana
sekelompok pembeli signifikan bersedia melakukan usaha pembelian khusus. Contoh:
Barang mewah, seperti jam Rolex.
Produk yang tak dicari (unsought product) adalah produk yang mungkin tidak dikenali
konsumen atau produk yang mungkin dikenali konsumen tetapi biasanya konsumen tidak
berpikir untuk membelinya. Contoh: Asuransi jiwa, donor darah Palang Merah.
Produk Industri adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau digunakan untuk
menjalankan suatu bisnis. Tiga kelompok produk dan jasa industri:
Bahan dan suku cadang – mencakup bahan mentah yang terdiri dari produk pertanian dan
suku cadang manufaktur yang terdiri dari bahan komponen dan suku cadang komponen.
Harga dan jasa adalah faktor pemasaran utama.
Barang-barang modal – produk industri yang membantu produksi atau operasi pembeli,
termasuk peralatan instalasi dan aksesoris.
Persediaan dan jasa – persediaan mencakup persediaan operasi serta barang perbaikan
dan pemeliharaan, sedangkan jasa bisnis meliputi jasa pemeliharaan dan perbaikan serta
jasa konsultasi bisnis.
Pemasar membuat keputusan produk dan jasa pada tiga tingkatan: keputusan produk
individual, keputusan lini produk, dan keputusan bauran produk.
2. Penetapan Merek.
Merek (brand) adalah sebuah nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasi
dari semua ini, yang menunjukkan identitas pembuat atau penjual produk atau jasa dari
satu atau sekelompok penjual dan membedakan produk itu dari produk pesaing.
Membangun dan mengelola merek mungkin adalah tugas pemasar yang paling penting.
3. Kemasan.
Kemasan melibatkan perancangan dan produksi wadah atau pembungkus untuk sebuah
produk di mana fungsi utamanya adalah melindungi dan menyimpan produk tersebut.
4. Pelabelan.
Label berkisar dari penanda sederhana yang ditempelkan pada produk sampai rangkaian
huruf rumit yang menjadi bagian kemasan. Fungsi label menggambarkan beberapa hal
tentang produk; membantu mempromosikan produk dan mendukung positioning-nya.
Beberapa analis memandang merek sebagai aset tetap dan utama perusahaan, menjaga
kelangsungan suatu produk khusus dan fasilitas perusahaan.
Ekuitas Merek.
Merek lebih dari sekedar nama dan lambang. Merek adalah elemen kunci dalam hubungan
perusahaan dengan konsumen. Merek merepresentasikan persepsi dan perasaan konsumen atas
sebuah produk dan kinerjanya – semua hal tentang arti produk atau jasa kepada konsumen. Aset
fundamental yang mendasari ekuitas merek adalah ekuitas pelanggan––nilai hubungan
pelanggan yang diciptakan merek.
a) Positioning merek.
Para pemasar harus memposisikan merek mereka dengan jelas dalam pikiran pelanggan
sasaran. Pemasar dapat memposisikan merek pada satu dari tiga tingkat posisi merek.
b) Pemilihan nama merek.
Nama yang baik bisa sangat menambah keberhasilan produk. Namun, menemukan nama
merek yang paling baik adalah tugas yang sulit. Pencarian nama merek dimulai dengan
tinjauan seksama terhadap produk dan manfaatnya, pasar sasaran, dan strategi pemasaran
yang diajukan.
c) Sponsor merek.
Produsen mempunyai empat pilihan sponsor. Produk bisa diluncurkan sebagai merek
produsen, seperti ketika Apple menjual produknya dibawah merek produsennya sendiri.
Atau produsen bisa menjual kepada penjual perantara yang memberikan merek pribadi
kepada produk. Walaupun sebagian besar produsen menciptakan nama merek mereka
sendiri, produsen lain memasarkan merek berlisensi. Terakhir, dua perusahaan dapat
menggabungkan kekuatan dan melakukan co-branding suatu produk.
d) Pengembangan merek.
Perluasan lini terjadi ketika perusahaan memperluas nama merek yang sudah ada menjadi
bentuk, warna, ukuran, bahan, atau rasa baru dari kategori produk yang ada. Perusahaan
sering kali memperkenalkan merek tambahan dalam kategori yang sama bisa dikatakan
sebagai multi merek. Suatu perusahaan mungkin percaya bahwa kekuatan nama merek
yang ada melemah dan nama merek baru diperlukan, saat itulah merek baru diciptakan.
Mengelola Merek
Pertama, positioning merek harus terus dikomunikasikan kepada konsumen. Kedua, manajer
ekuitas merek untuk mempertahankan dan melindungi citra, asosiasi, dan kualitas merek, serta
mencegah tindakan jangka pendek yang dapat melukai merek akibat tindakan manajer merek
yang terlalu bersemangat. Terakhir, perusahaan harus mengaudit kekuatan dan kelemahan merek
mereka secara berkala. Audit merek bisa menunjukkan merek yang memerlukan lebih banyak
dukungan, merek yang harus ditinggalkan, atau merek yang harus diganti namanya atau
diposisikan kembali karena preferensi pelanggan berubah atau karena ada pesaing baru.
Pemasaran Jasa
Jasa telah tumbuh secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Sekarang jasa
mencakup hampir 79 persen produk domestik bruto AS. Dan industri jasa sedang tumbuh. Pada
tahun 2014, diperkirakan empat dari lima pekerjaan di Amerika Serikat adalah industri jasa.
Bahkan, jasa tumbuh jauh lebih cepat dalam ekonomi dunia, menghasilkan 37 persen nilai
keseluruhan perdagangan internasional.