Anda di halaman 1dari 21

MMD016 DIGITAL MARKETING

Modul 2
DIGITAL MARKETING
Dr. Hj. Nunung Ayu Sofiati (Efi) S.Pd., M.M., CMA
DIGITAL MARKETING
Modul 2

PENGEMBANGAN PRODUK UNTUK PASAR DIGITAL

Tujuan Pembelajaran :
❖ Mengetahui dan memahami Bauran produk
❖ Mengetahui dan memahami Tahapan dan proses
❖ Mengetahui dan memahami strategi pengembangan produk baru
❖ Mengetahui dan memahami strategi Pengelolaan produk baru
❖ Mengetahui dan memahami Konsep pengembangan produk baru
❖ Mengetahui dan memahami Tantangan dan strategi pengembangan produk baru
❖ Mengetahui dan Memahami Pengembangan Produk Digital

A. BAURAN PRODUK
Bauran produk adalah perpaduan atau rangkaian dari semua lini produk yang
ditawarkan oleh suatu perusahaan kepada konsumen. Bauran produk terdiri atas empat
dimensi, yaitu lebar, panjang, kedalaman, dan konsistensi . Lebar bauran produk
mengacu pada jumlah lini produk berbeda yang dimiliki perusahaan. Panjang bauran
produk mengacu pada jumlah total jenis barang yang ditawarkan oleh perusahaan.
Kedalaman bauran produk mengacu pada jumlah versi yang ditawarkan dari setiap
produk dalam lini. Konsistensi bauran produk mengacu pada seberapa dekat
keterkaitan antara lini produk dalam hal fungsi, saluran distribusi, pasar sasaran, atau
strategi pemasaran.

Bauran produk merupakan salah satu strategi pemasaran yang penting bagi
perusahaan untuk menentukan posisi pasar, memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen, serta menciptakan keunggulan bersaing. Dengan memiliki bauran produk
yang baik, perusahaan dapat menawarkan berbagai pilihan produk yang sesuai dengan
segmen pasar yang berbeda, meningkatkan loyalitas pelanggan, memperluas pangsa
pasar, dan meningkatkan profitabilitas.

Salah satu contoh perusahaan yang memiliki bauran produk yang luas dan variatif

inaba.ac.id
DIGITAL MARKETING
Modul 2
adalah Unilever. Unilever adalah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang
barang konsumsi sehari-hari, seperti makanan, minuman, kecantikan, dan kesehatan.
Unilever memiliki lebih dari 400 Brand yang tersebar di berbagai lini produk, seperti
sabun mandi (Lifebuoy, Dove, Lux), sampo (Sunsilk, Clear, Tresemme), pasta gigi
(Pepsodent, Close Up), deterjen (Rinso, Molto), margarin (Blue Band), es krim (Walls),
teh (Lipton), dan masih banyak lagi. Unilever mampu memenuhi berbagai kebutuhan
dan selera konsumen dengan menawarkan produk-produk berkualitas tinggi dengan
harga yang kompetitif.

Gambar 1
Bauran Produk Unilever

Bauran produk adalah salah satu elemen penting dalam strategi pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pasar sasarannya. Bauran produk
mencakup berbagai aspek yang berkaitan dengan produk itu sendiri, seperti kualitas,
desain, fitur, Brand, kemasan, ukuran, jasa, garansi dan lain-lain. Bauran produk dapat
dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu bauran produk barang dan bauran produk
jasa.

Bauran produk barang adalah produk yang berwujud fisik dan dapat dilihat, diraba,
dirasa, dipegang, disimpan atau dipindahkan. Bauran produk barang dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan daya tahan dan wujudnya, yaitu
barang yang tidak tahan lama (nondurable goods), barang yang tahan lama (durable
goods) dan barang yang berupa gagasan (idea goods). Barang yang tidak tahan lama
inaba.ac.id
DIGITAL MARKETING
Modul 2
adalah barang yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan,
seperti sabun atau makanan. Barang yang tahan lama adalah barang yang dapat
digunakan berulang kali dalam jangka waktu yang lama, seperti mobil atau komputer.
Barang yang berupa gagasan adalah barang yang tidak memiliki wujud fisik tetapi
memiliki nilai bagi konsumen, seperti pendidikan atau agama.

Bauran produk jasa adalah produk yang tidak berwujud fisik dan tidak dapat disimpan
atau dipindahkan. Bauran produk jasa meliputi segala bentuk aktivitas, manfaat atau
kepuasan yang ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan atau
keinginan Konsumen. Bauran produk jasa memiliki empat karakteristik khusus, yaitu
tidak berwujud (intangibility), tidak terpisahkan (inseparability), bervariasi (variability)
dan tidak tahan lama (perishability). Tidak berwujud berarti jasa tidak dapat dilihat,
diraba, dirasa atau diukur sebelum dibeli atau dikonsumsi. Tidak terpisahkan berarti jasa
tidak dapat dipisahkan dari penyedia jasa atau pelanggan yang menerima jasa.
Bervariasi berarti kualitas jasa dapat berbeda-beda tergantung pada siapa yang
memberikan jasa, kapan dan dimana jasa diberikan. Tidak tahan lama berarti jasa tidak
dapat disimpan untuk digunakan di kemudian hari.

Dalam merancang bauran produk baik barang maupun jasa, perusahaan harus
mempertimbangkan beberapa faktor, seperti kebutuhan dan keinginan konsumen,
pesaing, lingkungan dan sumber daya perusahaan. Perusahaan harus mampu
menawarkan produk yang memiliki nilai tambah bagi konsumen dan bersaing dengan
produk lain di pasar. Perusahaan juga harus mampu menyesuaikan produk dengan
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal maupun internal
perusahaan. Perusahaan harus memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya secara
efektif dan efisien untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan menguntungkan.

Pengertian Produk
Menurut Kotler & Keller (2009, p.4) produk adalah segala sesuatu yang dapat di
tawarkan kepada pasar untuk dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan
konsumen, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, property,
organisasi, informasi, ide dan lain sebagainya.

inaba.ac.id
DIGITAL MARKETING
Modul 2
Tingkatan Produk
Menurut Kotler & Keller (2009, p.4) dalam merencanakan suatu tawaran pasarnya,
pemasar harus dapat melihat lima tingkat produk yang dimana pada setiap tingkat dapat
menambah nilai pelangan yang lebih besar, dan kelimanya merupakan bagian dari
herarki pelanggan (customer-value hierarchy) yang dapat dibagi menjadi lima tingkatan
yaitu, sebagai berikut:
1. Pada tingkat dasar manfaat inti (core product) yaitu berupa layanan atau manfaat
yang sangat mendasar yang sesungguhnya dibeli pleh pelanggan. Pemasar
harus memperusahaanng dirinya sebagai penyedia manfaat tersebut.
2. Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk
dasar (basic product) yaitu karakteristik yang dimiliki oleh suatu produk tersebut,
yang berupa mutunya, corak, atau ciri – ciri khasnya, Brandnya dan kemasannya.
3. Pada tingkat ketiga pemasar dapat mempersiapkan produk yang
diharapkan (expected product) yaitu pada beberapa atribut dan kondisi yang
biasanya diharapkan pembeli ketika Konsumen akan membeli produk ini.
4. Pada tingkat keempat, pemasar dapat menyiapkan suatu produk yang
ditingkatkan (augmented product) yaitu dapat menggambarkan suatu
kelengkapan atau penyempurnaan dari suatu produk inti yang dapat melampaui
harapan para pelanggan.
5. Tingkat kelima adalah produk potensial (potential product) yaitu meliputi segala
kemungkinan – kemungkinan dalam peningkatan dan perubahan yang mungkin
akan dialami oleh suatu produk atau tawaran tersebut pada masa yang akan
datang.

B. TAHAPAN DAN PROSES BAURAN PRODUK


Tahapan dan proses Bauran Produk adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh perusahaan untuk menciptakan, mengembangkan, dan memasarkan produk yang
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Proses ini melibatkan berbagai
aspek, seperti penelitian pasar, pembentukan ide, definisi produk, pembuatan prototipe,
desain awal, validasi dan pengujian, serta komersialisasi.

1. Penelitian pasar adalah tahap awal yang bertujuan untuk mengidentifikasi

inaba.ac.id
DIGITAL MARKETING
Modul 2
peluang dan tantangan yang ada di pasar, serta mengetahui preferensi dan
perilaku konsumen. Penelitian ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode
kuantitatif atau kualitatif, seperti survei, wawancara, observasi, atau focus group
discussion.
2. Pembentukan ide adalah tahap selanjutnya yang bertujuan untuk menghasilkan
konsep produk baru yang inovatif dan menarik. Tahap ini dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik brainstorming, mind mapping, SCAMPER, atau TRIZ. Ide-
ide yang dihasilkan kemudian disaring berdasarkan kriteria tertentu, seperti
kelayakan teknis, keunggulan kompetitif, dan potensi pasar.
3. Definisi produk adalah tahap ketika perusahaan menetapkan spesifikasi produk
secara detail, seperti fitur, fungsi, manfaat, target pasar, posisi pasar, dan strategi
pemasaran. Tahap ini juga meliputi penentuan Brand, nama produk, logo,
slogan, dan kemasan produk.
4. Pembuatan prototipe adalah tahap dimana perusahaan membuat model fisik
atau virtual dari produk yang akan dikembangkan. Prototipe digunakan untuk
menguji konsep produk secara nyata dan mendapatkan umpan balik dari
konsumen atau stakeholder lainnya. Prototipe dapat dibuat dengan
menggunakan bahan sederhana, perangkat lunak khusus, atau teknologi cetak
3D.
5. Desain awal adalah tahap dimana perusahaan merancang tampilan akhir dari
produk secara estetika dan fungsional. Tahap ini melibatkan aspek-aspek seperti
warna, bentuk, ukuran, tekstur, bahan, ergonomi, dan antarmuka pengguna.
Desain awal harus sesuai dengan citra Brand dan harapan konsumen.
6. Validasi dan pengujian adalah tahap dimana perusahaan melakukan evaluasi
terhadap produk yang telah dirancang dan dibuat. Tahap ini bertujuan untuk
memastikan bahwa produk memenuhi stperusahaanr kualitas, keselamatan,
kinerja, dan kepuasan pelanggan. Tahap ini dapat melibatkan metode seperti uji
laboratorium, uji lapangan, uji beta, atau uji alpha.
7. Komersialisasi adalah tahap akhir dimana perusahaan meluncurkan produk ke
pasar secara resmi. Tahap ini melibatkan aktivitas-aktivitas seperti produksi
massal, distribusi, promosi, penjualan, dan pelayanan purna jual. Tahap ini juga
memerlukan pengawasan dan penyesuaian terhadap kondisi pasar yang

inaba.ac.id
DIGITAL MARKETING
Modul 2
dinamis.

C. STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK BARU


Menurut Tjiptono & Chandra (2012, p.106) merupakan suatu bentuk strategi korporat
yang dapat memberikan arahan dari bagi organisasi melalui penetapan produk general
dan lingkup pasar yang dilayani tersebut. Berdasarkan lingkup tersebut, perusahaan
bias menentukan kapan harus berinfestasi dan kapan harus mengembangkan unit
usaha yang sejalan dengan strategi keseluruhan dan kapan harus menciutkan,
memangkas atau menghentikan produk atau bidang usaha yang tidak sesuai dengan
strategi perusahaaan tersebut. strategi bauran produk menentukan dua hal berikut,
yaitu:
1. Tujuan yang harus ditetapkan untuk masing – masing produk atau bisnis agar
bias mewujutkan tujuan yang ada pada perusahaan tersebut.
2. Prioritas produk atau bisnis dalam kaitannya dengan suatu alokasi yang ada
pada sumber daya yang langka.

Hierarki Produk
Menurut Kotler & Keller (2009, p.15) hierarki produk merupakan hal yang membentang
dari kebutuhan dasar sampai barang tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan
tersebut. Kita dapat mengidentifikasi enam tingkat hierarki produk, dengan
menggunakan asuransi jiwa sebagai contohnya, berikut ini :
1. Keluarga kebutuhan (need family) kebutuhan inti yang mendasari keberadaan
kelaurga produk. Contohnya saja : keamanan
2. Keluarga produk (product family) semua kelas produk yang dapat memuaskan
kebutuhan inti dengan efektivitas yang masuk akal. Contohnya saja : tabungan
dan penghasilan.
3. Kelas produk (product class) kelompok produk didalam keluarga produk yang
dikenal memiliki fungsional tertentu yang koheren. Contohnya saja : instrumen
keuangan.
4. Lini produk (product lini) kelompok produk didalam kelas produk yang
berhubungan erat karena mempunyai fungsi yang serupa, dijual kepada
kelompok pelanggan yang tertentu. Contoh : asuransi jiwa

inaba.ac.id
DIGITAL MARKETING
Modul 2
5. Jenis produk (product type) sekelompok barang di dalam lini produk yang
berbagi satu dari beberapa kemungkinan bentuk produk. Contohnya saja :
asuransi jiwa berjangka.
6. Barang (item) disebut juga unit peyimpanan stok (stockkeeping unit) atau varian
produk (product variant) unit yang berbeda di dalam lini produk atau Brand yang
dibedakan berdasarkan ukuran, harga, tampilan, atau beberapa atribut lain.
Misalnya asuransi jiwa berjangka prudential yang dapat di perbarui.

Keluarga
kebutuhan (need
family)

Keluarga
produk (product
family)

Kelas produk (product class)

Lini produk (product lini)

Jenis produk (product type)

Barang (item)

Gambar 2
Hierarki Produk

Pengembangan produk baru adalah salah satu cara untuk meningkatkan daya saing
dan pertumbuhan bisnis. Namun, tidak semua produk baru berhasil di pasar. Menurut
sebuah studi, sekitar 40% produk baru gagal mencapai target penjualan dan laba. Oleh
karena itu, diperlukan strategi yang tepat untuk mengembangkan produk baru yang
sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen.
Strategi pengembangan produk baru dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
1. Ideasi. Tahap ini meliputi proses mencari dan mengevaluasi ide-ide produk baru yang
potensial. Sumber ide dapat berasal dari berbagai pihak, seperti pelanggan, karyawan,
pemasok, pesaing, atau penelitian pasar. Ide-ide tersebut kemudian disaring

inaba.ac.id
DIGITAL MARKETING
Modul 2
berdasarkan kriteria tertentu, seperti kelayakan teknis, keunggulan kompetitif,
kesesuaian dengan visi dan misi perusahaan, dan potensi pasar.
2. Pengembangan konsep. Tahap ini meliputi proses mengubah ide menjadi konsep
produk yang jelas dan spesifik. Konsep produk harus mencakup atribut-atribut penting
yang diinginkan oleh konsumen, seperti manfaat, fitur, desain, harga, dan distribusi.
Konsep produk juga harus diuji secara kualitatif dan kuantitatif untuk mendapatkan
umpan balik dari konsumen potensial.
3. Pengembangan prototipe dan komersialisasi. Tahap ini meliputi proses membuat
prototipe atau sampel produk yang dapat diuji secara fisik dan fungsional. Prototipe
harus sesuai dengan spesifikasi konsep produk dan memenuhi stperusahaanr kualitas
yang ditetapkan. Prototipe juga harus diuji secara internal dan eksternal untuk
mendapatkan masukan tentang kinerja, keamanan, dan kepuasan produk. Setelah
prototipe disempurnakan, produk siap untuk diluncurkan ke pasar.
Strategi pengembangan produk baru yang efektif memerlukan kerjasama antara
berbagai fungsi dalam perusahaan, seperti pemasaran, penelitian dan pengembangan,
produksi, keuangan, dan sumber daya manusia. Selain itu, strategi tersebut juga harus
didukung oleh budaya organisasi yang inovatif, fleksibel, dan berorientasi pada
pelanggan.

D. STRATEGI PENGELOLAAN PRODUK BARU


Menurut Kotler & Keller (2009, p,15) bauran produk disebut juga sebagai pilihan yang
ada pada suatu produk (product assortment) yang merupakan suatu kumpulan semua
produk dan barang ataupun jasa yang di tawarkan untuk di jual oleh penjual tertentu,
bauran produk terdiri dari berbagai lini produk, bauran produk perusahaan mempunyai
lebar, panjang, kedalaman dan konsistensi tertentu.
Indikator Bauran Produk
Menurut tjiptono (2008, p.103) indikator produk adalah suatu bentuk unsur – unsur
produk yang dipperusahaanng penting oleh seorang konsumen dan dijadikan dasar
untuk melakukan suatu pengambilan keputusan dalam pembelian. atribut yang ada
pada produk dapat meliputi Brand, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan.
1. Brand merupakan nama, istilah, tperusahaan, simbol ataupun lambing, desain,
warna, gerak, atau kombinasi atribut – atribut yang ada pada produk lainnya yang

inaba.ac.id
DIGITAL MARKETING
Modul 2
diharapkan dapat memberikan identitas dan difrensiasi terhadap produk pesaing
tersebut.
2. Kemasan pengemasan (packaging) merupakan suatu bentuk proses yang
berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) atau
pembungkus (wrapper) untuk suatu produk tertentu.
3. Pemberian label (labeling): berkaitan dengan pengemasan. Lebel merupakan
suatu bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk
dan penjual.
4. Jaminan(garansi) jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas
produknya kepada konsumen.

Produk baru adalah salah satu faktor penting yang menentukan kesuksesan sebuah
perusahaan. Namun, mengembangkan dan meluncurkan produk baru tidaklah mudah.
Ada banyak tantangan dan risiko yang harus dihadapi, seperti persaingan pasar,
kebutuhan konsumen, biaya produksi, regulasi, dan lain-lain. Oleh karena itu,
perusahaan perlu memiliki strategi pengelolaan produk baru yang efektif dan efisien.
Strategi pengelolaan produk baru adalah rencana yang mencakup seluruh proses
pengembangan dan peluncuran produk baru, mulai dari ide hingga komersialisasi.
Strategi ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk baru dapat memenuhi kebutuhan
dan harapan konsumen, serta memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam strategi pengelolaan produk baru,
antara lain:
1. Penelitian pasar. Langkah ini melibatkan pengumpulan dan analisis data tentang
kebutuhan, preferensi, perilaku, dan tren konsumen, serta kondisi pasar dan
pesaing. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi peluang dan masalah yang
ada di pasar, serta menentukan segmen pasar yang potensial untuk produk baru.
2. Generasi ide. Langkah ini melibatkan penciptaan dan evaluasi berbagai ide
produk baru yang dapat memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen. Ide
produk baru dapat berasal dari berbagai sumber, seperti karyawan, konsumen,
pemasok, mitra bisnis, atau penelitian dan pengembangan.
3. Seleksi ide. Langkah ini melibatkan penyaringan dan pemilihan ide produk baru

inaba.ac.id
DIGITAL MARKETING
Modul 2
yang paling menjanjikan dan layak untuk dikembangkan lebih lanjut. Kriteria
seleksi dapat mencakup kelayakan teknis, komersial, dan hukum; kesesuaian
dengan visi dan misi perusahaan; serta potensi pasar dan keuntungan.
4. Pengembangan konsep. Langkah ini melibatkan pengembangan rincian produk
baru berdasarkan ide yang terpilih, seperti fitur, manfaat, desain, Brand, harga,
dan strategi pemasaran. Konsep produk baru kemudian diuji kepada konsumen
potensial untuk mendapatkan umpan balik dan saran perbaikan.
5. Pengembangan prototipe. Langkah ini melibatkan pembuatan model fisik atau
virtual dari produk baru yang dapat menunjukkan fungsi dan kinerjanya secara
nyata. Prototipe produk baru kemudian diuji secara internal dan eksternal untuk
mengevaluasi kualitas, keperusahaanlan, keselamatan, dan kepuasan
konsumen.
6. Pengujian pasar. Langkah ini melibatkan peluncuran produk baru secara terbatas
di pasar tertentu untuk mengukur respon dan perilaku konsumen secara aktual.
Tujuannya adalah untuk menguji efektivitas strategi pemasaran, mendapatkan
umpan balik konsumen, serta mengidentifikasi masalah dan peluang perbaikan
sebelum peluncuran secara luas.
7. Peluncuran komersial. Langkah ini melibatkan peluncuran produk baru secara
luas di pasar sasaran dengan menggunakan berbagai saluran distribusi dan
promosi. Tujuannya adalah untuk mencapai penetrasi pasar yang tinggi,
meningkatkan penjualan dan pangsa pasar, serta membangun loyalitas
konsumen.

Strategi pengelolaan produk baru adalah proses yang kompleks dan dinamis yang
membutuhkan koordinasi dan kolaborasi antara berbagai fungsi dalam perusahaan.
Strategi ini juga harus fleksibel dan responsif terhadap perubahan lingkungan bisnis dan
konsumen. Dengan demikian, perusahaan dapat menghasilkan produk baru yang
inovatif, berkualitas, dan kompetitif yang dapat memberikan kepuasan dan nilai bagi
konsumen, serta keuntungan dan pertumbuhan bagi perusahaan.

E. KONSEP PENGEMBANGAN PRODUK BARU


Konsep Pengembangan Produk Baru adalah proses yang melibatkan berbagai tahapan,

inaba.ac.id
DIGITAL MARKETING
Modul 2
mulai dari identifikasi kebutuhan pasar, penelitian dan pengembangan ide, pengujian
dan evaluasi produk, hingga peluncuran dan promosi produk. Proses ini bertujuan untuk
menciptakan produk yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen,
sekaligus memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Dalam pengembangan produk baru, ada beberapa konsep yang perlu dipahami, yaitu:
a. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
memuaskan kebutuhan atau keinginan konsumen. Produk dapat berupa barang
fisik, jasa, ide, atau kombinasi dari ketiganya.
b. Pengembangan produk adalah aktivitas yang dilakukan untuk meningkatkan
kualitas, fitur, atau desain produk yang sudah ada, atau untuk menciptakan produk
baru yang belum ada di pasar.
c. Inovasi produk adalah pengembangan produk yang menghasilkan produk baru
yang berbeda dari produk sebelumnya, baik secara radikal maupun inkremental.
Inovasi produk dapat bersumber dari penemuan ilmiah, penelitian teknologi,
kreativitas individu, atau permintaan pasar.
d. Diferensiasi produk adalah strategi yang digunakan untuk membedakan produk dari
produk pesaing, dengan menawarkan nilai tambah atau keunggulan tertentu.
Diferensiasi produk dapat dilakukan melalui desain, kualitas, fitur, layanan purna
jual, Brand, atau citra perusahaan.

Pengembangan produk baru merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan
daya saing dan pertumbuhan perusahaan. Dengan mengembangkan produk baru,
perusahaan dapat memperluas pasar potensial, meningkatkan loyalitas konsumen,
mengurangi biaya produksi, meningkatkan efisiensi operasional, dan meningkatkan
reputasi perusahaan.

F. TANTANGAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK BARU


Pengembangan produk baru merupakan salah satu faktor penting yang menentukan
keberhasilan suatu perusahaan dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin
ketat. Namun, pengembangan produk baru juga menghadapi berbagai tantangan yang
harus diatasi dengan strategi yang tepat. Berikut ini adalah beberapa tantangan dan

inaba.ac.id
DIGITAL MARKETING
Modul 2
strategi pengembangan produk baru yang perlu diketahui oleh para pelaku bisnis.

Tantangan Pengembangan Produk Baru


1. Menentukan kebutuhan dan preferensi konsumen. Salah satu tantangan terbesar
dalam pengembangan produk baru adalah mengetahui apa yang diinginkan dan
dibutuhkan oleh konsumen. Konsumen saat ini memiliki selera yang beragam dan
berubah-ubah, sehingga tidak mudah untuk memprediksi kecenderungan pasar. Selain
itu, konsumen juga semakin kritis dan selektif dalam memilih produk yang sesuai
dengan kebutuhan dan gaya hidup Konsumen.
2. Melakukan riset dan pengujian produk. Setelah menentukan kebutuhan dan
preferensi konsumen, langkah selanjutnya adalah melakukan riset dan pengujian
produk untuk memastikan bahwa produk baru memiliki kualitas dan fungsi yang baik.
Riset dan pengujian produk membutuhkan waktu, biaya, dan sumber daya yang cukup
besar, sehingga harus dilakukan dengan hati-hati dan efisien. Selain itu, riset dan
pengujian produk juga harus memperhatikan aspek legal, etis, dan lingkungan yang
berkaitan dengan produk baru.
3. Menghadapi persaingan dan hambatan pasar. Tantangan lain yang dihadapi dalam
pengembangan produk baru adalah menghadapi persaingan dan hambatan pasar yang
mungkin timbul saat meluncurkan produk baru. Persaingan dapat berasal dari produk
sejenis yang sudah ada di pasar atau dari produk substitusi yang menawarkan nilai lebih
kepada konsumen. Hambatan pasar dapat berasal dari regulasi pemerintah, kebijakan
perdagangan, atau reaksi negatif dari konsumen atau pemangku kepentingan lainnya.

Strategi Pengembangan Produk Baru


1. Melakukan analisis SWOT. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk
mengatasi tantangan pengembangan produk baru adalah melakukan analisis SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Analisis SWOT bertujuan untuk
mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang berkaitan dengan
produk baru. Dengan melakukan analisis SWOT, perusahaan dapat menentukan posisi
pasar, target pasar, diferensiasi produk, strategi pemasaran, dan strategi operasional
yang sesuai dengan produk baru.
2. Melakukan inovasi dan kreativitas. Strategi lain yang dapat digunakan untuk

inaba.ac.id
DIGITAL MARKETING
Modul 2
mengatasi tantangan pengembangan produk baru adalah melakukan inovasi dan
kreativitas. Inovasi dan kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru, unik, dan berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. Dengan melakukan
inovasi dan kreativitas, perusahaan dapat menciptakan produk baru yang memiliki nilai
tambah dan daya saing tinggi di pasar.
3. Melakukan kerjasama dan kemitraan. Strategi lain yang dapat digunakan untuk
mengatasi tantangan pengembangan produk baru adalah melakukan kerjasama dan
kemitraan. Kerjasama dan kemitraan merupakan hubungan saling menguntungkan
antara dua atau lebih pihak yang memiliki tujuan bersama atau saling melengkapi.
Dengan melakukan kerjasama dan kemitraan, perusahaan dapat memperoleh akses ke
sumber daya, teknologi, informasi, jaringan, atau pasar yang dapat mendukung
pengembangan produk baru.

G. PENGEMBANGAN PRODUK DIGITAL


Produk digital adalah produk yang tidak ada bentuk fisiknya. Walau begitu,
manfaatnya bisa dirasakan melalui perangkat digital, seperti laptop, smartphone, atau
tablet.
Sebagai contoh, berikut adalah beberapa ide produk digital yang cukup populer:
1. Ebook
Ebook adalah salah satu contoh produk digital yang banyak digemari sebagai sumber
penghasilan pasif. Karena, semua orang bisa membuatnya. Selama punya keahlian
yang bisa dibagikan ke orang lain, dapat menuangkannya ke dalam sebuah ebook.
Kemudian, dan bisa mempublikasikannya secara mandiri atau melalui penerbit online.

inaba.ac.id
DIGITAL MARKETING
Modul 2

Gambar 3
E book

2. Kursus Online
Saat ini, semakin banyak orang yang belajar melalui internet. Itulah mengapa kursus
online menjadi salah satu produk digital yang potensial.
Semua bisa membuka kursus online untuk keahlian apapun yang dimiliki. Baik itu
memasak, public speaking, atau pun menggambar.
Lalu, di mana kursusnya bisa dijual? bisa dengan memanfaatkan berbagai platform.
Mulai dari website sendiri hingga platform kursus online seperti Udemy.

Gambar 4
Panduan Belajar Melalui Internet

inaba.ac.id
DIGITAL MARKETING
Modul 2
3. Foto
Yang mepunyai hobi fotografi? Bagus! Karena bisa menjadikan foto-foto sebagai
sumber penghasilan pasif juga.
Ada banyak platform yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat menjual foto. Salah satu
yang paling populer adalah Shutterstock.
Di Indonesia, jumlah transaksi foto di Shutterstock mengalami peningkatan
hingga 49% dari tahun ke tahun. Tentunya ini menunjukkan bahwa bisnis foto digital di
Indonesia masih sangat menjanjikan.
4. Software
Produk digital lain yang bisa dijual adalah software, yaitu suatu program yang memiliki
fungsi khusus. Contohnya, software produktivitas dan anti virus.
Jangan khawatir, dan tak perlu membuat software sendiri kok. Karena, banyak juga
distributor yang mendapat keuntungan dari penjualan berbagai software populer seperti
Microsoft Office, Kaspersky Anti-Virus, atau Adobe Photoshop.

Gambar 5
Software

5. Game
Sama seperti software, game juga merupakan salah satu produk digital yang cukup
banyak peminatnya.
Jika tertarik untuk berjualan game, pastikan selalu update dengan game-game terbaru.
Karena, industri game sangat mengikuti tren. Selain itu, perluas variasi produk, karena
setiap genre game punya peminatnya masing-masing.
inaba.ac.id
DIGITAL MARKETING
Modul 2

Gambar 6
Games

6. Aplikasi
Yang mempunya skill untuk mengembangkan aplikasi? bisa memanfaatkan aplikasi
yang dibuat menjadi sumber keuntungan yang menjanjikan.
Salah satu platform yang bisa digunakan untuk menjual aplikasi adalah Google Play.
Caranya, harus punya akun Google Play Developer dahulu. Kemudian baru bisa
memasang aplikasi serta menentukan harganya.

Gambar 7
Aplikasi

7. Preset Foto
Contoh produk digital lain yang bisa dibuat adalah preset foto. Jadi, preset adalah filter
yang dibuat secara custom. Setiap preset umumnya memiliki style yang unik, dan orang-

inaba.ac.id
DIGITAL MARKETING
Modul 2
orang bisa memasangnya dengan mudah di foto Konsumen.
Mengapa produk ini potensial? Karena saat ini banyak pengguna media sosial yang
senang membagikan fotonya. Dan Konsumen bisa jadi membutuhkan preset untuk
menghasilkan foto yang terlihat unik dan lebih menarik.

Gambar 8
Preset Foto

8. Template Presentasi
Jika jago bikin slide presentasi, kenapa tidak menjadikannya sumber penghasilan juga?
Produk ini dapat membantu orang-orang untuk membuat slide presentasi yang terlihat
lebih menarik dan profesional.
Nah, agar template presentasi yang dibuat semakin menjual, pastikan templatenya bisa
digunakan di berbagai platform presentasi. Mulai dari Google Slides, Microsoft
Powerpoint, hingga Adobe InDesign.

Apa Saja Keunggulan Produk Digital?


Mungkin sekarang Perusahaan penasaran. Seberapa potensial sih prospek bisnis
produk digital?
Saat ini, semakin banyak pebisnis yang tertarik dengan pasar digital. Alasannya,
sederhana. Jumlah pengguna internet terus melonjak dan ikut meningkatkan jumlah
penjualan di platform digital dari tahun ke tahun.
Praktis, penjualan produk digital pun ikut menerima manfaat dari fenomena ini.

inaba.ac.id
DIGITAL MARKETING
Modul 2
Buktinya, total keuntungan yang didapat dari pasar produk digital dunia mencapai
angka Rp2800 triliun di tahun 2020!
Nah, selain potensi keuntungan yang cukup besar. Produk digital juga memiliki
beberapa keunggulan dibanding produk fisik:
• Tidak ada biaya penyimpanan – Produk Perusahaan tidak ada bentuk fisiknya.
Jadi Perusahaan tak perlu repot-repot membeli etalase atau menyewa gudang
untuk menyimpan stok produk.
• Biaya awal relatif rendah – Pengeluaran untuk membuat website toko
online jauh lebih rendah daripada biaya sewa toko atau biaya membangun
outlet.
• Tidak ada biaya pengiriman – Produk Perusahaan bisa langsung dikirimkan
secara digital ke pembeli. Jadi, bisnis Perusahaan tak perlu memasang biaya
ongkir.
• Bisa menjadi sumber penghasilan pasif – Pembeli bisa membeli produk
Perusahaan 24 jam melalui platform digital.
• Margin keuntungan tinggi – Tidak ada biaya pokok yang muncul setiap kali
Perusahaan menjual produk. Jadi, Perusahaan bisa mendapat keuntungan yang
lebih tinggi.
Dari poin-poin di atas, dapat disimpulkan bahwa produk digital unggul jauh dari
segi biaya dan kemudahan produksi.

inaba.ac.id
DIGITAL MARKETING
Modul 2

Gambar 8
Template Presentasi

Tapi, apakah ini artinya produk digital sudah pasti lebih baik dari produk fisik? Belum
tentu. Sebab, produk digital juga memiliki beberapa kelemahan:
• Harus bersaing dengan produk gratis – Ada banyak produk digital yang
ditawarkan secara gratis. Mulai dari ebook hingga kursus online. Sedangkan
produk fisik jarang sekali ditawarkan secara cuma-cuma.
• Sulit ditampilkan kegunaannya – Produk fisik dapat disentuh dan digunakan
secara langsung, sehingga valuenya lebih mudah untuk dirasakan. Sedangkan
value produk digital perlu dijelaskan secara lebih detail agar lebih menjual.
• Rentan diduplikasi – Produk fisik cenderung sulit untuk “dijiplak”. Karena,
proses pembuatannya mesti dilakukan secara manual. Sedangkan produk digital
bisa dibajak atau diduplikasi.

inaba.ac.id
DIGITAL MARKETING
Modul 2

DAFTAR PUSTAKA

PUSTAKA UTAMA

Gupta, Rajan. Madan, Supriya. (2023) Digital Marketing: The Science and Magic of
Digital Marketing Can Help You Become a Successful Marketing Professional.
London: BPB Online.

PUSTAKA RUJUKAN :

Kotler, Milton. Cao, Tiger. Wang, Sam. Qiao, Collen. (2020) Marketing Strategy in the
Digital Age: Applying Kotler's Strategies to Digital Marketing. Singapore: World
Scientific Publishing.

Kotler, Philip. Kartajaya, Hermawan. Setiawan, Iwan. (2021) Marketing 5.0 Technology
For Humanity. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc

Kotler, Philip. Keller, Kevin. Chernev, Alexander. (2021) Marketing Management. Global
Edition: Pearson

Laudon, Kenneth C. Traver, Carol Guercio (2022) E-commerce: business, technology


and society. Pearson

Sweeney, Benjamin. (2022) Digital Marketing Quickstart Guide: The Simplified


Beginner’s Guide To Developing A Scalable Online Strategy, Finding Your
Customers & Profitably Growing Your Business. ClydeBank Media LLC

Zahay, Debra, PhD (2020) Digital Marketing Management: A Handbook for the Current
(or Future) CEO.New York Business Expert Press, LLC.

inaba.ac.id

Anda mungkin juga menyukai