Produk adalah elemen kunci dalam penawaran pasar, pemimpin pasar biasanya menawarkan produk
dan jasa bermutu tinggi yang memberikan nilai pelanggan yang paling unggul. Secara luas,
produk (product) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu
keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti,
organisasi, informasi, dan ide.
Perencanaan pemasaran dimulai dengan merumuskan sebuah penawaran untuk memenuhi kebutuhan
atau keinginan pelanggan sasaran. Pelanggan akan menilai penawaran berdasarkan elemen dasar yaitu
fitur dan kualitas produk, bauran dan kualitas layanan, dan harga. Ketiga elemen ini harus digabungkan
ke dalam suatu penwaran menarik yang kompetitif.
Manajemen strategi produk akan membahas terkait bagaimana pemasar dapat mengklasifikasikan
produknya, melakukan diferiansiasi produk, mengembangkan lini produknya, serta menciptakan produk
yang memiliki keunggulan dibanding pesaingnya dalam skala nasional maupun internasional.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Produk
Produk (product) menurut Kotler & Armstrong adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan.
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta,
dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang
bersangkutan. Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik (seperti sepeda motor, komputer,
TV, buku teks), jasa (restoran, penginapan, transportasi), orang atau pribadi (Madonna, Tom Hanks,
Michael Jordan), tempat (Pantai Kuta, Danau Toba), organisasi (Ikatan Akuntan Indonesia, Pramuka,
PBB), dan ide (Keluarga Berencana). Jadi, produk bisa berupa manfaat tangible (berwujud)
maupun intangible (tidak berwujud) yang dapat memuaskan pelanggan.
Secara konseptual, produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas ‘sesuatu’ yang bisa
ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu, produk
dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil
produksinya. Secara lebih rinci, konsep produk total meliputi barang, konsumen, merek, label, pelayanan,
dan jaminan.
Klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud
tidaknya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu:
1. Barang
Barang merupakan produk yang berwujud fisik sehingga bisa dilihat, diraba, disentuh, dirasa,
dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya,
terdapat dua macam produk, yaitu barang tidak tahan lama (nondurable goods) dan barang tahan lama
(durable goods).
2. Jasa (service)
Jasa merupakan aktifitas, manfaat atau kepuasaan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya
bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus, hotel, lembaga pendidikan, dan lain-lain.
Selain berdasarkan daya tahannya, produk umumnya juga diklasifikasikan berdasarkan siapa
konsumennya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini, produk dapat
dibedakan menjadi barang konsumen (consumer’s goods) dan barang industri (industrial’s goods).
1) Barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri
(individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis. Umumnya barang konsumen dapat
diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu convenience goods, shooping goods, specially goods, dan
unsought goods. Klasifikasi ini didasarkan pada kebiasaan konsumen dalam berbelanja (Berkowitz, et
al., 1992), yang dicerminkan dalam tiga aspek berikut: 1) usaha yang dilakukan konsumen sampai
pada suatu keputusan pembelian; 2) atribut-atribut yang digunakan konsumen dalam pembelian, dan 3)
frekuensi pembelian.
a. Convenience goods merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi
(sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum
(sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya. Contohnya: rokok, sabun, pasta gigi,
baterai, permen, dan surat kabar.
b. Shooping goods adalah barang-barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya
dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Kriteria perbandingan
tersebut meliputi, harga, kualitas, dan model masing-masing barang. Contohnya: alat-alat rumah
tangga, pakaian, dan furniture.
c. Specialty goods adalah barang-barang yang memiliki karakteristik dan/atau identifikasi merek yang
unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya.
Umumnya jenis barang specialty terdiri atas barang-barang mewah dengan merek dan model
spesifik, seperti mobil Lamborghini, pakaian yang dirancang oleh perancang terkenal (misalnya
oleh Christian Dior dan Versace), kamera Nikon, dan lain-lain.
d. Unsought goods merupakan barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau kalaupun sudah
diketahui, tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya.
2) Barang industri adalah barang-barang yang dikonsumsi oleh industriawan (konsumen antara atau
konsumen bisnis) untuk keperluan selain dikonsumsi langsung, yaitu: 1) untuk diubah, diproduksi
menjadi barang lain kemudian dijual kembali (oleh produsen); 2) untuk dijual kembali (oleh
pedagang) tanpa dilakukan transformasi fisik (proses produksi). Barang industri dapat diklasifikasikan
berdasarkan peranannya dalam proses produksi dan biaya relatifnya. Ada tiga kelompok barang
industri yang dapat dibedakan (Kotler, et al., 1996), yaitu:
a. Materials and parts, yang tergolong dalam kelompok ini adalah barang-barang yang seluruhnya
atau sepenuhnya masuk ke dalam produk jadi.
b. Capital items adalah barang-barang tahan lama (long-lasting) yang memberi kemudahan dalam
mengembangkan dan/atau mengelola produk jadi.
c. Supplies and services, yang termasuk dalam kelompok ini adalah barang-barang tidak tahan lama
(short-lasting) dan jasa yang memberi kemudahan dalam mengembangkan dan/atau mengelola
keseluruhan produk jadi.
2.3 Strategi Produk
Strategi Produk dimaksudkan untuk mempengaruhi konsumen, baik dalam jangka pendek maupun
dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek, strategi produk baru dimaksudkan mempengaruhi
konsumen agar mencoba produk. Dalam jangka panjang, strategi produk dirancang untuk
mengembangkan kesetiaan kepada merek dan mendapatkan pangsa pasar yang besar.
Aspek yang paling menentukan dalam merancang strategi produk melibatkan analisis hubungan
konsumen-produk. Artinya afeksi, kognisi, dan perilaku konsumen berkait produk dan lingkungan harus
dipertimbangkan dengan cermat dalam memperkenalkan produk baru dan harus dipantau sepanjang siklus
hidup sebuah produk. Pada bagian ini pertama-tama akan dikaji beberapa ciri khas personal konsumen
yang mempengaruhi pemakaian produk , lalu diperiksa beberapa ciri khas produk yang mempengaruhi
proses pemakaian.
Permasalahan strategi produk
Strategi ini dilaksanakan dengan jalan meninjau kembali posisi produk dan bauran pemasaran saat
ini, serta berusaha mencari posisi baru yang lebih tepat bagi produk tersebut. Tujuan strategi ini adalah
untuk meningkatkan kelangsungan hidup produk dan untuk mengoreksi kesalahan penetuan posisi
sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Strategi Produk dimaksudkan untuk mempengaruhi konsumen, baik dalam jangka pendek
maupun dalam jangka panjang. Aspek yang paling menentukan dalam merancang strategi produk
melibatkan analisis hubungan konsumen-produk. Artinya afeksi, kognisi, dan perilaku konsumen
berkait produk dan lingkungan harus dipertimbangkan dengan cermat dalam memperkenalkan produk
baru dan harus dipantau sepanjang siklus hidup sebuah produk. Siklus hidup produk sendiri yakni dari
perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan dan penurunan. Maka agar tidak terjadi penurunan sebuah
produk maka dibuatlah strategi produk yang tahap tahapanya meliputi strategi penetapan harga,
penetapan merek, strategi distribusi dan yang paling penting manajemen waktu.
3.2 Saran
Dalam menghadapi persaingan pemasaran, penentuan strategi pemasaran sangatlah penting dan
hal ini haruslah ditunjang oleh manajer pemasar yang professional dan memiliki kreatifitas yang
tinggi. Jadi tempatkanlah manajemen pemasaran sebagai bagian penting dalam perusahaan demi
mencapai tujuan bisnis yaitu profitabilitas yang tinggi.
C. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk adalah upaya dari sebuah perusahaan untuk membedakan produknya dari sebuah
perusahaan untuk membedakan produknya dari produk pesaing dalam suatu sifat yang membuatnya lebih
diinginkan. Beberapa produk dibedakan dari produk pesaing oleh kualitasnya.
Semua perusahaan mencari beberapa jenis keunggulan kompetitif yang dapat membedakan
produk mereka dari produk lainnya. Berikut ini adalah beberapa metode yang lebih umum digunakan
untuk membedakan suatu produk:
a) Rancangan unik
Beberapa produk dibedakan oleh rancangan mereka. Pertimbangan pengembang perumahan yang
membangun rumah dan menjualnya setelah diselesaikan. Pengembang tersebut berusaha membangun
perusahaaan yang dapat memuaskan pembeli.
b) Kemasan unik
Srategi pengembangan dapat menentukan kesuksesan atau kegagalan sebuah produk, khususnya untuk
produk yang tingkat kualitasnya sama. Dalam upaya untuk membedakan diri mereka dalam persaingan,
beberapa perusahaan telah mengemas ulang berbagai produk bahan makanan dalam wadah yang tahan
pecah atau mudah dibuang.
c) Merek unik
Merek adalah metode untuk mengidentifikasi dan membedakan berbagai produk dari produk pesaing.
Merek biasanya diwakili oleh nama atau simbol. Merek dagang adalah bentuk merek yang
mengidentifikasikan bahwa produk tersebut dilindungi secara hukum untuk digunakan oleh perusahaan
lain. Beberapa merek dagang telah menjadi sangat umum sehingga mereka mewakili namanya sendiri.
· Manfaat merek
Merek sangat bermanfaat untuk membedakan sebuah produk jika hanya ada beberapa pesaing
utama. Misalnya, banyak konsumen hanya memilih diantara dua atau tiga merek dari beberapa produk,
seperti pasta gigi atau komputer.
§ Pengenalan
Fase pengenalan adalah metode awal dimana konsumen diinformasikan mengenai produk yang baru.
Promosi produk tersebut dimaksudkan untuk memperkenalkan produk dan membuat konsumen
menyadari akan keberadaannya. Biaya-biaya permulaan untuk produksi dan periklanan sebuah produk
dapat melebihi pendapatan yang diterima selama fase ini. Harga produk tersebut akan ditentukan tinggi
jika tidak ada produk pesaing lain yang belum ada dipasar. Strategi ini disebut Peluncuran harga (price
skimming).
§ Pertumbuhan
Fase pertumbuhan adalah periode dimana penjual produk naik dengan sangat cepat. Pemasaran sebuah
produk biasanya dimaksudkan untuk mmperkuat karakteristik produk. Telepon seluler dan TV satelit
langsung sedang berada dalam fase pertumbuhan.
§ Kedewasaan
Fase kedewasaan adalah periode dimana produk pesaing tambahan telah memasuki pasar, dan tingkat
penjualan produk terhenti karena lebih banyak persaingan.
§ Penurunan
Fase penurunan adalah periode dimana penjualan produk tersebut turun, baik karena berkurangnya
permintaan konsumen terhadap jenis produk maupun karena bertambahnya pesaing dipasaran. Jika
perusahaan tidak mempersiapkan penurunan pada beberapa produknya, maka mereka akan mengalami
penurunan secara mendadak dalam bisnisnya.