Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ETIKA BISNIS DAN GOOD CORPORATE GOVERNMENT


“KONSEP ETIKA BISNIS DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA”

Disusun Oleh:
Agus Siti Nur Fadilah
190203006

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA KALIMANTAN TIMUR
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah ini. Makalah ini
dimaksudkan sebagai pemenuhan tugas bagi mahasiswa Prodi Akuntansi Semester III
khususnya.
Dalam makalah ini penyusun mencoba menjelaskan tentang “Konsep Etika Bisnis Dalam
Manajemen Sumber Daya Manusia” pada Mata Kuliah Etika Bisnis Dan Good Corporate
Government. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan para pembaca.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran
atau kritik yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sehingga pada pembuatan
makalah-makalah berikutnya dapat dilakukan perbaikan.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................................... i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ..................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................................. 2
A. Pengertian Sumber Daya Manusia ...................................................................................................... 2
B. Masalah Hukum dan Etika dalam SDM............................................................................................. 2
C. Hukum Dalam SDM ................................................................................................................................ 3
D. Etika Dalam SDM .................................................................................................................................... 4
E. Pasar Global SDM .................................................................................................................................... 5
F. Masalah SDM Indonesia Terhadap Globalisasi ............................................................................... 5
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................................... 7
A. Kesimpulan................................................................................................................................................. 7
B. Saran ............................................................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber daya adalah segala sesuatu yang merupakan aset perusahaan untuk mencapai
tujuannya. Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikategorikan atas empat tipe sumber
daya, seperti Finansial, Fisik, Manusia dan Kemampuan Teknologi. Sumber daya finansial
merupakan salah satu unsur penting dalam rangka membentuk perusahaan yang maju dan
terus berkembang karena berhubungan dengan saham yang merupakan modal utama dalam
membangun sebuah perusahaan dan mengembangkan serta melanjutkan perusahaan tersebut.
Sumber daya fisik merupakan sumber daya yang menyangkut penunjang secara fisik
berdirinya suatu perusahaan seperti alat-alat kelengkapannya. Sumber daya manusia
merupakan sektor sentral dan penting dalam rangka pencapaian tujuan di suatu perusahaan,
karena dengan adanya kemampuan skill para pekerja dan kualitas sumber daya manusia dapat
menggerakan perusahaan dengan baik dan benar. Kemampuan teknologi juga merupakan
unsur penunjang penting dalam menggerakan perusahaan, karena dengan adanya kelengkapan
teknologi dan kecanggihan teknologi akan memudahkan berjalannya suatu perusahaan. Dari
keempat sumber tersebut aspek yang terpenting yaitu manusia, karena manusia merupakan
penggerak terpenting dalam perusahaan. Maju dan tidaknya perusahaan tergantung pada
pengelolaan sumber daya manusia ini dapat dilakukan dalam suatu perusahaan itu atau oleh
suatu departemen tertentu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Sumber Daya Manusia.?
2. Bagaimana Masalah Hukum dan Etika dalam SDM.?
3. Faktor Apa Saja Tentang Pasar Global SDM.?
4. Bagaimana Masalah SDM Indonesia Terhadap Globalisasi.?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Daya Manusia
Ada 3 (tiga) macam pengertian maupun definisi dari Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu :
1. Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (
disebut : personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan)
2. Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam
mewujudkan eksistensinya.
3. Sumber Daya Manusia (SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai
modal (non material/non financial ) dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan
menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi
organisasi.

B. Masalah Hukum dan Etika dalam SDM


Dalam bisnis juga harus ada hukum dan etika dalam pengelolaannya, di korporasi dikenal
denganKesetaraan kesempatan kerja (Equal Employment Opportunity) yaitu tidak
adanya diskriminasi dalam pengkaryaan berdasarkan ras warna kulit atauipun agama, jenis
kelamin serta asal usul negara. Hal ini merupakan hak azazi setiap manusia sehingga berlaku
di mana pun secara universal.
Di samping hal di atas, yang perlu diperhatikan bagi karyawana adalah Occupational
Safety and Health Administration (OSHA) yaitu salah satu undang-Undang yang paling
besar dalam menetapkan dan melaksanakan panduannya untuk melindungi pekerja dari
kondisi tidak aman dan hal-hal yang berbahaya bagi keshatan di lingkungan kerjanya.
Kegiatan tersebut di Indonesia disebut dengan program keselamatan dan kesehatan kerja yang
mana kegiatan ini antara lain adalah sebagai berikut :
1. Program Kesehatan Fisik
Yang secara universal dari sudut Hubungan Industrial Pancasila (HIP) yang harus
dilaksanakan sebagai tanggung-jawab sosial perusahaan yang meliputi :
a. Pemeriksaan kesehatan dalam rangka rekrutmen dan seleksi untuk mendapatkan
pekerja yang kondisi kesehatannya cukup prima.
b. Pemeriksaan seluruh aspek kesehatan tubuh (general check up) personel kunci secara
periodik. Kegiatan preventif ini dimaksudkan agar personil kunci secara fisik selalu
siap bekerja keras dalam mewujudkan tujuan perusahaan.
c. Pemeriksaaan kesehatan seluruh pekerja, baik secara keseluruhan maupun aspek-aspek
jasmaniah tertentu yang berpengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan.
d. Pengadaan staf dan peraltan medis secara memasdai. Kegiatan ini bahkan dapat
dikembangkan dengan memiliki poli klinik atau rumah sakit perusahaan.
e. Bantuan pembiayaan perawatan kesehatan karena sakit, melahirkan, kecelakaan dan
lain-lain.
f. Mengupayakan lingkungan kerja dan sanitasi yang bersih dan sehat, agar tidak
menjadi sumber penyakit.
2. Program Kesehatan Mental
Berbeda dengan program kesehatan fisik program keselamatan dan kesehatan mental
disamping bersifat universal sesuai dengan kebutuhan manusia, perlu dilaksanakan juga
kegiatan yang bersifat khusus sejalan dengan HIP, yang mana kegiatannya berupa :

2
a. Memberikan perhatian dan melaksanakan usaha preventif dalam mencegah timbulnya
masalah yang dapat mengakibatkan ketegangan mental, seperti stress gangguan syaraf
dan lain-lain dalam bekerja.
b. Memberikan perhatian dan melaksanakan usaha kuratif dalam membantu pekerja yang
menglaami ketegangan mental karena pekerjaan yang menjadi tanggung-jawabnya.
c. Memelihara dan mengambangkan program-program hubungan manusiawi yang akrab
dan sehat, antara para pekerja dengan para manajer (eksekutif). Program ini dapat
dilakukan di dalam dan di luar jam kerja sehari-hari.
d. Menyelenggarakan acara-acara pembinaan mental, khususnya dibidang keagamaan,
yang dapat mencegah itmbulnya periilaku yang merugikan pekerja atau perusahaan.

C. Hukum Dalam SDM


Hukum merupakan suatu aturan yang dibuat untuk dipatuhi dan dijadikan acuan dalam
segala bidang maupun kegiatan. Salah satunya dalam Manajemen Sumber Daya Manusia,
menurut saya Manajemen Sumber daya Manusia disini maksudnya adalah tenaga kerja yang
bekerja pada suatu perusahaan. Tentunya dalam bekerja seorang tenaga kerja memerlukan
kepastian hukum dalam menjalankan pekerjaannya. Hal ini disebakan karena apabila tidak
ada kepastian hukum yang jelas, seorang tenaga kerja akan bertindak sewenang-wenang.
Selain itu juga, kepastian hukum dapat melindungi seorang tenaga kerja dari berbagai
hambatan. Untuk lebih jelas tentang kepastian hukum ini, mari kita lihat penjelasan tentang
kepastian hukum manajemen sumber daya manusia di bawah ini.
Sebelumnya mari kita lihat pengetian hukum yang mengatur tenaga kerja. Hukum yang
mengatur tentang tenaga kerja biasanya disebut dengan hukum ketenagakerjaan. Hukum
ketenagakerjaan dapat diartikan sebagai peraturan-peraturan yang mengatur tenaga kerja pada
waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.
Seperti yang telah disebutkan di atas, kepastian hukum sangat membantu tenaga kerja
dalam menjalankan pekerjaannya. Selain itu,kepastian hukum tenaga kerja masih memiliki
fungsi lain yaitu sebagai Sarana Pembaharuan, yang dimaksud dengan sarana pembaharuan
itu adalah sebagai penyalur arah kegiatan manusia kearah yang diharapkan oleh
pembangunan. Sebagaimana halnya dengan hukum yang lain, hukum ketenagakerjaan
mempunyai fungsi sebagai sarana pembaharuan masyarakat yang menyalurkan arah kegiatan
manusia kearah yang sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh pembangunan
ketenagakerjaan. Pembangunan ketenagakerjaan sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan
pembangunan nasional yang diarahkan untuk mengatur, membina dan mengawasi segala
kegiatan yang berhubungan dengan tenaga kerja sehingga dapat terpelihara adanya ketertiban
untuk mencapai keadilan. Pengaturan, pembinaan, dan pengawasan yang dilakukan
berdasarkan perundang-undangan yang berlaku di bidang ketenagakerjaan itu harus memadai
dan sesuai dengan laju perkembangan pembangunan yang semakin pesat sehingga dapat
mengantisipasi tuntutan perencanaan tenaga kerja, pembinaan hubungan industrial dan
peningkatan perlindungan tenaga kerja.
Sebagaimana menurut fungsinya sebagai sarana pembaharuan, hukum ketenagakerjaan
merubah pula cara berfikir masyarakat yang kuno kearah cara berfikir yang modern yang

3
dikehendaki oleh pembangunan sehingga hukum ketenagakerjaan dapat berfungsi sebagai
sarana yang dapat membebaskan tenaga kerja dari perbudakan, peruluran, perhambaan, kerja
paksa dan sanksi yang memberatkan tenaga kerja. Selain itu, hukum ini dapat membebaskan
tenaga kerja dari kehilangan pekerjaan, memberikan kedudukan hukum yang seimbang dan
kedudukan ekonomis yang layak kepada tenaga kerja.
Jadi, hukum ketenagakerjaan sangat penting untuk diterapkan pada industri yang ada saat
ini. Jika diterapkan dengan benar maka tidak akan ada permasalahan yang berkepanjangan
antara hak dan kewajiban perusahaan dan tuntutan tenaga kerja. Praktek-praktek mafia kasus,
mafia peradilan dan monopoli hukum harus ditiadakan, agar para pekerja di industri indonesia
tidak selalu dirugikan oleh peraturan hukum yang tidak diterapkan secara benar dan adil.

D. Etika Dalam SDM


Etika yaitu merupakan cara berpikir mengenai perilaku manusia di bawah pangkal tolak
pandangan baik dan buruk atau benar dan salah dari norma-norma dan nilai-nilai, pertanggung
jawaban dan pilihan. Dalam dunia bisnis etika memiliki peranan yang sangat penting ketika
keuntungan bukan lagi menjadi satu-satunya tujuan organisasi. Bisnis juga akan menjadi lebih
sukses jika mempunyai perhatian pada etika, karena hal ini akan meningkatkan reputasi
organisasi dan meningkatkan motivasi karyawan serta dapat mengurangi berbagai kerugian
akibat perilaku yang kurang etis yang dilakukan oleh karyawan. Perilaku yang tidak etis
seperti minum-minuman keras, penggunaan obat-obatan terlarang di tempat kerja, penyalah-
gunaan email, tidak melaporkan pelanggaran karyawan lain kepada manajemen, serta
berbagai pelanggaraan etika lainnya.
Hal ini dapat menjadi sesuatu yang serius mengingat perilaku yang tidak etis dapat
menjurus kearah tindakan kriminal serta perilaku lain yang merugikan perusahaan, baik
finansial maupun non-finansial. Banyak sebab yang menjadikan perilaku yang tidak etis yang
ditunjukkan karyawan tersebut muncul. Hal ini terkait pada individu karyawan saja, tetapi
juga menyangkut keseluruhan proses dalam organisasi. Dalam hal ini manajemen sumber
daya manusia mempunyai peran penting untuk menjamin bahwa organisasi bertindak secara
fair dan etis karyawan , klien, serta stakeholder lainnya. Manajemen sumber daya manusia
memainkan peran penting dalam membantu organisasi untuk meningkatkan nilai-nilai etika
organisasi. Manajemen merupakan pendorong organisasi dalam usaha melatih karyawan agar
mempunyai etika bisnis yang sesuai dengan organisasi, sehingga tindakan kurang etis dapat di
cegah. Fungsi manajemen sumber daya manusia adalah melindungi organisasi dari tindakan
yang tidak etis dari karyawan. Manajemen sumber daya manusia juga bertanggung jawab
dalam usaha-usaha organisasi untuk menangani etika perilaku, dapat mampu menjadi
penggerak dalam organisasi dalam menanggani isu-isu etika, serta bertanggung jawab dalam
pengembangan dan pelatihan mengenai pentingnya peningkatan moral karyawan.

4
E. Pasar Global SDM
Dalam abad ini atau era globalisasi tidak ada satu negera pun yang dapat menolak kondisi
ini. Begitu halnya dengan apsar tenga kerja juga akan memasuki persaingan global.
Globalisasi ini disebabkan oleh beberap faktor yaitu :
1. Peningkatan dan modernisasi saluran telekomunikasi.
2. Munculnya perusahaan-perusahaan raksasa yang dapat mendunia, tanpa membawa negara
asalnya.
3. Adanya perdagangan bebas.
4. Pasar uang yang berlangsung selama 24 jam dan adanya pasar tunggal di sejunmlah
negara.
5. Kontrol negara asing akan meningkat terhadap asset industri dan pekerjaan para tenaga
kerja suatu negara.
6. Munculnya standard dunia dan perubahan peraturan global mengenai perfagangan ( trade
commerce), keuangan produk dan pelayanan.
Untuk menghadapai pasar global semacam ini, maka diperlukan SDM yang berkualitas
dan dapat bersaing dengan meliki keahlian dan kompentensi yang sesuai dengan standard
internasional. Sehingga mampu bersaing dan mampu merebut pasar global.

F. Masalah SDM Indonesia Terhadap Globalisasi


Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi
ekonomi,yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan
serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Dalam kaitan
tersebut setidaknya ada dua hal penting menyangkut kondisi SDM Indonesia, yaitu:
Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini
mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi.
Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi terus meningkat.
Sampai dengan tahun 2000 ada sekitar 2,3 juta angkatan kerja lulusan perguruan tinggi.
Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak
semakin banyak angka pengangguran sarjana di Indonesia.
Perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi yang akan dihadapi bangsa Indonesia antara
lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut: Produksi, di mana perusahaan berproduksi di
berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan
baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang
memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi
lokasi manufaktur global.
Pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau
melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di
dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT
Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan
dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari mancanegara.Tenaga

5
kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai
kelasnya, seperti
Penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman
internasional dan\atau buruh diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka
human movement akan semakin mudah dan bebas.
Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-
negara didunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV, radio, media cetak dan
lain-lain.Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar
ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh KFC, Hoka Hoka Bento,
Mac Donald, dll melanda pasar di mana-mana.Akibatnya selera masyarakat dunia –baik yang
berdomisili di kota maupun di desa– menuju pada selera global.Perdagangan.Hal ini terwujud
dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan
nontarif.Dengan demikian kegiatan perdagangan dan per-saingan menjadi semakin ketat dan
fair.Bahkan,transaksi menjadi semakin cepat karena “lesspapers/documents” dalam
perdagangan,tetapi dapat mempergunakan jaringan teknologi telekomunikasi yang semakin
canggih.
Realitas globalisasi yang demikian membawa sejumlah implikasi bagi pengembangan
SDM di Indonesia.Salah satu tuntutan globalisasi adalah daya saing ekonomi.Daya saing
ekonomi akan terwujud bila didukung oleh SDM yang handal.
Untuk menciptakan SDM berkualitas dan handal yang diperlukan
adalah pendidikan.Sebab dalam hal ini pendidikan dianggap sebagai mekanisme ke-
lembagaan pokok dalam mengembangkan keahlian dan pengetahuan.Pendidikan merupakan
kegiatan investasi di mana pembangunan ekonomi sangat berkepentingan.
Sebab bagaimanapun pembangunan ekonomi membutuhkan kualitas SDM yang unggul
baik dalam kapasitas penguasaan IPTEK maupun sikap mental, sehingga dapat menjadi
subyek atau pelaku pembangunan yang handal. Dalam kerangka globalisasi,penyiapan
pendidikan perlu juga disinergikan dengan tuntutan kompetisi. Oleh karena itu dimensi daya
saing dalam SDM semakin menjadi faktor penting sehingga upaya memacu kualitas SDM
melalui pendidikan merupakan tuntutan yang harus dikedepankan.
Dengan demikian, pada era reformasi dewasa ini,alokasi SDM masih belum mampu
mengoreksi kecenderungan terciptanya konsentrasi ekonomi yang memang telah tercipta
sejak pemerintahan masa lalu.Sementara di sisi lain Indonesia kekurangan berbagai keahlian
untuk mengisi berbagai tuntutan globalisasi.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan,
pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenagakerja dalam
rangka mencapai tujuan organisasi. Sejarah Manajemen Sumber Daya Manusia sebelum
permulaan abad kedua puluh manusia dipandang sebagai barang, benda mati yang dapat
diperlakukan sekehendak kali oleh majikan, hingga saat ini peningkatan kualitas sumber daya
masih terus dilakukan, karena meskipun suatu negara tidak mempunyai keunggulan
komparatif yang baik, namun mempunyai keunggulan kompetitif, maka negara tersebut bisa
lebih bersaing dengan negara lain.
Pendekatannya Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu dilakukan dengan pendekatan
mekanis, pendekatan paternalisme, dan, pendekatan system social. Tahap pelaksanaannya
yaiturecruitment (pengadaan), maintenance (pemeliharaan), dan development
(pengembangan). Fungsi adanya MSDM yaitu perencanaan tenaga kerja, pengembangan
tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pemberian kompensasi, pemeliharaan tenaga kerja, dan
pemberhentian. Urgensi adanya MSDM yaitu karena MSDM berarti mengatur, mengurus
SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum,
staffing dan personalia dalam organisasi, meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya
korporasi yang mendukung penerapan inovasi dan fleksibilitas.

B. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca khususnya
para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dalam usahanya, dan dapat menambah pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa. Demi
penyempurnaan makalah, penulis berharap kritik dan saran yang konstruktif.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://barnasnursyabani.wordpress.com/2016/09/10/etika-bisnis-dalam-sumber-daya-manusia/
Diakses pada tanggal 22 November 2020

Anda mungkin juga menyukai