Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ETIKA BISNIS
(ISU-ISU ETIKA BISNIS DI BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA)
Dosen pengampu : Sriayu pracita,S.Akun.,M.A

Disusun oleh
Kelompok VIII :

ARISKA : 221810877
MAHARANI : 221810876
INES KIRANA DEWI : 221820900
SARRATUL FATMA : 221830926

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEMBILAN BELAS NOVEMBER KOLAKA
2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah mengenai “Isu-isu Etika Bisnis di Bidang Sumber Daya Manusa”.Tugas ini
dibuat dalam rangka memenuhi tugas dari mata kuliah Etika Bisnis. Disamping itu kami juga ingin
memberikan tambahan wawasan kepada para pembaca mengenai bagaimana Etika dalam Manajemen
Sumber Daya Manusia.
Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Etika Bisnis
yang telah banyak memberikan ilmu dan pengetahuan kepada kami dalam menyusun tugas ini, serta kami
juga ingin berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun tugas makalah
ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh akan dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca pembaca yang sifatnya membangun,
khususnya dari teman-teman mahasiswa dan juga dosen mata kuliah Etika Bisnis.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
1.1 latar belakang ................................................................................................................. 4
1.2 rumusan masalah ........................................................................................................... 4
1.3 tujuan penulisan ............................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 5
2.1 PENGERTIAN ETIKA BISNIS ........................................................................................ 5
2.22 PENGERTIAN SUMBER DAYA MANUSIA ................................................................... 5
2.3 PENGERTIAN ETIKA DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA .................. 6
2.4 TUJUAN DARI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ......................................... 6
2.5 ETIKA MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ....................................................... 7
2.6 MANFAAT ETIKA BISNIS DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA .... 7
2.7 PERENCANAAN STRATEGI KONSEP ETIKA ............................................................... 7
2.8 INTEGRASI KONSEP ETIKA DENGAN FUNGSI MANAJEMEN SDM ..................... 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 9
3.1 KESIMPULAN ....................................................................................................................... 9
3.2 SARAN ..................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Etika merupakan cara berpikir mengenai perilaku manusia dibawah pandang baik dan buruk
maupun benar buruk dan salah dari norma dan nilai, pertanggung jawaban nilai, pertanggung jawaban
dan pilihan. Dalam dunia bisnis etika mempunyai peranan yang sangat penting. Bisnis juga akan
menjadi lebih sukses jika memperhatikan etika dalam berbisnis, karena hal ini akan meningkatkan
reputasi perusahaan dan meningkatkan motivasi pada karyawan serta dapat mengantisipasi kerugian
yang diakibatkan oleh perilaku kurang etis yang dilakukan karyawan. Banyak sebab yang memicu
perilaku tidak etis yang dilakukan karyawan. Sumber daya manusia merupakan sektor sentral dan
penting dalam rangka pencapaian tujuan di suatu perusahaan, karena dengan adanya kemampuan skill
para pekerja dan kualitas sumber daya manusia dapat menggerakan perusahaan dengan baik dan benar.
Hal ini tidak hanya terkait pada individu karyawan saja, tetapi juga menyangkut keseluruhan proses
organisasi pada perusahaan. Maka dalam hal ini manajemen sumber daya manusia mempunyai
peranan penting untuk menjamin bahwa organisasi bertindak secara fair dan etis karyawan, klien, serta
stakeholder lainnya. Manajemen sumber daya manusia mendapatkan peran penting dalam membantu
jalannya organisasi dan meningkatkan nilai-nilai etika oganisasi.

1.2 rumusan masalah


1.Apa pengertian dari etika bisnis?
2. Apa pengeritan dari sumber daya manusia?
3. Apa hubungan etika dan sumber daya manusia?
4. Apa tujuan dari manajemen sumber daya manusia?
5. Apa itu etika manajemen sumber daya manusia?
6. Apa manfaat etika bisnis dalam manajemen sumber daya manusia?
7. Bagaiama perencanaan strategi konsep etika?
8. Bagaiamana integrasi konsep etika dengan fungsi manajemen sumber daya manusia?

1.3 tujuan penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dari etika bisnis.
2. Untuk mengetahui pengertian dari sumber daya manusia.
3. Untuk mengetahui hubungan etika dan sumber daya manusia.
4. Untuk mengetahui tujuan dari manajemen sumber daya manusia.
5. Untuk mengetahui etika manajemen sumber daya manusia.
6. Untuk mengetahui manfaat etika bisnis dalam manajemen sumber daya manusia.
7. Untuk mengetahui perencanaan strategi konsep etika.
8. Untuk mengetahui integrasi konsep etika dengan fungsi manajemen sumber daya manusia.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ETIKA BISNIS


Kata etika yaitu berasal dari bahasa Yunani“Ethos” berarti adat istiadat atau kebiasaan,
maka dari itu seringkali etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang
maupun suatu masyarakat atau kelompok masyarakat. Hal ini berarti etika berkaitan berkaitan
dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasan yang
dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain atau dari satu generasi ke generasi yang lainnya.
Menurut Muslich (2004:9), etika bisnis ialah suatu pengetahuan mengenai/tentang tata cara
ideal pengaturan serta pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma serta juga moralitas yang
berlaku dengan secara universal. Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis
yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan perusahaan dan juga
masyarakat. Sehingga etika membutuhkan evaluasi kritis atas seluruh situasi yang terkait.
Dibutuhkan semua informasi seluas dan selengkap mungkin baik menyangkut nilai dan normal
moral, maupun informasi empiris tentang situasi yang bahkan belum terjadi atau telah terjadi untuk
memungkinkan seseorang bisa mengambil keputusan yang tepat, baik tentang tindakan yang tepat,
baik tentang tindakan yang akan dilakuk akan dilakukan maupun tentang tindakan yang telah an
maupun tentang yang telah dilakukan oleh pihak tertentu.

2.22 PENGERTIAN SUMBER DAYA MANUSIA


Pada umumnya ada tiga macam pengertian maupun definisi dari Sumber Daya Manusia
(SDM), yaitu:
1. Sumber Daya Manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi
(disebut: personel, tenaga kerja, pekerja atau karyawan).
2. Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisas dalam
mewujudkan eksistensinya.
3. Sumber Daya Manusia (SDM) adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi
sebagai modal (nonmaterial/nonfinansial) dalam organisasi bisnis, yang dapat
diwujudkan menjadi potensi nyata (real)secara fisik dan nonfisik dalam mewujudkan
eksistensi organisasi.
Manajemen sumber daya manusia memiliki makna yang erat kaitanya dengan pengelolaan
sumber daya manusia (pegawai/karyawan) dalam perusahaan. Dalam hal ini SDM juga dapat
disebut sebagai personil yaitu sebagai asset organisasi/perusahaan yang berfungsi sebagai modal
material yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata baik secara fisik maupun non fisik untuk
mewujudkan kemajuan perusahaan/organisasi. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sumber
daya manusia adalah departemen sumber daya manusia atau HRD (Human Resource Department)
Menurut Mathis & Jackson (2012) MSDM dapat diartikan sebagai ilmu dan seni yang mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien dalam penggunaan kemampuan dan
keahlian manusia untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. Sedangkkan menurut Bohlander dan
Snell (2010) MSDM adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana bagaimana memberdayakan
karyawan dalam perusahaan untuk membuat pekerjaan, kelompok kerja, untuk mengembangkan
para karyawan yang memiliki kemampuan dan mengidentifikasi suatu pendekatan untuk dapat

5
mengembangkan kinerja karyawan dan nantinya dapat memberi imbalan pada mereka atas
usahanya dalam bekerja.

2.3 PENGERTIAN ETIKA DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


Etika dan manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai ilmu yang menerapkan
prinsip-prinsip etika terhadap hubungan dengan sumber daya manusia dan kegiatannya. Dengan
demikian, etika dan manajemen sumber daya manusia memiliki kaitan yang erat dalam mencapai
sebuah tujuan organisasi.
Manajemen sumber daya manusia yaitu mengelola dan mengatur proses berjalanya sebuah
aktifitas dan kegiatan yang dikerjakan dengan memperhatikan etika dalam bekerja dan tetap
menjaga nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam organisasi, sehingga organisasi akan
memiliki karakter dan budaya yang kuat dalam proses organisasi ataupun bisnisnya.

2.4 TUJUAN DARI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber
daya manusia dalam organisasi.Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja
yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan
bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi,
dan memelihara karyawan dalam jumlah dan kualitasnya.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat tenaga
kerja lainnya menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya
manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. Menurut A.F.
Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan
untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk
ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Tujuan-tujuan MSDM terdiri dari empat tujuan, yaitu :
1. Tujuan Organisasional Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya
manusia (MSDM) dalam memberikan kontribusi pada ibusi pada pencapaian efektivitas organisasi.
Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu
para manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan.
Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang
berhubungan dengan sumber daya manusia.
2. Tujuan Fungsional Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang
sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen
sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
3. Tujuan Sosial Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan
tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap organisasi.
Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat
menyebabkan hambatan-hambatan.
4. Tujuan Personal Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal yang
dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus
dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika

6
tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan
karyawan dapat meninggalkan organisasi.

2.5 ETIKA MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


Etika yaitu merupakan cara berpikir mengenai perilaku manusia di bawah pangkal tolak
pandangan baik dan buruk atau benar dan salah dari norma-norma dan nila-nilai, pertanggung
jawaban dan pilihan. Dalam dunia bisnis etika memiliki peranan yang sangat penting ketika
keuntungan bukan lagi menjadi satu-satunya tujuan organisasi. Bisnis juga akan menjadi lebih
sukses jika mempunyai perhatian pada etika, karena hal ini akan meningkatkan reputasi organisasi
dan meningkatkan motivasi karyawan serta dapat mengurangi berbagai kerugian akibat perilaku
yang kurang etis yang dilakukan oleh karyawan. Perilaku yang tidak etis seperti minum-minuman
keras, penggunaan obat-obatan terlarang di tempat kerja, penyalah-gunaan email, tidak melaporkan
pelanggaran karyawan lain kepada manajemen, serta berbagai pelanggaraan etika lainnya.
Hal ini dapat menjadi sesuatu yang serius mengingat perilaku yang tidak etis dapat
menjurus kearah tindakan kriminal serta perilaku lain yang merugikan perusahaan, baik finansial
maupun non-finansial. Banyak sebab yang menjadikan perilaku yang tidak etis yang ditunjukkan
karyawan tersebut muncul. Hal ini terkait pada individu karyawan saja, tetapi juga menyangkut
keseluruhan proses dalam organisasi. Dalam hal ini manajemen sumber daya manusia mempunyai
peran penting untuk menjamin bahwa organisasi bertindak secara fair dan etis karyawan , klien,
serta stakeholder lainnya. Manajemen sumber daya manusia memainkan peran penting dalam
membantu organisasi untuk meningkatkan nilai-nilai etika organisasi. Manajemen merupakan
pendorong organisasi dalam usaha melatih karyawan agar mempunyai etika bisnis yang sesuai
dengan organisasi, sehingga tindakan kurang etis dapat di cegah. Fungsi manajemen sumber daya
manusia adalah melindungi organisasi dari tindakan yang tidak etis dari karyawan. Manajemen
sumber daya manusia juga bertanggung jawab dalam usaha-usaha organisasi untuk menangani
etika perilaku, dapat mampu menjadi penggerak dalam organisasi menanggani isu-isu etika, serta
bertanggung jawab dalam pengembangan dan pelatihan mengenai pentingnya peningkatan moral
karyawan.

2.6 MANFAAT ETIKA BISNIS DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA


MANUSIA
Beberapa manfaat etika bisnis dalam manajemen sumber daya manusia adalah
sebagai berikut:
1. Dapat menyejahterakan karyawan.
2. Melindungi hak-hak para karyawan.
3. Dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam mencapai suatu tujuan perusahaan.
4. Tidak adanya penyalahgunaan di dalam pengelolaan dan sumber daya manusia.
5. Mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas dengan memperhatikan etika-etika bisni.

2.7 PERENCANAAN STRATEGI KONSEP ETIKA


Manajemen sumber daya manusia tidak hanya berperan sebagai penyusun kode etik perusahaan.
Merencanakan sumber daya manusia yang etis mampu menciptakan nilai tambahan ekonomi juga harus
berperan sebagai perencanaan strategi konsep etika. Langkah langkahnya sebagai berikut :
1. Menentukan standart etika yang ingin ditanamkan.

7
2. Mengidentifikasi factor-faktor etis kritikal yang dapat diguna dalam mendorong konsep etika
perusahaan.
3. Mengidentifikasi kemampuan, prosedur, kompetensi yang diperlukan.
4. Mengintegrasikan konsep etika dalam strategi bisnis yang dilakukan.
5. Mengembangkan langkah-langkah konkret yang dapat digunakan dalam mengimplementasikan,
mengawasi dan mengevaluasi konsep etika yang dijalankan.

2.8 INTEGRASI KONSEP ETIKA DENGAN FUNGSI MANAJEMEN SDM


Manajemen sumber daya manusia yang mempunyai peran dalam mendukung dan memberikan
inisiatif dalam pelaksanaan konsep etika perusahaan dan mempunyai tugas dalam mengontrol dan
mengintegrasikannya ke dalam fungsi-fungsi organisasional yang diembannya. Implementasi konsep etika
ke dalam fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia yaitu :
1. Seleksi, perilaku karyawan tidak terlepas dari karakter pribadi yang dibawanya. Seperti contoh
karyawan dengan kemampuan perkembangan moral yang tinggi akan menunjukkan perilaku dan
pemikiran yang lebih etis. Hal ini menjadi penting dalam proses seleksi karyawan karena jika calon
karyawan memiliki kemampuan perkembangan moral yang tinggi maka akan lebih mudah
menerima menerima prinsip-prinsip moral universal dibandingkan karyawan yang memiliki
kemampuan perkembangan moral yang rendah. Dalam hal ini biasanya manajemen menggunakan
tes untuk menentukan kejujuran dan personalitas serta sebagai alat untuk melihat
karakteristik karyawan.
2. Orientasi Karyawan, tujuan yang penting dalam konsep orientasi karyawan adalah mengajarkan
mereka norma-norma, attitude yang berlaku dalam organisasi. Nilai-nilai organisasi dapat
dikomunikasikan melalui presentasi formal dan secara implisit melalui sejarah dan mitos
organisasi.
3. Training, dalam integrase training menanamkan nilai-nilai etika agar karyawan memiliki
pengembangan yang lebih luas, dan aktivitas training untuk karyawan memiliki focus yang
berbeda-beda. Karena karyawan diharuskan untuk tahu mengenai aturan-aturan regulasi maupun
kebajikan, maka penanaman nilai-nilai etika juga harus memfokuskan pada sharing etika antar
organisasi. Training juga dapat digunakan untuk memperluas pengetahuan karyawan dan manajer
mengenai kemampuan dalam mengaplikasikan framework etika dalam pemecahan masalah.
4. Penilaian Kinerja, proses penilaian kinerja juga dapat diartikan sebagai perwujudan proses
keadilan keadilan yang mempunyai mempunyai kriteria kriteria seperti seperti konsisten, konsisten,
bebas dari bias, yang didasarkan pada informasi yang akurat, dapat dikoreksi dan merupakan
representasi dari kinerja yang sebenarnya. Penilaian kinerja seharusnya dikomunikasikan dalam
cara penyampaian informasi mengenai keadilan cara penyampaian informasi mengenai keadilan
antar individu. Serta memberikan keterangan khususnya untuk yang mendapat hasil negative.
5. Reward dan Hukuman, pendekatan yang kompleks dapat dilakukan dengan pemberian reward
untuk perlakuan yang etis dan hukuman untuk perlakuan kurang etis. Dengan adanya reward
diharapkan bahwa tuntutan adanya perilaku yang lebih beretika tidak dianggap senagai suatu
tambahan beban. Manajemen sumber daya manusia harus menunjukkan dukungan kepada
karyawan yang menginginkan standar etika yang tinggi, sehingga melalui dukungan tersebut
aspirasi program penananman nilai-nilai etika dapat dibicarakan sungguh-sungguh. Hukuman
menyediakan pembelajaran sosial yang penting bagi karyawan untuk menjadi lebih sadar dan
mempunyai kemauan dalam menegakkan nilai-nilai dan etika organisasi.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Menurut Muslich (2004:9) etika bisnis adalah suatu pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan
serta pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma serta moralitas yang berlaku secara universal. Etika
bisnis merupakan berlaku secara universal. Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis
yang ara untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu,
perusahaan dan juga masyarakat. Menurut Mathis & Jackson (2012) manajemen sumber daya manusia
dapat diartikan sebagai ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan
efisien dalam penggunaan kemampuan dan keahlian manusia untuk dapat mencapai
tujuan perusahaan. perusahaan. Jadi etika bisnis dalam manajemen manajemen sumber daya manusia
manusia adalah cara yang digunakan ketika melakukan kegiatan bisnis dengan memperhatikan norma yang
berlaku secara umum baik kepada individu, masyarakat dan perusahaan dengan tujuan meningkatkan
kualitas tenaga kerja/karyawan agar lebih efektif dan efisien. Manfaat etika bisnis terhadap karyawan yaitu
bisa mensejahterahkan karyawan, melindungi hak-hak para karyawan, dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan dalam mencapai suatu tujuan perusahaan, tidak adanya penyalahgunaan di dalam pengelolaan
dan sumber daya manusia, mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas dengan memperhatikan etika-etika
bisnis.

3.2 SARAN
Etika bisnis sangat perlu dilakukan oleh perusahaan dalam memanajemen sumber daya manusia, karena
dengan adanya etika bisnis tersebut mereka akan merasa nyaman bekerja di perusahaan tersebut. Dengan
demikian mereka akan mengerahkan seluruh apa yang mereka miliki untuk perusahaan sehingga kinerja
mereka akan maksimal. Hal tersebut tentunya berdampak pada perusahaan dimana kegiatan operasionalnya
lebih efektif dan efisien.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arijanto Agus. 2011. Etika Bisnis bagi Pelaku Bisnis. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO

PERSADA.

Bunga Rampai. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Perilaku Organisasional.

Yogyakarta: Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah

https://pendidikan.co.id/pengertian-etika-bisnis-tujuan-manfaat-prinsip-dan-menurut-ahli/

(diakses tanggal 2 November 2020)


https://usd.ac.id/biro/personalia/daftar.php?id=fasilitas&noid=26&offset=10#:~:text=Tujuan

%20Manajemen%20Sumber%20Daya%20Manusia&text=Menurut%20A.F.,tepat%20pada

%20saat%20organisasi%20memerlukannya. (diakses tanggal 3 November)


https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200229162547-92-479349/kronologi-serikat-
buruh-geruduk-manajemen-es-krim-aice

10

Anda mungkin juga menyukai