Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“KALIMAT”
Dosen Pengampu : Retno Susanto, S.Pd.,M.Hum

Disusun Oleh Kelompok 1 :

1. Nurul Hidayati (221810872)


2. Icha Apriani (221820890)
3. Prasetyo Salu. R (221830916)
4. Cici Maimuna (221820888)
5. Ines Kirana Dewi (221820900)
6. Rezky Aulia (221820912)
7. Fahmi (221820902)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEMBILANBLAS NOVEMBER
KOLAKA
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
KALIMAT BAHASA INDONESIA ini.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Bahasa Indonesia selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Kalimat bahasa Indonesia bagi para pembaca
dan juga bagi kami sendiri sebagai mahasiswa.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Retno Susanto


S.Pd.,M.Hum selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan sebagai mahasiswa
akuntansi yang sedang kami tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuanya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Popalia, 19 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

Sampul ............................................................................................................ i
Kata Pengantar ................................................................................................ ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii

BAB I Pendahuluan ...................................................................................... 1


1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
1.3. Tujuan .............................................................................................. 2

BAB II Pembahasan ....................................................................................... 3


2.1. Definisi Kalimat ............................................................................... 3
2.2. Syarat Kalimat Yang Baik ............................................................... 5
2.3. Unsur-Unsur Kalimat ........................................................................ 6
2.4. Jenis-Jenis Kalimat ........................................................................... 8

BAB III Kesimpulan ...................................................................................... 20


4.1. Kesimpulan ....................................................................................... 20
4.2. Saran .................................................................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 21

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Manusia dalam berkomunikasi menggunakan dua cara yaitu lisan


dan tertulis. Walaupun kita mengenal cara-cara lain seperti isyarat, gerak,
dan simbol-simbol, namun cara yang paling efektif dalam berkomunikasi
sehari-hari manusia normal adalah dengan cara lisan maupun tertulis.
Hakikatnya seseorang menulis adalah untuk menuangkan sebuah gagasan,
fakta, sikap, maupun isi pikiran yang ada di benaknya. Tujuan ditulisnya
gagasan, fakta, sikap, dan isi pikiran tersebut juga agar gagasan itu dapat
bertahan lama dan mempunyai bukti otentik yang kuat.
Setiap orang mampu membuat kalimat, baik secara lisan maupun
tulisan, terlepas dari pemahaman mereka mengenai makna kalimat itu
sendiri. Namun, belum tentu kalimat yang mereka buat dapat dikatakan
kalimat yang baik dan benar. Kalimat merupakan primadona dalam kajian
bahasa. Hal ini disebabkan antara lain, karena dengan perantara kalimatlah
seseorang baru dapat menyampaikan maksudnya secara lengkap dan jelas.
Untuk dapat membuat kalimat dengan baik, kita perlu memahami
terlebih dahulu struktur dasar suatu kalimat. Kalimat adalah bagian ujaran
yang mempunyai struktur minimal subjek (S) dan predikat (P) dan intonasi
yang menunjukkan bagian ujaran itu sudah lengkap dengan makna. Intonasi
final kalimat dalam bahasa tulis dilambangkan dengan tanda titik, tanda
tanya, atau tanda seru. Penetapan struktur minimal S dan P dalam hal ini
menunjukkan kalimat bukanlah semata-mata gabungan atau rangkaian kata
yang tidak mempunyai kesatuan bentuk. Lengkap dengan makna
menunjukkan sebuah kalimat harus mengandung pokok pikiran yang
lengkap sebagai pengungkap maksud penulis atau penuturnya.

1
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa itu kalimat ?


2. Ada berapa jenis kalimat ?
3. Apa saja unsur-unsur yang ada pada kalimat ?
4. Bagaimana menyusun dan mengenal sebuah kalimat yang baik dan
efektif ?

1.3. Tujuan
1. Untuk memahami apa itu kalimat
2. Untuk memahami bagaimana cara membuat sebuah kalimat yang baik
dan benar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Kalimat

Kalimat adalah sebuah kumpulan kata – kata yang mempunyai arti


dari suatu bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih yang memiliki suatu
pengertian dan pola intonasi akhir. Untuk lebih jelasnya adalah sebagai
berikut :
2.1.1. Pengertian kalimat

Kalimat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki


arti sebagai satuan bahasa paling kecil yang berdiri sendiri, secara
potensial dan aktual tersusun atas beberapa klausal dan memiliki pola
intonasi final. Kalimat merupakan satuan bahasa yang bisa digunakan
untuk menyampaikan pikiran.

Hal ini berbeda dari kata yang belum bisa digunakan untuk
menyampaikan pikiran secara utuh. Unsur dalam kalimat bahasa Indonesia
bisa dibilang cukup sederhana karena hanya terdiri dari subjek (S), objek
(O), predikat (P), keterangan dan pelengkap.
Dalam khazanah bahasa Indonesia, kalimat sudah bisa disebut baku
jika terdiri dari dua unsur yaitu subjek dan predikat. Sementara unsur yang
lain seperti objek (O), keterangan dan pelengkap bersifat opsional atau
boleh ada atau tidak.
Jadi, kalimat merupakan satuan bahasa yang mengandung suatu
pikiran lengkap. Dalam sebuah kalimat paling kurang mengandung suatu
objek dan predikat. Kalimat dalam wujud lisan diucapkan dengan suara naik
turun, dan keras lembut, disela jeda dan diakhiri dengan sebuah intonasi
akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan sebuah
huruf capital dan diakhiri dengan sebuah tanda titik (.), tanda Tanya (?), dan
tanda seru (!).

3
Menurut susilo (1990:2),mengungkapkan lima ciri kalimat bahasa Indonesia
yaitu:
1. Bermakna
2. Bersistem urutan frase
3. Bisa berdiri sendiri dalam hubunganya dengan suatu kalimat lain
4. Berjeda
5. Berhenti dengan berakhirnya sebuah intonasi.
Namun hal tersebut belum menjamin bahwa sebuah kalimat itu ialah kalimat
bahasa Indonesia baku.
Pengertian kalimat menurut para ahli:
1) Kridalaksana (2001:92)
Kalimat menurut Kridalaksana (2001:92) merupakan sebagai satuan
bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final,
dan secara actual maupun potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yang
menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang merupakan
gabungan klausa atau merupakan klausa, yang berbentuk satuan bebas;
jawaban minimal, seruan, dan sebagainya.
2) Keraf (1984:156)
Kalimat menurut Keraf (1984:156) menyatakan bahwa kalimat
sebagai suatu bagian dari ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan,
sedang intonasinya menunjukan bagian ujaran itu sudah lengkap.
3) Dardjowidojo (1988:244)
Kalimat menurut Dardjowidojo (1988:244) adalah kalimat senagai
keseluruhan pemakaian kata yang berlagu, disusun menurut sistem bahasa
yang bersangkutan; mungkin yang dipakai hanya satu kata, mungkin lebih.
4) Slametmuljana (1969)
Kalimat menurut Slametmuljana (1969) adalah kalimat sebagai
keseluruhan pemakaian kata yang berlagu, disususn menurut sistem bahasa
yang bersangkutan; mungkin yang dipakai hanya satu kata, mungkin lebih.

4
2.2. Syarat Kalimat Yang Baik
Kalimat yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.

1. Tidak menyimpang dari kaidah bahasa


Kalimat yang tidak menyimpang dari kaidah bahasa maksudnya
adalah kalimat yang cermat baik dari segi pemilihan kata dan bentukan
kata maupun susunan kalimatnya memenuhi aturan sintaksis yang benar.
Sebaliknya, kalimat yang menyimpang dari kaidah bahasa, susunan
kalimatnya tidak sesuai dengan aturan sintaksis yang benar.
Contoh:
Jadwal di atas menunjukkan kereta api eksekutif Argo Lawu berangkat
pada pukul 17.00 dari Gambir.

2. Logis atau dapat diterima nalar


Kalimat juga harus logis atau dapat dinalar oleh akal. Meskipun
secara gramatikal sesuai dengan kaidah namun jika tidak logis, kalimat
tersebut tak akan dapat dipahami dengan baik bila disampaikan kepada
orang lain.
Contoh:
Anak-anak itu sedang asyik mengumpulkan pohonan.

3. Jelas dan dapat menyampaikan maksud atau pesan dengan tepat


Kalimat yang baik juga harus mengandung pengertian yang jelas,
tidak membingungkan serta tidak menimbulkan penafsiran ganda atau
ambigu. Tidak sedikit pula kita temui kalimat-kalimat yang diucapkan
oleh penutur bahasa mengandung pengertian ganda. Kalimat ini selain
dapat membingungkan juga menimbulkan respons atau tanggapan yang
tak sesuai karena tidak tersampaikannya pesan secara benar.
Contoh:
Saya bingung melihat kelakuan anak itu.

5
2.3. Unsur - Unsur Kalimat
Suatu kalimat terdiri atas beberapa unsur pembentuk kalimat.
Kalimat sendiri setidaknya terdiri atas unsur subjek dan predikat.
Berikut adalah penjabaran mengenai unsur-unsur pembentuk kalimat.
1. Subjek
Subjek sering disebut sebagai unsur inti atau unsur pokok pada
sebuah kalimat, biasanya berupa kata-kata benda dan biasanya terletak
sebelum unsur Predikat. Subjek adalah bagian yang berfungsi untuk
menunjukkan pelaku dalam kalimat. Pada umumnya subjek terbentuk
dari kata benda (nomina) serta diletakkan di awal kalimat. Tidak hanya
kata, subjek juga bisa diisi dengan frasa ataupun klausa.
Contohnya:
 Mobil itu dicuci Ayah. (Mobil = subjek yang berbentuk benda)

2. Predikat
Predikat adalah bagian yang menandai apa yang hendak
diucapkan oleh pembicara atau penulis tentang subjek. Predikat ini
biasanya diletakkan setelah subjek.
Predikat dapat berupa kata kerja, frasa kata kerja, atau frasa kata
sifat.
Contoh kalimat:

 Ibu memasak nasi. (memasak = predikat yang berbentuk kata

kerja)

 Adik sedang bermain bola. (sedang bermain = predikat yang

berbentuk frasa kata kerja)

6
3. Objek
Objek biasanya terletak sesudah predikat, objek merupakan
keterangan yang berkaitan dengan predikat atau sesuatu yang dikenakan
predikat. Posisi objek harus selalu berada di belakang predikat.

Contoh kalimat:

 Adi sedang makan anggur. (anggur = objek yang berbentuk


kata benda)
 Lukas sedang mengerjakan PR Fisika (PR Fisika = objek
yang berbentuk frasa kata benda)

Contoh objek dalam kalimat pasif :

 PR Fisika itu dikerjakan Lukas. (Lukas= obyek berupa kata


benda orang)

4. Pelengkap
Pelengkap adalah unsur kalimat yang letaknya berada di sebelah
objek. Pelengkap berfungsi untuk melengkapi kalimat. Pelengkap juga
bisa menambah informasi dan memperjelas objek kalimat.

Contoh kalimat:
 Putri mengatakan bahwa buku ini adalah miliknya. (buku ini
adalah miliknya = pelengkap yang berbentuk klausa)
 Wajah Andi terlihat begitu murung (begitu murung =
pelengkap yang berbentuk frasa kata sifat)

7
5. Keterangan
Keterangan adalah jenis kata atau kelompok kata yang
menerangkan kata atau bagian kalimat lainnya.

Kata keterangan dapat diletakkan setelah pelengkap, objek,


predikat, dan bahkan di awal kalimat sekalipun. Kata keterangan
memiliki beberapa jenis, yaitu ada kata keterangan tempat, waktu, alat,
dan lainnya.

Contoh kalimat:

 Ibu membeli beras di pasar. (di pasar = keterangan tempat)


 Linda menonton film di malam hari. (di malam hari =
keterangan waktu)

2.4. Jenis – Jenis Kalimat


2.4.1. Berdasarkan Jumlah Klausa

1) Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas.
Kalimat tunggal sering disebut kalimat sederhana, kalimat simpleks dan
kalimat ekaklausa.
Contoh :
Dia datang dari Jakarta.
(S) (P) (Ket)

Dunia meratapi musibah ini.


(S) (P) (O)

8
Kalimat tunggal dibedakan menjadi empat macam berdasarkan
frasanya seperti kalimat nominal, verbal, adjektiva dan numeral. Berikut
adalah contoh pada kalimat tunggal :
a) Baju seragam adik kelas saya ada lima pasang. (kalimat
numeral)
b) Mereka pelajar Sekolah Dasar Islam Aisyah Semarang.
(kalimat nominal)
c) Kambing – kambing sedang merumput. (kalimat verbal)
d) Pakaian kakak kelas itu sangat unik dan indah. (kalimat
adjektiva).

2) Kalimat Majemuk
Adalah kalimat yang memiliki dua klausa dalam kalimatnya.
Macam-macam kalimat majemuk :

a) Kalimat Majemuk Setara (Koordinatif)

Adalah kalimat yang memiliki beberapa klausa yang


berkedudukan sama. Oleh karena itu, kedua klausa dalam
majemuk setara tidak saling bergantung, tetapi keduanya tetap
memiliki hubungan sebagai intrakalimat.
Contoh :
Klausa 1 : Kami membaca
S P
Klausa 2 : Mereka menulis
S P
Jadi : Kami membaca dan mereka menulis
S P Konjungsi S P

9
b) Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat merupakan sebuah kalimat
yang terdiri dari satu kalimat dasar yang memiliki fungsi sebagai
inti kalimat (kalimat yang tidak bergantung pada kalimat
manapun) dan satu atau beberapa kalimat dasar yang berfungsi
sebagai anak kalimat atau pengisi salah satu unsur kalimat
(kalimat yang bergantung pada kalimat lainnya).
Contoh :
Memiliki pola/klausa kalimat berbeda

Klausa 1 : Doni tidak masuk ke sekolah


S P ket tempat
Klausa 2 : Sakit mata
P
Jadi : Doni tidak masuk ke sekolah karena sakit mata
S P Ket Konjungsi P

c) Kalimat Majemuk Rapatan


Terakhir, kalimat majemuk rapatan dapat diartikan sebagai
sebuah kalimat majemuk yang memiliki beberapa kalimat tunggal
untuk kemudian digabungkan menjadi satu kalimat utuh. Kalimat
majemuk rapatan bisa diketahui dari tidak adanya penyebutan
kata-kata yang sama dalam kalimatnya.
Dalam kalimat majemuk rapatan, suatu kalimat akan
digabung atau dipisah dengan menggunakan tanda baca koma.
Beberapa contoh kata hubung yang sering digunakan dalam
kalimat majemuk rapatan, yaitu dan, juga, serta, dan lain-lain.
Contoh :
Memiliki pola kalimat yang sama dan yang sama tersebut
dihilangkan agar menjadi satu kalimat yang padu.

10
Klausa 1 : Nurul menghadiri pemakaman
S P O
Klausa 2 : Rizal menghadiri pemakaman
S P O
Jadi : Nurul dan Rizal menghadiri pemakaman

2.4.2. Berdasarkan Isi atau Fungsinya


Kalimat dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:

1) Kalimat Perintah (Imperatif)


Kalimat yang berisi perintah dari pengungkap kalimat. Berdasarkan
jenisnya, kalimat perintah dibedakan menjadi delapan, yaitu:

a) Kalimat perintah yang sebenarnya.


Kalimat ini ditandai dengan intonasi perintah yang jelas dan khas.

Contoh: Pergi sekarang juga!

b) Kalimat ajakan.
Kalimat perintah yang isinya mengajak pihak lain untuk
melakukan sesuatu bersama-sama dengan pengungkap kalimat.

Contoh: Ayo kita makan!

c) Kalimat larangan
Kalimat perintah yang isinya melarang pihak lain untuk melakukan
sesuatu.

Contoh: Jangan pergi ke tempat itu.

11
d) Kalimat persilaan
Kalimat perintah yang sangat halus.

Contoh: Hadirin disilakan duduk.

e) Kalimat imbauan
Kalimat perintah untuk melakukan tindakan tertentu.

Contoh: Peserta dihimbau untuk segera memasuki ruangan.

f) Kalimat harapan atau permohonan


Hampir mirip dengan kalimat himbauan, hanya kualitas
perintahnya lebih kuat.

Contoh: Kami mohon untuk tidak meninggalkan tempat sebelum


acara usai.

g) Kalimat panggilan
Kalimat perintah yang isinya meminta seseorang untuk
datang/menemui pengungkap kalimat.

Contoh: Ayo, sini!

2) Kalimat Berita (Deklaratif)


Berisi pemberitahuan mengenai sesuatu.

Contoh: Pak Guru mengalami kecelakaan sepulang dari sekolah.

12
3) Kalimat Tanya (Interogatif)

Bertujuan untuk memperoleh suatu informasi atau reaksi

Contoh: Apakah benar berita itu?

4) Kalimat Seruan (Interjektif)


Digunakan untuk mengungkapkan perasaan ‘yang kuat’ atau
mendadak.
Contoh: Hoi, mau pergi kemana?

2.4.3. Jenis-Jenis Kalimat Berdasarkan Fungsi Subjeknya

1) Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat di mana subjeknya merupakan pelaku
atau melakukan perbuatan. Kalimat aktif adalah suatu kalimat yang
subjeknya (S) melakukan tindakan yang diungkapkan dalam predikat (P)
terhadap objeknya (O).

Ciri – ciri kalimat aktif


 Subjek kalimat ini melakukan tindakan langsung terhadap
objeknya.
 Predikatnya selalu diawali dengan imbuhan me- atau ber
 Memiliki pola S P O K, S P O atau S P K
Contoh:
Ibu menyiram bunga di taman.
S P K

Ayah membaca koran.


S P O

13
Polisi menangkap buronan narkoba kemarin malam.
S P O K

Kalimat aktif juga dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis


berdasarkan objeknya.

a) Kalimat Aktif Intransitif


Kalimat ini adalah kalimat yang predikat atau
verbanya selalu membutuhkan objek untuk dikenai tindakan.
Kalimat ini selalu memiliki kata kerja yang selalu
memerlukan objek, dan biasanya kata kerjanya memiliki
imbuhan me-, menye-, atau menge-

Contoh:
memukul,memberi,menyeberangkan,mengelompokkan, dan
lain – lain.

Contoh kalimat:
Joni memukul anjing itu hingga kesakitan.
S P O K

Guru mengelompokan anak muridnya ke dalam beberapa


kelompok.
S P O K

b) Kalimat Aktif Intransitif Tanpa Objek


Kalimat aktif ini adalah kalimat yang predikat atau
verbanya tidak memerlukan objek. Namun, biasanya kalimat
ini selalu diikuti dengan pelengkap (pel), dan keterangan

14
(K). Predikat pada kalimat ini biasanya kata kerja yang
diberi imbuhan ber – dan ter -.

Contoh: bekerja, belajar, berlari, berterimakasih, tertawa,


tertidur, dan lain – lain.

Contoh kalimat:
Ayahku bekerja di perusahaan nasional.
S P K

Budi belajar dengan sangat giat.


S P K

c) Kalimat Aktif Ekatransitif


Kalimat ini adalah kalimat aktif yang hanya memiliki
3 unsur kalimat yaitu, Subjek (S), Predikat (P), dan Objek
(O).

Contoh:
Aku membeli sebuah buku.
S P O

Burung jalak memakan cacing.


S P O

d) Kalimat Aktif Dwitransitif


Kalimat ini adalah kalimat aktif yang harus memiliki
4 unsur kalimat, yaitu Subjek (S), Predikat (P), Objek (O),
da Pelengkap (pel.)

15
Contoh:

Aku melihat gadis yang berambut pirang itu


S P O pel.

Kakak merawat kucing yang dia temui di jalanan.


S P O pel.

2) Kalimat Pasif
Kalimat pasif yang merupakan kalimat yang terdapat subjek yang
melakukan pekerjaan dengan ciri-ciri utama menggunakan imbuhan di-,
ke-an, dan ter- dalam kata kerja yang disematkan dalam kalimat pasif.

Kalimat pasif ini juga dapat dibedakan berdasarkan predikatnya


menjadi kalimat pasif dengan predikat sebagai tindakan dan kalimat pasif
dengan predikat sebagai keadaan.

Ciri – ciri kalimat pasif


 Subjeknya dikenai tindakan oleh objek.
 Kata kerjanya selalu berimbuhan di-, ke – an atau ter-.
 Biasanya diikuti dengan kata oleh, dan dengan.

Kalimat pasif ini juga dapat dibedakan berdasarkan subjek yang


digunakan menjadi 2 jenis, yaitu:

a) Kalimat Pasif Transitif


Kalimat pasif transitif merupakan kalimat pasif yang
dilengkapi dengan objek kalimat, baik objek tersebut
dilengkapi dengan keterangan/pelengkap ataupun tidak.
Adapun pola dasar kalimat ini adalah O-P-S atau O-P-S-K.

16
Contoh kalimat:

Nasi dimasak ibu


O P S

Mobil diperbaiki ayah kemarin ketika sedang tidak bekerja


O P S K

Jambu dilempar Tono.


O P S

b) Kalimat Pasif Intransitif


Kalimat pasif intransitif adalah kalimat pasif yang
tidak memiliki objek. Jenis kalimat pasif ini dapat di
identifikasi apakah kalimat ini bisa berubah menjadi
kalimat aktif atau tidak. Adapun pola dasar kalimat ini
adalah S-P atau S-P-K.

Contoh kalimat:
Sayur dijual di pasar pagi.
S P K

Kakak terjatuh.
S P

Buku itu tertinggal di kelas.


S P K

17
2.4.4. Jenis-Jenis Kalimat Berdasarkan Pengucapannya
Berdasarkan pengucapannya, kalimat bisa dibagi menjadi kalimat langsung dan
kalimat tidak langsung.

a) Kalimat Langsung
Adalah kalimat yang digunakan untuk mengutip ucapan seseorang tanpa
merubah sedikitpun apa yang diutarakan oleh orang itu. Tanda petik digunakan
untuk membedakan kalimat kutipan dengan kalimat yang menjelaskan kutipan
itu.
Selain itu, huruf pertama dalam kalimat langsung juga harus menggunakan
huruf kapital.
Didalam kalimat yang menggunakan petikan dengan kalimat pengiringnya
dipisahkan menggunakan tanda baca koma (,).

Contoh kalimat:
 Dilan mengatakan, “Aku akan pergi ke Bandung besok”
 Ibu berkata,”Dimana adek sekarang?”
 Adik bertanya, “Maksud kakak bagaimana?”

b) Kalimat Tidak Langsung


Adalah kalimat yang digunakan untuk menceritakan kembali pokok ucapan
seseorang tanpa perlu mengutipnya sama persis seperti ucapan aslinya.
Kalimat ini terdiri dari lebih dari satu klausa dan dihubungkan dengan kata
tertentu seperti bahwa, jika, dll.

Kalimat tidak langsung penulisanya tidak menggunakan tanda petik.


Intonasi yang digunakan kalimat tidak langsung yaitu datar dan terkesan
menurun pada bagian akhir kalimat.

18
Contoh kalimat:
 Paman berkata kepadaku bahwa aku harus rajin belajar.
 Nenek mengatakan bahwa aku harus pulang lebih cepat karena
hujan akan turun nanti sore.
 Ketua kelompok mengucapkan terima kasih karena kalian sudah
datang pada acara kunjungan.
 Dani mengatakan kepadaku bahwa nanti malam akan belajar
bersama.

19
BAB III
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil namun terlengkap
maknanya dan mempunyai intonasi (tinggi atau rendahnya suatu nada) final
yang mengakhirinya. Sebuah kalimat dalam Bahasa Indonesia secara
sederhana biasanya terdiri dari dua unsur yang membangunnya, yaitu unsur
Subjek (S) dan Predikat (P) atau biasa disebut kalimat paling sederhana.
Dan kalimat sendiri itu, merupakan alat komunikasi yang digunakan secara
lisan maupun tertulis oleh seseorang pada saat berkomunikasi.
4.2. SARAN
Sebagai seorang mahasiswa, agar dapat memahami materi
pembelajaran Bahasa Indonesia ini, ada lebih baiknya kita belajar secara
teliti dan mendalam agar kita sebagai penerus bangsa tahu menahu akan
susunan kalimat, agar dapat di tuangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan
secara sempurna. Dan makalah yang kami buat ini belum sepenuhnya
sempurna, jadi mohon kritik dan saran yang dapat membangun kami, agar
dapat membuat makalah lebih baik nantinya. Terima kasih.

20
DAFTAR PUSTAKA

“Makalah bahasa indonesia”Blogspot.com.Rabu 20 April 2016.17


Mei2023.http://riantoaldi.blogspot.com/2016/04/makalah-kalimat-
bahasaindonesia.html
Tambahpinter.com.Jenis jenis kalimat dalam bahasa indonesia.13 mei
2020.15 Mei 2023.https://tambahpinter.com/jenis-jenis-kalimat/

Guru pendidikan.go.id.kalimat:pengertian,contoh,ciri,unsur,struktur dan


jenis.01september2019.19Mei 2023. Https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-
kalimat/
Penerbit Deep Publish. Kalimat, Unsur,Lengkap dengan Contoh SPOK-
nya”. Tanggal 24 juni 2023. Hhtps://penerbitdeeppublish.com/pengertian-kalimat.
Pada pukul 13:24.

Zenius net. Pengertian,unsur, ciri, dan contoh kalimat. Tanggal 24 juni


2004. Https://www.zenius.net/blog/pengertian-ciri-contoh-kalimat. Pada pukul
15:06.
Wahyu’s room. Jenis kalimat berdasarkan isi. Tanggal 24 juni 2023.
Https://wahyusiswaningrum.wordpress.com/2013/09/06/jenis-kalimat-berdasarkan-
isi/. Diakses pada pukul 21:06.

21

Anda mungkin juga menyukai