“KALIMAT”
Dosen Pengampu : Retno Susanto, S.Pd.,M.Hum
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEMBILANBLAS NOVEMBER
KOLAKA
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
KALIMAT BAHASA INDONESIA ini.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Bahasa Indonesia selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Kalimat bahasa Indonesia bagi para pembaca
dan juga bagi kami sendiri sebagai mahasiswa.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuanya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul ............................................................................................................ i
Kata Pengantar ................................................................................................ ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
1. Untuk memahami apa itu kalimat
2. Untuk memahami bagaimana cara membuat sebuah kalimat yang baik
dan benar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Hal ini berbeda dari kata yang belum bisa digunakan untuk
menyampaikan pikiran secara utuh. Unsur dalam kalimat bahasa Indonesia
bisa dibilang cukup sederhana karena hanya terdiri dari subjek (S), objek
(O), predikat (P), keterangan dan pelengkap.
Dalam khazanah bahasa Indonesia, kalimat sudah bisa disebut baku
jika terdiri dari dua unsur yaitu subjek dan predikat. Sementara unsur yang
lain seperti objek (O), keterangan dan pelengkap bersifat opsional atau
boleh ada atau tidak.
Jadi, kalimat merupakan satuan bahasa yang mengandung suatu
pikiran lengkap. Dalam sebuah kalimat paling kurang mengandung suatu
objek dan predikat. Kalimat dalam wujud lisan diucapkan dengan suara naik
turun, dan keras lembut, disela jeda dan diakhiri dengan sebuah intonasi
akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan sebuah
huruf capital dan diakhiri dengan sebuah tanda titik (.), tanda Tanya (?), dan
tanda seru (!).
3
Menurut susilo (1990:2),mengungkapkan lima ciri kalimat bahasa Indonesia
yaitu:
1. Bermakna
2. Bersistem urutan frase
3. Bisa berdiri sendiri dalam hubunganya dengan suatu kalimat lain
4. Berjeda
5. Berhenti dengan berakhirnya sebuah intonasi.
Namun hal tersebut belum menjamin bahwa sebuah kalimat itu ialah kalimat
bahasa Indonesia baku.
Pengertian kalimat menurut para ahli:
1) Kridalaksana (2001:92)
Kalimat menurut Kridalaksana (2001:92) merupakan sebagai satuan
bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final,
dan secara actual maupun potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yang
menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang merupakan
gabungan klausa atau merupakan klausa, yang berbentuk satuan bebas;
jawaban minimal, seruan, dan sebagainya.
2) Keraf (1984:156)
Kalimat menurut Keraf (1984:156) menyatakan bahwa kalimat
sebagai suatu bagian dari ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan,
sedang intonasinya menunjukan bagian ujaran itu sudah lengkap.
3) Dardjowidojo (1988:244)
Kalimat menurut Dardjowidojo (1988:244) adalah kalimat senagai
keseluruhan pemakaian kata yang berlagu, disusun menurut sistem bahasa
yang bersangkutan; mungkin yang dipakai hanya satu kata, mungkin lebih.
4) Slametmuljana (1969)
Kalimat menurut Slametmuljana (1969) adalah kalimat sebagai
keseluruhan pemakaian kata yang berlagu, disususn menurut sistem bahasa
yang bersangkutan; mungkin yang dipakai hanya satu kata, mungkin lebih.
4
2.2. Syarat Kalimat Yang Baik
Kalimat yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
5
2.3. Unsur - Unsur Kalimat
Suatu kalimat terdiri atas beberapa unsur pembentuk kalimat.
Kalimat sendiri setidaknya terdiri atas unsur subjek dan predikat.
Berikut adalah penjabaran mengenai unsur-unsur pembentuk kalimat.
1. Subjek
Subjek sering disebut sebagai unsur inti atau unsur pokok pada
sebuah kalimat, biasanya berupa kata-kata benda dan biasanya terletak
sebelum unsur Predikat. Subjek adalah bagian yang berfungsi untuk
menunjukkan pelaku dalam kalimat. Pada umumnya subjek terbentuk
dari kata benda (nomina) serta diletakkan di awal kalimat. Tidak hanya
kata, subjek juga bisa diisi dengan frasa ataupun klausa.
Contohnya:
Mobil itu dicuci Ayah. (Mobil = subjek yang berbentuk benda)
2. Predikat
Predikat adalah bagian yang menandai apa yang hendak
diucapkan oleh pembicara atau penulis tentang subjek. Predikat ini
biasanya diletakkan setelah subjek.
Predikat dapat berupa kata kerja, frasa kata kerja, atau frasa kata
sifat.
Contoh kalimat:
kerja)
6
3. Objek
Objek biasanya terletak sesudah predikat, objek merupakan
keterangan yang berkaitan dengan predikat atau sesuatu yang dikenakan
predikat. Posisi objek harus selalu berada di belakang predikat.
Contoh kalimat:
4. Pelengkap
Pelengkap adalah unsur kalimat yang letaknya berada di sebelah
objek. Pelengkap berfungsi untuk melengkapi kalimat. Pelengkap juga
bisa menambah informasi dan memperjelas objek kalimat.
Contoh kalimat:
Putri mengatakan bahwa buku ini adalah miliknya. (buku ini
adalah miliknya = pelengkap yang berbentuk klausa)
Wajah Andi terlihat begitu murung (begitu murung =
pelengkap yang berbentuk frasa kata sifat)
7
5. Keterangan
Keterangan adalah jenis kata atau kelompok kata yang
menerangkan kata atau bagian kalimat lainnya.
Contoh kalimat:
1) Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas.
Kalimat tunggal sering disebut kalimat sederhana, kalimat simpleks dan
kalimat ekaklausa.
Contoh :
Dia datang dari Jakarta.
(S) (P) (Ket)
8
Kalimat tunggal dibedakan menjadi empat macam berdasarkan
frasanya seperti kalimat nominal, verbal, adjektiva dan numeral. Berikut
adalah contoh pada kalimat tunggal :
a) Baju seragam adik kelas saya ada lima pasang. (kalimat
numeral)
b) Mereka pelajar Sekolah Dasar Islam Aisyah Semarang.
(kalimat nominal)
c) Kambing – kambing sedang merumput. (kalimat verbal)
d) Pakaian kakak kelas itu sangat unik dan indah. (kalimat
adjektiva).
2) Kalimat Majemuk
Adalah kalimat yang memiliki dua klausa dalam kalimatnya.
Macam-macam kalimat majemuk :
9
b) Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat merupakan sebuah kalimat
yang terdiri dari satu kalimat dasar yang memiliki fungsi sebagai
inti kalimat (kalimat yang tidak bergantung pada kalimat
manapun) dan satu atau beberapa kalimat dasar yang berfungsi
sebagai anak kalimat atau pengisi salah satu unsur kalimat
(kalimat yang bergantung pada kalimat lainnya).
Contoh :
Memiliki pola/klausa kalimat berbeda
10
Klausa 1 : Nurul menghadiri pemakaman
S P O
Klausa 2 : Rizal menghadiri pemakaman
S P O
Jadi : Nurul dan Rizal menghadiri pemakaman
b) Kalimat ajakan.
Kalimat perintah yang isinya mengajak pihak lain untuk
melakukan sesuatu bersama-sama dengan pengungkap kalimat.
c) Kalimat larangan
Kalimat perintah yang isinya melarang pihak lain untuk melakukan
sesuatu.
11
d) Kalimat persilaan
Kalimat perintah yang sangat halus.
e) Kalimat imbauan
Kalimat perintah untuk melakukan tindakan tertentu.
g) Kalimat panggilan
Kalimat perintah yang isinya meminta seseorang untuk
datang/menemui pengungkap kalimat.
12
3) Kalimat Tanya (Interogatif)
1) Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat di mana subjeknya merupakan pelaku
atau melakukan perbuatan. Kalimat aktif adalah suatu kalimat yang
subjeknya (S) melakukan tindakan yang diungkapkan dalam predikat (P)
terhadap objeknya (O).
13
Polisi menangkap buronan narkoba kemarin malam.
S P O K
Contoh:
memukul,memberi,menyeberangkan,mengelompokkan, dan
lain – lain.
Contoh kalimat:
Joni memukul anjing itu hingga kesakitan.
S P O K
14
(K). Predikat pada kalimat ini biasanya kata kerja yang
diberi imbuhan ber – dan ter -.
Contoh kalimat:
Ayahku bekerja di perusahaan nasional.
S P K
Contoh:
Aku membeli sebuah buku.
S P O
15
Contoh:
2) Kalimat Pasif
Kalimat pasif yang merupakan kalimat yang terdapat subjek yang
melakukan pekerjaan dengan ciri-ciri utama menggunakan imbuhan di-,
ke-an, dan ter- dalam kata kerja yang disematkan dalam kalimat pasif.
16
Contoh kalimat:
Contoh kalimat:
Sayur dijual di pasar pagi.
S P K
Kakak terjatuh.
S P
17
2.4.4. Jenis-Jenis Kalimat Berdasarkan Pengucapannya
Berdasarkan pengucapannya, kalimat bisa dibagi menjadi kalimat langsung dan
kalimat tidak langsung.
a) Kalimat Langsung
Adalah kalimat yang digunakan untuk mengutip ucapan seseorang tanpa
merubah sedikitpun apa yang diutarakan oleh orang itu. Tanda petik digunakan
untuk membedakan kalimat kutipan dengan kalimat yang menjelaskan kutipan
itu.
Selain itu, huruf pertama dalam kalimat langsung juga harus menggunakan
huruf kapital.
Didalam kalimat yang menggunakan petikan dengan kalimat pengiringnya
dipisahkan menggunakan tanda baca koma (,).
Contoh kalimat:
Dilan mengatakan, “Aku akan pergi ke Bandung besok”
Ibu berkata,”Dimana adek sekarang?”
Adik bertanya, “Maksud kakak bagaimana?”
18
Contoh kalimat:
Paman berkata kepadaku bahwa aku harus rajin belajar.
Nenek mengatakan bahwa aku harus pulang lebih cepat karena
hujan akan turun nanti sore.
Ketua kelompok mengucapkan terima kasih karena kalian sudah
datang pada acara kunjungan.
Dani mengatakan kepadaku bahwa nanti malam akan belajar
bersama.
19
BAB III
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil namun terlengkap
maknanya dan mempunyai intonasi (tinggi atau rendahnya suatu nada) final
yang mengakhirinya. Sebuah kalimat dalam Bahasa Indonesia secara
sederhana biasanya terdiri dari dua unsur yang membangunnya, yaitu unsur
Subjek (S) dan Predikat (P) atau biasa disebut kalimat paling sederhana.
Dan kalimat sendiri itu, merupakan alat komunikasi yang digunakan secara
lisan maupun tertulis oleh seseorang pada saat berkomunikasi.
4.2. SARAN
Sebagai seorang mahasiswa, agar dapat memahami materi
pembelajaran Bahasa Indonesia ini, ada lebih baiknya kita belajar secara
teliti dan mendalam agar kita sebagai penerus bangsa tahu menahu akan
susunan kalimat, agar dapat di tuangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan
secara sempurna. Dan makalah yang kami buat ini belum sepenuhnya
sempurna, jadi mohon kritik dan saran yang dapat membangun kami, agar
dapat membuat makalah lebih baik nantinya. Terima kasih.
20
DAFTAR PUSTAKA
21