Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
NOVEMBER 2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah memberi
kesehatan bagi kita semua sehingga kita dapat menyelesaikan makalah “Analisis
Kata” ini hingga selesai.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Dra. Endang Sri
Widayati, M. Pd dan bapak Siswanto, S.Pd., M.A. selaku dosen pengampu mata
kuliah Apresiasi Puisi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Dalam menyusun makalah ini tentu kami sadar jika makalah ini memiliki
banyak kekurangan. Maka dari itu, kami menerima saran dan kritik dari pembaca
agar makalah ini dapat lebih baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Analisis merupakan kata yang dari bahasa Yunani yaitu analyein yang
berarti menyelesaikan dan menguraikan. (Derrida, 2002) Analisis merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari penelitian, karena menguraikan
merupakan memisah-misahkan sesuatu dengan bagianbagian yang kecil dalam
suatu entitas dengan cara mengidentifikasi atau menelaah, membandingkan,
menemukan hubungan berdasarkan parameter tertentu adalah suatu upaya
menguji atau membuktikan kebenaran.
Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk
menyampaikan suatu gagasan dan ketepatan, (Arifin, 2004). Peranan diksi dalam
puisi sangatlah penting karena dalam puisi kata-kata adalah segalanya. Bahkan,
untuk jenis puisi imaji seperti dinyatakan oleh Sapardi Djoko Damono (Sayuti,
2008), kata-kata tidak hanya berperan sebagai alat yang menghubungkan pembaca
dengan gagasan penyair, seperti peran dan fungsi kata dalam bahasa sehari-hari
dan prosa umumnya.
1
searah dengan tujuannya. Karena penerapan gaya bahasa dalam sebuah puisi
berfungsi sebagai penambah nilai estetik sebuah karya dengan tujuan menciptakan
efek tertentu, menciptakan asumsi pembaca dalam memahami suatu puisi.Oleh
karena itu di dalam analisis kata sebuah karya sastra utamanya berbentuk
puisi,maka sangat disarankan untuk menentukan penggunaan diksi dan gaya
bahasa yang benar.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian kata?
2. Bagaimana penggunaan diksi dari sebuah puisi?
3. Bagaimana gaya bahasa yang digunakan dalam sebuah puisi?
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Pembaca dapat mengetahui pengertian dari kata
2. Pembaca dapat mengetahui penggunaan diksi dalam seuah puisi yang baik
dan benar
3. Pembaca dapat mengetahui gaya bahasa seperti apa yang digunakan dalam
sebuah puisi
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. .Digunakan penulis untuk memenuhi tugas serta menambah wawasan dan
pengetahuan baru
2. Digunakan pembaca sebagai referensi tugas dan menambah ilmu
pengetahuan utamanya dalam analisis kata dari karya sastra berbentuk
puisi
2
BAB II PEMBAHASAN
Definisi kata merupakan elemen terkecil dalam sebuah struktur bahasa yang
dapat dituliskan atau diucapkan dan sebuah bentuk kesatuan pemikiran atau
perasaan yang digunakan dalam berbahasa. Secara umum, kata adalah sebuah
unsur bahasa yang susunannya terdiri dari kumpulan huruf yang memiliki sebuah
arti sehingga dapat berfungsi untuk membentuk kalimat, frasa, dan klausa.
Unsur bahasa ini terdiri dari satu atau lebih morfem. Morfem merupakan
satuan gramatikal terkecil yang mempunyai sebuah makna dan digunakan untuk
membedakan makna jamak, tunggal, waktu lampau, dan sebagainya. Bentuknya
dapat dengan atau tanpa afiks (imbuhan). Bentuk-bentuk dari afiks adalah prefiks
(berada di awal), infiks (berada di tengah), dan sufiks (berada di akhir). Bahkan
ada beberapa kata yang memungkinkan terdapat konfiks yaitu penggabungan
imbuhan antara awal dan akhir.
3
2.2 Penggunaan Diksi Dalam Sebuah Puisi
Diksi adalah pilihan kata, diksi sering disebut sebagai ketepatan atau
kesesuaian kata dan mampu membedakan secara tepat nuansa-nuansa dari
gagasan yang ingin disampaikan. Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan
kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki oleh
sebuah bahasa (Keraf, 1984:24)
Diksi merupakan esensi penulisan puisi. bahkan, ada pula yang menyebutnya
sebagai dasar bangunan setiap puisi sehingga dikatakan pula bahwa diksi
merupakan faktor penentu seberapa jauh seorang penyair mempunyai daya cipta
yang asli. Pernyataan tersebut tidak berlebihan karena kesan dan pengertian siding
pembaca diperoleh melalui diksi. Diksi merunjuk kepada pilihan kata (Gorys,
2008)) artinya , seorang penyair di dalam proses penciptaan puisi, pasti akan
memilih kata-kata tertentu dan menyingkirkan kata-kata lain yang dipandang tidak
memenuhi terciptanya konstruksi yang artistic.
“Kita Saksikan”
Karya Sapardi Djokodamono
Kita saksikan burung-burung lintas di udara
4
yang dikandung sebuah kataasecara objektif. Diksi denotatif terdapat kata “lintas”,
kata lintas menggunakan makna sebenarnya.
Konotatif, yaitu sebuah bentuk dari makna asosiatif yang dimana makna
tersebut yang akan timbul berasal dari sbeuah sikap yang dimana sikap sosial,
sikap pribadi dan juga sbeuah bentuk dari kriteria tambahan yang akan dilakukan
pengenangan ke dalam sebuah bentuk dari makna konseptualdiksi konotatif,
terdapat pada kata “igauan”, kata igauan yang digunakan bukan makna
sebenarnya, namun bermakna mimpi atau kenangan.
Indria, diksi indria terdapat pada kata “senyap” yang berarti tidak ada
suara atau rasa sepi.
Tujuan penggunaan kiasan ialah untuk menciptakan efek lebih kaya, lebih
efektif, sugestif dalam bahasa puisi (Waluyo, 1991:84). Secara umum gaya
bahasa dibedakan menjadi empat, yakni gaya bahasa perbandingan, pertentangan,
pertautan, dan perulangan (Tarigan, 2013: 6).
“Kita Saksikan”
Karya Sapardi Djokodamono
Kita saksikan burung-burung lintas di udara
5
Sudah sejak lama, sejak lama kita tak mengenalnya
Analisis gaya bahasa di dalam puisi “Kita Saksikan” terdapat majas repetisi,
adalah perangkat sastra yang mengulang kata atau frasa yang sama beberapa kali
untuk membuat tulisan lebih jelas dan lebih mudah diingat. Ada beberapa jenis:
a. Majas repetisi yang biasa digunakan dalam prosa dan puisi. Sebagai alat
retoris itu bisa berupa kata, frasa, atau kalimat lengkap.
b. Majas oksimoron yang menempatkan duaa antonim dalam suatu hubungan
sintaksis.
Pada perulangan klausa kita saksikan pada awal kalimat pertama dan kedua yang
menandakan repetisi “Kita saksikan burung-burung lintas di udara;
Kita saksikan awan-awan kecil di langit utara” dan pada pengulangan yang
bersifat langsung secara berturut-turut yaitu “kata sejak lama, sejak lama”.
Selain itu juga terdapat majas oksimoron, yaitu majas yang mengandung
kata-kata yang memiliki makna bertentangan yaitu pada kata “percakapan” dan
“tanpa kata-kata” sebenarnya adalah dua hal yang bertentangan. Percakapan
membutuhkan kata-kata. “Kumandang kekal, percakapan tanpa kata-kata”
6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kata merupakan elemen terkecil dalam sebuah struktur bahasa yang dapat
dituliskan atau diucapkan dan sebuah bentuk kesatuan pemikiran atau perasaan
yang digunakan dalam berbahasa.Sedangkan analisis merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari penelitian, karena menguraikan merupakan memisah-
misahkan sesuatu dengan bagianbagian yang kecil dalam suatu entitas dengan
cara mengidentifikasi atau menelaah, membandingkan, menemukan hubungan
berdasarkan parameter tertentu adalah suatu upaya menguji atau membuktikan
kebenaran.
3.2 Saran
7
DAFTAR PUSTAKA