Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS KATA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Apresiasi Puisi Kelas A

Dosen Pengampu:

Dra. Endang Sri Widayati, M. Pd


Siswanto, S.Pd., M.A.

Disusun Oleh :

Hilda Saida 200210402022

Fahdina Maulaya 200210402028

Mercy Indawati 200210402031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

NOVEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah memberi
kesehatan bagi kita semua sehingga kita dapat menyelesaikan makalah “Analisis
Kata” ini hingga selesai.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Dra. Endang Sri
Widayati, M. Pd dan bapak Siswanto, S.Pd., M.A. selaku dosen pengampu mata
kuliah Apresiasi Puisi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Dalam menyusun makalah ini tentu kami sadar jika makalah ini memiliki
banyak kekurangan. Maka dari itu, kami menerima saran dan kritik dari pembaca
agar makalah ini dapat lebih baik.

Jember, 07 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
Latar Belakang ................................................................................................................ 1
Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
Tujuan Penulisan............................................................................................................. 2
Manfaat Penulisan........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Kata ................................................................................................... 3
2.2 Penggunaan Diksi Dalam Sebuah Puisi .............................................................. 4
2.3 Penggunaan Gaya Bahasa Dalam Sebuah Puisi .................................................. 5
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 7
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 7
3.2 Saran ......................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 8

ii
BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang
Analisis merupakan kata yang dari bahasa Yunani yaitu analyein yang
berarti menyelesaikan dan menguraikan. (Derrida, 2002) Analisis merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari penelitian, karena menguraikan
merupakan memisah-misahkan sesuatu dengan bagianbagian yang kecil dalam
suatu entitas dengan cara mengidentifikasi atau menelaah, membandingkan,
menemukan hubungan berdasarkan parameter tertentu adalah suatu upaya
menguji atau membuktikan kebenaran.

Kata memiliki pengertian sebagai sederetan huruf yang berada di antara


dua spasi dan memiliki sebuah arti. Menurut bahasa sansekerta, pada awalnya
unsur ini berasal dari kathā yang memiliki arti “bahasa”, “konversasi”, “cerita”
atau “dongeng”. Bahasa melayu tersebut dipersempit lagi sehingga menjadi
“Kata”. Definisi kata merupakan elemen terkecil dalam sebuah struktur bahasa
yang dapat dituliskan atau diucapkan dan sebuah bentuk kesatuan pemikiran atau
perasaan yang digunakan dalam berbahasa.

Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk
menyampaikan suatu gagasan dan ketepatan, (Arifin, 2004). Peranan diksi dalam
puisi sangatlah penting karena dalam puisi kata-kata adalah segalanya. Bahkan,
untuk jenis puisi imaji seperti dinyatakan oleh Sapardi Djoko Damono (Sayuti,
2008), kata-kata tidak hanya berperan sebagai alat yang menghubungkan pembaca
dengan gagasan penyair, seperti peran dan fungsi kata dalam bahasa sehari-hari
dan prosa umumnya.

Diksi merupakan esensi penulisan puisi, bahkan, ada pula yang


menyebutnya sebagai dasar bangunan setiap puisi sehingga dikatakan pula bahwa
diksi merupakan faktor penentu seberapa jauh seorang penyair mempunyai daya
cipta yang asli. Pernyataan tersebut tidak berlebihan karena kesan dan pengertian
siding pembaca diperoleh melalui diksi.

Menurut Slametmuljana (Pradopo, 2010) gaya bahasa merupakan susunan


tutur kata yang timbul oleh perasaan yang hidup dalam hati pengarang, yang
membuat efek tertentu ke dalam jiwa pembaca. Adapun menurut Hawkes
(Pradopo, 2010) gaya bahasa ialah bagian unsur struktur karya sastra, bahwa
kaitannya dengan unsur-unsur lainnya sangat koheren. Gaya bahasa adalah sebuah
bentuk dari sifat dan kepribadian pengarang dalam menyampaikan ide yang

1
searah dengan tujuannya. Karena penerapan gaya bahasa dalam sebuah puisi
berfungsi sebagai penambah nilai estetik sebuah karya dengan tujuan menciptakan
efek tertentu, menciptakan asumsi pembaca dalam memahami suatu puisi.Oleh
karena itu di dalam analisis kata sebuah karya sastra utamanya berbentuk
puisi,maka sangat disarankan untuk menentukan penggunaan diksi dan gaya
bahasa yang benar.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian kata?
2. Bagaimana penggunaan diksi dari sebuah puisi?
3. Bagaimana gaya bahasa yang digunakan dalam sebuah puisi?

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Pembaca dapat mengetahui pengertian dari kata
2. Pembaca dapat mengetahui penggunaan diksi dalam seuah puisi yang baik
dan benar
3. Pembaca dapat mengetahui gaya bahasa seperti apa yang digunakan dalam
sebuah puisi

Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. .Digunakan penulis untuk memenuhi tugas serta menambah wawasan dan
pengetahuan baru
2. Digunakan pembaca sebagai referensi tugas dan menambah ilmu
pengetahuan utamanya dalam analisis kata dari karya sastra berbentuk
puisi

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kata


Kata memiliki pengertian sebagai sederetan huruf yang berada di antara dua
spasi dan memiliki sebuah arti. Menurut bahasa sansekerta, pada awalnya unsur
ini berasal dari kathā yang memiliki arti “bahasa”, “konversasi”, “cerita” atau
“dongeng”. Bahasa melayu tersebut dipersempit lagi sehingga menjadi “Kata”.

Definisi kata merupakan elemen terkecil dalam sebuah struktur bahasa yang
dapat dituliskan atau diucapkan dan sebuah bentuk kesatuan pemikiran atau
perasaan yang digunakan dalam berbahasa. Secara umum, kata adalah sebuah
unsur bahasa yang susunannya terdiri dari kumpulan huruf yang memiliki sebuah
arti sehingga dapat berfungsi untuk membentuk kalimat, frasa, dan klausa.

Unsur bahasa ini terdiri dari satu atau lebih morfem. Morfem merupakan
satuan gramatikal terkecil yang mempunyai sebuah makna dan digunakan untuk
membedakan makna jamak, tunggal, waktu lampau, dan sebagainya. Bentuknya
dapat dengan atau tanpa afiks (imbuhan). Bentuk-bentuk dari afiks adalah prefiks
(berada di awal), infiks (berada di tengah), dan sufiks (berada di akhir). Bahkan
ada beberapa kata yang memungkinkan terdapat konfiks yaitu penggabungan
imbuhan antara awal dan akhir.

Menurut Noam Chomsky, seorang profesor linguistik dari Amerika, kata


adalah dasar analisis kalimat dan disajikan dengan simbol N (nomina), V (verb),
A (ajektiv), dan sebagainya. Sementara itu, dalam buku linguistik Eropa, unsur ini
mempunyai susunan fonologis yang stabil, tidak berubah, dan keluar mobilitasnya
didalam kalimat. Kedua batasan tersebut mengartikan dua hal. Pertama, setiap
unsur ini terdiri dari susunan fonem yang urutannya tidak dapat diubah serta tidak
dapat diselipi fonem lain. Contohnya kata sapu, urutan fonemnya yaitu /s/, /a/, /p/,
dan /u/ tidak dapat diubah maupun diselipi fonem lain. Kedua, setiap kata
memiliki kebebasan berpindah dalam sebuah kalimat atau tempatnya digantikan
atau diisi oleh kata lain atau mungkin dipisahkan dari unsur lain.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kata


merupakan elemen terkecil dalam sebuah struktur bahasa yang dapat dituliskan
atau diucapkan dan sebuah bentuk kesatuan pemikiran atau perasaan yang
digunakan dalam berbahasa. Secara umum, kata adalah sebuah unsur bahasa yang
susunannya terdiri dari kumpulan huruf atau unit yang memiliki sebuah arti
sehingga dapat berfungsi untuk membentuk kalimat, frasa, dan klausa.

3
2.2 Penggunaan Diksi Dalam Sebuah Puisi
Diksi adalah pilihan kata, diksi sering disebut sebagai ketepatan atau
kesesuaian kata dan mampu membedakan secara tepat nuansa-nuansa dari
gagasan yang ingin disampaikan. Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan
kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki oleh
sebuah bahasa (Keraf, 1984:24)

Diksi merupakan esensi penulisan puisi. bahkan, ada pula yang menyebutnya
sebagai dasar bangunan setiap puisi sehingga dikatakan pula bahwa diksi
merupakan faktor penentu seberapa jauh seorang penyair mempunyai daya cipta
yang asli. Pernyataan tersebut tidak berlebihan karena kesan dan pengertian siding
pembaca diperoleh melalui diksi. Diksi merunjuk kepada pilihan kata (Gorys,
2008)) artinya , seorang penyair di dalam proses penciptaan puisi, pasti akan
memilih kata-kata tertentu dan menyingkirkan kata-kata lain yang dipandang tidak
memenuhi terciptanya konstruksi yang artistic.

Contoh Analisis puisi “Kita saksikan” karya Sapardi Djokodamono

“Kita Saksikan”
Karya Sapardi Djokodamono
Kita saksikan burung-burung lintas di udara

Kita saksikan awan-awan kecil di langit utara

Waktu cuaca pun senyap seketika

Sudah sejak lama, sejak lama kita tak mengenalnya

Di antara hari buruk dan dunia maya


Kita pun kembali mengenalnya
Kumandang kekal, percakapan tanpa kata – kata
Saat-saat yang lama hilang dalam igauan manusia

Pada puisi Kita Saksikan diksi-diksi yang terkandung di dalamnya yaitu:


 Denotatif, yaitu makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini
adalahhmakna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian

4
yang dikandung sebuah kataasecara objektif. Diksi denotatif terdapat kata “lintas”,
kata lintas menggunakan makna sebenarnya.
 Konotatif, yaitu sebuah bentuk dari makna asosiatif yang dimana makna
tersebut yang akan timbul berasal dari sbeuah sikap yang dimana sikap sosial,
sikap pribadi dan juga sbeuah bentuk dari kriteria tambahan yang akan dilakukan
pengenangan ke dalam sebuah bentuk dari makna konseptualdiksi konotatif,
terdapat pada kata “igauan”, kata igauan yang digunakan bukan makna
sebenarnya, namun bermakna mimpi atau kenangan.
 Indria, diksi indria terdapat pada kata “senyap” yang berarti tidak ada
suara atau rasa sepi.

2.3 Penggunaan Gaya Bahasa Dalam Sebuah Puisi


Gaya bahasa atau style adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa
secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis. Sebuah gaya
bahasa yang baik harus mengandung tiga unsur yaitu kejujuran, sopan-santun,
dan menarik (Keraf, 2016: 113). Sejalan dengan pendapat Waluyo (1991:83)
bahwa gaya bahasa adalah bahasa yang digunakan untuk mengatakan sesuatu
secara tidak langsung dengan mengungkapkan makna kata atau bahasa yang
bermakna kias atau makna lambang.

Tujuan penggunaan kiasan ialah untuk menciptakan efek lebih kaya, lebih
efektif, sugestif dalam bahasa puisi (Waluyo, 1991:84). Secara umum gaya
bahasa dibedakan menjadi empat, yakni gaya bahasa perbandingan, pertentangan,
pertautan, dan perulangan (Tarigan, 2013: 6).

Contoh Analisis puisi “Kita Saksikan” karya Sapardi Djokodamono

“Kita Saksikan”
Karya Sapardi Djokodamono
Kita saksikan burung-burung lintas di udara

Kita saksikan awan-awan kecil di langit utara

Waktu cuaca pun senyap seketika

5
Sudah sejak lama, sejak lama kita tak mengenalnya

Di antara hari buruk dan dunia maya


Kita pun kembali mengenalnya
Kumandang kekal, percakapan tanpa kata – kata
Saat-saat yang lama hilang dalam igauan manusia

Analisis gaya bahasa di dalam puisi “Kita Saksikan” terdapat majas repetisi,
adalah perangkat sastra yang mengulang kata atau frasa yang sama beberapa kali
untuk membuat tulisan lebih jelas dan lebih mudah diingat. Ada beberapa jenis:
a. Majas repetisi yang biasa digunakan dalam prosa dan puisi. Sebagai alat
retoris itu bisa berupa kata, frasa, atau kalimat lengkap.
b. Majas oksimoron yang menempatkan duaa antonim dalam suatu hubungan
sintaksis.
Pada perulangan klausa kita saksikan pada awal kalimat pertama dan kedua yang
menandakan repetisi “Kita saksikan burung-burung lintas di udara;
Kita saksikan awan-awan kecil di langit utara” dan pada pengulangan yang
bersifat langsung secara berturut-turut yaitu “kata sejak lama, sejak lama”.
Selain itu juga terdapat majas oksimoron, yaitu majas yang mengandung
kata-kata yang memiliki makna bertentangan yaitu pada kata “percakapan” dan
“tanpa kata-kata” sebenarnya adalah dua hal yang bertentangan. Percakapan
membutuhkan kata-kata. “Kumandang kekal, percakapan tanpa kata-kata”

6
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kata merupakan elemen terkecil dalam sebuah struktur bahasa yang dapat
dituliskan atau diucapkan dan sebuah bentuk kesatuan pemikiran atau perasaan
yang digunakan dalam berbahasa.Sedangkan analisis merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari penelitian, karena menguraikan merupakan memisah-
misahkan sesuatu dengan bagianbagian yang kecil dalam suatu entitas dengan
cara mengidentifikasi atau menelaah, membandingkan, menemukan hubungan
berdasarkan parameter tertentu adalah suatu upaya menguji atau membuktikan
kebenaran.

Di dalam menganalisis kata dari sebuah karya sastra utamanya berbentuk


puisi,maka perlu kita ketahui bahwa analisis tersebut dapat berupa analisis diksi
dan juga analisis gaya bahasa.Karena diksi dan gaya bahasa merupakan salah satu
point penting yang perlu kita ketahui ketika kita menganalisis sebuah karya sastra
utamanya berbentuk puisi.

3.2 Saran

Dari penjelasan di atas dapat kita sarankan kepada penulis untuk


menyadari jika makalah diatas terdapat banyak kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan.Penulis juga akan memperbaiki makalah penelitian tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA

Fitria, Sarifatil, S, dkk. (2021). Kata Sebagai Satuan intaksis. Makalah.


Keraf, Gorys. 1984. Diksi dan Gaya Bahasa komposisi Lanjutan 1. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Pradopo, Rachmat Djoko.2010. Beberapa Teori Sastra, Metode, dan
Penggunaannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ramadhani, Wani. (2021). GAYA BAHASA PADA KUMPULAN PUISI
KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO.Skripsi
.(https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/17800-Full_Text.pdf)
Sundram, Bala, M. (2017). ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA
KUMPULAN PUISI HUJANBULAN JUNI KARYA SAPARDI DJOKO
DAMONO. Artike Jurnal. (http://jurnal.umrah.ac.id/wp-
content/uploads/gravity_forms/1ec61c9cb232a03a96d0947c6478e525e/2017/0
2/EJOURNAL-MAHELLAN-BALA-SUNDRAM130388201087-FKIP-2017-PDF.pdf)

Anda mungkin juga menyukai