“KONSEP KATA”
Di susun oleh :
Firman Nurhakim
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.atas berkat rahmat dan hidayah-Nya serta
berbagai upaya.tugas makala mata kuliah Bahasa Indonesia yang membahas
tentang konsep kata dapat diselelsaikan dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini diharapkan bisa menambah wawasan bagi para pembaca agar
dapat memahami dalam penggunaa diksi yang baik dan benar.penulis menyadari
bahwa makalah ini masih kurang sempurna.maka dari itu saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Penulis
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... I
DAFTAR ISI................................................................................................... II
BAB I Pendahuluan........................................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 2
C. Tujuan.............................................................................................. 2
BAB II Pembahasan....................................................................................... 3
A. Jenis kata......................................................................................... 3
B. Makna kata...................................................................................... 7
C. Kelas kata........................................................................................ 10
A. Kesimpulan........................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14
III
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kata merupakan alat penyalur gagasan atau ide yang akan disampaikan
kepada orang lain. Kata-kata dijalin-satukan melalui penggabungan dalam
suatu konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis atau
kalimat yang ada dalam suatu bahasa. Setiap rangkaian kata hendaknya
mengandung makna yang tersirat agar orang lain mampu memahami
maksudnya. Dengan cara ini, maka akan tercipta komunikasi dua arah yang
baik dan harmonis. Kata-kata yang digunakan dalam kegiatan komunikasi
dapat diterapkan melalui berbagai media, yaitu media lisan ataupun media
tulisan.
Dari berbagai bentuk media tersebut, terdapat salah satu media yang sangat
menarik yaitu stiker. Stiker merupakan lembaran kecil kertas atau plastik yang
ditempelkan (Purwadarminta, 2007: 1146). Dalam hal ini kegiatan komunikasi
diterapkan melalui penulisan serangkaian kata-kata, kalimat, ataupun wacana
di atas media kertas yang sederhana bentuknya.
IV
(bahasa figuratif). Tujuan dari penggunaan bahasa kiasan tersebut adalah
untuk
Diksi merupakan pilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek
tertentu dalam berbicara di depan umum atau dalam karang-mengarang
(Kridalaksana, 2009: 50). Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran
melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis
atau pemakai bahasa (Keraf, 2005: 113). Kedua cara tersebut digunakan untuk
menarik minat pembaca terhadap stiker humor. Selain fungsi tersebut, juga
terdapat empat fungsi yang dimiliki oleh bahasa yaitu:
b) alat 3 komunikasi,
Gaya bahasa yang digunakan dalam stiker humor sangat beraneka ragam.
Dilihat dari jenis gaya bahasa itu sendiri dibagi menjadi empat yaitu :
b) berdasarkan nada.
V
bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna, yaitu pengkhususan pada gaya
bahasa sarkasme. Sarkasme dalam penggolongannya disamakan dengan gaya
bahasa ironi dan sinisme. Ketiga gaya bahasa ini memiliki perbedaan yang
Alasan peneliti memilih judul ini karena gaya bahasa yang digunakan
dalam stiker humor di daerah Surakarta sangat tajam, khas dan langsung
mengena pada perasaan.
B.Rumusan masalah
C.Tujuan
VI
BAB II
PEMBAHASAN
A.Jenis Kata
Istilah “kata” adalah dari bahasa sanskerta “katha” yang mempunyai arti
konversasi, bahasa, cerita, atau dongeng. Kata yaitu unit bahasa yang berisikan
arti dan terdiri dari satu atau lebih modern.
Kata bisa diartikan sebagai elemen terkecil dalam bahasa yang bisa
diucapkan atau dituliskan dan merupakan suatu realisasi dari kesatuan perasaan
atau pikiran yang dipakai dalam berbahasa. Kumpulan atau penggabungan kata
akan menjadi frasa, klausa dan kalimat.
Kata kerja atau verba merupakan jenis kata yang memiliki fungsi menerangkan
sebuah tindakan, pengalaman, keberadaan atau seluh bentuk aktivitas dinamis
lainnya. Pada kalimat, kata kerja mempunyai posisi sebagai predikat. Misalnya
suatu contoh jenis kata kerja yaitu makan, minum, lari dan lain sebagainya. Ciri-
Ciri kata kerja antara lain:
VII
· Mempunyai arti prose
· Biasanya dibentuk dengan imbuhan me-, di-, ber-, ter-, di-ka, ber-an, memper-
an, dan memper-i
· Kata dapat diawali kata yang menyatakan waktu, seperti telah, akan, sedang,
hampir, segera.
2. Kata Benda
Kata benda atau nomina merupakan jenis kata yang mengarah pada segala hal
yang dapat dibendakan. Kata benda biasa dipakai untuk menyebutkan makhluk
hidup, benda mati ataupun tempat.
Contoh kata benda antara lain manusia, ilmu, makanan, dan lain-lain. Ciri-ciri
kata benda antara lain:
· Pada kalimat dapat berkedudukan sebagai Subjek (S) dan Objek (O). Contohnya
seperti Rizal membeli mobil baru, dalam kalimat itu kata Rizal dan Mobil adalah
kata benda.
3. Kata Sifat
VIII
Kata sifat atau adjektiva merupakan jenis kata yang dipakai untuk menerangkan
sifat atau kondisi suatu hal, seperti makhluk hidup, benda mata, tempat, waktu
ataupun yang lainnya.
· Bisa dibatalkan atau yang bersifat dengan kata “tidak” atau “bukan”. Contohnya
tidak baik, tidak pandai dan lain sebagainya.
· Bisa diberikan keterangan penguat, kata penguat yang biasa dipakai antara lain
seperti amat, sangat, paling, sekali, benar. Contohnya sangat luas, amat banyak
dan lain-lain.
4. Kata Keterangan
· Tidak dapat dipakai untuk sebagai penjelas kata benda atau kata ganti benda
IX
· Seringkali letaknya di awal atau akhir kalimat
· Pronomina persona kata ganti orang, misalkan saya, aku, dia, kamu, engkau,
mereka.
· Pronomina penanya seperti apa, dimana, mengapa, bagaimana, apa, dan kapan.
Kata bilangan atau numeralia adalah jenis kata yang dipakai untuk menghitung
banyaknya orang, binatang, benda, dan sebuah urutan proses atau peristiwa.
Contoh: sejuta, pertama-tama, kedua, dan sepertiga.
B.Kelas Kata
Kelas kata adalah golongan kata dalam satuan bahasa berdasarkan kategori
bentuk, fungsi, dan makna dalam sistem gramatikal. Untuk menyusun kalimat
yang baik dan benar dengan berdasarkan pola-pola kalimat baku, pemakai bahasa
haruslah mengenal jenis dan fungsi kelas kata terlebih dahulu agar tidak terjadi
kesalahan.
Kelas kata adalah golongan kata dalam satuan bahasa berdasarkan kategori
bentuk, fungsi, dan makna dalam sistem gramatikal. Untuk menyusun kalimat
yang baik dan benar dengan berdasarkan pola-pola kalimat baku, pemakai bahasa
haruslah mengenal jenis dan fungsi kelas kata terlebih dahulu agar tidak terjadi
kesalahan.
X
Pembagian kelas kata
Menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, kelas kata dibagi menjadi 5
kelompok, yaitu verba; nomina, pronomina, dan numeralia; adjektiva; adverbia;
dan kata tugas.
Kata kerja adalah kata/ kelompok kata yang digunakan untuk menggambarkan/
menyatakan suatu perbuatan, kejadian, peristiwa, eksistensi, pengalaman,
keadaan, dan pertalian antara dua benda. Sebagai contoh kata menggigit dalam
kalimat "Drakula menggigit korban-korbannya di bagian leher"
Kata benda adalah kata atau kelompok kata yang menyatakan suatu nama.Kata
benda merupakan nama orang, binatang, tempat, benda, aktivitas, sifat,
atau gagasan Fungsi dasar kata benda adalah menamai sesuatu (seseorang, tempat,
benda, ide, binatang, sifat, atau perbuatan) Contohnya "Saya senang
menonton badminton".
Kata ganti adalah kata yang digunakan sebagai kata benda atau frase kata benda.
Kata ganti menunjuk orang atau benda tanpa memberi/ menyebut nama orang atau
benda yang sesungguhnya. Kata ganti mengambil posisi kata benda dan berfungsi
seperti kata benda. Contohnya "Rony absen karena ia sakit", kata ia di sini
menunjukkan pronomina.
Numeralia
Numeralia adalah kata (frasa) yang menunjukkan bilangan atau kuantitas; kata
bilangan. Dalam istilah linguistik, numeralia menyatakan beberapa kali perbuatan
terjadi, misal sekali, dua kali, dan sebagainya.
Adjektiva
Adjektiva atau kata sifat adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan,
membatasi, memberi sifat, dan menambah suatu makna pada kata benda atau kata
XI
ganti. Contohnya kata enam puluh dalam kalimat "Ada enam
puluh orang guru di sekolah ini".
Adverbia
Adverbia atau kata keterangan adalah kata yang digunakan untuk membatasi dan
memberikan informasi lebih banyak tentang kata kerja, kata keterangan yang lain,
atau keseluruhan kalimat. Atau, kata yang digunakan untuk menerangkan
bagaimana, di mana, kapan, dan mengapa suatu perbuatan dilakukan atau terjadi.
Contoh: "Mereka hidup dengan gembira".
XII
hubungan saling ketergantungan satu sama lain, sehingga diperoleh konsep-
konsep sepertimodifikasi, subyek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan,
tema dan rema.
Peran gramatikal yang memperlihatkan bagaimana gramatika menjadi
ungkapan dari konfigurasi semantis yang mengkombinasikan konsep-konsep
sehingga bahasa menjadi alat komunikasi yang bermakna.
Rasanya memang tidak afdal jika kita membicarakan kelas kata bahasa
Indonesia tanpa merujuk pada pemaparan-pemaparan Harimurti Kridalaksana.
Beliau menulis satu buku penuh mengenai hal tersebut. Akan tetapi, demi
pemahaman yang komprehensif mengenai kelas kata utama dalam bahasa
Indonesia, saya juga akan merujuk pada penjelasan Moeliono dkk. dalam Tata
Bahasa.
C.Makna Kata
XIII
Apabila ada suatu kata yang tidak bisa dihubungkan dengan sebuah benda,
keadaan, peristiwa, ataupun aktifitas, maka kata tersebut tidak memiliki makna.
Contohnya kata lamigedasot, kata tersebut penulis karang dengan asal mengetik
saja, dan kita tidak bisa menghubungkan kata tersebut baik dengan benda,
peristiwa, ataupun keadaan, maka kata tersebut tidak memiliki makna.
Makna kata karena satu dan lain hal, seperti karena rentang waktu
penggunaannya yang jauh, serta karena pergeseran konotasi, ataupun karena sebab
lain, bisa mengalami perubahan. Perubahan ini disebut dengan perubahan makna
kata. Untuk penjelasan selengkapnya mengenai perubahan makna kata silakan
kunjungi artikel sebelumnya mengenai perubahan makna kata. Makna kata sendiri
dalam kaidah bahasa Indonesia memiliki beberapa jenis, secara umum jenis-jenis
makna kata adalah sebagai berikut:
Makna Leksikal
Leksikon merupakan asal kata dari istilah leksikal, yang artinya kamus.
Jadi makna leksikal merupakan makna yang sesuai dengan kamus. Artinya makna
katanya mengikuti apa yang tertulis di kamus. Bersifat tetap dan pasti mengikuti
Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI). Contoh: kata doa memiliki
artipermohonan (harapan, permintaan, punjian) kepada Tuhan.
Makna Gramatikal
Pengertian makna kata gramatikal adalah makna suatu kata yang muncul
akbiat dari adanya proses gramatika/proses tata bahasa Indonesia, seperti proses
kompisisi, proses reduplikasi, maupun proses afiksasi. Contoh: Tugas sebanyak
itu akhirnya terselesaikan juga. Makna kata selesai setelah mendapat imbuhan ter-
kan menghaasilkan makna baru, yaitu dapat.
XIV
Makna Denotatif
Pengertian makna kata denotatif adalah pengertian makna kata yang sebenarnya.
Artinya makna kata tersebut tidak mendapat tafsiran lain yang agak menyimpang
dari makna sebenarnya. Biasanya kata-kata yang memiliki makna denotatif
digunakan dalam bahasa ilmiah. Hal ini dimaksudkan agar gagasan serta
pemikiran ilmiah yang disampaikan tidak memiliki tafsiran ganda. Contoh: Tikus
itu telah mati. Kata matidalam kalimat tersebut hanya memiliki satu arti yang
langsung dan lugas, yaitu tak bernyawa.
Makna Konotatif
Pengertian maka kata konotatif adalah makna kata yang memiliki nila-ilai emosi
tertentu, sehingga maknanya berupa kiasan yang bisa saja berisi nilai rasa, sikap
sosial, maupun perspektif tertentu dari suatu zaman. Jadi intinya makna konotatif
tidak bersifat langsung, tapi lebih kepada kiasan. Contoh: Orang berlomba-lomba
berebut kursi di senayan. Kata kursi disini bukan berarti hanya sebuah kursi, tapi
lebih bermakna jabatanatau kedudukan.
Makna Idiomatik
Makna kata idiomatik merupakan makna kata yang terdapat dalam
kelompok kata tertentu yang maknanya tidak sama degan makna asli dari kata
tersebut. Bahkan asal-usul kemunculan kata tersebut tidak dapat di telusuri.
Contoh: Harun anak yang keras kepala. Kata keras kepala dalam kalimat tersebut
bukan berarti kepala harun keras, tapi lebih bermaksud kepada kalakuan harun
yang susah diatur.
Itulah pengertian makna kataserta jenis-jenisnya dalam tatanan bahasa
Indonesia. Apabila kita mempelajari lebih lanjut, terutama di tingkatan
universitas, sebenarnya jenis-jenis makna kata ini masih sangat banyak. Tapi yang
secara umum dipelajari di tingkat sekolah, jenis-jenis makna kata seperti yang
telah dijabarkan.
XV
BAB III
Penutup
A.Kesimpulan
XVI
DAFTAR PUSTAKA
Purwadarminta. 2007. Stiker merupakan lembaran kecil kertas atau plastik yang
ditempelkan. Jakarta : PN Balai Pustaka.
Keraf, 2004. Bahasa itu sendiri diartikan sebagai alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Hores:
Nusa indah.
Mahsun, 2014. Bahasa itu sendiri diartikan sebagai alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia.Jakarta: Rajawali press.
Kridalaksana, 2009. Diksi merupakan pilihan kata dan kejelasan lafal untuk
memperoleh efek tertentu dalam berbicara di depan umum atau dalam karang-
mengarang Kridalaksana.Jakarta: Erlangga.
XVII