Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SD

MODUL 3
MENGUNAKAN TATA BAHASA YANG BENAR

Disusun oleh :
Kelompok 2:
1. Eprianti
2. Saraswati
3. Nindi Saputri

Semester/Kelas : III/ 3-A


Dosen Pembimbing : EVY YULIANA, M.Pd.

UNIVERSITAS TERBUKA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan S-1 PGSD
Tahun 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat, Rahmat dan anugerahnya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah modul 3"MENGGUNAKAN TATA BAHASA YANG BENAR" tepat pada
waktunya. Penyusun bertujuan untuk menyelesaikan tugas matakuliah Bahasa dan Sastra Indonesia di SD.

Makalah ini berisikan tentang bagaimana dan apa saja yang di perlu diketahui dan dipelajari agar dapat
menggunakan kosa kata yang tepat. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari pihak pembaca sangat kami perlukan agar makalah ini dapat menjadi lebih
baik lagi nantinya. Demikian apabila terdapat banyak kesalahan kami mohon maaf yang sedalam-dalamnya.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya, dan berguna bagi kami
sendiri sebagai penulis maupun orang lain yang membacanya.

Hormat kami

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………...........................................................................1

KATA PENGANTAR..........................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................4

a. Latar Belakang Masalah.........................................................4

b. Rumusan Masalah..................................................................4

c. Tujuan penulisan.....................................................................4

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................5

Modul 3 mengunakan tata bahasa yang benar

a. Pengertian Sintaksis...............................................................5

b. Struktur Sintaksis....................................................................5

c. Satuan-satuan Sintaksis.........................................................5

d. Pengertian Wacana.................................................................6

e. Ragam Wacana.......................................................................7

f. Alat-alat Pembentuk Wacana................................................7

g. Analisis Wacana.....................................................................8

h. Penyusunan Wacana Sederhana


i. Dengan Memperhatikan Kaidah Bahasa..............................8

BAB III PENUTUP............................................................................................9

Kesimpulan........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Bahasa adalah alat komunikasi manusia dengan manusia lainnya. Dengan bahasa manusia dapat bekerja dan
bersosialisasi. Bahasa dapat berupa kata yang terucap atau gerakan. Untuk dapat berkomunikasi dengan baik
manusia perlu menggunakan tata bahasa yang benar dalam sebauh Kalimat dan wacana. Untuk itu kita perlu
mempelajarinya.

Sintaksis adalah ilmu bahasa yang mengkaji tentang fakta, frase, klause dan kalimat.

Bahasa sebagai sarana pendukung ilmu dan teknologi semakin berkembang dengan sangat pesat setiap
harinya. seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Perkembangan bahasa baik bahasa Indonesia maupun
bahasa daerah berdampak memunculkan cara bicara atau tata bahasa yang digunakan di setiap daerah.
Maka semakin hari semakin bertambah kekayaan bahasa kita. Oleh karena itu, kita harus memahami tentang
konsep pembentukan kat, kemudian berlatih membuat kalimat berdasarkan jenis-jenisnya dan sebuah
wacana sesuai dengan jenis atau ragamnya.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam


makalah ini adalah :

1. Apakah yang harus di pelajari supaya dapat berbahasa dengan tata bahasa yang benar?
2. Apakah pengertian wacana?
3. Apa jenis-jenis wacana?
4. Apa alat-alat pembentuk wacana?

C. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :


1. Untuk mengetahui apa pengertian Sintaksis

2. Untuk mengetahui apa saja yang perlu diketahui agar dapat berbahasa dengan mengunakan tata
bahasa yang benar

3. Untuk mengetahui apa itu wacana dan ragam wacana

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SINTAKSIS

Sintaksis merupakan salah satu cabang ilmu bahasa yang mengkaji tentang kata, frase, klausa, dan
kalimat. Istilah sintaksis itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti 'dengan dan tattein
yang berarti 'menempatkan'. Jadi, yang dimaksud dengan sintaksis, yaitu menempatkan bersama-sama
kata-kata menjadi kelompok kata dan kelompok-kelompok kata menjadi kalimat (Verhaar: 1993).

B. STRUKTUR SINTAKSIS

Istilah subjek (5), predikat (P), objek (O), keterangan (Ket), kata benda (nomina), kata kerja (Verba),
kata sifat (Adjektifal), kata depan dan kata bilangan (numeralia). Istilah- istilah tersebut adalah kategori
atau kelas kata.

C. SATUAN-SATUAN SINTAKSIS

1. Kata
Kata adalah satuan terkecil dalam sintaksis. Ada dua macam jenis kata yaitu:

a. Kata penuh (fulword) adalah kata yang secara leksikal memiliki makna dan dapat berdiri
sendiri sebagai satuan ujaran. Misalnya; manusia, hewan, tumbuh- tumbuhan.

b. Tugas adalah kata yang secara leksikal tidak mempunyai makna dan didalam peraturan
tidak dapat berdiri sendiri. Misalnya, dan, di, ke, dari.

2. Frase
Frase merupakan satuan sintaksis yang satu tingkat diatas kata. Frase yaitu gabungan kata yang
bersifat nonpredikatif atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis
dalam kalimat. Frase memiliki dua sifat yaitu:
a. Frase merupakan suatu gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih
b. Frase selalu terdapat dalam satu fungsi unsur klausa atau kalimat.

3. Klausa
Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtunan kata-kata yang berkontruksi predikatif atau suatu
bentuk linguistik yang terdiri atas subjek dan predikat. Di dalam sebuah klausa minimal harus
mengandung subjek dan predikat.

4. Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang
utuh. Unsur-unsur pembentuk kalimat, yaitu sebagai berikut:
a. Bentuk (unsur-unsur segmental), yaitu kata, frase, dan klausa.
b. Intonasi (unsur-unsur suprasegmental), yaitu naik turun suara, jeda dan kesenyapan. Dalam
bahasa tulis, intonasi ditandai dengan tanda baca koma (.), tanda tanya (?), tanda seru (!).
c. Situasi yang menimbulkan ujaran itu timbul.
d. Makna atau arti yang didukungnya.

Berdasarkan jumlah inti yang membentuk sebuah kalimat, terdapat dua jenis
kalimat yaitu:
a. Kalimat minor adalah kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti atau
pusat.
b. Kalimat mayor adalah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur inti.

Berdasarkan jumlah pola kalimat, terdapat dua jenis kalimat yaitu:


a. Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu pola kalimat.
b. Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih pola
kalimat.

D. PENGERTIAN WACANA

Wacana adalah susunan ujaran yang merupakan satuan bahasa terlengkap dan tertinggi, saling
berkaitan dengan koherensi dan kohesi berkesinambungan membentuk satu kesatuan untuk tujuan
komunikasi baik secara lisan maupun tulisan.

E. RAGAM WACANA

 Wacana dilihat berdasarkan jumlah peserta yang terlibat dalam pembicaraan atau komunikasi,
ada tiga jenis yaitu:

1. Wacana monolog, pada wacana ini pendengar tidak memberikan tanggapan secara langsung
atas ucapan pembicara

2. Wacana dialog, apabila peserta dalam komunikasi itu ada dua orang dan terjadi pergantian
peran dari pembicara menjadi pendengar dan sebaliknya).
3. Wacana polilog, apabila peserta dalam komunikasi lebih dari dua orang dan terjadi pergantian
peran

 Wacana ditinjau dari tujuan berkomunikasi, ada lima jenis wacana yaitu:

1. Wacana argumentasi, merupakan salah satu bentuk wacana yang berusaha mempengaruhi
pembaca atau pendengar agar menerima pernyataan yang dipertahankan, baik yang
berdasarkan pada pertimbangan logis dan emosional.

2. Wacana eksposisi, adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menguraikan suatu objek
sehingga memperluas pandangan atau pengetauan pembaca. Wacana eksposisi bertujuan untuk
menerangkan sesuatu hal kepada penerima (pembaca) agar yang bersangkutan memahaminya

3. Wacana persuasi, adalah wacam yang bertujuan mempengaruhi mitra tutur untuk melakukan
perbuatan sesuai yang diharapkan penuturnya.

4. Wacana deskripsi, adalah bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu objek atau suatu hal
sedemikian rupa sehingga objek itu seperti terlihat nyata, dapat dibayangkan oleh pembaca,
seakan-akan pembaca melihat sendiri.

5. Wacana narasi, merupakan saatu jenis wacana yang berisi cerita. Pada wacana narasi terdapat
unsur-unsur cerita yang penting, seperti; waktu, pelaku, peristiwa.

 Wacana dilihat dari bentuk saluran yang digunakan, dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Wacana lisan, adalah rangkaian kalimat yang ditranskrip dari rekaman bahasa lisan. Misalnya,
khotbah, percakapan, dan siaran langsung radio atau TV.

2. Wacana tulisan, teks yang berupa rangkaian kalimat yang menggunakan ragam tulis. Misalnya,
buku, cerita koran dan artikel.

E. ALAT-ALAT PEMBENTUK WACANA

Alat-alat pembentuk wacana merupakan unsur yang membangun atau membentuk wacana, alat
pembentuk wacana itu juga disebut elemen-elemen wacana.
Contoh wacana cara mudah melawan stres:

1. Kalau pikiran sedang jenuh, cobalah berjalan-jalan ditaman. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa bercengkerama dengan bunga dan tanaman mampu menghilangkan stres

2. Tidur merupakan kesempatan terbaik bagi otak dan tubuh untuk beristirahat. Maksudnya
pastikan anda cukup tidur apabila susah tidur cobalah dengan menutup pintu, matikan lampu
bayangkan anda berada ditempat yang tenang.

3. Setelah itu hadapi stres dengan belajar dan belajar. Mungkin saat sekolah kita sering merasa
pusing saat belajar, tetapi jika kita sudah bekerja kegiatan belajar bisa jadi pelarian yang
menyenangkan.
4. Daripada mengeluh, lebih baik anda melihat segala sesuatu dari sisi positifnya. Mereka yang
percaya pada kekuatan yang lebih besar dari kekuatan manusia biasanya mampu melewati
badai dalam hidupnya.

F. ANALISA WACANA

Analisis wacana merupakan suatu kajian yang meneliti atau menganalisis bahasa yang digunakan secara
alamiah, baik dalam bentuk tulis maupun lisan. Penggunaan bahasa secara alamiahadalah penggunaan
bahasa dalam komunikasi sehari-hari. Dalam analisis wacana berlaku dua prinsip, yaitu:

1. Prinsip interpretasi lokal, adalah prinsip interpretasi berdasarkan konteks, baik konteks linguistik
maupun konteks nonlinguistik.

2. Prinsip interpretasi analogi, adalah prinsip interpretasi suatu wacana berdasarkan pengalaman
terdahulu yang sama atau sesuai.

G. PENYUSUNAN WACANA SEDERHANA DENGAN MEMPERHATIKAN KAIDAH BAHASA

Contoh wacana:

"Di negara-negara maju, makanan untuk kebutuhan khusus, seperti diet penurunan berat badan atau
diet penurunan diabetes, sudah lazim dan bisa dengan mudah diperoleh sehingga mereka yang tidak
berdiet, tetapi masih peduli pada kesehatannya pun bisa memanfaatkan produk macam ini. Mungkin
sekarang ini sudah saatnya pula. Anda memanfaatkan dengan cara mengkonsumsi produk sejenis".

Dalam wacana tersebut terdapat hubungan kohesi, misalnya terdapat pada kata "makanan untuk
kebutuhan khusus seperti diet" (pada kalimat 1). Pada kalimat- kalimat berikutnya juga terdapat
pengulangan kata tersebut dengan menggunakan kata "produk semacam ini" (kalimat 3) atau "produk
sejenis ini" (kalimat 4).

Pada wacana tersebut juga terdapat prinsip interpretasi lokal, misalnya terdapat kata "negara-negara
maju, sekarang". Sedangkan untuk prinsip interpretasi analogi, pembaca tentunya dapat
menginterpretasikan isi wacana tersebut sesuai dengan pengalamannya dalam mengetahui tentang
baiknya mengonsumsi makanan berkalori rendah demi kesehatannya.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis bagaimana menggunakan tata bahasa yang baik, maka dapat
disimpulkan bahwa :

1. Agar dapat menggunakan bahasa yang baik maka perlu memahami apa itu Sintaksis
yang berkaitan tentang bahasa.

2. Sintaksis merupakan salah satu cabang ilmu bahasa yang mengkaji tentang kata, frase,
klausa, dan kalimat.

3. Wacana adalah susunan ujaran yang merupakan satuan bahasa terlengkap, tertinggi,
salaing berkaitan dengan koherensi, dan kohesi, berkesinambungan, membentuk suatu
kesatuan untuk tujuan komunikasi baik secara lisan maupun tulisan.
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan., dkk. (1998). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Chaer, Abdul. (1998). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Kridalaksana, Harimurti. (1985). Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesia. Jakarta:


Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Ramlan, M. (1981). Sintaksis. Yogyakarta: U.P. Karyono.

Rani, Abdul., dkk. (2004). Analisis Wacana sebuah Kajian Bahasa dalam
Pemakaian, Malang: Bayumedia Publishing.

Samsuri. (1988). Analisis Wacana. Malang: IKIP Malang.

Stubbs, Michael. (1983). Discourse Analysis. Chichago: The Univesity at Chicago


Press.

Tarigan, Henry Guntur. (1985). Pengajaran Sintaksis. Bandung: Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai