Anda di halaman 1dari 2

Modul 9 Kegiatan Belajar 2

Mengapresiasi Karya Sastra Anak

Mengapresiasi sastra anak secara produktif mengacu kepada penciptaan karya sastra konkret dan
penciptaan kembali karya sastra melalui teknik parafrase. Mengapresiasi satra anak secara reseptif
diarahkan kepada kemampuan memahami, menilai atau menikmati karya satra. Mengapresiasi karya
sastra anak dapat dilakukan dengan berbagi teknik.

Apresiasi Reseptif dapat dilakukan dengan cara mendengarkan atau menyimak cerita dan membaca
cerita. Mendengarkan cerita dapat dilakukan dengan cara mendengarkan cerita melalui kaset,radio,
atau mendengarkan orang lain membacakan, bercerita atau orang lain bercerita. Kegiatan apresiasi puisi
secara reseptif dapat dilakukan dengan cara mendengarkan pembacaan puisi oleh para penyair terkenal,
Seperti Rendra, Taufik Ismail, Gunawan Muhammad

Apresiasi Produktif merupakan mengapresiasi karya sastra secara produktif yang mengacu pada :

1. Penciptaan karya sastra secara konkret atau kreatif


2. Penciptaan kembali karya sastra rekreatif melalui teknik parafrase, yaitu teknik ubah alih bentuk
misalnya mengubah bentuk puisi menjadi prosa dan sebaliknya prosa menjadi drama atau lakon.

Memparafrase prosa dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengubah bentuknya menjadi puisi
dan drama. Puisi memiliki kekhususan dalam pilihan katanya. Kata-kata terpilih harus benar-benar dapat
mewakili imajinasi penulisnya, selain itu unsur kepadatan dan ketepatan yang kata juga harus
diperhatikan dengan baik. Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menulis puisi dengan teknik
parafrase sebagai berikut :

1. Memahami teori,jenis dan perbedaan antara karya sastra yang akan diparafrase dengan karya
satra yang akan dijadikan hasil parafrase.
2. Membaca dan memahami secara keseluruhan karya satra yang sudah dipilih.
3. Membuat rangkuman cerita anak yang telah dipilih.
4. Menyusun hasil rangkuman berurutan ke bawah, tiap kalimat pokok ditulis dalam satu baris.
5. Carilah kata-kata mungkin yang masih dapat diganti dengan kata-kata yang lebih pendek, tetapi
maknanya lebih mengena.
6. Usahakan agar setiap akhir baris atau susunan kata berirama dan bersajak.

Langkah-langkah pengalih bentukan cerita anak menjadi drama :

1. Membaca cerita
2. Membuat synopsis
3. Menganalisis alur cerita
4. Menentukan babak dan adegan
5. Mengembangkan dialog

Anda mungkin juga menyukai