MODUL 7 : BUDAYA AKADEMIK DAN BUDAYA KERJA (ETOS) DALAM ISLAM
KB 1: MEMAHAMI MAKNA BUDAYA AKADEMIK DALAM ISLAM
A. Apresiasi Al-Qur’an Terhadap Ilmu Pengetahuan 1. Wahyu Al-Qur’an ang Turun Pada Masa Awal Mendorong Manusia Untuk Memperoleh Ilmu Pengetahuan . Mayoritas ulama khususnya ulama Al-Qur’an sepakat bahwa wahyu Al-Qur’an yang turun pertama kali adalah lima ayat di surat Al-‘Alaq (QS. 68:1-5), yang artinya 1). Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. 2). Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3). Bacalah, dan Tuhanmulah ang maha pemurah. 4). Yang (mengajar) manusia dengan perantara kalam. 5). Dia mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya. kemudian disusul awal ayat surat Al- Qalam (QS. 68:1-5) yang artinya 1). Nun, demi kalam yang dan apa ang mereka tulis. 2). Berkat nikmat Tuhanmu kamu(Muhammad) sekali-kali bukan orang gila.3). dan sesunggunya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. 4). Dan sesungguhnya kamu benar-benar budi pekerti yang agung. 5). Maka kelak kamu akan melihat dan dan mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat. Dari arti ayat tersebut menggambarkan bahwa kitab suci Al-Qur’an memberi perhatian yang sangat serius kepada perkembangan ilmu pengetahuan. Dari kalangan mufassir ada satu kaidah yang menyatakan bahwa “apabila dalam suatu perintah tidak disebutkan obyeknya maka obyeknya apa saja yang dapat dijangkau oleh perintah tersebut. Apapun aktivitas iqra’ yang kita kerjakan maka syarat yang ditentukan oleh Allah adalah bismirabbik,(dengan nama Tuhan). Dengan anjuran untuk membaca karena dengan membaca sesorang dapat memperoleh manfaat yang banyak khususnya adalah wawasan hidup dan pengetahuanna. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi kesuksesan hidupnya. Atau dengan kata lain ilmu pengetahuan akan dapat terus berkembang dengan baik apabila budaa baca tulis telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Budaa baca disimpulkan dalam perintah iqra’, sementara budaya tulis disimpulkan dalam wahyu yang kedua yaitu al; qur’an (pena) 2. Tugas Manusia Sebagai Khalifah Allah di Bumi Akan Sukses Kalau Memiliki Ilmu Pengetahuan. Hal ini di tegaskan dalam surat Al-Baqoroh/2:30-31, yang artinya Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata :Apakah engkau hendak menjadikan khalifah dibumi ini orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbis dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?. Tuhan berfiman:Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama(benda-benda)seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lain berfirman:Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!. Pada ayat 31 yang berbunyi Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda- benda)seluruhnya mengandung arti bahwa salah satu keistimewaan manusia adalah kemampuannya mengekspresikan apa yang terlintas dalam benaknya serta kemampuan menangkap bahasa sehingga ini mengantarnya mengetahui. 3. Muslim Yang Baik Tidak Pernah Berhenti Untuk Menambah Ilmu Sesuai dengan surat Thaha/20:114 yang artinya Ya Tuhanku,tambahkanlah kepadaku ilmu pengatuhan. Etos untuk terus menambah ilmu pengetahuan dapat diterjemahkan bahwa yang disebut belajar atau menuntut ilmu bukan hanya pada usia tertentu atau dalam formalitas suatu pendidikan tertentu, melaikan sepanjang hayat masih dikandung badan maka kewajiban menuntut ilmu tetap melekat dalam diri setiap muslim. Menuntut ilmu membawa manfaat bagi kehidupan di dunia dan akhirat. 4. Orang yang berilmu Akan Dimuliakan Oleh Allah SWT. Orang yang beriman tapi tidak memiliki ilmu pengetahuan maka tidak akan memperoleh kemuliaan di sisi Allah SWT.secara garis besar manusia dibedakan kedalam dua kelompok besar: pertama,orang yang beriman dan beramal dan ang kedua adalah orang yang beriman dan beramal shalih serta memiliki pengetahuan. Posisi atau derajat kelompok kedua ini lebih tinggi bukan saja karena nilai ilmu yang dimiliki tetapi juga amal dan usaha untuk mengajarkan ilmu yang dimiliki tersebut. B. Kokohnya Iman dan Ilmu Tergantung Kepada Ilmu Pada dasarnya masalah agama atau keimanan hanya dapat kokoh apabila ditopang oleh pengetahuan atau ilmu. Demikian halnya dengan amal shalih hanya akan sempurna apabila dilandasi dengan ilmu dan pengetahuan yang benar. C. Ilmu Menutut Agar Manusia Menggunakan Budaya Akademik Berfikir rasional adalah ciri utama ajaran islam maka Al-quran menantang setiap orang yang meragukan ajaran islam untuk menggunakan budaa akademik yaitu menggunakan tradisi keilmuan ang didasarkan prinsip-prinsip rasionalitas yang lurus. Ada tiga rangkaian yang tidak dapat terpisahkan: ilmu pengetahuan, iman yang kokoh dan hati yang tunduk. D. Karakteristik Muslia Yang Berbudaya Akademik Sesuai dengan surat Ai-Imran/3:190-191 yang artinya Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dansiang terdapat tanda tanda bagi orang- orang yang berakal, yaitu orang-orang yang emngingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) Ya Tuhan Kami, Tidaklah engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. Dalam ayat tersebut jelas dinyatakan bahwa mereka memiliki paling tidak dua karakter yaitu:1). Orang yang selalu mengingat Allah SWT dalam keadaan berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring. 2). Mereka selalu memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. KB 2: ETOS KERJA, SIKAP TERBUKA DAN KEADILAN DALAM ISLAM A. ETOS KERJA Iluistrasi : ada dua orang pekerja, dengan kemampuan yang relative sama baik menyangkut tenaga, tingkat pendidikannya maupun waktu yang mereka miliki untuk menyelesaikan pekerjaan. Dalam faktanya pekerja yang satu dapat jauh lebih banyak menyelesaikan pekerjaannya, sementara pekerja kedua menyelesaikan pekerjaannya dengan jumlah yang lebih sedikit.npertanyaan yang muncul adalah mengapan terjadi perbedaan hasil pekerjaan keduannya? Jawaban yang mungkin dapat di berikan adalahperbedaan hasil dari kedua pekerja tersebut disebabkan semangat dalam bekerja yang berbeda. Semangat inilah yang kemudian popular disebut dengan istilah etos kerja. Pandangan islam tentang etos kerja maka harus dimulai terlebih dahulu penjelasan tentang tugas manusia menurut Al-quran. Paling tidak ada tiga tugas pokok manusia yaitu: 1). Manusia bertugas sebagai khalifah di muka bumi 2). Manusia bertugas untuk mengabdi(beribadah) kepada Allah. 3). Petunjuk Al-Quran untuk meningkatkan etos kerja 4). Penghargaan Al-quran terhadap orang yang memiliki etos kerja B. SIKAP TERBUKA(JUJUR) Islam sangat menekankan upaya manusia bersikap jujur. Diantara ayat-ayat yang memerintahkan supaya bersikap jujur di antaranya sebagai berikut: 1. Surat Al-Ahzab/33:70 2. Surat At-Taubah/9:119 Ayat ini memberi petunjuk bagimana cara memnjadi orang yang selalu bersikap jujur dan terbuka yaitu dengan cara bergabung dengan lingkungan yang kondusif yang dapat memberi pengaruh dan dampak positif bagi kepribadiannya. C. SIKAP ADIL Dalam KBBI kata adil dapat diartikan tidak berat/ tidak memihak. Dalam beberapa bagian yang dapat disebut sebagai dimensi keadilan yaitu: 1. Kesamaan sebagai dimensi 2. Keseimbangan sebagai dimensi keadilan 3. Lawan kezaliman sebagai dimensi keadilan