Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NUR HALIMAH

NIM : 044481982

1. Doa terbagi menjadi dua, yaitu


• Doa masalah atau doa permintaan. Maksudnya yaitu apabila seseorang berdoa
kepada Allah Ta’ala dengan ucapan lisannya, meminta kepada Allah Ta’ala
agar mendapatkan kebaikan yang dia inginkan atau agar terhindar dari suatu
keburukan(bahaya). Inilah pengertian doa yang banyak dipahami oleh kaum
muslimin.
• Doa ibadah. Maksudnya adalah semua jenis ibadah yang kita lakukan pada
hakikatnya adalah doa.
Usaha
Saat orang meminta pertolongan kepada Allah dengan disertai usaha-usaha yang
sekiranya dapat menyampai tujuannya, yakni dengan menempuh jalannya. Maka hal
itu wajib dilakukan olehnya. Tetapi apabila usaha-usaha manusianya ini sudah tidak
memungkinkan lagi, maka pada saat yang demikian itu hendaklah ia menyerahkan
diri dengan mengharapkan kepada Allah SWT.
Ikhtiar
Ikhtiar adalah upaya manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan dalam hidupnya,
baik material, spiritual, kesehatan, dan lain-lain agar tujuan selamat sejahtera dunia
dan akhirat. Sejatinya, keadaan hasil bergantung pada ikhtiar. Jika ikhtiar hanya
sekadarnya maka begitu juga dengan hasilnya, namun apabila kita bersungguh-
sungguh dalam berikhtiar maka niscaya Allah akan memberikan hasil yang sangat
luar biasa pula.

2. Aprsiasi Al Quran terehadap ilmu pengetahuan/budaya akademik


• Wahyu Al-Quran yang turun pada masa awal mendorong manusia untuk
memperoleh ilmu pengetahuan.
Mayoritas ulama khususnya ulama Al-Quran sepakat bahwa wahyu Al-Quran yang
turun pertama kali adalah lima ayat surat al-‘Alaq(QS. 96 : 1-5), kemudian disusul
awal ayat di surat Al-Qalam.
QS. Al-‘Alaq/96: 1-5
Artinya:
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah.
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

QS. Al-Qalam/68: 1-5

Artinya:
1. Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis.
2. Berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila.
3.
4. Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-
putusnya.
5. Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
6. Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun melihat.

Dalam QS. Al-‘Alaq ayat 1-5 dijelaskan betapa kitab suci Al-Quran memberi
perhatian yang sangat serius kepada perkembangan ilmu pengetahuan. Sehingga Allah
menurunkan petunjuk pertama kali adalah terkait dengan salah satu cara untuk
memperoleh ilmu pengetahuan yang dalam ayat tersebut menggunakan redaksi “iqra”.
Dalam ayat pertama tersebut tidak dijelaskan obyek apa yang harus di-iqra’.
Dikalangan musafir ada satu kaidah yang menyatakan bahwa ”apabila dalam suatau
perintah tidak disebutkan obyeknya maka objeknya apa saja yang dapat dijangkau
oleh perintah tersebut”. Dari pemahaman tersebut dapat disimpulkan Islam sejak awal
tidak membedakan antara ilmu umum dan ilmu agama atau ilmu dunia dan ilmu
akhirat. Sejatinya yang menentukkan baik tidaknya apa yang dipelajari bukan terletak
kepada objeknya melainkan kepada niatnya.
Hal ini secara tidak langsung merupakan anjuran untuk membaca karena dengan
membaca seseorang dapat memperoleh manfaat yang banyak khususnya adalah
wawasan dan pengetahuannya. Dengan kata lain, ilmu pengetahuan akan dapat terus
berkembang dengan baik apabila budaya baca-tulis telah menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dalam kehidupan manusia.
• Tugas manusia sebagai khalifah Allah di bumi akan sukses kalau memiliki ilmu
pengetahuan

Artinya:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
“Sesungguhnya aku hendak menjadikan sesorang khalifah di muka bumi.”
Mereka berkata: “Apakah Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang
yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan engkau?” Tuhan
berfirman: “sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” Dan Dia
mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada Para Malaikat lain berfirman: “sebutkanlah kepada-Ku
nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!”
Dari ayat diatas dijelaskan bahwa untuk suksesnya tugas kekhalifahan manusia di
muka bumi maka Allah SWT menganugerahkan kepada manusia potensi untuk dapat
mengetahui dan memahami segala sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupannya. Dari
rangkaian ayat diatas juga terlihat bahwa dengan kemampuan untuk memahami dan
mengetahui itulah sumber dan cara mendapatkan ilmu pengetahuan, menjadikan
manusia memiliki kelebihan dibandingkan dengan malaikat. Di sisi lain kemampuan
manusia dirumuskan ide dan memberikan nama bagi segala sesuatu merupakan
langkah menuju terciptanya manusia yang berpengetahuan dan lahirnya ilmu
pengetahuan.
• Muslim yang baik tidak pernah berhenti untuk menambah ilmu

Artinya: “ Ya Tuhanku, tabahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.”


Islam mengajarkan menuntut ilmu adalah salah satu bentuk ibadah yang bernilai
tinggi dan harus dilakukan oleh setiap muslim sepanjang hidupnya. Maka kalau pada
masa modern dikenal dengan istilah pendidikan seumur hidup, maka islam sejak awal
menekankan kepada umatnya untuk terus menambah ilmu pengetahuan.
Etos untuk terus menambah ilmu pengetahuan dapat diterjemahkan bahwa yang
disebut belajar atau menuntut ilmu bukan hanya pada usia tertentu atau dalam
formalitas satuan pendidikan tertentu, melainkan sepanjang hayat masih dikandung
badan maka kewajiban untuk menuntut ilmu tetap melekat dalam diri setiap muslim.
Salah satu hikmahya adalah bahwa kehidupan terus mengalami perubahan dan
perkembangan menuju kemajuan, maka kalau seorang muslim tidak terus menambah
pengetahuannya jelas akan tertinggal oleh perkembangan zaman yang pada gilirannya
tidak dapat memberikan kontribusi bagi kehidupan.
• Orang yang berilmu akan dimuliakan oleh Allah SWT

Artinya:
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dari ayat diatas dijelaskan bahwa kemuliaan dan kesusksesan hidup hanya milik
orang yang berilmu dan beriman. Orang yang beriman tetapi tidak memiliki ilmu
pengetahuan maka tidak akan memperoleh kemuliaan di sisi Allah SWT. Sebaliknya
bagi orang yang hanya berilmu saja tanpa disertai iman maka juga tidak akan
membawa manfaat bagi kehidupannya khususnya di akhirat nanti. Dari ayat diatas
juga terlihat bahwa secara garis besar manusia dapat dibedakan kedalam dua
kelompok besar; petama, orang yang hanya sekedar beriman dan beramal dan yang
kedua adalah orang yang beriman dan beramal shalih serta memiliki pengetahuan.
Derajak kelompok kedua ini lebih tinggi bukan saja karena ilmu yang dimiiki, namun
juga amal dan usahanya untuk mengajarkan ilmu yang dimiliki tersebut, baik melalui
lisan, tulisan juga tindakan.

3. Urgen ilmu dalam kehidupan dunia dan akhirat manusia. Keutamaan ilmu, belajar dan
mengajarkan ilmu sangat penting dalam Islam urgensi ilmu pengetahuan dunia dalam
pandangan islam yaitu fardhukifayah sedangkan urgensi ilmu pengetahuan akhirat
dalam pandangan islam hukumnya WAJIB bagi semua orang karena itu adalah
kehidupan kita yg abadi kelak . Di dalam Al-Qur’an juga disebutkan beberapa
keutamaan ilmu diantaranya: Rasulullah SAW bersabda, ‫علَى ُكل ُمسْلم‬ َ ‫طلَبُ ْالع ْلم فَر ْي‬
َ ‫ضة‬ َ
Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah no. 224,
dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih
al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913)
1. Orang Berilmu Diangkat Derajatnya.
Allah SWT berfirman: “…Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat…” (QS. Al-Mujadilah [58]: 11). Dan Allah SWT berfirman: “Dan mereka
berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya
tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”. (QS. Al-
Mulk : 10). Allah SWT sudah memberikan banyak kenikmatan. Jika kita tidak
gunakan dengan baik, maka kita akan menjadi salah satu orang yang merugi.
Seperti tercantum dalam surat Al-Mulk ayat 10. Keutamaan ilmu dalam Islam.
2. Orang Berilmu Takut Kepada Allah SWT.
Dalam surat Fatir ayat 28, Allah SWT berfirman: “Dan demikian pula diantara
manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, dan hewan-hewan ternak ada yang
bermacam-macam warnanya dan jenisnya. Di antara hamba-hamba Allah yang
takut kepada-Nya hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha
Pengampun.” Ayat ini menjelaskan tentang, dengan ilmu, seseorang akan lebih
memahami bagaimana kehidupan ini diciptakan dan mendalami pengetahuan
tentang kuasa Allah SWT sebagai sang maha pencipta. Orang berilmu akan takut
melakukan hal-hal yang mengandung dosa karena ia memiliki pengetahuan akan
kekuasaan dan juga kebesaran Allah SWT.
3. Orang Berilmu akan Diberi Kebaikan Dunia dan Akhirat Dalam surat Al-Baqarah
[2]: 269, Allah SWT berfirman: “Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman
yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-
Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi
karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat
mengambil pelajaran (dari firman Allah).”
4. Orang Berilmu Dimudahkan Jalannya ke Surga Dalam sebuah hadist tentang
keutamaan ilmu pengetahuan dalam Islam, Rasulullah SAW bersabda
‫طريقًا إلَى ْال َجنَّة‬
َ ‫َللاُ لَهُ به‬ َ ‫س فيه ع ْل ًما‬
َّ ‫س َّه َل‬ ُ ‫طريقًا يَ ْلت َم‬
َ َ‫سلَك‬
َ ‫َو َم ْن‬
Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan
mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)

Referensi:
- https://owntalk.co.id/2020/11/21/pengertian-doa-usaha-dan-ikhtiar-dalam-
islam/?amp=1
- MKDU4221 MODUL 7
- https://owntalk.co.id/2020/11/21/urgensi-ilmu-pengetahuan-bagi-kehidupan-
manusia/?amp=1

Anda mungkin juga menyukai