“Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu)
niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala””. (QS.
Al-Mulk : 10)
Allah SWT sudah memberikan banyak kenikmatan. Jika kita tidak gunakan dengan baik,
maka kita akan menjadi salah satu orang yang merugi. Seperti tercantum dalam surat Al-
Mulk ayat 10.
Ayat ini menjelaskan bahwa dengan ilmu seseorang akan lebih memahami bagaimana
kehidupan ini diciptakan dan mendalami pengetahuan tentang kuasa Allah SWT sebagai
sang Maha Pencipta. Orang berilmu akan takut melakukan hal-hal yang mengandung
dosa karena ia memiliki pengetahuan akan kekuasaan dan juga kebesaran Allah SWT.
3. Orang erilmu akan Diber Kebaikan Dunia dan Akhirat
Dalam surat Al-Baqarah [2] :269, Allah SWT berfirman :
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus”.
“Ya Allah, berilah manfaat atas apa yang Engkau ajarkan kepadaku, ajarilah aku hal-hal
yang bermanfaat bagiku, dan tambahilah aku ilmu”.
“Dua orang yang tidak belajar ilmu : orang pemalu dan orang yang sombong”. (HR.
Bukhari secara muallaq)
“…. Dan katakanlah : “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan”. (QS. Taa-Haa
ayat 114)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (wafat th. 728 H) rahimahullaah mengatakan, “Ilmu adalah
apa yang dibangun di atas dalil, dan ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dibawa oleh
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam”.
Ilmu yang bermanfaat menunjukkan pada dua hal. Pertama, mengenal Allah Ta‟ala dan segala
apa yang menjadi hak-Nya berupa nama-nama yang indah, sifat-sifat yang mulia, dan perbuatan-
perbuatan yang agung. Hal ini mengharuskan adanya pengagungan, rasa takut, cinta, harap, dan
tawakkal kepada Allah serta ridho terhadap takdir dan sabar atas segala musibah yang Allah
Ta‟ala berikan. Kedua, mengetahui segala apa yang di ridhoi dan dicintai Allah ‘Azza wa Jalla
dan menjauhi segala apa yang dibenci dan dimurkai-Nya berupa keyakinan, perbuatan yang lahir
dan bathin serta ucapan. Apabila ilmu itu menghasilkan hal ini, maka inilah ilmu yang
bermanfaat.