PENDIDIKAN AGAMA
Kewajiban menuntut ilmu dan mengamalkan ilmu serta kerukunan antar umat
beragama
Disusun Oleh :
PRODI D3 KEBIDANAN
FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
NOVEMBER 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Kewajiban menuntut ilmu dan mengamalkan ilmu serta kerukunan antar
umat beragama”
Dalam menyusun makalah ini kami tidak dapat lepas dari kesalahan
namun berkat dorongan, didikan dan bimbingan dari semua pihak, maka kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Untuk itu kami sebagai penyusun mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyusun makalah ini.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Mencari ilmu ialah kewajiban tiap manusia. Tanpa ilmu kita tidak
bisa menempuh hidup dengan baik. Orang yang tidak mempunyai ilmu
umumnya hendak di manfaatkan oleh orang lain. Apalagi, orang yang tidak
berilmu itu hendak di bodohi orang lain. Oleh sebab itu, kita selaku manusia
yang diberi ide serta benak carilah ilmu demi kelangsungan hidup yang
lebih baik. Hukum menuntut ilmu untuk seseorang muslim merupakan
harus, semacam yang di jelaskan oleh Al- Qur’ an pesan Al- Mujadalah 11
yang berbunyi:
Ya ayyuhallazina amanu iza qila lakum tafassahu fil- majalisi fafsahu
yafsaillahu lakum, wa iza qilansyuzu yarfa’ illahullazina amanu mingkum
wallazina utul-‘ ilma darajaat, wallahu bima ta’ mauluna khabir.
“ hai orang- orang beriman apabila dikatakan kepadamu: berdirilah kalian
hingga berdirilah, tentu Allah hendak meninggikan orang- orang yang diberi
ilmu pengetahuan sebagian derajat.
Serta Allah maha mengenali apa yang kalian kerjakan.” Kerukunan
antar umat beragama ialah salah satu modal utama bermacam- macam ialah
salah satu modal utama dalam menghasilkan kerukunan nasional.
1
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami perintah dan kewajiban menuntut ilmu serta
mengamalkannya
2. Untuk memahami pentingnya kerukunan antar umat beragama
2
BABII
PEMBAHASAN
3
menuntut ilmu bagi seorang muslim dijelaskan dalam salah satu
hadits HR. Ibnu majah yang berbunyi: “ menuntut ilmu itu wajib
atas setiap muslim.”
Hadits Hadits kewajiban untuk tiap orang buat menuntut ilmu
• “ Thalabul’ ilmi faridhatun’ ala kulli muslim” Menuntut
ilmu itu kewajiban atas tiap muslim.( HR. Ibnu Majah)
• “ Man kharaja fii thalabul ilmi fahuwa fii sabiilillahi hatta
yarj’a” Benda siapa yang menuntut ilmu, hingga dia
terletak di jalur Allah sampai dia kembali.( HR. Turmudzi).
4
memiliki pengetahuan tentang akidah, ibadah, dan hal-hal yang
bersifat keduniawian.
Apalagi menganggap ilmu-ilmu tentang masalah umum dapat
membentengi keyakinan dan mengajak individu untuk lebih
bertakwa kepada Allah SWT. Rasulullah (SAW) berkata, "Barang
siapa yang membutuhkan hal-hal yang berhubungan dengan dunia,
maka wajib baginya untuk memiliki informasi: dan siapa pun yang
membutuhkan (dilindungi dan senang) di akhirat, wajib baginya
untuk memiliki informasi juga: dan barang siapa yang
membutuhkan keduanya, maka ia wajib. Dia juga mengetahui
tentang keduanya.” (HR Bukhari dan Muslim).
5
menerima di antara kamu dan orang-orang yang diberi
informasi beberapa derajat (QS. Al- Mujdah/58:11).
b) MENGAMALKAN ILMU
6
menunggu untuk kehancuran yang merangkak di latar belakang
untuk menjerumuskan kita jika kita tidak melatih apa yang kita
lakukan. telah menyadari. Untuk situasi ini, ilmu latihan adalah
fardhu ain bagi setiap Muslim. Mempertimbangkan bahwa ada
bahaya dalam Al-Qur'an bagi individu yang tidak melatih wawasan
mereka. Padahal dia tahu ilmunya.
7
informasi tersebut. Bukan orang Yahudi karena mereka memiliki
informasi tetapi tidak melatihnya. Artikulasi ini membuat kita
mengetahui pentingnya melatih informasi, jadi kita bukan
individu yang didelegasikan yang mendapatkan murka Allah.
8
melatih informasi tersebut. Artinya, seorang
individu dapat mengubah informasi yang telah
dipelajarinya menjadi suatu perilaku. yang nyata
dan tercermin dalam pemikiran dan amalnya.
9
Hukum mengamalakan ilmu dan ancamannya mengamalkan
ilmu merupakan suatu kewajiban pokok setiap muslim. Adapun
meninggalkannya memiliki konsekuensi yang beragam.
Tergantung hukum dari amalan yang di tinggalkan, hukumnya bisa
jadi kufur,maksiat,makruh,atau mubbah.
10
Ucapan Al-Fudhai Bin Iyadh :
11
2. Kerukunan antar individu/jaringan yang ketat adalah
kerukunan antar pemeluk berbagai agama, khususnya
antara Muslim dan Kristen, Hindu, dan Buddha.
12
agama dengan penganut agama yang berbeda, antar individu yang
tegas. dengan otoritas publik.
Jenis-jenis kerukunan:
1. Kesesuaian antar pemeluk agama yang sama, khususnya jenis
konkordansi yang ada di antara individu yang menganut satu
agama. Misalnya, kerukunan di antara umat Islam atau
kesepakatan di antara orang-orang Kristen. Kerukunan antar
pemeluk agama yang sama juga harus dijaga agar tidak ada
perpecahan, meskipun dalam situasi ini hampir tidak ada
perselisihan.
2. Kerukunan antar individu yang berbeda agama, lebih tepatnya
suatu jenis keakraban yang terjalin antara individu yang
memeluk berbagai agama. Misalnya, kesepakatan antara
Muslim dan Kristen, antara Kristen dan Buddha atau
konkordansi yang dilakukan oleh semua agama. Kesepakatan
antar jaringan ketat lainnya sangat sulit untuk dipatuhi, sering
terjadi bentrokan antar pemeluk agama yang berbeda.
1. Toleransi rendah
2. Kepentingan politik
3. Sikap fanatisme
3.1 Kesimpulan
15
oleh daerah setempat. menjadi standar dan kualitas yang diterima
dan dipercaya. Agama dianggap sebagai sekumpulan keputusan
yang mengatur kehidupan manusia di planet ini.
3.2 Saran
Kami menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Untuk penyempurnaan kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca.
16
DAFTAR PUSTAKA
Ansori, Zafar Ishaq & John L. Esposito , eds,2001, Muslims and the
West: Encounter and Dialog, Islamabad & Washimgton DC., Islamc
Research Institue, International
17