Disusun oleh:
Jamila (7319014)
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi
kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang memerlukan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover……………………………………………………………………………….
Kata Pengantar…………………………………………………………………….
Daftar isi……………………………………………………………………………
BAB I……………………………………………………………………………….
PENDAHULUAN………………………………………………………………….
A. Latar Belakang…………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………
C. Tujuan……………………………………………………………………...
BAB II……………………………………………………………………………...
PEMBAHASAN…………………………………………………………………...
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan adalah sebaik-baik sesuatu yang disukai, sepenting-
penting sesuatu yang dicari dan merupakan sesuatu yang paling bermanfaat,
dari pada selainnya. Kemuliaan akan didapat bagi pemiliknya dan keutamaan
akan diperoleh oleh orang yang memburunya.
Dalam kehidupan dunia, ilmu pengetahuan mempunyai perang yang
sangat penting. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan memberikan
kemudahan bagi kehidupan baik dalam kehidupan individu maupun kehidupan
bermasyarakat. Menurut al-Ghazali dengan ilmu pengetahuan akan diperoleh
segala bentuk kekayaan, kemuliaan, kewibawaan, pengaruh, jabatan, dan
kekuasaan. Apa yang dapat diperoleh seseorang sebagai buah dari ilmu
pengetahuan, bukan hanya diperoleh dari hubungannya dengan sesama
manusia, para binatangpun merasakan bagaimana kemuliaan manusia, karena
ilmu yang ia miliki.[2] Dari sini, dengan jelas dapat disimpulkan bahwa
kemajuan peradaban sebuah bangsa tergantung kemajuan ilmu pengetahuan
yang melingkupi.
Dalam kehidupan beragama, ilmu pengetahuan adalah sesutau yang wajib
dimiliki, karena tidak akan mungkin seseorang mampu melakukan ibadah yang
merupakan tujuan diciptakannya manusia oleh Allah, tanpa didasari ilmu.
Minimal, ilmu pengetahuan yang akan memberikan kemampuan kepada
dirinya, untuk berusaha agar ibadah yang dilakukan tetap berada dalam aturan-
aturan yang telah ditentukan. Dalam agama, ilmu pengetahuan, adalah kunci
menuju keselamatan dan kebahagiaan akhirat selama-lamanya
Uraian di atas hanyalah uraian singkin betapa pentingnya ilmu
pengetahuan bagi manusia, baik untuk kehidupan dirinya pribadi, maupun
dalam hubungan dirinya dengan benda-benda di sekitarnya. Baik bagi
kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat. Ada banyak hadits, firman Allah,
dan pendapat para ulama tentang pentingnya ilmu pengetahuan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ilmu
2. Apa pengertian mencari ilmu
3. Bagaimana manfaat orang yang memiliki ilmu
4. Apa faedah dalam mencari ilmu
5. Bagaimana hadist tentang faedah mencari ilmu
C. Tujuan
1. Mengetahui apa pengertian ilmu
2. Mengetahui apa pengertian mencari ilmu
3. Mengetahui bagaimana manfaat orang yang memiliki ilmu
4. Mengetahui bagaimana faedah dalam mencari ilmu
5. Mengetahui bagaimana hadist-hadist Rasulullah SAW yang
menjelaskan pentingnya ilmu
BAB II
PEMBAHASAN
ٍ يَرْ فَ ِع هَّللا ُ الَّ ِذينَ َآ َمنُوا ِم ْن ُك ْم َوالَّ ِذينَ ُأوتُوا ْال ِع ْل َم د ََر َجا
ت
ٍّ ِإ َّن اَأل ْنبِيَا َء لَ ْم يُ َورِّ ثُوا ِدينَارًا َوالَ ِدرْ هَ ًما ِإنَّ َما َو َّرثُوا ْال ِع ْل َم فَ َم ْن َأ َخ َذ بِ ِه َأخَ َذ بِ َح
ظ َوافِ ٍر
g. Dia yang Paling Takut Pada Allah Adalah Orang Yang Berilmu
Allah berfirman:
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-
Nya, hanyalah ulama” (QS. Fathir: 28).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang
paling takut pada Allah dengan takut yang sebenarnya adalah para
ulama (orang yang berilmu). Karena semakin seseorang mengenal
Allah Yang Maha Agung, Maha Mampu, Maha Mengetahui dan
Dia disifati dengan sifat dan nama yang sempurna dan baik, lalu ia
mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih memiliki sifat
takut dan akan terus bertambah sifat takutnya.” (Tafsir Al-Qur’an
Al-‘Azhim, 6: 308).
)9 :قُلْ هَلْ يَ ْست َِوي الَّ ِذينَ يَ ْعلَ ُمونَ َواَلَّ ِذينَ اَل يَ ْعلَ ُمونَ (الزمر
)اس ْال ُمْؤ ِمنُ ْال َعالِ ُم الَّ ِذيْ ِإ ِن احْ تِ ْي َج ِإلَ ْي ِه نَفَ َع وَِإ ِن ا ْستُ ْغنِ َي َع ْنهُ َأ ْغنَى نَ ْف َسهُ (رواه البيهقي َ َأ ْف
ِ َّض ُل الن
Artinya: “Seutama-utama manusia ialah seorang mukmin yang berilmu.
Jika ia dibutuhkan, maka ia menberi manfaat. Dan jika ia tidak dibutuhkan
maka ia dapat memberi manfaat pada dirinya sendiri”. (HR. Al-Baihaqi)
[6]
Hadits ini menjelaskan bagaimana keutamaan ilmu bagi seseorang,
dimana ia akan memberikan manfaat dan dibutuhkan oleh orang-orang
disekitarnya. Bahkan jika seorang yang berilmu terangsingkan dari
kehidupan sekitarnya, ilmu yang ia miliki akan memberikan manfaat
kepada dirinya sendiri, dan menjadi penghibur dalam kesendiriannya
Dari Sahal bin Sa’ad RA, ia menceritakan sabda Rasulullah SAW kepada
Ali bin Abi Thalib:
ُأ ُأ
َو َم ْن َد َع––ا, ُور ِه ْم َش ْيًئا
ِ ك ِم ْن ج ِ َم ْن َدعَا إلَى هُدًى َكانَ لَهُ ِم ْن اَأْلجْ ِر ِم ْث ُل ج
َ ِ اَل يَ ْنقُصُ َذل, ُُور َم ْن تَبِ َعه
)ضاَل لَ ٍة َكانَ َعلَ ْي ِه ِم ْن اِإْل ْث ِم ِم ْث ُل آثَ ِام َم ْن تَبِ َعهُ اَل يَ ْنقُصُ َذلِكَ ِم ْن آثَا ِم ِه ْم (رواه مسلم
َ إلَى.
A. Kesimpulan
Mencari Ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang utama, mulia dan penting.
Oleh sebab itu semua harus menyadari tentang hal ini, untuk membentuk
keshalehan individu dan keshalehan dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Paling tidak setiap pendidik pada lembaga pendidikan manapun
harus mampu menyadari akan keutamaan dan pentingnya ilmu, lalu
menyalurkannnya kepada peserta didik, sehingga manfaat dan fungsi ilmu
pengetahuan dapat dirasakan secara menyeluruh, bukan sekadar formalitas
belaka.
Faedahnya pun terasa kebada orang yang berilmu. Orang orang berilu
mendapat manfaat yang luar bagi dirinya maupun orang lain. Firman Allah
dalam al-Qur’an, hadits-hadits Rasulullah serta pandangan ulama, sebagaimana
dipaparkan di atas adalah bukti kongkrit akan keutamaan, kemulian dan
pentingnya ilmu bagi seluruh sendi kehidupan. Ia adalah kunci bagi
kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat.
B. Saran
Seperti yang telah disampaikan dimuka bahwa semua orang harus
menyadari dan meyakini akan keutamaan dan pentingnya ilmu, terutama bagi
kalangan pendidik. Untuk selanjutnya penulis merumuskan saran-saran sebagai
berikut:
1. Hendaknya kita lebih mendalam di dalam mempelajari keutamaan dan
pentingnya ilmu, baik yang bersumber dari al-Qur’an, hadits, kitab-kitab
para ulama islam, maupun para cendekiawan yang lain.
2. Hendaknya kita mengembangkan sikap bangga akan ilmu yang telah kita
raih, agar keutamaannya tampak menghiasi diri kita dan orang-orang di
sekitar kita.
3. Karena begitu besar keutamaan dan pentingnya ilmu, maka hendaknya kita
tidak berhenti begitu saja dalam menuntut ilmu. Sesuai dengan sabda
Rasulullah bahwa menuntut ilmu tetap diharuskan sampai tubuh kita
terkubur dalam liang lahat.
DAFTAR PUSTAKA
Catatan Kaki
[1] Al-Mawardi, “Adab al-Dun-ya wal al-Din”, Beirut: Dar Iqra’, 1985, hlm.
36
[2] Al-Ghazali, Ihya’ Ulum al-Din, Beirut: Darul Ma’rifah, tt, vol. 1 hlm.12
[3] Ibid
[4] Kementerian Waqaf dan Urusan Islam Kuwait, Ensiklopedi Fiqih, Kairo:
Dar As-Shofwah, 2007, juz. 30 hlm. 291
[5] Al-Ghazali, op.cit, Beirut: Darul Ma’rifah, tt, Juz 1 hlm. 5
[6] Ibid, hlm. 6
[7] An-Nawawi, “Al-Majmu’ ‘ala Syarh al-Muhadzab”, Kairo: Maktabah al-
Muniriyah, tt, Juz. 1 hlm. 40-41
[8] Ibid
[9] Al-Ghazali, op.cit. hlm. 13
[10] Al-Ghazali, op.cit. hlm. 8
[11] Al-Mawardi, op.cit. 37
[12] Ibid