Anda di halaman 1dari 10

Makalah

Hadits Wa Tafsir

Tentang:

“ Keutamaan Orang yang Berilmu ’’

Disusun oleh :

1. Nida’ur Rifqi ( 202071900004 )


2. Ein Bashiroh ( 202071900005 )

Dosen Pembimbing : Nashrulloh, SHi,MH


Program studi : Pendidikan Bahasa Arab

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Sidoarjo, 25 Oktober 2021

Penyusun

2
Daftar Isi

KATA PENGANTAR

Daftar Isi

BAB I :PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan

BAB II :PEMBAHASAN

1. Pengertian dan Keutamaan Ilmu


2. Hadits-hadits yang menjelaskan Pentingnya Ilmu
3. Pandangan Ulama tentang Pentingnya Ilmu

BAB III:PENUTUP

1. Kesimpulan
2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Ilmu itu sebaik apa yang kamu suka, sama pentingnya dengan apa yang kamu cari, dan
merupakan hal yang paling berguna, bukan yang lain. Pemiliknya akan mendapatkan kemuliaan,
dan mereka yang memburunya akan mendapatkan kebajikan.

Allah SWT tidak ingin menyamakan orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu,
karena kemaslahatan dan keutamaan ilmu serta kemaslahatan dan keutamaan yang akan
diperoleh orang yang berilmu. Tujuan hidup manusia adalah syurga dan neraka,perlu alat yang
harus ditanam dalam diri manusia yaitu menggunakan suatu alat,apakah itu ?ia adalah Ilmu.

Islam juga mengajarkan ‘Menuntut ilmu itu dimulai sejak lahir hingga ke liang lahat’,
maksudnya ialah belajarlah mulai kecil ( lahir) hingga ajal menjemput. Jangan malu dan bosan
dalam menuntut ilmu walaupun sudah tua .

Dalam kehidupan dunia, ilmu pengetahuan memiliki perang yang sangat penting.
Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan telah memberikan kemudahan bagi kehidupan
pribadi dan sosial.

Uraian di atas hanyalah gambaran singkat tentang pentingnya ilmu pengetahuan bagi manusia,
baik dalam kehidupan pribadinya maupun dalam hubungannya dengan benda-benda di
sekitarnya. Bukan hanya untuk kehidupan dunia ini, tetapi juga untuk kehidupan kehidupan
selanjutnya.

4
B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan ilmu dalam islam ?


2. Pengertian hadits tentang pentingnya ilmu.
3. Bagaimana pandangan para ulama tentang pentingnya ilmu ?

C. Tujuan

1. Mengetahui makna ilmu dalam islam


2. Mengetahui bagaimana hadits-hadits Rasulullah yang menjelaskan tentang pentingnya ilmu.
3. Mengetahui bagaimana pandangan ulama’ tentang pentingnya ilmu.

5
BAB II

PEMBAHASAN

I. Pengertian ilmu dalam islam

Ilmu adalah masdar isim dari alima, yang berarti mengetahui, mengetahui, merasakan dan
meyakini. Secara terminologi, sains menghasilkan gambaran atau bentuk tertentu dalam pikiran.
[1] Karena pentingnya ilmu dan banyaknya manfaat yang dikandungnya, para ulama
menyimpulkan bahwa sesuai dengan jenis ilmu yang disyaratkan, maka mencari ilmu itu perlu.

Manusia membutuhkan ilmu untuk senantiasa selalu menegakkan syariat Allah SWT. Dan
juga sebagai hamba,wajib memiliki ilmu yang memadai agar bisa menjadi seorang hamba
(‘abdun) yang baik.Contohnya, untuk shalat saja perlu ilmu untuk mengetahui arah kiblat yang
benar, mencari waktu yang tepat kapankah dilakukan sholat lima waktu, ilmu membangun
masjid yang baik dan benar, membangun tempat wudhu yang baik, dan lain sebagainya.

Inilah hukum dasar menuntut ilmu, berdasarkan sabda Rasulullah SAW:

‫طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة‬

Artinya: “Menunut ilmu hukumnya wajib bagi orang islam laki-laki dan orang islam
perempuan”. (HR.Muslim)

Peranan ilmu pengetahuan dalam kehidupan seseorang sangat besar, dengan ilmu
pengetahuan, derajat manusia akan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Allah SWT
berfirman:

ُ ‫ش ِهدَ هللاُ أَنَّهُ ََل إِلَهَ إِ ََّل ه َُو َوا ْل َم ََلئِ َكةُ َوأُولُو ا ْل ِع ْل ِم قَائِ ًما بِا ْل ِقسْطِ ََل إِلَهَ إِ ََّل ه َُو ا ْلعَ ِز‬
)18 :‫يز ا ْل َحكِي ُم (آل عمران‬ َ

Artinya: “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak
disembah), yang menegakkan keadilan. para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga
menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. Ali Imran: 18).

6
Dijelaskan dalam ayat ini bahwa yang berhak disembah selain Allah adalah esensi Allah,
kemudian para malaikat dan ahli ilmu. Peringkat ulama ilmu di tempat ketiga adalah pengakuan
Allah SWT karena kemuliaan dan keutamaan mereka.

Dalam ayat lain Allah berfirman:

ٍ ‫يَ ْرفَ ِع هللاُ الَّذِينَ آ َمنُوا ِم ْنكُ ْم َوالَّذِينَ أُوتُوا ا ْل ِع ْل َم دَ َر َجا‬


ٌ ِ‫ت َوهللاُ بِ َما ت َ ْع َملُونَ َخب‬
)11 :‫ير (المجادلة‬

Artinya: “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Mujadalah: 11)

Ibnu ‘Abbas ketika menafsirkan ayat ini mengatakan bahwa derajat para ahli ilmu dan orang
mukmin yang lain sejauh 700 derajat. Satu derajat sejauh perjalanan 500 tahun[5].

Islam adalah agama yang memuliakan orang berilmu. Derajat orang-orang yang berilmu lebih
tinggi dibanding orang yang tak berilmu.Ayat pertama yang turun kepada Nabi Muhammad
Sallahu ‘alaihi wassalam adalah ‘Iqro’ yang artinya ‘‘bacalah’’.Dengan adanya ilmu, seseorang
tak akan mudah terjerumus dalam kesesatan dalam kehidupan karena ilmu itu ibarat cahaya
yang akan meneranginya dari gelapnya kebodohan menuju jalan yang terang benderang yakni
addinul islam. Orang yang berilmu lebih mudah mencapai cita-cita, keinginan, dan harapan.

Menuntut ilmu wajib dilakukan seumur hidup seseorang, walaupun tidak hanya lewat bangku
sekolah,bisa melewati membaca buku, mengikuti majlis ta'lim yang diadakan di masjid atau
suatu majlis,ini merupakan salah satu jalan mendapatkan ilmu.

II. Hadits-hadits yang menjelaskan Pentingnya Ilmu

Hadits-hadits yang menjelaskan pentingnya ilmu sangat banyak, dan tidak mungkin
disebutkan semuanya dalam makalah ini. Para ulama ahli hadits pada umumnya menuliskan
bab tersendiri yang menjelaskan pentingnya ilmu. Mereka bahkan menulis sebuah kitab yang
khusus menjelaskan betapa pentingnya ilmu bagi seluruh sendi kehidupan, baik dalam
kehidupan dunia maupun akhirat.

Rasulullah SAW bersabda :

7
)‫ا َ ْل ُعلَ َما ُء َو َرثَةُ ْاْل َ ْن ِب َياءِ (رواه أبو داود والترمذي وابن ماجه وابن حبان‬

Artinya: “Orang-orang yang berilmu adalah ahli waris para nabi” (HR. Abu Daud,
Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)

Tentu sudah diketahui, bahwa tidak ada kedudukan di atas kenabian dan tidak ada kemuliaan di
atas kemulian mewarisi kedudukan kenabian tersebut.

Tentang pentingnya ilmu Rasulullah SAW bersabda:

ِ ‫َم ْن ي ُِر ِد هللاُ بِ ِه َخي ًْرا يُفَ ِقِّ ْههُ فِي ال ِد‬
)‫ِّين (رواه البخاري ومسلم‬

Artinya: “Barang siapa dikehendaki bagi oleh Allah, maka Allah memberi kepahaman
untuknya tentang ilmu”, (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini adalah hadits yang samgatlah penting, dimana seolah-olah Allah menggantungkan
kebaikan seseorang terhadap kepahamannya terhadap agama, dalam arti kualitas dan kuantitas
ilmunya dalam masalah agama. Dari sini dapat diketahui bahwa ilmu sangatlah penting, karena
ia menjadi penentu baik dan buruknya seseorang. Dengan ilmu dapat membedakan salah dan
benar, baik dan buruk dan halal dan haram.

III. Pandangan Ulama tentang Pentingnya Ilmu

Imam As-Syafi’I berkata :

‫ َو َم ْن أ َ َرادَ ْاْلخِ َرة َ فَ َعلَ ْي ِه ِبا ْل ِع ْل ِم‬, ‫َم ْن أ َ َرادَ الدُّ ْن َيا فَ َعلَ ْي ِه ِبا ْل ِع ْل ِم‬

Artinya: “Barang siapa menghendaki (kebaikan) dunia, maka hendaknya ia menggunakan


ilmu, dan barang siapa menghendaki kebaikan akhirat, maka hendaknya menggunakan ilmu”

Menurut Al-Ghazali Ilmu, pengetahuan sangatlah indah, mulia dan sangat utama. Tetapi,
selama keutamaan itu sendiri masih belum dipahami, dan yang diharapkan dari keutamaan itu
masih belum terwujudkan, maka tidak mungkin diketahui bahwa ilmu itu utama.

Keutamaan adalah kelebihan. Jika ada dua benda yang sama, sementara salah satunya
mempunyai kelebihan, maka benda itu bisa disebut utama, kalau memang kelebihan yang
dimaksud adalah kelebihan dalam sifat kesempurnaan.

8
BAB III

PENUTUP

I. Kesimpulan

Ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang utama, mulia dan penting. Oleh sebab itu wajib bagi
seorang muslim untuk mencari ilmu dunia maupun akhirat, mencari ilmu dari buaian hingga ke
liang lahat,bahwa tidak ada kedudukan di atas kenabian dan tidak ada kemuliaan di atas
kemulian mewarisi kedudukan kenabian tersebut.Tuntutlah ilmu hingga ke negeri cina !

II. Saran-saran

Hendaknya kita lebih mendalam di dalam mempelajari keutamaan dan pentingnya ilmu, baik
yang bersumber dari al-Qur’an, hadits, kitab-kitab para ulama islam, maupun para cendekiawan
yang lain.

9
DAFTAR PUSTAKA

Al-Mawardi, Ali bin Muhammad bin Habib.“Adab al-Dun-ya wal al-Din”, Beirut: Dar Iqra’,
1985
Al-Ghazali, Abu Hamid Muhammad. “Ihya’ Ulum al-Din”, Beirut: Darul Ma’rifah, tt,
Kementerian Waqaf dan Urusan Islam Kuwait, Ensiklopedi Fiqih, Kairo: Dar As-Shofwah, 2007
An-Nawawi, Yahya bin Syaaf, “Al-Majmu’ ‘ala Syarh al-Muhadzab”, Kairo: Maktabah al-
Muniriyah, tt, Juz. 1 hlm. 40-41

Catatan Kaki

(1) Kementerian Waqaf dan Urusan Islam Kuwait, Ensiklopedi Fiqih, Kairo: Dar As-Shofwah,
2007,

10

Anda mungkin juga menyukai