Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Di zaman sekarang ini, agama semakin menjauh dari kehidupan manusia. Manusia
lebih berorientasi pada dunia dan berlomba-lomba mengejarnya, apa apa yang ada
didunia baik itu orang-orang yang kita kasihi, harta, jabatan, keinginan, kesenangan dan
sebagainya. Semua yang ada di dunia itu adalah materi, karena segala sesuatu selain
Tuhan merupakan materi. Semakin tinggi materi terutama harta dan jabatan yang dimiliki
seseorang maka semakin tinggi pula derajatnya. Kesenangan dan kepuasan dijadikan
tujuan utama hidup dunia. Tapi tidak sedikit manusia yang setelah memiliki harapannya
ia tidak merasa puas, keinginanannya terus meningkat tanpa berujung, tidak puas dengan
apa yang dimilikinya padahal dia sudah mendapatkan apa yang dia inginkan.Seperti yang
diungkapkan oleh Jalaluddin Rakhmat bahwa jika kita hanya mengejar kesenangan
duniawi, tidak akan mencapai rasa puas, akan selalu merasa kurang. Ukuran kepuasan itu
semakin lama semakin naik dan kesenangan pun semakin lama semakin sulit untuk
dicapai.

Sekalipun seseorang diberi Allah memiliki harta, baik banyak atau sedikit, tidak
boleh berlaku sewenang-wenang dalam menggunakan hartanya itu. Kebebasan seseorang
untuk memiliki dan memanfaatkan hartanya adalah sebatas yang diperbolehkan oleh
syara’. Oleh sebab itu, dalam pemilikan dan penggunaan harta, disamping untuk
kemaslahatan pribadi, juga harus dapat memberikan manfaat dan kemaslahatan pada
orang lain. Inilah di antara fungsi sosial dari harta itu, karena suatu harta sebenarnya
adalah milik Allah yang dititipkan ke tangan-tangan manusia.

Mencari ilmu merupakan suatu kewajiban yang harus ditempuh bagi setiap
manusia baik itu bagi kaum laki-laki maupun kaum perempuan dan ilmu tersebut akan
diperoleh tentunya dengan melalui proses pembelajaan. Pendidikan bagi kehidupan umat
manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa
pendidikan, sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang
sejalan dengan cita-cita untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan
hidup mereka.

1
2. Rumusan Masalah
a. Apasaja manfaat ilmu terhadap harta dan kehidupan
3. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui apasaja manfaat ilmu terhadap harta dan kehidupan

2
BAB II
PEMBAHASAN

a. Apasaja manfaat ilmu terhadap harta dan kehidupan


1. Pengertian ilmu dalam islam

Menuntut ilmu memiliki arti ikhtiar atau sebuah usaha dalam mempelajari
sebuah ilmu, baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat dengan tujuan agar ilmu tersebut
dapat bermanfaat untuk dirinya dan juga untuk orang lain.

Ilmu dunia berfungsi untuk memudahkan dalam hidup di dunia, sedangkan


untuk ilmu akhirat sendiri dicari agar manusia dapat memiliki tuntutan serta tidak
tersesat dalam sebuah kebatilan. Karena dalam manusia sejatinya tujuan akhirnya
yaitu akhirat, serta untuk bisa mendapatkan akhirat tentu perlu harus belajar dalam
ilmu agama.

Dari Abu Dzar radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam


bersabda, “Wahai Abu Dzar, Sesungguhnya pada kepergianmu pagi hari untuk dapat
mempelajari satu ayat dari kitab Allah itu lebih baik untuk mu dari pada kamu Shalat
sebanyak seratus rakaat. Dan sesungguhnya dalam kepergianmu pada pagi hari untuk
mempelajari satu bab dari sebuah ilmu, baik diamalkan maupun tidak, itu akan lebih
baik untukmu daripada shalat seribu rakaat.”

Kata ilmu berasal dari kata dalam bahasa Arab yaitu ‘ilm yang berarti
pengetahuan dan kemudian arti tersebut berkembang menjadi ilmu pengetahuan. Kata
ilm itu sendiri diserap dalam bahasa Indonesia menjadi kata ilmu atau yang merujuk
pada ilmu pengetahuan.

Dalam sudut pandang Islam, ilmu sendiri diartikan sebagai pengetahuan yang
diperoleh berdasarkan ijtihad atau hasil pemilkiran mendalam para ulama dan
ilmuwan muslim yang didasarkan pada Alqur’an dan hadits. Alqur’an dan hadits
adalah pedoman hidup manusia dan di dalamnya terdapat ilmu pengetahuan yang

3
universal. Allah bahkan menurunkan ayat pertama yang berbunyi “Bacalah”
sedangkan kita mengetahui bahwa membaca adalah aktifitas utama dalam kegiatan
ilmiah. Kata ilmu itu sendiri disebut sebanyak 105 kali dalam alQur’ān dan kata
asalnya disebut sebanyak 744 kali.

Islam adalah agama yang menghargai dan meninggikan derajat orang yang
berilmu. Dalam islam sendiri terkandung ilmu pengetahuan yang tidak terbatas dan
terpisah-pisah seperti halnya masyarakat barat membagi dan memisahkan ilmu
menjadi beberapa cabang. Ilmu pengetahuan dalam islam tersusun dalam kesatuan
dan bahkan dalam Alqur’an sendiri terkandung ilmu pengetahuan di dalamnya.
Sebagaimana Allah menyebutkan dalam Alqur’an tentang orang-orang yang berilmu,
berpikir dan berakal

“Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan
bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
yang memahami(nya).”(An-Nahl: 12)

“Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun


anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak
bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagian tanaman-
tanaman itu atas sebagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.” (Ar-
Ra’d: 4)

2. keutamaan menuntut ilmu

Dalam Alquran sendiri, Allah SWT berfirman “Maka ketahuilah atas ilmu allah!
Bahwasanya tidak ada AIlah (tuhan yang berhak untuk disembah dengan baik)
kecuali Allah serta mohonlah ampunan terhadap seluruh dosa-dosamu …” (QS
Muhammad: 19).

Maka dari itu, ada beberapa banyak keutamaan menuntut ilmu bagi semua orang
orang yang bersungguh-sungguh saat mengerjakannya. Karena dalam memiliki
keutamaan yang amat besar serta mulia, di antaranya keutamaan menuntut ilmu
adalah

1. Ilmu adalah warisan para Nabi

4
Rasulullah SAW bersabda: “Dan dalam sesungguhnya Nabi – Nabi tidak pernah
mewariskan uang emas serta tidak pula uang perak, namun untuk mereka yang
telah mewariskan ilmu (ilmu syar’i) barang siapa yang telah mengambil atas
warisan tersebut maka sesungguhnya ia sudah mengambil pada bagian yang
banyak.” (HR Ahmad).

Hal ini menunjukkan bahwa dalam keutamaan menuntut ilmu ini akan lebih tinggi
daripada uang serta emas yang dalam sifat materi. Karena, ketika seseorang
memiliki ilmu serta hingga mengajarkannya, maka dalam hal tersebut akan
menjadi sebuah amal jariyah yang terus mengalir bahkan ketika orang tersebut
sudah meninggal dunia.

2. Menuntut ilmu merupakan sebuah jalan menuju surga


Surga merupakan hal idaman bagi setiap muslim. Bahkan, ia pun menjadi sebuah
janji dari Allah SWT bagi banyak amalan shalih yang banyak dilakukan oleh umat
Islam. Sehingga, ketika Allah SWT menjadikan ilmu tersebut sebagai jalan utama
menuju jalan surga, maka hal ini menunjukkan akan besarnya keutamaan dalam
menuntut ilmu.

Hal tersebut juga sudah mendapatkan landasan syar’i, karena berdasarkan dalam
sebuah hadis ketika Rasulullah SAW bersabda: “… Barang siapa yang meniti
sebuah jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah juga akan memudahkan
baginya untuk jalan menuju surga…” (HR Ahmad).

3. Allah SWT Akan Meninggikan Derajat


Terkait dalam keutamaan sebuah menuntut ilmu satu ini, dalam Alquran sendiri
Allah SWT akan berfirman: “Allah mengangkat orang-orang beriman di antara
kalian serta orang-orang yang diberi ilmu sebanyak beberapa derajat.” (Al-
Mujadalah: 11).

Mengenai tafsiran atau arti dalam ayat ini, Imam Syaukani berkata: “Dan makna
ayat ini bahwasanya Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman dari
orang-orang yang tidak beriman, serta mengangkat beberapa derajat bagi orang-
orang yang berilmu (serta beriman) dari orang-orang yang hanya dengan beriman.
Maka barang siapa yang menggabungkan antara iman serta ilmu maka Allah akan

5
mengangkatnya beberapa derajat atas imannya, lalu Allah mengangkat derajatnya
atas seluruh ilmunya.”

4. Allah SWT Ingin Memberi Kebaikan


Menjadi keutamaan menuntut ilmu selanjutnya, terkait hal ini dalam sebuah hadis
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan
maka Allah akan menjadikannya paham akan agamanya.” (HR Bukhari dan
Muslim).

Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz menafsirkan: “Mafhum (makna tersirat) dari hadits
ini bahwasanya orang yang tidak memahami agamanya berarti orang itu termasuk
orang yang tidak dikehendaki kebaikan oleh Allah dan kami mohon perlindungan
kepada Allah dari hal yang seperti itu.”

5. Manfaat yang akan terus mengalir walaupun sudah meninggal


Rasulullah SAW bersabda: “Apabila anak serta cucu Adam meninggal dunia,
maka akan terputuslah amalannya kecuali dengan tiga jalur: shadaqah jariyah,
ilmu yang bermanfaat serta anak shalih yang senantiasa akan mendoakannya.”
(HR Bukhari dan Muslim).

Siapa yang tidak ingin terus menerus untuk bisa mendapatkan pahala walaupun
telah meninggal dunia. Hal tersebut akan didapatkan oleh orang yang telah
bersungguh-sungguh saat menuntut ilmu. Karena, ilmu tersebut tidak hanya
bermanfaat untuk dirinya, namun juga berpengaruh untuk orang lain.

Keutamaan dalam ilmu ini sebaiknya bisa sebab untuk para setiap Muslim
senantiasa bersemangat serta bersungguh-sungguh dalam perjalanan menuntut
ilmu.

Syaikh Az Zarnuji juga mengatakan, bahwa dalam antara hal yang penting pada
menuntut ilmu yang perlu diperhatikan yaitu fil jiddi atau kesungguhannnya.
Apabila sesuatu dilakukan dengan kesungguhan, maka Allah subhanahu wa ta’ala
akan memberi keberhasilan di dalamnya. Selain kesungguhan (al jiddu), yang juga
perlu diiringi dengan sebuah sikap kesungguhan yang kemudian terus menerus (al

6
muwazobah) serta komitmen (al muzallimah) atas menuntut ilmu. Tiga sikap
tersebut harus terus ada dalam diri seorang pelajar serta berjalan beriringan, tidak
dapat hanya menjalani salah satunya saja.

Wajib untuk setiap pelajar, yang bersungguh-sungguh, terus menerus, serta


komitmen, tidak berhenti jika tujuannya dalam menuntut ilmu dapat tercapai.
Sebagaimana dalam firman Allah QS. Maryam: 12 yang artinya, “Wahai Yahya,
ambillah kitab itu dengan kuat”, serta dalam QS Al Ankabut: 69 yang pada
artinya, “Dan pada orang-orang berjuang, untuk bisa mencari keridhaan Kami,
niscaya Kami akan tunjukkan mereka jalan-jalan menuju kita”.

Diucapkan Az Zarnuji, barangsiapa yang sudah mencari sesuatu serta


dilakukannya dengan sikap sungguh-sungguh, pasti mereka akan
mendapatkannya. Serta barangsiapa yang mengetuk pintu secara terus menerus,
pasti bisa masuk. Dikatakannya pula, bahwa dengan sesuai kesungguhannya,
seseorang pasti akan bisa mendapatkan apa yang menjadi harapannya.

Dalam makna kesungguhan ini, Az Zanurji menjelaskan dalam kesulitan yang


dihadapi seseorang akan bisa selesai dalam kesungguhan, terutama ketika
kesulitan yang sudah dihadapi saat proses belajar. Allah akan bisa memberikan
pertolongan pada seseorang bila Allah menghendaki.Kesulitan bisa selesai dengan
kesungguhan menjadi sebuah anugerah dari Allah subhanahu wa ta’ala serta
dalam kekuasaan-Nya.

Kesungguhan di dalam belajar serta memperdalam sebuah ilmu bukan hanya dari
sebbuah pelajar semata namun dalam kesungguhan ini juga diperlukan
kesungguhan dari tiga (3) orang, yakni pelajar (murid), guru, serta orang tua.
Apabila murid, guru, serta orang tua sungguh-sungguh, insya Allah hal tersebut
akan berhasil, kesulitan menuntut ilmu, dalam belajar akan bisa selesai.

Manusia yang diperintahkan Allah untuk belajar serta menuntut ilmu. Hanya saja
memang kualitas terhadap akal manusia itu dengan kapasitas yang berbeda-beda.
Kesungguhan inilah yang menjadi sebuah kunci. Dengan kesungguhan tersebut,
sesuatu yang sulit itu akan dimudahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

3. Manfaat ilmu terhadap harta

7
Kebanyakan kita tentu menghendaki agar kita bisa hidup mapan dan
berkecukupan. Kita ingin dapat menghidupi diri sendiri beserta keluarga besok dan
tidak bergantung kepada orang lain. Dan lebih dari itu, mungkin kita menghendaki
agar bisa hidup dengan harta yang melimpah ruah dan tidak sempit rizkinya.

Sebagian orang menjadikan harta dan kekayaan yang dimiliki sebagai standar
kebahagiaan hidup. Kita baru merasa tenang dan bahagia ketika bisa hidup dengan
serba berkecukupan dengan harta yang melimpah. Hidup terjamin dengan rizki berupa
harta yang senantiasa mengalir tiada henti. Mendapatkan gaji yang mengalir setiap
bulannya.

Harta memiliki tempat yang lebih dominan dibandingkan ilmu bagi


kebanyakan orang pada zaman now, tetapi ini adalah sebuah kesalahan. Karena orang
berilmu itu akan ditinggikan Allah Swt derajat dengan beberapa derajatnya demikian
dinukilkan Allah swt dalam surah Almujadalah ayat 11.

Menuntut ilmu itu merupakan tuntutan sekaligus kewajiban yang melekat pada
diri setiap orang muslim baik laki-laki maupun perempuan. (HR.Ibnu Majah)
kemudian Tuntutlah ilmu itu walaupun ke negeri China.(HR.Ibnu Adi, Abu Nu’aim
dan Baihaqiy) menurut Ibnu Hibban dan As syakhawi, bahwa hadis ini statusnya
bathil. Disamping itu Imam Syafi’i mengatakan bahwa siapa yang menghendaki dunia
harus dengan ilmu, siapa yang menghendaki akhirat harus dengan ilmu dan siapa
yang menghendaki keduanya juga harus dengan ilmu.

Ali bin Abi Thalib adalah sahabat yang pandai, cerdas, dan berilmu. Hal ini
dibuktikan dari sabda Rosulullah saw sebagaimana berikut ini :

‫ ْال ِع ْل ِم َو َعلِ ُّي بَابُهَا‬Wُ‫اَنَا َم ِد ْينَة‬

Artinya : “ Aku adalah kota ilmu sedangkan ali adalah pintu “.

Dalam kisahnya, sahabat Ali mampu menjawab satu pertanyaan dengan 10 jawaban
yang berbeda mengenai keutamaan ilmu dibandingkan harta. Dengan jawaban Ali
tersebut terbantahlah penyataan yang menyebutkan harta lebih baik daripada ilmu.
Berikut adalah 10 keutamaan ilmu dibanding harta:

1. Ilmu adalah warisan para Nabi sedangkan harta adalah warisan Qarun.
2. Imu bisa menjaga anda sedangkan harta, Andalah yang harus menjaganya.

8
3. Orang berilmu mempunyai banyak teman sedangkan orang berharta banyak
musuh.
4. Ilmu yang sering diajarkan akan terus bertambah,sedang harta yang sering
dipergunakan akan berkurang.
5. Ilmu tidak bias dicuri sebaliknya harta bisa dicuri.
6. Orang berilmu dipanggil yang mulia sedangkan orang berharta dipanggil dengan
sebutan kikir, bakhil atau pelit.
7. Pemilik ilmu akan mendapat syafaat dengan ilmunya sedangkan pemilik harta
akan diperhitungkan dengan hartanya.
8. Ilmu tidak pernah habis atau hancur tapi sebaliknya harta akan hancur sesuai
dengan perjalanan waktu.
9. Ilmu akan menyinari/menerangi hati sedangkan harta akqan menjadikan hati
keras.
10. Pemilik ilmu akan merasa bahwa ia seorang hamba sedang pemilik harta akan
merasa seperti penguasa bahkan sebagi Tuhan.

Oleh karena itu tidak ada alasan untuk menolak dari kewajiban menuntut ilmu itu
terutama menuntut ilmu agama, paling tidak mari kita amalkan hadis Rasul Kun
‘aaliman au muta’alliman au mustami’an au mahabban wala takun rabi’an = Jadilah
engkau orang berilmu, atau orang yang menuntut ilmu, atau orang yang mau
mendengar ilmu, atau orang yang menyukai ilmu. Dan janganlah engkau menjadi
orang yang kelima maka kamu akan celaka” (HR. Baihaqi).

4. Manfat Ilmu DalamKehidupan

Ilmu pengetahuan merupakan suatu pemahaman yang didapatkan manusia melalui


penelitian atau penemuan yang tersusun secara sistematis dan dapat diuji melalui
metode-metode tertentu. Ilmu merupakan kunci utama dalam menjalani kehidupan
sehari-hari, secara sadar atau tidak semua hal yang kita lakukan sehari-hari tidak
pernah lepas dari ilmu. Dalam melakukan setiap tindakan atau perbuatan kita selalu
membutukan pemahaman dalam melakukannya

Dengan memiliki ilmu, seseorang mampu melakukan hal-hal yang bermanfaat baik
bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Ilmu pengetahuan memiliki banyak manfaat
dalam kehidupan manusia. Tidak hanya dirasakan secara perorangan saja, ilmu

9
pengetahuan juga mampu memberi dampak positif berupa manfaat yang besar bagi
lingkungan sekitar kita bahkan masyarakat secara luas

Beberapa Manfaat Ilmu Pengetahuan bagi Kehidupan Manusia  Untuk lebih


memahami bagaimana manfaat ilmu pengetahuan bagi kehidupan kita sehari-hari,
berikut ini kami uraikan beberapa manfaat ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia:

1. Dapat Membedakan Benar-Salah Dengan memiliki ilmu pengetahuan, seseorang


tidak akan terjebak dalam tindakan atau perbuatan yang salah. Seseorang yang
memiliki ilmu tidak akan mudah melakukan tindakan salah  yang disebabkan
pengaruh orang lain. Biasanya orang berilmu memiliki prinsip hidup yang kuat
dan selalu berupaya menempatkan diri pada posisi yang tepat.
2. Ilmu Bermanfaat Hingga Wafat Hal-hal yang bersifat duniawi secara alami akan
terputus saat seseorang sudah wafat.  Hal ini disebabkan karena pada dasarnya
manusia akan meninggalkan semua bentuk urusan yang terjalin semasa hidup
saat sudah wafat. Dengan ilmu yang dibagikan semasa hidup, seseorang akan
terkenang sampai kapanpun bahkan setelah wafat.  Misalnya, bagaimana ilmu
dibagikan dalam bentuk tulisan yang dapat terus dibaca dan bermanfaat bahkan
hingga penulisnya wafat.
3. Langkah Menuju Surga Pada kehidupan berikutnya, manusia hakikatnya akan
menempati surga. Ilmu merupakan sumber pengetahuan akan kebenaran  yang
dipercaya mampu membantu setiap manusia menuju surga.  Dengan memiliki
pengetahuan akan kebenaran, manusia akan semaksimal mungkin mungkin
melakukan tindakan yang benar dan berusaha menjauhi perbuatan atau tindakan
yang dianggap salah. Kebenaran tersebut yang akan membimbing seseorang
menuju surga.
4. Menaikkan Derajat Manusia Tingkatan atau derajat manusia akan semakin
terangkat dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Baik di mata Tuham maupun
sesama, orang yang memiliki ilmu senantiasa dihargai dan memperoleh
penghormatan yang baik. Bahkan ketika seseorang sedang dalam tahapan
menuntut ilmu biasanya lingkungan sosial masyarakat sudah memberikan
tanggapan atau pandangan yang positif.
5. ilmu adalah Hal yang Lebih Berharga daripada Harta Dalam kehidupan sosial
ditengah-tengah masyarakat, banyak orang beranggapan bahwa kekayaan dan
harta merupakan dua hal yang paling berharga dalam kehidupan manusia.

10
Namun, terdapat hal lain yang mempunyai nilai lebih tinggi dibanding kekayaan
maupun harta yaitu ilmu pengetahuan. Kekayan dan harta yang melimpah akan
mendorong seseorang untuk berupaya menjaga harta kekayaannya agar tidak
hilang.  Berbeda dengan ilmu pengetahuan yang justru akan selalu menjaga diri
manusia  dan bahkan mampu mendatangkan harta kekayaan.

Kekayaan tidak akan mampu membuat orang bertahan dari kondisi melimpah yang
senantiasa ia jaga. Namun, dengan memiliki ilmu pengetahuan, seseorang mampu
berupaya untuk mendatangkan harta kekayaan secara berkesinambungan dalam
jangka waktu  yang lama. Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan
juga akan semakin berkembang demi mendukung kualitas hidup dan pola pikir
masyarakat yang semakin modern.  

Dan juga di Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, disebutkan bahwa
kegiatan menuntut ilmu itu bersifat wajib bagi muslim. Kewajiban ini gak
memandang gender atau status sosial seseorang. Hadist ini berbunyi sebagai berikut:

َ ‫طَلَبُ ْال ِع ْل ِم فَ ِري‬


‫ْضةٌ َعلَى ُكلِّ ُم ْسلِ ٍم‬

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah no. 224)

Dalam agama Islam, belajar atau menuntut ilmu juga dimulai dari lahir hingga masuk
liang lahat atau meningalkan hal ini sesuai sabda Rusullah SAW:

‫ اطلب العلم من المهد إلى‬:‫ وقال صلى هللا عليه وسلم‬،‫ اطلب العلم ولو بينك وبينه بحر من نار‬:‫وقال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
‫اللحد أي إن تعلم العلم فرض في جميع األوقات والحاالت‬.

Rasulullah SAW bersabda : Carilah ilmu,walaupun diantara kamu dan ilmu terpisah
lautan api. Sabdanya : Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat (Artinya
menuntut ilmu hukumnya fardhu di setiap waktu dan kesempatan.

Kewajiban menuntut ilmu atau belajar ini dibebankan kepada tiap individu Muslim
baik laki-laki maupun perempuan.

Rasulullah SAW Bersabda:

11
‫ب ْال ِع ْل َم ِمنَ ْال َم ْه ِد ِإلَى اللَّحْ د‬ ْ ‫ُأ‬
ِ ُ‫طل‬

Artinya: “Tuntutlah ilmu dari buaian (bayi) hingga liang lahat”

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Ilmu secara umum dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang melekat pada manusia
dimana ia dapat mengetahui sesuatu yang asalnya tidak ia ketahui. dapat dikatakan bahwa
secara umum ilmu itu berarti tahu. Ilmu itu adalah pengetahuan. Seseorang yang banyak
ilmunya bisa dikatakan sebagai seorang ilmuwan, ulama, ahli pengetahuan dan lain
sebagainya. Pada dasarnya pengetahuan mempunyai tiga kriteria, yaitu: (a) adanya suatu
sistem gagasan dalam pikiran; (b) persesuaian antara gagasan itu dengan benda-benda
sebenarnya; dan (c) adanya keyakinan tentang persesuaian itu.

Rangkaian ayat Al-Qur’an yang menunjukkan betapa besar keutamaan ilmu sangat
banyak sekali. Besarnya porsi penyebutan persoalan ilmu menunjukkan besarnya perhatian
Al-Qur’an terhadap ilmu. Misalnya tergambar dalam rangkaian ayat yang menjelaskan proses
penciptaan manusia. Dengan demokratisnya Allah memberitahukan kepada para malaikat
bahwa Dia akan menjadikan manusia (Adam) sebagai khalifah dimuka bumi. Berangkat dari
rangkaian ayat Al-Quran yang sudah dikemukakan bahwa dalam ajaran Islam pengertian
ilmu bukan hanya didasarkan pada jumlah ilmu yang dipelajarinya. Akan tetapi dapat
dirasakan manfaatnya oleh manusia.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.inews.id/lifestyle/muslim/keutamaan-menuntut-ilmu

https://www.republika.co.id/berita/r3uneu320/5-keutamaan-menuntut-ilmu-dari-
kemudahan-dunia-hingga-akhirat

https://hot.liputan6.com/read/4875567/ilmu-adalah-pengetahuan-suatu-bidang-ketahui-
pengertian-dan-manfaatnya

https://manfaat.co.id/manfaat-menuntut-ilmu

https://dalamislam.com/dasar-islam/manfaat-ilmu-dalam-pandangan-islam

https://kotamobaguonline.com/2021/03/10-manfaat-ilmu-pengetahuan-dalam-pandangan-
islam/

13

Anda mungkin juga menyukai