PENGERTIAN IPTEKS
1. Pengertian Ilmu
2. PENGERTIAN PENGETAHUAN
3. PENGERTIAN SENI
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu
merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi
dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang
diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
B. SUMBER IPTEKS
1. SUMBER ILMU
b. Alam semesta:
ayat
c. Diri manusia:
2. SUMBER PENGETAHUAN
a. Alam materi yang hanya dapat dipersepsi oleh indra merupakan salah satu
sumber pengetahuan
b. segala yang dipersepsi oleh indra. Namun bedanya, pada sumber ini hanya
berupa bentuk dan tak menempati ruang, apalagi volume atau massa
c. Sumber ketiga ialah wahm, yakni Sumber pengetahuan ini sama sekali tidak
memiliki unsur material baik berupa bentuk apalagi volume yang menempati
ruang dan waktu.
d. Adapun sumber terakhir, bahwa sumber pengetahuan dari dalam benak manusia
yang berupa akibat dari perbandingan pengetahuan indra, imaji dan
wahm(pengalaman).
3. SUMBER SENI
Alam semula jadi merangkumi segala jirim hidup dan jirim bukan hidup
yang berada secara semula jadi di bumi. Dalam pengertian yang paling tulen, ia
adalah persekitaran yang tanpa kegiatan manusia. Lawannya perkataan "alam
semulajadi" ialah "persekitaran terbina".
b. Diri Manusia
C. Objek IPTEKS
a. Objek material filsafat ilmu adalah objek yang di jadikan sasaran menyelidiki oleh suatu ilmu,
atau objek yang yang di pelajari oleh ilmu itu.
b. Objek formal adalah sudut pandang dari mana sang subjek menelaah objek materialnya.
c. Objek material ilmu-ilmu humaniora adalah manusia dan manusia ini di tinjau dari sudut
pandang yang berbeda-beda, sehingga ada beberapa ilmu yang mempelajari manusia di
antaranya psikologi, antropologi, sosiologi dan lain sebagainya.Objek pengetahuan
2. Objek seni
a. Alam semesta beserta segala isinya
b. Manusia dan tingkah lakunya dan hubungannya dengan makhluk hidup lain di
dunia
D. URGENSI IPTEKS
1. URGENSI ILMU
a. Kunci setiap amal Kesesuaian perbuatan dengan aturan syariat Islam menjadi
salah satu syarat diterimanya amal perbuatan. Demikian komentar Fudhail bin
‘Iyadh ketika beliau ditanya tentang ayat “ayyukum ahsanu ‘amala”. Beliau
mengatakan bahwa amal yang paling baik adalah amal yang paling ikhlas karena
Allah dan amal yang dilakukan paling sesuai dengan tatacara syariat Islam.
Untuk sesuai dengan syariat Islam, maka seorang muslim harus memahami
ajaran Islam. Semakin luas dan dalam pemahamannya terhadap ajaran Islam,
semakin baik nilai perbuatannya.
b. Memberikan bobot pekerjaan Nilai perbuatan seseorang ditentukan dengan ilmu,
sehingga antara perbuatan orang yang berilmu dengan perbuatan orang yang
tidak berilmu akan berbeda nilainya di sisi Allah. Allah berfirman:
Katakanlah (hai Muhammad), “Apakah sama orang yang mengetahui dengan
orang yang tidak mengetahui…”. (Az-Zumar: 9)
Tentunya muslim yang tahu tatacara ibadah shalat akan mendapatkan pahala
yang berbeda dengan muslim yang shalatnya hanya ikut-ikutan saja atau hanya
mengikuti gerakan imam, sedangkan dia sendiri tidak mengetahui arti bacaannya
dan tatacara shalat yang dituntun Islam.
c. Ilmu adalah suatu hikmah kebaikan yang Allah berikan kepada hamba-Nya.
Setiap kita pasti ingin mendapat kebaikan dari Allah. Karena itu segala sarana
yang dapat kita lakukan untuk mendapatkannya, pasti akan kita lakukan. Allah
berfirman:
“Hikmah itu akan diberikan kepada orang yang dikehendaki Allah. Barang siapa
yang telah diberikan hikmah, sesungguhnya dia telah diberikan kebaikan yang
banyak.” (Al-Baqarah: 269)Hikmah atau ilmu didapatkan dengan belajar, baik
belajar mandiri atau menerima pelajaran dari muwajjih atau ustadz atau guru
atau dari mana saja. Semakin banyak ilmu atau hikmah yang didapat,
sesungguhnya semakin banyak juga kebaikan yang ia dapatkan. Rasulullah saw
bersabda:“Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, maka Allah
akan memberikan pemahaman yang dalam terhadap agamanya”. (Bukhari-
Muslim)
d. Beda ilmu dengan rezki Allah telah memerintahkan manusia untuk terus belajar.
Di antara ayat yang memerintahkan belajar adalah surat Al-Alaq ayat 1-5.
Rasulullah saw. juga mendorong umatnya untuk menuntut ilmu, bahkan kalau
mesti sampai ke negeri Cina. Di antara hadits yang memerintahkan umat Islam
untuk belajar dan menuntut ilmu adalah: “Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban
atas tiap muslim dan muslimah.” (H.R. Bukhari dan Ibnu Majah)
Dalam doa, Rasulullah saw. mengajarkan umatnya untuk meminta ditambahkan
ilmu pengetahuan. Lain halnya dengan rezki, Rasulullah saw. mengajarkan untuk
berdoa agar rezki yang umatnya dapatkan diberikan keberkahan dari Allah.
Hakikat rezki adalah pemberian jatah dari Allah yang sudah ditetapkan Allah
sejak zaman azali. Manusia tidak diperintahkan memohon agar rezkinya
ditambah, karena tiap manusia sudah dijatah bagiannya, tidak kurang dan tidak
lebih.
e. Keutamaan menuntut dan memiliki ilmu sangat banyak sekali. Berikut adalah di
antara keutamaan menuntut ilmu.
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu, “Berlapang-
lapanglah dalam majelis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu”, maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
“Barang siapa berjalan di satu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah
akan mudahkan jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat meletakkan
sayap-sayapnya bagi penuntut ilmu tanda ridha dengan yang dia perbuat.
(H.R. Muslim)
“Barang siapa keluar dalam rangka thalabul ilmu (mencari ilmu), maka dia
berada di jalan Allah hingga kembali.” (H.R. Tirmidzi)
“Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan
baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
“Barang siapa yang Allah kehendaki padanya kebaikan maka Allah akan
pahamkan dia dalam masalah agama.” (H.R. Bukhari)
2. URGENSI PENGETAHUAN
3.URGENSI SENI
Di dunia ini semua makhluk pasti akan bertahan hidup sesuai kesedian
lingkungannya. Jika lingkungannya itu baik maka makhluk yang berada
didalamnya akan baik juga, sebaliknya jika lingkumgannya itu rusak ataupun
tidak layak dihuni maka tidaklah terdapat kehidupan yang nyaman. Misalnya
keadaan lingkungan di planet Mars itu suhunya dapat melelehkan kulit jika
berada lebih dari 3 jam, maka tidaklah ada kehidupan disana.
Maka urgensi seni lingkungan hidup bagi manusia adalah suatu sikap
yang mementingkan terwujudnya suatu keadaan lingkungan hidup yang nyaman
bagi manusia. Dalam artian tersebut bermaksud bahwa dalam mewujudkan
lingkungan yang nyaman, tentram dan sejahtera yang disertai dengan keindahan
yang menarik juga mempesona bagi kehidupan manusia.
Ayat di atas menggambarkan keutuhan antara iman, Ilmu dan Amal atau
Aqidah, Syari’ah dan Akhlak dengan menganalogikan bangunan Dinul Islam
bagaikan sebatang pohon yang baik. Akarnya menghunjam ke bumi, batangnya
menjulang tinggi ke langit, cabangnya atau dahannya rindang dan buahnya amat
lebat. Ini merupakan gambaran bahwa antara iman, ilmu dan amal merupakan
satu kesatuan yang utuh tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain. Iman
diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang menopang tegaknya ajaran
Islam. Ilmu bagaikan batang pohon yang mengeluarkan dahan-dahan dan
cabang-cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu
identik dengan teknologi dan seni. Iptek yang dikembangkan di atas nilai-nilai
iman dan ilmu akan menghasilkan amal salih, bukan kerusakan alam.
Dalam pandangan islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi kedalam
suatu sistem yang disebut dinul islam. Di dalamnya terkandung tiga unsur pokok,
yaitu akidah, syari’ah dan akhlak, dengan kata lain Iman, Ilmu dan Amal shaleh.
Sebagaimana digambarkan dalam Al-Quran yang artinya :
Agama (Iman) berfungsi untuk memberikan arah bagi seorang ilmuwan untuk
mengamalkan Ilmunya. Dengan didasari oleh keimanan yang kuat,
pengembangan ilmu dan teknologi akan selalu dapat dikontrol beradapada jalur
yang benar. Sebaliknya, tampa dasar keimanan ilmu dan teknologi dapat
disalahgunakan sehingga mengakibatkan kehancuran orang lain dan lingkungan.