Anda di halaman 1dari 19

Islam dan Ilmu Pengetahuan,

Teknologi dan Seni


Mata kuliah : Agama Islam
Dosen Pembimbing :
Salman Assahary,S.Ag,S.Ag.
Anggota:
Aprilia Puspita Sari 1410017411008
Rifah Rizkiyah Hasibuan 1410017411009

Pembahasan

BAB I
Pendahuluan

BAB II
ISI

BAB III
PENUTUP

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini
dipimpin oleh perdaban barat satu abad terakhir ini,
mencengangkan banyak orang di berbagai penjuru dunia.
Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan
oleh perkembangan iptek modern membuat orang lalu mengagumi
dan meniru- niru gaya hidup peradaban barat tanpa dibarengi
sikap kritis trhadap segala dampak negatif yang diakibatkanya.
Pada dasarnya kita hidup di dunia ini tidak lain untuk
beribadah kepada Allah SWT. Ada banyak cara untuk beribadah
kepada Allah SWT seperti sholat, puasa, dan menuntut ilmu.
Menuntut ilmu ini hukumnya wajib. Seperti sabda Rasulullah SAW:
menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban atas setiap muslim lakilaki dan perempuan. Ilmu adalah kehidupanya islam dan
kehidupanya keimanan.

BAB II
ISI
2.1 Pengertian Ilmu, Teknologi dan Seni
Ilmu

sumber teknologi yg mampu memberikan


kemungkinan munculnya berbagai
penemuan rekayasa dan ide-ide.

teknoogi

terapan atau aplikasi dari ilmu yg dapat


ditunjukkan dalam hasil nyata yg lebih
canggih dan dapat mendorong manusia
untuk berkembang lebih maju lagi.

Seni

Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa.


Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata
jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentukbentuk yang indah atau dihiasi dengan indah.

Iptek Menurut Islam

Rumusan 4 nilai luhur pembangunan Iptek


nasional

Dampak Positif Iptek Terhadap Moral


Keimanan Umat Islam

Dampak Negatif IPTEK Terhadap Moral


Keimanan Umat Islam

Kewajiban Mencari Ilmu


Pada dasarnya kita hidup didunia ini tidak lain
adalah untuk beribadah kepada Allah. Tentunya
beribadah dan beramal harus berdasarkan ilmu yang
ada di Al-Quran dan Al-Hadist. Tidak akan tersesat bagi
siapa saja yang berpegang teguh dan sungguh-sungguh
berpedoman pada Al-Quran dan Al-Hadist.
Disebutkan dalam hadist, bahwasanya ilmu yang
wajib dicari seorang muslim ada 3. Ketiga ilmu tersebut
adalah ayatun muhkamatun (ayat-ayat Al-Quran yang
menghukumi), sunnatun qoimatun (sunnah dari Al-hadist
yang menegakkan) dan faridhotun adilah (ilmu bagi
waris atau ilmu faroidh yang adil).

Dalam sebuah hadist rasulullah bersabda, mencari ilmu itu


wajib bagi setiap muslim, dan orang yang meletakkan ilmu pada
selain yang ahlinya bagaikan menggantungkan permata dan emas
pada babi hutan.(HR. Ibnu Majah dan lainya)
Juga pada hadist rasulullah yang lain,carilah ilmu walau
sampai ke negeri cina. Dalam hadist ini kita tidak dituntut mencari
ilmu ke cina, tetapi dalam hadist ini rasulullah menyuruh kita
mencari ilmu dari berbagai penjuru dunia. Walau jauh ilmu harus
tetap dikejar. Dalam kitab Talimul mutaalim disebutkan bahwa
ilmu yang wajib dituntut terlebih dahulu adalah ilmu haal yaitu ilmu
yang seketika itu pasti digunakan dal diamalkan bagi setiap orang
yang sudah baligh. Seperti ilmu tauhid dan ilmu fiqih. Apabila kedua
bidang ilmu itu telah dikuasai, baru mempelajari ilmu-ilmu lainya,
misalnya ilmu kedokteran, fisika, matematika, dan lainya.

Keutamaan orang yang berilmu

Orang yang berilmu mempunyai kedudukan yang tinggi dan


mulia di sisi Allah dan masyarakat. Al-Quran menggelari golongan
ini dengan berbagai gelaran mulia dan terhormat yang
menggambarkan kemuliaan dan ketinggian kedudukan mereka di
sisi Allah SWT dan makhluk-Nya.
Dalam surat ali Imran ayat ke-18, Allah SWT berfirman: "Allah
menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia
(yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para
Malaikat dan orang- orang yang berilmu (juga menyatakan yang
demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak
disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".
Dalam ayat ini ditegaskan pada golongan orang berilmu bahwa
mereka amat istimewa di sisi Allah SWT. Mereka diangkat sejajar
dengan para malaikat yang menjadi saksi Keesaan Allah SWT.

Peringatan Allah dan Rasul-Nya sangat keras terhadap


kalangan yang menyembunyikan kebenaran/ilmu, sebagaimana
firman-Nya: "Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan
apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang
jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada
manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati pula
oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati." (Al-Baqarah: 159)
Rasulullah saw juga bersabda: "Barang siapa yang
menyembunyikan ilmu, akan dikendali mulutnya oleh Allah pada
hari kiamat dengan kendali dari api neraka." (HR Ibnu Hibban di
dalam kitab sahih beliau. Juga diriwayatkan oleh Al-Hakim.

Pendidikan Islam mempunyai strategi untuk mengantisipasi


perkembangan teknologi komunikasi dengan jalan :

Definisi Seni
Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata
sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti
dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah.
Pengertian Seni Menurut beberapa ahli :

Seni adalah penciptaa segala sesuatu hal atau benda yang


karena keindahannya orang senang melihatnya atau
mendengarkan

2.2 Klasifikasi Ilmu Menurut Islam

2.3 Pandangan Islam terhadap IPTEK


Dalam pandangan Islam, Iptek di gambarkan sebagai cara
mengubah suatu sumber daya menjadi sumberdaya lain yang lebih
tinggi nilainya, hal ini terdapat dalam surat Ar-Rad syat 11, yaitu :
Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri,
Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa, pada dasarnya
Al-Quran telah mendorong manusia untuk berteknologi supaya
kehidupan mereka meningkat.

2.4 Tanggung Jawab Ilmuan Muslim


Tanggung jawab ilmuwan dalam pengembangan ilmu
sekurang-kurangnya berdimensi religious atau etis dan social. Pada
intinya, dimensi religious atau etis seorang ilmuwan hendaknya
tidak melanggar kepatutan yang dituntut darinya berdasarkan etika
umum dan etika keilmuan yang ditekuninya.
Sedangkan dimensi sosial pengembangan ilmu mewajibkan
ilmuwan berlaku jujur, mengakui keterbatasannya bahkan
kegagalannya, mengakui temuan orang lain, menjalani prosedur
ilmiah tertentu yang sudah disepakati dalam dunia keilmuan atau
mengkomunikasikan hal baru dengan para sejawatnya atau kajian
pustaka yang sudah ada untuk mendapatkan konfirmasi,
menjelaskan hasil-hasil temuannya secara terbuka dan sebenarbenarnya sehingga dapat dimengerti orang lain sebagaimana ia
juga memperoleh bahan-bahan dari orang lain guna mendukung
teori-teori yang dikembangkannya.

DR. Yususf Al-Qaradawi menjelaskan ada tujuh sisi


tanggung jawab seorang ilmuwan muslim, yaitu:

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yg
tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ilmu adalah sumber
teknologi yg mampu memberikan kemungkinan munculnya berbagai
penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun teknologi adalah terapan
atau aplikasi dari ilmu yg dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yg
lebih canggih dan dapat mendorong manusia untuk berkembang
lebih maju lagi.
Sebagai umat Islam kita harus menyadari bahwa dasar-dasar
filosofis untuk mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji
dan digali dalam Alquran sebab kitab suci ini banyak mengupas
keterangan-keterangan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai