Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan mahluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna, yang
membedakan kesempurnaan manusia dengan mahluk-mahluk lainnya adalah akal,
Allah SWT membekali akal bagi manusia untuk keberlangsungan hidupnya, agar
tercipta suasana yang kondusif, sehingga sesuai dengan tujuan diciptakannya
manusia yaitu sebagai Khalifah fil-ard ( wakil Tuhan di bumi), yang membawa misi
Rahmatan lil’alamin (kasih sayang bagi seluruh alam).
Dengan akal pikirang yang telah diberikan oleh Allah SWT, manusia dituntut untuk
mengembangkannya, yaitu dengan jalan mencari ilmu pengetahuan. Sebagaimana
yang terdapat dalam sabda-sabda RasulNya, yaitu Muhammad SAW, yang
megumandangkan kewajiban mencari ilmu bagi umat Muslim. Rasulullah SWA
memprioritaskan umatnya untuk mencari ilmu syar’i, yaitu demi pembentukan sikap
dan prilaku yang mengandung unsur Akhlakul Karimah.

Dewasa ini banyak perkembangan-perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,


semisal dalam bidang elektronika ada televisi, radio, komputer. Bidang otomotif ada
mobil, pesawat terbang, kapal. Bidang kedokteran ada bayi tabung, cangkok ginjal,
cloning, dan lain sebagainya. Yang semakin lama semakin berkembang.

Berkenaan dengan perkembangan ilmu pengetahuan tersebut, maka umat Islam yang
notabennya memprioritaskan pendidikannya dalam lingkup syar’i akan jauh
ketinggalan dibandingkan dengan orang-orang barat yang mayoritas nonMuslim.
Dengan pendalaman ilmu-ilmu syar’i saja, umat Muslim akan terpuruk, dan selalu di
jajah dengan adanya kebutuhan-kubutuhan yang harus dipenuhi dari hasil ciptaan
dan karya orang-orang barat. Maka dari itu, kita akan mencoba mengkaji pandangan
Islam tentang ilmu pengetahuan dan teknologi demi meningkatkan pemahaman Islam
yang secara totalitas dan tidak parsial, dan juga demi kemajuan umat Islam dalam
segala bidang ilmu.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian ilmu pengetahuan dan teknologi?
2. Bagaimana pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari Makalah ini adalah sebagai berikut:
 Mengetahui pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
 Mengetahui tentang pandangan islam terhadap IPTEK.

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sangat bermanfaat sebagai


referensi bagi petani untuk dapat tentang pandangan islam terhadap IPTEK yang
semakin berkembang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Dalam kehidupan manusia banyak memperoleh pengalaman, dari
pengalaman itu didapatkan sejumlah pengetahuan atau knowledge yang memiliki
sifat keajegan tertentu tanpa kemampuan untuk menjelaskan sebab-sebabnya secara
terinci dan rasional. Pengetahuan demikian banyak macamnya dalam kehidupan ini.
Tiap manusia berbeda jumlah dan macamnya pengalaman yang dimiliki tersebut,
tanpa ada kemampuan untuk menjelaskannya.
Kalau ingin mampu memberikan penjelasan maka masih diperlukan kegiatan
yang lebih intens untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih utuh daripada
umumnya pengetahuan yang ada. Untuk itu perlu didukung oleh sejumlah kegiatan
berikutnya yang lebih serius guna mendapatkan intisari pengetahuan tersebut hingga
dapat dipedomani untuk perencanaan, prediksi-prediksi maupun kontrol atas
kebenarannya.
Kombinasi usaha mencari pendekatan rasional dan mengumpulkan fakta-
fakta empiris inilah yang bias disebut dengan pendekatan mendapatkan pengetahuan
dengan metode keilmuan. Melalui metode keilmuan akan didapatka “ilmu” dari
sejumlah “pengetahuan”, yang memiliki cirri-ciri tertentu, sebagai pembeda dengan
pengetahuan-pengetahuan lainnya yang belum teruji. (pengetahuan = knowledge,
sedang ilmu = science atau sains). Jadi ilmu adalah pengetahuan yang memenuhi
cirri-ciri tertentu dan disinilah dibakukan menjadi “ilmu pengetahuan”, yang kedua
terminology tersebut digabung menjadi satu kata. Dapat juga dirumuskan bahwa
ilmu ialah sebagai “pengetahuan yang ilmiah”.
Sedangkan teknologi adalah penerapan ilmu-ilmu dasar untuk memecahkan
masalah guna mencapai suatu tujuan tertentu. Adapun tujuan manusia dalam
kehidupan ini dapat menjadi banyak sekali, yang kesemuanya itu ditentukan oleh
niatnya, sebagaimana yang disebut dengan “semua amal itu tergantung pada
niatnya”.

3
Kedudukan ilmu pengetahuan sendiri sebagai ilmu dasar jelas netral. Setelah
digunakan manusia untuk diterapkan guna mencapai suatau tujuan, barulah dapat
dinilai apakah penerapan itu dapat dibenarkan oleh agama atau tidak.

B. Pandangan Islam Terhadap IPTEK


Dengan uraian secara deskriptif di atas, maka judul makalah ini dapat
didekati agak menjadi lebih jelas yang menghubungkan antara ajaran agama Islam
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Agama Islam banyak memberikan
penegasan mengenai ilmu pengetahuan baik secara nyata maupun secara tersamar,
seperti yang disebut dalam surat Al-Mujadalah ayat 11 yang artinya sebagai berikut :

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang


yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan."

Maksudnya sebagai berikut : sama-sama dari kelompok yang beriman, maka


Allah SWT akan masih meninggikan derajat bagi mereka, ialah mereka yang berilmu
pengetahuan.

Orang berilmu pengetahuan berarti menguasai ilmu dan memilki kemampuan


untuk mendapatkan dan menjelaskannya. Untuk mendapatkan ilmu pengetahuan
diperlukan antara lain adanya sarana tertentu, yakni yang disebut “berpikir”. Jelasnya
berpikir pada dasarnya merupakan suatu proses untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan.

Oleh karena itu, apabila di dalam Al-Qur’an sering-sering disebut dengan


kata-kata “berpikir” atau “berpikirlah” dan sebagainya. Dalam arti langsung maupun
dalam arti sindiran dapat kita artikan juga sebagai perintah untuk mencari atau
menguasai ilmu pengetahuan.

Dalam Al-qur’an dan Hadist sangat banyak ayat-ayat yang menerangkan


hubungan tentang ajaran Islam dengan ilmu pengetahuan serta pemanfaatannya yang
kita sebut Iptek. Hubungan tersebut dapat berbentuk semacam perintah yang
mewajibkan, menyurum mempelajari, pernyataan-pernyataan, bahkan ada yang

4
berbentuk sindiran. Kesemuanya itu tidak lain adalah menggambarkan betapa
eratnya hubungan antara Islam dan Iptek sebagai hal yang tidak dapat dipisahkan
satu dengan yang lainnya. Tegasnya hubungan antara Islam dan Iptek adalah sangat
erat dan menyatu.

Dalam pandangan Islam, Iptek juga di gambarkan sebagai cara mengubah


suatu sumber daya menjadi sumberdaya lain yang lebih tinggi nilainya, hal ini
tercover dalam surat Ar-Ra’d ayat 11, yaitu :

Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka


merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa, pada dasarnya Al-Qur’an telah
mendorong manusia untuk berteknologi supaya kehidupan mereka meningkat. Upaya
ini harus merupakan rasa syukur atas keberhasilannya dalam merubah nasibnya.
Dengan perkataan lain, rasa syukur atas keberhasilannya dimanifestasikan dengan
mengembangkan terus keberhasilan itu, sehingga dari waktu kewaktu keberhasilan
itu akan selalu maningkat terus.

Pada masa Nabi sudah ada penemuan-penemuan yang bisa dinamakan


dengan Iptek, sepertihalnya Iptek dalam dunia pertanian. Para sahabat Nabi pernah
melalukan pembuahan buatan (penyilangan atau perkawinan) pada pohon kurma.
Lalu Nabi menyarankan agar tidak usah melakukannya. Kemudian ternyata buahnya
banyak yang rusak dan setelah itu dilaporkan kepada Nabi, maka Nabi berpesan “
Abirruu antum a’lamu biumuuri dunyaakum” (lakukanlah pembuahan buatan! Kalian
lebih mengetahui tentang urusan dunia kalian).

Di dalam Al-Qur’an disebutkan juga secara garis besar, tentang teknologi.


Yaitu tentang kejadian alam semesta dan berbagai proses kealaman lainnya, tentang
penciptaan mahluk hidup, termasuk manusia yang didorong hasrat ingin tahunya,
dipacu akalnya untuk menyelidiki segala apa yang ada di sekelilingnya, meskipun
Al-Qur’an bukan buku kosmologi, atau biologi, atau sains pada umumnya, namun
Al-Qur’an jauh sekali dalam membicarakan teknologi.

5
Banyak sekali ayat-ayat di dalam Al-Qur'an yang menyinggung tentang ilmu
pengetahuan secara mendasar. Manusialah yang nantinya akan menggali dan mencari
lebih dalam serta mengembangkan pengetahuan - pengetahuan yang tidak diketahui
sebelumnya.

Terdapat berbagai macam pertentangan atas hubungan agama dan sains. Di


mana, para ilmuwan barat mengatakan agama dan sains sangat bertentangan. Sebagai
contoh, dalam Islam kita meyakini bahwa Allah SWT yang menciptakan manusia
dari segumpal darah dan tanah, serta manusia pertama yang berada di bumi adalah
Nabi Adam. Sedangkan menurut ilmu sains, manusia tercipta dari proses organisme
dan manusia pertama di bumi adalah kera yang nantinya akan berevolusi membentuk
manusia yang sempurna.

Pada dasarnya, Al-Qur'an merupakan kitab yang sempurna yang menjadi


petunjuk bagi umat manusia yang beragama Islam maupun yang tidak. Haruslah bagi
para ilmuwan, terutama ilmuwan muslim untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai
pedoman atas pengetahuan - pengetahuan yang akan dikembangkan. Pandangan
Islam tidak pernah bertentangan dengan perkembang IPTEK hingga sekarang.
Bahkan, di dalam Al-Qur'an tersebutlah telah disediakan semua apa yang tidak
manusia ketahui. Sesungguhnya Allah SWT Maha Tahu segalanya.

Dari beragam uraian di atas bahwasanya kita dapat melihat sendiri bagaimana
pandangan Islam terhadap Iptek. Dalam pedoman utamanya (Al-Qur’an), banyak
disebutkan sesuatu hal yang berkaitan dengan Iptek, hal ini menunjukkan bahwa
Islam sangat erat sekali dengan Iptek. Jadi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi ini merupakan wujud dari implikasi Al-Qur’an yang sebenarnya. Banyak
seruan-seruan di dalamnya yang menganjurkan manusia untuk berfikir dan
mengembangkan potensinya dalam pengetahuan. Namun satu hal yang sangat
disayangkan, umat muslim sangat rendah dalam bidang Iptek, sehingga ketinggalan
perkembangan dengan orang-orang non muslim. Semoga dengan ini umat Islam
sadar dan mau mengembangkan pengetahuannya dalam berbagia hal, sehingga

6
menjadi umat yang berkualitas dengan adanya ketakwaan dan pengetahuan yang
ditinggi.

7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
a. Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) adalah keilmuan yang tinggi yang
dimiliki oleh seseorang dan mampu menjadi alat untuk menyelesaikan
masalah.
b. Pandangan Islam terhadap Iptek adalah Iptek merupakan suatu hal yang tidak
bisa ditinggalkan oleh seseorang, karena sangat pentingnya Iptek, maka hal
tersebut sering disebut dalam Al-Qur’an. dalam arti Islam sangat
menganjurkan pengembangan Iptek.
B. SARAN
Pandangan Islam terhadap teknologi sudah hal yang lumrah. Bahkan, para ilmuwan
Islam sudah mendalami tentang ilmu pengetahuan dan teknologi sejak dahulu. Dalam
perkembangan IPTEK juga harus didasarkan asas yang terdapat dalam Islam.
Jadikanlah Al-Qur'an sebagai pedoman dalam menyebarkan ilmu apapun itu.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://ldk.stmik-dci.ac.id/?post=pandangan-islam-terhadap-ilmu-pengetahuan-dan-
teknologi di browsing pada tanggal 28 Januari 2023
https://kumparan.com/adelia-khairani-1630374528471744875/bagaimana-
pandangan-islam-terhadap-ilmu-pengetahuan-dan-teknologi-1wSV8fhkACB/full
di browsing pada tanggal 28 Januari 2023

Anda mungkin juga menyukai