Anda di halaman 1dari 8

IPTEKS DALAM ISLAM

Disusun Oleh:
KELOMPOK 5
FAHIRA NURUL LANGI P22122012
ANISSA NADYA SHASIKARANA P22122036
SITI HASKIA ISNAINI P22122052
ANDI SHALSABILA PETTALOLO P22122112
WIRDANI ZAENUDDI P22122086
RAHMA ZAFIRA RAMADHANY P22122074
SITI HAWA LUTFIANA P22122026
ZAHRATUL JANNAH BA’ADI P22122062
NURHALIZA P22122096

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Peran Islam dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada dasarnya ada
dua. Pertama, kita melakukan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmiah. Inilah paradigma
yang seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler yang kita miliki saat ini.
Paradigma Islam menyatakan bahwa Aqidah Islam harus dijadikan dasar
(qa`idahfikriyah) dari semua pemikiran ilmu. Ini tidak berarti bahwa Aqidah Islam
adalah sumber dari semua jenis pengetahuan, tetapi itu adalah standar dari semua
pengetahuan. Maka Anda akan dapat menerima dan mengamalkan ilmu yang sesuai
dengan Aqidah Islam. Kedua, menjadikan Syariat Islam (yang berkembang dari Aqidah
Islam) sebagai standar penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan
sehari-hari.

Kriteria inilah yang seharusnya digunakan oleh umat Islam, bukan kriteria
kemanfaatan (pragmatisme/utilitarianisme) seperti sekarang ini. Standar Syariah ini
menunjukkan bahwa diperbolehkan menggunakan teknologi di bawah ketentuan Halal
Haram (hukum Syariah Islam). Umat Islam boleh menggunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi jika diizinkan oleh Syariah, tetapi umat Islam tidak boleh menggunakannya
meskipun membawa manfaat sementara untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi dunia yang dipimpin oleh peradaban Barat dalam satu
abad terakhir telah membuat takjub banyak orang di berbagai belahan dunia.
Kemakmuran dan kemakmuran materi yang dibawa oleh perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi modern membuat orang mengagumi dan meniru gaya hidup
peradaban Barat, namun tanpa sikap kritis terhadap segala dampak negatif yang
ditimbulkannya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka kami mengungkapkan beberapa
rumusan masalah, diantaranya sebagai berikut:
1. Apa pengertian ilmu pengetahuan dan teknologi?
2. Bagaimana pandangan islam terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini menurut masalah tersebut, adalah untuk:
1. Memahami pengertian ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Mengetahui pandangan Islam terhadap Ilmu pengetahuan dan Teknologi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Dalam kehidupan manusia banyak mendapat pengalaman, dari pengalaman itu


didapatkan sejumlah pengetahuan atau knowledge, tanpa kemampuan untuk menjelaskan
sebab-sebabnya secara terinci dan rasional. Pengetahuan demikian banyak macamnya dalam
kehidupan ini. Tiap manusia berbeda jumlah dan macamnya pengalaman yang dimiliki
tersebut, tanpa ada kemampuan untuk menjelaskannya. Kalau ingin mampu memberikan
penjelasan maka masih diperlukan kegiatan yang lebih intens untuk mendapatkan
pengetahuan yang lebih utuh daripada umumnya pengetahuan yang ada. Untuk itu perlu
didukung oleh sejumlah kegiatan berikutnya yang lebih serius guna mendapatkan intisari
pengetahuan tersebut hingga dapat dipedomani untuk perencanaan, prediksi-prediksi maupun
kontrol atas kebenarannya.

Kombinasi usaha mencari pendekatan rasional dan mengumpulkan fakta-fakta empiris


inilah yang biasa disebut dengan pendekatan mendapatkan pengetahuan dengan metode
keilmuan. Melalui metode keilmuan akan didapatka “ilmu” dari sejumlah “pengetahuan”,
yang memiliki ciri-ciri tertentu, sebagai pembeda dengan pengetahuan-pengetahuan lainnya
yang belum teruji. (pengetahuan = knowledge, sedang ilmu = science atau sains). Jadi ilmu
adalah pengetahuan yang memenuhi cirri-ciri tertentu dan disinilah dibakukan menjadi “ilmu
pengetahuan”, yang kedua terminology tersebut digabung menjadi satu kata. Dapat juga
dirumuskan bahwa ilmu ialah sebagai “pengetahuan yang ilmiah”.

Sedangkan teknologi adalah penerapan ilmu-ilmu dasar untuk memecahkan masalah


guna mencapai suatu tujuan tertentu. Adapun tujuan manusia dalam kehidupan ini dapat
menjadi banyak sekali, yang kesemuanya itu ditentukan oleh niatnya, sebagaimana yang
disebut dengan “semua amal itu tergantung pada niatnya”.
Kedudukan ilmu pengetahuan sendiri sebagai ilmu dasar jelas netral. Setelah digunakan
manusia untuk diterapkan guna mencapai suatau tujuan, barulah dapat dinilai apakah
penerapan itu dapat dibenarkan oleh agama atau tidak.
2.2 Pandangan Islam terhadap Ilmu pengetahuan dan Teknologi

Dengan uraian secara deskriptif di atas, maka judul makalah ini dapat didekati agak
menjadi lebih jelas yang menghubungkan antara ajaran agama Islam dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Agama Islam banyak memberikan penegasan mengenai ilmu
pengetahuan baik secara nyata maupun secara tersamar, seperti yang disebut dalam surat Al-
Mujadalah ayat 11 yang artinya sebagai berikut : "Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan
Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan." Maksudnya sebagai berikut : sama-sama
dari kelompok yang beriman, maka Allah SWT akan masih meninggikan derat bagi mereka,
ialah mereka yang berilmu pengetahuan.

Orang berilmu pengetahuan berarti menguasai ilmu dan memilki kemampuan untuk
mendapatkan dan menjelaskannya. Untuk mendapatkan ilmu pengetahuan diperlukan antara
lain adanya sarana tertentu, yakni yang disebut “berpikir”. Jelasnya berpikir pada dasarnya
merupakan suatu proses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, apabila di
dalam Al-Qur’an sering-sering disebut dengan kata-kata “berpikir” atau “berpikirlah” dan
sebagainya. Dalam arti langsung maupun dalam arti sindiran dapat kita artikan juga sebagai
perintah untuk mencari atau menguasai ilmu pengetahuan. Dalam Al-qur’an dan Hadist
sangat banyak ayat-ayat yang menerangkan hubungan tentang ajaran Islam dengan ilmu
pengetahuan serta pemanfaatannya yang kita sebut Iptek. Hubungan tersebut dapat berbentuk
semacam perintah yang mewajibkan, menyurum mempelajari, pernyataan-pernyataan,
bahkan ada yang berbentuk sindiran. Kesemuanya itu tidak lain adalah menggambarkan
betapa eratnya hubungan antara Islam dan Iptek sebagai hal yang tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lainnya. Tegasnya hubungan antara Islam dan Iptek adalah sangat erat dan
menyatu.

Dalam pandangan Islam, Iptek juga di gambarkan sebagai cara mengubah suatu sumber daya
menjadi sumberdaya lain yang lebih tinggi nilainya, hal ini tercoverr dalam hal ini tercover

dalam surat Ar-Ra’d syat 11 yaitu :Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu
kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dari ayat
tersebut dapat disimpulkan bahwa, pada dasarnya Al-Qur’an telah mendorong manusia untuk
berteknologi supaya kehidupan mereka meningkat. Upaya ini harus merupakan rasa syukur
atas keberhasilannya dalam merubah nasibnya. Dengan perkataan lain, rasa syukur atas
keberhasilannya dimanifestasikan dengan mengembangkan terus keberhasilan itu, sehingga
dari waktu kewaktu keberhasilan itu akan selalu maningkat terus.

Pada masa Nabi sudah ada penemuan-penemuan yang bisa dinamakan dengan Iptek,
sepertihalnya Iptek dalam dunia pertanian. Para sahabat Nabi pernah melalukan pembuahan
buatan (penyilangan atau perkawinan) pada pohon kurma. Lalu Nabi menyarankan agar tidak
usah melakukannya. Kemudian ternyata buahnya banyak yang rusak dan setelah itu
dilaporkan kepada Nabi, maka Nabi berpesan “ Abirruu antum a’lamu biumuuri
dunyaakum” (lakukanlah pembuahan buatan! Kalian lebih mengetahui tentang urusan
dunia kalian).

Di dalam Al-Qur’an disebutkan juga secara garis besar, tentang teknologi. Yaitu tentang
kejadian alam semesta dan berbagai proses kealaman lainnya, tentang penciptaan mahluk
hidup, termasuk manusia yang didorong hasrat ingin tahunya, dipacu akalnya untuk
menyelidiki segala apa yang ada di sekelilingnya, meskipun Al-Qur’an bukan buku
kosmologi, atau biologi, atau sains pada umumnya, namun Al-Qur’an jauh sekali dalam
membicarakan teknologi.
BAB III
PENUTUP
3.1.1 Kesimpulan
Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) adalah keilmuan yang tinggi yang dimiliki
oleh seseorang dan mampu menjadi alat untuk menyelesaikan masalah.
Pandangan Islam terhadap Iptek adalah Iptek merupakan suatu hal yang tidak bisa
ditinggalkan oleh seseorang, karena sangat pentingnya Iptek, maka hal tersebut sering disebut
dalam Al-Qur’an. dalam arti Islam sangat menganjurkan pengembangan Iptek. ISLAM
mendorong umatnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Islam
mementingkan pengembangan dan penguasaan iptek untuk menjadi sarana ibadah. Selain itu
iptek juga sebagai pengabdian muslim kepada Allah (spiritual) dan mengembangkan
amanat khalifatullah (wakil Allah) di muka bumi untuk berkhidmat kepada kemanusiaan dan
menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin).
DAFTAR PUSTAKA
Maslaha, Afifah, and Yeny Juwita Suryani. "Urgensi Iptek dalam Pengembangan
Pendidikan Islam."Tarbiyah Wa Ta'lim: Jurnal Penelitian Pendidikan dan
Pembelajaran 5.2 (2018): 47- 55.
https://ldk.stmik-dci.ac.id/?post=pandangan-islam-terhadap-ilmu-pengetahuan-dan-
teknologi
https://m.lampost.co/berita-iptek-dalam-perspektif-islam.html

Anda mungkin juga menyukai