Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM ISLAM


DOSEN PENGAMPU:NIKMAH DALIMUNTE S.PD M,SI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2


HUSNUL KHOTIMAH (32111310008)
SABILA MARTIN DALIMUNTE
ZAINAH (3212131007)
ARUM MAWADDAH

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai tepat waktu.Dalam
menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah agama islam .Penulis banyak
berterimakasih kepada nikmah dalimunte S.Pd., M.Si selaku dosen pengampu
yang telah menugaskan dan memberikan prosedur penyelesaian makalah
ini.Tidak lupa kami mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pemikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengalaman bagi para pembaca.Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman,kami yakin masih
banyak kekurangan dalam masalah ini.Oleh karena itu,kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Medan 20 september 2022

Penulis
Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
sangatlah berpengaruhpada cara serta pola hidup masyarakat sekarang
ini, dimana hampir semua aspek dalamkehidupan sangat
dipengaruhi oleh adanya perkembangan IPTEK. Hal itu terbukti
darisemakin banyaknya orang yang dalam kehidupannya sehari-hari
sangat bergantung padateknologi, contoh produk dari kemajuan
IPTEK yang tidak bisa lepas dari setiap orang salahsatunya televisi,
handphone, ditambah lagi internet yang sedang marak di setiap
penjurudunia termasuk pelosok negeri. Pada dasarnya
perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi sangat bermanfaat
bagi kehidupan masyarakat untuk mempermudah
pekerjaanmanusia dalam kehidupan sehari-hari, namun besarnya
manfaat kemajuan IPTEK tersebutseiringan juga dengan pengaruh
negatifnya dalam semua bidang bahkan berpengaruh padaakhlak
(perilaku), pola pikir/keyakinan(aqidah), dan cara hidup manusia itu
sendiri. Sehinggapada kenyataannya teknologi telah
menimbulkan keresahan dan ketakutan dikarenakankekhawatiran
akan adanya penyalahgunaan teknologi oleh orang-orang yang
tidakbertanggung jawab.
1.2 Rumusan masalah
 Apa Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam islam?
 Bagaiman Iman,amal dan iptek sebagai satu kesatuan?
 Apa Isyarat al_qur,an tentang ilmu pengetahuan?
 Bagaiman integrasi iman ,ipteks,dan amal ?
 Apa keutamaan orang yang berilmu ?
 Apa tanggung jawab ilmuan ?

3 Tujuan
Penulisan makalah ini selain bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
agama islam , dan juga diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai
Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam islam
BAB III
PEMBAHASAN
A.Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Islam
Ilmu pengetahuan (sains) adalah pengetahuan tentang gejala alam yang
diperoleh melalui proses yang disebut metode ilmiah (scientific method).
Sedang teknologi adalah pengetahuan dan keterampilan yang merupakan
penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Perkembangan iptek, adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk
memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek. Peran Islam dalam
perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan standar
pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam)
wajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga
bentuknya. Iptek yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan
oleh syariah Islam. Sedangkan iptek yang tidak boleh dimanfaatkan adalah
yang telah diharamkan syariah Islam

B. Iman, Amal dan Iptek Sebagai Satu Kesatuan


Al-Ouran al-Karim merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW. Ia
merupakan sumber hidayah, pengetahuan, teknologi, serta sumber
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Kandungan Al-Ouran bersifat
universal, mengatur segala aspek kehidupan manusia, termasuk hal-hal yang
berkaitan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan penelitian.
Ayat yang pertama kali diturunkan (Al-“Alag: 1-5) mengandung perintah
untuk mempelajari ilmu pengetahuan dengan baca tulis serta
mengembangkannya melalui penelitian, seperti untuk mengetahui kekuasaan
dan keajaiban-Nya dalam menciptakan manusia dari segumpal darah
Dalam hadis-hadis Nabi juga terdapat pernyataan-pernyataan yang
memuji orang yang berilmu dan mewajibkan menuntut ilmu antara lain.
Mencari ilmu wajib bapi setiap muslim. Carilah ilmu wataupun di negeri
Cina. Carilah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang lahad. Para ulama itu
adalah pewaris Nabi. Pada hari kiamat ditimbanglah tinta ulama dengan
darah syuhada, maka tinta ulama dilebihkan dari darah syuhada.
Sebagian ulama besar Islam seperti al-Ghazali, mengatakan bahwa ilmu
yang wajib dicari dan dianjurkan Islam adalah ilmu-ilmuyang berkaitan
dengan kewajiban-kewajiban pelaksanaan syari'at Islam. Sedang yang wajib
kifayah adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ilmuilmu kemasyarakatan.
Al-Ghazali juga mengklasifikasikan ilmu kepada ilmu agama dan ilmu non-
agama. Ilmu agama (“Ulum syar”), adalah kelompok ilmu yang diajarkan
lewat ajaran-ajaran Nabi dan wahyu. Sedang ilmu non-agama
diklasifikasikan kepada ilmu yang terpuji, dibolehkan dan tercela. Ilmu yang
terpuji yaitu ilmu-ilmu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dan
termasuk wajib kifayah dalam menuntutnya.
Seperti ilmu tentang obat-obatan, matematika dari keterampilan-
keterampilan. Ilmu yangdibolehkan seperti Sejarah dan ilmv yang tercela
seperti Sihir. Al-Guran dan Hadis menurut telaah metodologis, bukan hanys
menampilkan ayat (bukti kebenaran), tetapi juga hudan (petunjuk) dar
yahmah (anugerah) Allah. Karena itu IPTEK Islam bukan hanya mencar!
yebenaran, melainkan juga mencari kebijakan dan ridha Allah.

C.Isyarat Al-Ouran Tentang Ilma Pengetahuan


Berikut adalah isyarat Al-OGuran tentang sains dan ilmu pengetahuan :
Dalam bidang Astronomi, temuannya antara lain:
Penciptaan alam semesta dari scsuatu yang padu lalu terjadi pemisahan
sekunder yang menimbulkan galaksi (teori Big Bang). Hal Ani tertera pada
Oyran surah Al-Anbiya' ayat 30.
Sebelum terjadinya galaksi-galaksi zat langit pada awalnya berwujud Bas
(asap).
Bentuk bumi tidak datar dibuktikan pada awalnya oleh Sir Peranics Drake.
Lalu diikuti dan dipastikan oleh temuan-temuan berikutnya
Matahari berputar di ruang angkasa 150 mil perdetik. Matahari dan bulan
ada pada garis edarnya masing-masing. Hal ini tertera pada surah Al-
Anbiya'ayat 33.
Cahaya bulan adalah pantulan bukan dari dirinya sendiri. Hal ini tertera
pada surah Al-Furgan ayat 61.

D. Integrasi Iman, Ipteks, dan Amal


a. Anjuran Melakukan Penelitian
Di dalam Al-Ouran ditemukan banyak ayat yang menganjurkan ,
diadakannya penelitian (research) pada segala bidang, termasuk untuk
meneliti hewan yang masih banyak menyimpan misteri yang perlu
disingkap. Jika ditelaah Al-OGuran maka anjuran melakukan penelitian
mempunyai tujuan yaitu: Pertama ialah untuk menyingkap tabir kegelapan
wi yang masih terselubung. Masih banyak misteri yang belum mampu ra dan
3 dipecahkan oleh manusia, dan masih banyak peraturan Allah (sunatullah) 2
yang belum diketahui. Dalam bidang Astronomi, Allah menyinggung di
dalam surah Al-Isra' ayat 12

b. Kewajiban Menuntut Dan Mengamalkan Ilmu


Secara literal, ilmu berarti pengetahuan. Di dalam literatur kcislaman
adalah: “Mengenal sesuatu yang diketahui berdasarkan hakika'ny9 " Dengan
perantara ilmu maka dapat dimaklumi segala Pera yang perlu dikaji, menurut
kebutuhan masingmasing
seseorang yang ingin maju dagangannya ia harus belajar ilmu dagang dan
scluk beluknya, orang yang ingin dapat mengobati orang-orang sakit,
haruslah belajar ilmu kedokteran, demikian seterusnya.
Adapun orang yang ingin mengerti Islam, maka wajiblah ia mempelajari
ilmu tauhid fikih, akhlak dan zuhud dan lain-lain kemudian
menyamalkannya dengan sungguh-sungguh. Ilmu dalalk kunci sukses
manusia. Dalam kaitan ini patut kita simak ungkapan imam Asy-Syafii
berikiut ini : “Siapa yang menginginkan sukses di dunia maka wajiblah ia
menuntut ilmu: siapa yang menginginkan sukses di akhirat maka wajiblah ia
menuntut ilmu: siapa saja yang tidak mencintai ilmu maka tidak ada
kebaikan pada dirinya”

Allah mengatakan menuntut ilmu wajib. Tidak boleh semua kaum muslimin
berjihad (menjadi tentara atau melakukan aktivitas yang lain) di jalan Allah,
tetapi mesti ada yang tinggal untuk menjadi orang lain yang menuntun
mereka. Allah berfirman dalam surah At-Taubah ayat 122 :

Artinya: Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke
medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka
tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar
mereka dapat menjaga dirinya.

Dari ayat diatas Allah menunjukkan besarnya keutamaan ilmu, lebih-lebih


ilmu yang mendatangkan keimanan kepada Allah SWT. Pada dasarnya kita
hidup di dunia ini tidak lain adalah untuk beribadah kepada Allah. Tentunya
beribadah dan beramal harus berdasarkan ilmu yang ada dalam Al-Ouran
dan Hadis. Tidak akan tersesat siapa saja yang berpegang teguh dan
sungguh-sungguh berpedoman pada Al-Ouran dan Hadis. Dalam sebuah
hadis Rasululiah bersabda, "Carilah ilmu walau sampai ke negeri Cina”.
Dalam hadis ini Rasulullah menyuruh kita mencari ilmu dari berbagai
penjuru dunia. Walau jauh ilmu harus tetap dikejar.

Dalam hadist yang lain Rasulullah SAW bersabda,

“Sedekah yang paling utama adalah orang Islam yang belajar suatu ilmu
kemudian diajarkan ilmu itu kepada orang lain." (HR. Ibnu Majah).

Maksud hadis diatas adalah lebih utama lagi orang yang mau menuntut ilmu
kemudian mengajarkan ilmu yang diperolehnya kepada orang lain. Inilah
sedekah yang paling utama dibanding sedekah harta benda.

C.Cara Memperoleh Ilmu Pengetahuan

Ada beberapa cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang diterangkan


dalam Al-Guran :
1. Lewat eksperimen dan hararaa Indrawi.

Katakanlah, “Berjalaniah di bumi, maka perhatikanlah bagaimana (Allah


memulai penciptaan (makhluk). kemudian Allah menjadikan kejadian yang
aklur Sungguh. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu (O.S.Al-' Ankabuy (29)
200
2. Lewat akal yaitu dengan jalan ta'aggul, tafagguh dan tazakkur
(merenungkan, memikirkan, memahami dan mengambil Pelajaran

Artinya: Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam


dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi
manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu
dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya
bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang
dikendalikan antara langit dan bumi. (semua itu) sungguh, merupakan tanda-
tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti (O.S.4l-Bagarah:
164).

3. Lewat wahyu atau ilham. Allah dapat memberikan kepada manusia yang
dikehendaki tanpa proses berfikir ataupun pengamatan empiris tetapi
diberikan secara langsung.

E. Keutamaan Orang Yang Berilmu

Orang yang berilmu mempunyai kedudukan yang tinggi dan mulia di sisi
Allah dan masyarakat. Al-Ouran menggambarkan kemuliaan dan ketinggian
orang yang berilmu di sisi Allah SWT dalam Ouran surat Ali Imran ayat 18.

\
Artinya: Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia
yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan
orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada
Tuhan melainkan Dia (yang berhak discmbah), Yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.

Dalam ayat ini ditegaskan golongan orang yang berilmu diangkat sejajar
dengan para malaikat yang menjadi saksi Ke-Esaan Allah SWT. Peringatan
Allah dan Rasul-Nya sangat keras terhadap kalangan yang menyembunyikan
kebenaran'ilmu, sebagaimana firman-Nya dalam surat Al-Bagarah ayat 159.

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang lelah


Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk,
setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu
dilaknati Allah dan dilaknati pula oleh semua (mahluk) yang dapat
melaknati.

F. Tanggung Jawab Ilmuwan

Di antara tanggung jawab seorang ilmuan sebagai makhluk Allah adalah


mengembangkan ilmu dan megajarkannya kepada manusia Untuk tujuan
ibadah dan kemaslahatan seluruh makhluk-Nya, termasuk juga menjaga
alam dan lingkungan seisinya. Seorang muslim memandang ilam sebagai
milik Allah yang wajib disyukuri dengan cara menggunakan dan mengelola
alam sebaik-baiknya agar dapat memberi manfaat bagi makhluk Allah,
terutama manusia. Pemanfaatan alam yang diajarkan Islam adalah
pemanfaatan yang didasari sikap tanggung jawab, tanpa merusaknya. Alam
yang memberi keuntungan tidak hanya diambil keuntungannya tetapi dijaga
agar alam tetap utuh dan lestari dengan cara memberi kesempatan kepada
alam melakukan rehabilitasi membantunya Mempercepat pemulihannya
kembali.
Seorang ilmuan akan berakhlak kepada Allah, yaitu dengan cara beribadah
hanya kepada-Nya dan tidak menserikatkan-Nya. Berakhlak

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Peran Islam dalam perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah Islam harus
dijadikan standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum
syariah Islam) wajib dijadikan tolak ukur dalam pemanfaatan iptek,
bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang boleh dimanfaatkan, adalah yang
telah dihalalkan oleh syariah Islam.

Saran
Dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, sehinggadisampaikan
kepada pembaca untuk lebih mengembangkan materi yangterdapat dalam
makalah ini

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai