Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU DAN

MENGAMALKAN ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI


DAN SENI

Dosen Pembimbing:
Drs. Ahmad Tholabi, M.HI

Oleh Kelompok 6:
1. Gefira Salsabila (P17331231009)
2. Elsa Ernawati (P12331231010)
3. Wahyu Indah Trisma N. (P17331231017)
4. Sheila Rezika (P17331233038)

KEMENTRIAN KESEHATAN POLTEKKES MALANG


JURUSAN KEBIDANAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN JEMBER
Tahun Ajaran 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT kami panjatkan karena atas rahmatnya kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah yang kini telah selesai kami rangkum dari beberapa sumber.
Makalah agama ini disusun sebagai upaya penyelesaian tugas belajar untuk mata kuliah agama
di jurusan kebidanan. Makalah ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam melaksanakan
proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Pada akhirnya kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung tersusunnya
makalah ini. Kami menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu
kami mohon masukan, saran yang bersifat membangun untuk sempurnanya makalah tersebut.

Jember, 6 September 2023

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................1

DAFTAR ISL.............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah..................................................................................................................3

C. Tujuan....................................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep ilmu pengetahuan teknologi dan seni.......................................................................4

B. Sumber Ilmu Pengetahuan.....................................................................................................4

C. Iman, IPTEKS, dan Amal sebagai Kesatua...........................................................................5

D. Kewajiban Menuntut dan Mengamalkan limu......................................................................5

BAB III PENUTUP

A.
Kesimpulan.................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di zaman modern saat ini ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam kemajuan suatu
bangsa, serta ilmu tersebut akan berpengaruh terhadap taraf ekonomi, sosial dan intelektual
seseorang. Dari tahun ke tahun IPTEK sudah berkembang dengan pesat. Bahkan masyarakat
tertentu IPTEK merupakan suatu kebutuhan primer. Islam sangat memperhatikan pentingnya
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam kehidupan bagi umat manusia. Martabat manusia
di samping ditentukan oleh peribadahannya kepada Allah, juga ditentukan oleh kemampuan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Bahkan di dalam Al-Qur'an sendiri
Allah menyatakan bahwa hanya orang yang berilmulah yang benar takut kepada Allah.
Oleh sebab itu, kami membuat makalah ini dengan tujuan agar pembaca dapat
mempergunakan IPTEK dan seni sesuai dengan akidah islam. Kemudian kita dapat memahami
kewajiban menuntut dan mengamalkan IPTEK dan seni sesuai dengan ajaran Al-qur'an dan
hadist.
Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam. Sebagaimana sabda Raslulullah
Saw:
ُِ ‫علَى ك‬
‫ل م ْسل ُِم‬ َ ‫طلَبُ ْالع ِْل ُِم فَ ِر ْي‬
َ ُ‫ضة‬ َ

Artinya:ُ“MenuntutُilmuُwajibُbagiُsetiapُumatُIslamُlaki-lakiُmaupunُperempuan”.ُ(HR.ُ
Al-Baihaqi, Ath-Thabrani, Abu Ya’la,ُAI-Qudhai,ُdanُAbuُNu’aimُAl-Ashbahani).
Dari hadits di atas dapat disimpulkan bahwa menuntut ilmu atau belajar merupakan
suatu keharusan bagi setiap manusia. Karena dengan dengan belajar, seseorang bisa berubah
dari tidak tahu menjadi tahu. Selain itu dengan belajar, akhlak atau tingkah laku seseorang bisa
berubah dari buruk menjadi baik (perubahan tingkah laku). Hal ini sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Seorang telah belajar kalau sudah terdapat perubahan tingkah
laku dalam dirinya.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep IPTEKS?
2. Apa saja sumber ilmu pengetahuan?
3. Bagaimana hubungan iman, IPTEKS dan amal sebagai kesatuan?
4. Bagaimana kewijaban menuntut ilmu?
Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Memahami konsep dasar IPTEKS.
2. Mengetahui apa saja sumber ilmu pengetahuan.
3. Memahami bagaimana hubungan iman, IPTEKS, dan amal sebagai kesatuan.
4. Mengetahui kewajiban menuntut ilmu.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS)
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan
pancaindera, ilustrasi dan firasat, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang telah diklasifikasi,
diorganisasi, disistematisasi dan interpretasikan sehingga menghasilkan kebenaran obyektif,
telah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Dalam kajian filsafat setiap ilmu
membatasi diri pada salah satu bidang kajian. Karena seseorang yang memperdalam ilmu
tertentu disebut sebagai spesialis, sedangkan orang yang banyak tahu tapi tidak memperdalam
di sebut generalis.
Dengan keterbatasan kemampuan manusia, maka sangat jarang ditemukan orang yang
menguasai ilmu secara mendalam. Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan
dalam sudut pandang budaya dan teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil
penerapan praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki
karakteristik objektif dan netral, akan tetapi dalam situasi seperti ini teknologi tidak netral lagi
karna memiliki potensi yang merusak dan potensi kekuasaan, disitulah letak perbedaan antara
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Teknologi dapat mebawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahtraan
bagimanusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negatif berupa ketimpang-timpangan
dalam kehidupan manusia dan lingkungan. Netralitas teknologi dapat digunakan untuk yang
memanfaatkan sebesar-besanya bagi kehidupan manusia atau digunakan untuk menghancurkan
manusia itu sendiri.
Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusiadengan segala prosesnya, seni juga
merupakan ekspresi jiwa seseorang kemudian hasil ekspresi jiwa tersebut dapat berkembang
menjadi bagian dari budaya manusia, karena seni itu diidentikan dengan keindahan. Seni yang
lepas dari nilai-nilai kebutuhan tidak akan abadi karena ukurannya adalah nafsu bukan akal dan
budi. Seni mempunyai daya tarik yang selalu bertambah bagi orang-orang yang kematangan
jiwanya terus bertambah.
B. Sumber Ilmu Pengetahuan
Ilmu berasal dari bahasa arab 'ilm dari kata ini diindonesiakan menjadi ilmu. Sedangkan
dalam perspektif islam ilmu merupakan pengetahuan mendalam hasil usaha dari para ilmuwan
muslim atas persoalan duniawi dan akhirat dengan bersumber kepada wahyu Allah.
Perbedaan antara ilmu modern dan ilmu dalam Islam adalah, dalam Islam
mengaitkannya kepada akhirat juga, tidak hanya dunia saja. Seperti diketahui bahwa penguasa
ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini adalah barat. Dapat disimpulkan bahwa ilmu
pengetahuan adalah sesuatu yang sudah dibuktikan secara kebenarananya dengan cara yang
objektif yang dibangun berdasarakan fakta-fakta yang dapat disimpulkan serta dapat
memberikan efek yang besar.

4
Sumber pengetahuan adalah tanda-tanda yang ada di dalam alam semesta, yang ada
dalam diri manusia sendiri, dalam sejarah, atau dalam berbagai peristiwa sosial dan berbagai
aspek bangsa dan masyarakat, dalam akal atau prinsip-prinsip yang sudah jelas dan di dalam
hati sumber-sumber ilmu pengetahuan itu secara garis besar ada tiga, yaitu alam semesta (alam
fisik), alam akal (nalar) dan hati (intuisi dan ilham).
C. Iman, IPTEKS, dan Amal sebagai Kesatuan
Iman menurut arti bahasa adalah membenarkan dalam hati dengan mengandung ilmu
bagi orang yang membenarkan itu. Sedangkan pengertian iman menurut syari'at adalah
membenarkan dan mengetahui adanya Allah dan sifat-sifat-Nya disertai melaksanakan segala
yang diwajibkan dan disunahkan serta menjauhi segala larangan. Para sarjana muslim
berpendapat bahwa ilmu itu tidak hanya terbatas pada pengetahuan (knowledge) dan ilmu
(science) saja, melainkan ilmu dari Allah yang dirumuskan dalam lauhil mahfudz dan
disampaikan kepada kita melalui Al-Qur'an. Seandainya penggunaan satu hasil teknologi telah
melalaikan seseorang dari zikir dan tafakur serta mengantarkannya kepada hilangnya nilai-nilai
kemanusiaan maka ketika itu bukan hasil teknologinya yang mesti ditolak, melainkan kita
harus memperingatkan dan mengarahkan manusia yang menggunakan teknologi itu. Karena
itu menjadi suatu persoalan besar bagi martabat manusia mengenai cara memadukan
kemampuan mekanik demi penciptaan teknologi dengan pemeliharaan nilai-nilai fitrahnya.
Kesenian islam tidak harus berbicara tentang islam. Ia tidak harus berupa nasihat
langsung, atau anjuran berbuat kebajikan, bukan juga penampilan abstrak tentang akidah. Seni
yang islami adalah seni yang dapat menggambarkan wujud ini dengan bahasa yang indah serta
sesuai dengan cetusan fitrah. Seni islam adalah ekspresi tentang keindahan wujud dari sisi
pandangan islam tentang alam, hidup, dan manusia yang mengantar menuju pertemuan
sempurna antara kebenaran dan keindahan (Manhaj Al-Tarbiyah Al-islamiyah, 119).
D. Kewajiban Menuntut dan Mengamalkan Ilmu
.5 ‫ عل ُم االنسان ما لم يعلم‬. 4 ‫الَّذِي علم بلقم‬. 3 ‫قرأ وزك االنزلم‬. 2‫ خلق االنسان من طلو‬.1 ‫إقرأ ِباس ُِْم َر ِبكَُ الَّذِي خلقة‬
Artinya: "Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu, Yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Dan Tuhanmulah yang paling pemurah.
Yang telah mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dia telah mengajarkan kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya" (Al-'alaq: 1-5)
Rangkaian ayat di atas menunjukkan pentingnya memiliki kemampuan membaca dan
menulis, menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan, serta mengadakan penelitian dari
ayat-ayat Allah. Hal itu tidak saja pada ayat-ayat quraniyah tetapi juga kauniyah, yaitu alam
ciptaan-Nya seperti langit, bumi dan seisinya agar dapat menghasilkan kemajuan ilmu dan
teknologi.
Hadits "Kewajiban Mencari Ilmu"
Artinya: "Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim". (HR.
Ibnu Abdil Barr)

5
Pengertian yang dapat dipetik dari hadist di atas ialah bahwa menuntut ilmu
pengetahuan adalah suatu perintah sehingga dapat dikatakan sebagai kewajiban. Kita sadar
bahwa agama adalah merupakan pedoman bagi kebahagiaan dunia akhirat, sehingga ilmu yang
terdapat di dalam agama tidak semata ilmu yang menjurus kepada urusan akhirat, tetapi juga
ilmu yang mengarah kepada dunia. Manusia dituntut untuk menuntut ilmu, dan hukumnya
wajib. Jika tidak menuntut ilmu sesorang akan berdosa. Selain hukum tersebut menuntut ilmu
bermanfaat untuk mencapai kecerdasan Namun di balik itu, orang yang memiliki ilmu akan
berdosa jika ilmunya tidak diamalkan. Sehingga orang yang beriman dan berilmu harus
didasarkan pada pengetahuan (al-ilm) dan direalisasikan dalam karya nyata yang bermanfaat
bagi kesejahteraan dunia dan akhirat, tentunya amal yang benar menurut agama islam.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan
pancaindera, ilustrasi dan firasat, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang telah diklasifikasi,
diorganisasi, disistematisasi dan interpretasikan sehingga menghasilkan kebenaran obyektif,
telah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah Perbuatan baik seseorang tidak
akan bernilai amal saleh apabila perbuatan tersebut tidak dibangun atas nilai-nilai iman dan
ilmu yang benar. Ada 4 hal pandangan islam dalam etos kerja yaitu Niat (komitmen) sebagai
dasar nilai kerja. Konsep ihsan dalam bekerja, Bekerja sebagai bentuk keberadaan manusia dan
orang mukmin yang kuat lebih disukai.

7
DAFTAR PUSTAKA
1. Harry Hamersma. (1990). Tokoh-tokoh Filsafat Barat Modern. CetakanKeempat.
Jakarta: Gramedia.
2. Syamsul Rijal Hamid. (1997), Buku Pintar Agama Islam. Jakarta: Penebar Salm
http://aisyahftungan.blogspot.com/2017/12/makalah-IPTEK-dalam-islam.html?mel
3. https://www.kompasiana.com/amp/kurniast/5c222681bde57542c928d8fb/sumber-
ilmu-dan-kebenaran-dalam-islam

Anda mungkin juga menyukai