Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEWAJIBAN MENUNTUT DAN MENGAMALKAN ILMU

PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI

Dosen Pembimbing :

H. SULAIMAN, S. Ag., M. Pd. I.

Disusun Oleh :

KARTIKA DWI PUSPITA SARI

NIM : P27824320011

PRODI DIII KEBIDANAN BANGKALAN

POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

segala puji hanya bagi-Nya. Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan

makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.

Penulisan makalah dengan judul “KEWAJIBAN MENUNTUT DAN

MENGAMALKAN ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI” bertujuan

untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata

sempurna, karena masih banyak kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu penulis

menerima kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki makalah ini.

Dengan makalah ini, saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

penulis dan pembaca pada umumnya.

Surabaya, 10 September 2020

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………..……… 2

DAFTAR ISI ………………………………………………..…. 3

BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang …………………….............…………..…...4

II. Rumusan Masalah ………………………………………..…….. 4

III. Tujuan ………………………………………….…. .5

BAB II PEMBAHASAN

I. Konsep ilmu pengetahuan teknologi dan seni ..………………. 6

II. Sumber ilmu pengetahuan ………………....8

III. Iman, IPTEKS, dan amal sebagai kesatuan ……………..…..9

IV. Kewajiban menuntut dan mengamalkan ilmu …….…………..10

BAB III PENUTUP

I. Kesimpulan ……………………………………….….15

II. Saran …………………………………….…….16

DAFTAR PUSTAKA ………………………….……………….17

3
BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Dizaman modern saat ini ilmu pengetahuan Samsungngat dibutuhkan

dalam kemajuan Suatu bangsa, serta ilmu tersebut akan berpengaruh terhadap

taraf ekonomi, sosial dan intelektual seseorang.

Islam sangat memperhatikan pentinganya ilmu pengetahuan, teknologi

dan seni dalam kehidupan bagi umat manusia. Martabat manusia disamping

ditentukan oleh ibadahnya kepada Allah SWT, juga ditentukan oleh

kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Bahkan di dalam al-qur’an sendiri Allah SWT menyatakan bahwa hanya

orang berilmulah yang benar benar takut kepada Allah.

Oleh sebab itu, saya membuat makalah ini dengan tujuan agar

pembaca dapat mempergunakan IPTEK dan seni sesuai dengan ajaran Al-

Qur’an dan hadist.

II. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas penulis dapatt mengambil rumusan masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana konsep IPTEK dan seni ?

2. Apa saja sumber ilmu pengetahuan?

4
3. Bagaimana hubungan iman, IPTEK, seni dan amal sebagai kesatuan?

4. Bagaimana kewajiban menuntut ilmu?

III. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Memahami konsep dasar IPTEKS

2. Mengetahui apa saja ilmu pengetahuan

3. Memahami bagaimana hubungan iman, IPTEKS dan amal sebagai

kesatuan

4. Mengetahui kewajiban menuntut ilmu

5
BAB II

PEMBAHASAN

I. KONSEP ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN SENI

(IPTEKS)

Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tidak dapat

dipisahkan satu sama lain. Ilmu adalah sumber teknologi yang mampu

memberikan kemungkinan munculnya berbagai penemuan rekayasa dan

ide-ide. Adapun teknologi adalah terapan atau aplikasi dari ilmu yang

dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yang lebih canggih dan dapat

mendorong manusia utuk berkembang lebih maju lagi. Sebagai umat

Islam kita harus menyadari bahwa dasar-dasar filosofis untuk

mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam

Alquran sebab kitab suci ini banyak mengupas keterangan-keterangan

mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi.1

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui

tangkapan pancaindera, ilustrasi dan firasat, sedangkan ilmu adalah

pengetahuan yang telah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan

interpretasikan sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, telah diuji

kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Dalam kajian filsafat

setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian. Sedangkan ,

teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan dalam sudut pandang


1
Simpulanilmu.blogspot.com (09-09-2020)

6
budaya dan teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil

penerapan praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya

teknologi juga memiliki karakteristik objektif dan netral, akan tetapi

dalam situasi seperti ini teknologi tidak netral lagi karna memiliki potensi

yang merusak dan potensi kekuasaan, di situlah letak perbedaan antara

ilmu pengetahuan dan teknologi.Teknologi dapat mebawa dampak positif

berupa kemajuan dan kesejahtraan bagimanusia juga sebaliknya dapat

membawa dampak negative berupa ketimpang-timpangan dalam

kehidupan manusia dan lingkungan. Netralitas teknologi dapat di gunakan

untuk yang memanfaatkan sebesar-besarnya bagi kehidupan manusia atau

di gunakan untuk menghancurkan manusia itu sendiri.

Konon kata seni berasal dari kata “SANI” yang kurang lebih artinya

“Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa”. Namun menurut kajian ilmu di Eropa

mengatakan “ART” (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/

atau karya dari sebuah kegiatan. Seni merupakan ekspresi jiwa

seseorang. Selain itu  Seni  juga merupakan ekspresi keindahan. Seni

identik dengan keindahan. Dan keindahan menjadi salah satu sifat yang

dilekatkan Allah pada penciptaan jagat raya ini. Allah melalui kalamnya di

Al-Qur’an mengajak manusia memandang seluruh jagat raya dengan

segala keserasian dan keindahannya. Allah berfirman: “Maka apakah

mereka tidak melihat ke langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami

7
meninggikannya dan menghiasinya, dan tiada baginya sedikit pun retak-

retak?”2

II. SUMBER ILMU PENGETAHUAN

Ilmu berasal dari bahasa Arab ‘ilm yang dirtikan kedalam bahasa

Indonesia menjadi ilmu. Sedangkan dalam perspektif Islam ilmu

merupakan pengetahuan mendalam hasil usaha daripara ilmuwan muslim

atas persoalan duniawi dan akhirat dengan bersumber kepada wahyu Allah

SWT.

Sumber pengetahuan adalah tanda-tanda yang ada dialam Semesta,

yang ada dalam diri manusia sendiri, dalam sejarah, atau dalam berbagai

peristiwa sosila dan berbagai aspek bangsa dan masyarakat, dalam akal

atau prinsip-prinsip yang sudah jelas dan didalam hati. Sumber-sumber

ilmu pengetahuan secaragaris besar ada tiga, yaitu alam semesta (alam

fisik), alam akal (nalar) dan hati (intuisi dan ilham).

Dalam pemikiran islam ada dua sumber ilmu yaitu cikal dan wahyu

keduanya tidak boleh di tentangkan, karena manusia di beri kebebasan

dalam mengembangkan akal budinya berdasarkan tuntutan alqur’an dan

sunnah rasul. Atas dasar itu, ilmu dalam pemikiran islam ada yang bersifat

abadi ( perenial knowledge ) dan tingkat kebenarannya bersifat mutlak

(absolute ) karena bersumber dari wahyu allah dan ilmu yang bersifat

perolehan ( aquired knowledge ) tingkat kebenarannya bersifat nisbi


2
QS. Qaf, 50 : 6

8
( relative ) karena bersumber dari akal pikiran manusia. Prestasi yang

gemilang dalam pengebangan IPTEKS pada hakikatnya tidak lebih dari

sekedar menemukan proses sunnahtullah itu terjadi dialam ini, bukan

merencanakan dan menciptakan suatu hukum baru di luar sunnahtullah

(hukum allah / hukum alam ).

III. IMAN, IPTEKS DAN AMAL SEBAGAI KESATUAN

Iman menurut arti bahasa adalah membenarkan dalam hati dengan

mengandung ilmu bagi orang yang membenarkan itu3. Sedangkan

pengertian iman menurut syari’at adalah membenarkan dan mengetahui

adanya Allah dan sifat-sifat-Nya disertai melaksanakan segala yang

diwajibkan dan disunahkan serta menjauhi segala larangan. Para sarjana

muslim berpandangan bahwa yang disebut ilmu itu tidak hanya terbatas

pada pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) saja, melainkan ilmu

oleh Allah dituliskan dalam lauhil mahfudz yang disampaikan kepada kita

melalui Alquran dan As-Sunnah (segala sesuatu yang bersumber dari Nabi

Muhammad berupa perkataan, perbuatan, atau persetujuannya). Ilmu

Allah itu melingkupi ilmu manusia tentang alam semesta dan manusia

sendiri. Jadi bila diikuti jalan pikiran ini, maka dapatlah kita pahami,

bahwa Alquran itu merupakan sumber pengetahuan dan ilmu pengetahuan

manusia (knowledge and science).  Jika hasil teknologi sejak semula


3
id.wikipedia.org (09-09-2020)

9
diduga dapat mengalihkan manusia dari jati diri dantujuan penciptaan

sejak dini pula kehadirannya ditolak oleh islam. Karena itu menjadi suatu

persoalan besar bagi martabat manusia mengenai cara memadukan

kemampuan mekanik demi penciptaan teknologi dengan pemeliharaan

nilai-nilai fitrahnya. Ada 4 hal pandangan  dalam etos kerja yaitu:

a. Niat (komitmen) sebagai dasar nilai kerja

b. Konsep ihsan dalam bekerja

c. Bekerja sebagai bentuk keberadaan manusia

d. Orang beragama yang kuat lebih disukai.

Gambaran keutuhan antara iman, Ipteks, amal sebagai

kesatuan,  perumpamaan  baik bagaikan sebatang pohon yang baik. Ini

merupakan gambaran bahwa antara iman, ilmu dan amal merupakan suatu

kesatuan yang utuh tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain. Iman

diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang menupang tegaknya

ajaran Agama, ilmu bagaikan batang pohon yang mengeluarkan dahan.

Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu ibarat dengan teknologi dan

seni. IPTEKS yang dikembangkan di atas nilai-nilai iman dan ilmu akan

menghasilkan amal yang baik.4

IV. KEWAJIBAN MENUNTUT DAN MENGAMALKAN ILMU

4
Riakapuas.blogspot.com (10-09-2020)

10
Pengertian yang kita petik dari kata ini bahwasanya menuntut ilmu

pengetahuan adalah suatu perintah sehingga dapat dikatakan suatu

kewajiban. Harus kita sadari bahwa agama adalah merupakan pedoman

bagi kebahagiaan dunia akhirat, sehingga ilmu yang tersimpul dalam

agama tidak semata ilmu yang menjurus kepadaurusan ukhrawi, tetapi

juga ilmu yang mengarah kepada duniawi. Manusia dituntut untuk

menuntut ilmu, dan hukumnya wajib. Jika tidak menuntut ilmu berdosa.

Selain hukum tersebut menuntut ilmu bermanfaat untuk mencapai

kecerdasan atau disebut ulama (orang yang memiliki ilmu). Namun

di balik itu, orang yang memiliki ilmu (ilmuwan) akan berdosa jika

ilmunya tidak diamalkan.

Ayat-ayat Al-Qur’an yang pertama kali diturunkan, justru

mengandung perintah untuk mempelajari ilmu pengetahuan dengan baca

dan tulis serta mengembangkannya melalui penelitian, seperti untuk

mengetahui kekuasaan dan keajaiban-Nya dalam menciptakan manusia

dari segumpal darah. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Alaq, 96:1-5

Yang Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang

menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar

(manusia) dengan perantaran qalam. Dia mengajar kepada manusia apa

yang tidak diketahuinya.

11
Rangkaian ayat tersebut menunjukkan pentingnya memiliki

kemampuan membaca dan menulis, menguasai dan mengembangkan ilmu

pengetahuan, serta mengadakan penelitian dari ayat-ayat Allah dan

ciptaan-ciptaan Allah.

Selain itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

َ ‫طَلَبُ ْال ِع ْل ِم فَ ِر ْي‬


‫ضةٌ َعلَى ُك ِّل ُم ْسلِ ٍم‬

Artinya : “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim”  (HR. Ibnu

Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,

dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir  no. 3913)

Tetapi apakah hanya dengan menuntut Ilmu sudah cukup? Tidak,

Maka belumlah lengkap apabila kita belum mengamalkan ilmu yang kita

miliki itu kepada orang lain. Sebagaimana hadist berikut :

ِ ِ‫الناس أَ ْنفَ ُعهُ ْم ل‬


‫لناس‬ ِ ‫خَ ْي ُر‬

Artinya : "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi

manusia" (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan

oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami no:3289).

Menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain adalah salah satu

karakter yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Mari sama-sama kita

12
merangkul setiap insan di dunia ini agar senantiasa mendapati jalan yang

lurus, jalan yang diridhoi oleh Allah Ta'ala. Amiin ya Allah Ya rabbal

'alamin.5

Keutamaan menuntut dan mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi

dan seni :

a. Orang berilmu diangkat derajatnya oleh Allah AWT. Seperti

Firman Allah SWT dalam QS. Al-Mujadillah (58) : 11. Yang

memiliki arti : Hai orang-orang beriman apabila dikatakan

kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka

lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan

untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka

berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang

beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu

pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui

apa yang kamu kerjakan.

b. Orang berilmu dimudahkan jalannya menuju kesurga.

Rasulullah SAW berfirman :

‫َو َمنْ َسلَ َك َط ِري ًقا َي ْل َتمِسُ فِي ِه عِ ْلمًا َس َّه َل هَّللا ُ َل ُه ِب ِه َط ِري ًقا إِلَى ْال َج َّن ِة‬

5
Kutipan Ust.Hanan Attakki

13
Yang artinya "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari

ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga."

(HR. Muslim, no. 2699)

c. Orang berilmu memiliki pahala yang kekal. Rasulullah SAW

berfirman :

‫ار َي ٍة َوعِ ْل ٍم ُي ْن َت َف ُع ِب ِه‬ َ ْ‫ات اإْل ِ ْن َسانُ ا ْن َق َط َع َع َملُ ُه إِاَّل مِنْ َثاَل َث ٍة مِن‬
ِ ‫صدَ َق ٍة َج‬ َ ‫إِ َذا َم‬

‫صال ٍِح َي ْدعُو لَ ُه‬


َ ‫َو َولَ ٍد‬

Yang atinya "Jika seseorang meninggal dunia, maka

terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah

jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do'a anak yang sholeh"

(HR. Muslim no. 1631)

14
BAB III

PENUTUP

I. KESIMPULAN

Manusia adalah satu-satunya makhluk yang Allah karuniakan akal sebagai

alat untuk berfikir. Dengan akal manusia mampu menyerap ilmu pengetahuan

dan menciptakan teknologi, serta manghasilkan karya seni, sehingga dapat

menciptakan peradaban di muka bumi. Pengetahuan adalah segala sesuatu

yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindra intuisi dan firasat. Jadi

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Seni dalam islam sangat

mempengaruhi bagi kemajuan agama islam. Serta dengan keiman dan

ketakwaan terhadap Allah SWT, manusia diberikan derajat yang lebih tinggi

dan manusia juga memiliki tanggung jawab terhadap Allah yaitu beribadah

kepada Allah dan menjaga keindahan dan keaslian alam.Manusia dalam

konteks penciptaannya disamakan dengan penyebutan tugas yang

diembannya. Hal ini menunjukkan adanya korelasi antara wujud manusia dan

eksistensinya. Penobatan manusia sebagai khalifah di atas bumi merupakan

suatu kehormatan sekaligus kepercayaan terbesar dari Allah yang tiada tara.

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui

tangkapan panca indera, ilustrasi dan firasat. Sedangkan, ilmu adalah

pengetahuan yang telah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan

15
interpretasikan sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, telah diuji

kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Perbuatan baik seseorang

tidak akan bernilai amal saleh apabila perbuatan tersebut tidak di bangun atas

nilai-nilai iman dan ilmu yang benar.

Ada 4 hal pandangan islam dalam etos kerja yaitu:Niat (komitmen)

sebagai dasar nilai kerja, Konsep ihsan dalam bekerja, Bekerja sebagai

bentuk keberadaanmanusia, dan Orang mukmin yang kuat lebih disukai.

II. SARAN

Sebagai makhluk ciptaan-Nya yang bergitu sempurna dan kompleks

dibandingkan dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain, kita sebagai

manusia haruslah memahami dan mengerti hakikat dari penciptaan kita di

dunia ini. Untuk menuntut dan mengamalkan Ilmu Pengetahuan harus

didasari dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt. agar dapat

memberikan jaminan kemaslahatan bagi kehidupan serta lingkungan

sekitar kita.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Husnel. 2017. Islam Kaffah. Medan: Perdana Publishing.


Anwaiz. 2016. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Menurut Pandangan Islam. (online)
http://www.anwariz.com/2016/04/teknologi-menurut-pandangan-islam.
Harry Hamersma. (1990). Tokoh-tokoh Filsafat Barat Modern. CetakanKeempat.
Jakarta: Gramedia.
Syamsul Rijal Hamid. (1997). Buku Pintar Agama Islam. Jakarta: Penebar Salam
https://news.detik.com/berita/d-4899811/keutamaan-ilmu-dalam-islam-dan-dalilnya-
dalam-al-quran
https://id.wikipedia.org/wiki/Iman
http://iskandar042014.blogspot.com/2017/04/ilmu-pengetahuan-teknologi-seni.html
https://inilah.com/mozaik/2517356/mari-mengamalkan-ilmu-yang-kita-miliki

17

Anda mungkin juga menyukai