Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 11 :

Azzura Salsabila Ukraina

Intan Puspitasari

Relah Sinta Putri

STIKES KARSA HUSADA GARUT


2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ILMU PENGETAHUAN
DAN TEKNOLOGI ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
pada mata kuliah agama. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang ilmu pengetahuan dan teknologi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Taopik, selaku dosen mata kuliah agama
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang
saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Garut, September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………... 2

1.3 Tujuan………………………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Iman, IPTEK dan Amal…………………………………………………….. 3

2.2 Kewajiban Menuntut dan Mengamalkan Ilmu……………………………... 3

2.3 Tanggung Jawab Ilmuwan dan Seniman…………………………………… 4

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………. 5

3.2 Saran………………………………………………………………………… 5

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………... 6

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Kita tentu sudah sering mendengar kata Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau yang sering
disingkat dengan IPTEK. Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) merupakan cabang ilmu
yang harus dikuasai dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Sejarah menunjukkanbahwa kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Penguasaan terhadap IPTEK memerlukan usaha yang konsisten
dan terus menerus. Salah satu misi pembangunan IPTEK adalah mewujudkan
masyarakat Indonesia yang cerdas dan kreatif berbasis pengetahuan.Perkembangan IPTEK
yang makin pesat telah membawa perubahan di segala sektor kehidupan manusia. Karena
penguasaan IPTEK merupakan suatu keharusan untuk mewujudkan manusia yang berkualitas,
maka pendidikan tidak hanya cukup didapatkan di sekolah tetapi juga bisa dilakukan diluar
sekolah.Pada hakekatnya pendidikan bertujuan sebagai kegiatan sosial yang ditunjukan
kepada perwujudan cita-cita sosial, nilai-nilai sosial dan realisasi diri, yaitu
kemampuan individu untuk mengembangkan potensi hidupnya menjadi lebih baik bagi
dirinya dan bagi sesama dalam masyarakat.

Peran Islam dalam perkembangan iptek dan seni pada dasarnya ada 2 (dua). Pertama,
menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma (cara pandang) ilmu pengetahuan dan seni.
Paradigma inilah yang seharusnya dimiliki umat Islam karena Aqidah Islam ini wajib dijadikan
landasan pemikiran bagi seluruh ilmu pengetahuan. Bukan berarti menjadikan Aqidah Islam
sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu
pengetahuan.Jadi ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan
diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan.
Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi
pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Standar syariah ini mengatur, bahwa boleh
tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah
Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan iptek dan mengembangkan seni, jika telah dihalalkan
oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan seni telah diharamkan oleh Syariah,
maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walau pun ia menghasilkan manfaat sesaat
untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Pada dasarnya kita hidup di dunia ini tidak lain untuk beribadah kepada Allah SWT. Ada
banyak cara untuk beribadah kepada Allah SWT seperti sholat, puasa, dan menuntut ilmu.
Menuntut ilmu ini hukumnya wajib. Seperti sabda Rasulullah SAW: “ menuntut ilmu adalah
sebuah kewajiban atas setiap muslim laki-laki dan perempuan”.

1
Dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) dalam Islam, kita perlu
mengembangkannya potensi dan memanfaatkan sumber daya alam dengan tetap berpegang teguh
kepada al-Qur’an dan as-sunnah sebagai rasa syukur kita terhadap sumber daya alam yang
beranekaragam diciptakan untuk kita semua.

B. Rumusan Masalah

1.Bagaimana perkembangan IPTEK dalam Islam?

C. Tujuan masalah

1.Mengetahui perkembangan IPTEK dalam Islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Iman, IPTEK dan Amal

Iman menurut arti bahasa adalah membenarkan dalam hati dengan mengandung ilmu bagi
orang yang membenarkan itu. Sedangkan pengertian iman menurut syari’at adalah membenarkan
dan mengetahui adanya Allah dan sifat-sifat-Nya disertai melaksanakan segala yang diwajibkan
dan disunahkan serta menjauhi segala larangan.

Para sarjana muslim berpandangan bahwa yang disebut ilmu itu tidak hanya terbatas pada
pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) saja, melainkan ilmu oleh Allah dirumuskan dalam
lauhil mahfudz yang disampaikan kepada kita melalui Alquran dan As-Sunnah. Ilmu Allah itu
melingkupi ilmu manusia tentang alam semesta dan manusia sendiri. Jadi bila diikuti jalan
pikiran ini, maka dapatlah kita pahami, bahwa Alquran itu merupakan sumber pengetahuan dan
ilmu pengetahuan manusia (knowledge and science).

Seandainya penggunaan satu hasil teknologi telah melalaikan seseorang dari zikir dan tafakur
serta mengantarkannya kepada keruntuhan nilai-nilai kemanusiaan maka ketika itu bukan hasil
teknologinya yang mesti ditolak, melainkan kita harus memperingatkan dan mengarahkan
manusia yang menggunakan teknologi itu. Jika hasil teknologi sejak semula diduga dapat
mengalihkan manusia dari jati diri dan tujuan penciptaan sejak dini pula kehadirannya ditolak
oleh islam. Karena itu menjadi suatu persoalan besar bagi martabat manusia mengenai cara
memadukan kemampuan mekanik demi penciptaan teknologi dengan pemeliharaan nilai-nilai
fitrahnya.

Kesenian islam tidak harus berbicara tentang islam. Ia tidak harus berupa nasihat langsung,
atau anjuran berbuat kebajikan,bukan juga penampilan abstrak tentang akidah. Seni yang islami
adalah seni yang dapat menggambarkan wujud ini dengan bahasa yang indah serta sesuai dengan
cetusan fitrah. Seni islam adalah ekspresi tentang keindahan wujud dari sisi pandangan islam
tentang alam, hidup, dan manusia yang mengantar menuju pertemuan sempurna antara
kebenaran dan keindahan (Manhaj Al-Tarbiyah Al-islamiyah, 119).

Ada 4 hal pandangan islam dalam etos kerja yaitu: Niat (komitmen) sebagai dasar nilai kerja,
Konsep ihsan dalam bekerja, Bekerja sebagai bentuk keberadaan manusia, dan Orang mukmin
yang kuat lebih disukai.

B. Kewajiban Menuntut dan Mengamalkan Ilmu

Pengertian yang kita petik dari ayat ini bahwasanya menuntut ilmu pengetahuan adalah suatu
perintah (amar) sehingga dapat dikatakan suatu kewajiban. Harus kita sadari bahwa agama
adalah merupakan pedoman bagi kebahagiaan dunia akhirat, sehingga ilmu yang tersimpul dalam

3
agama tidak semata ilmu yang menjurus kepada urusan ukhrawi, tetapi juga ilmu yang mengarah
kepada duniawi.

Manusia dituntut untuk menuntut ilmu, dan hukumnya wajib. Jika tidak menuntut ilmu
berdosa. Selain hukum tersebut menuntut ilmu bermanfaat untuk mencapai kecerdasan atau
disebut ulama (orang yang memiliki ilmu). Namun di balik itu, orang yang memiliki ilmu
(ilmuwan) akan berdosa jika ilmunya tidak diamalkan. Dalam Alquran terdapat 620 kata amal.

Dalam kaitannya dengan orang yang beriman harus didasarkan pada pengetahuan (al-ilm)
dan direalisasikan dalam karya nyata yang bermanfaat bagi kesejahteraan dunia dan akhirat,
tentunya amal yang dibenarkan oleh ajaran agama (amal saleh).

C. Tanggung Jawab Ilmuwan dan Seniman

Tanggung jawab adalah sebagai perbuatan (hal dan sebagainya) bertanggung jawab atau
sesuatu yang dipertanggungjawabkan. Istilah tanggung jawab dalam bahasa Inggris disebut
responsibility atau dikenal dengan istilah populer accountability, dalam bahasa agama disebut
hisab (perhitungan).

Penjelasan Alqur-an yang berkaitan dengan tuntutan tanggung jawab yang berkaitan dengan
ilmu pengetahuan bahwa semua anggota badan yang meliputi indra pendengaran, penglihatan
dan hati harus dipertanggungjawabkan. Seni adalah keindahan yang merupakan ekspresi ruh dan
budaya manusia yang mengandung dan mengungkapkan keindahan. Ia lahir dari sisi terdalam
manusia didorong oleh kecenderungan seniman kepada yang indah, apa pun jenis keindahan itu.
Dorongan tersebut merupakan naluri manusia atau fitrah yang dianugerahkan Allah kepada
hamba-hamba-Nya.

Tanggung jawab ilmuwan dan seniman meliputi: (1) nilai ibadah, (2) berdasarkan kebenaran
ilmiah, (3) ilmu amaliah, dan (4) menyebar-luaskan ilmunya.

4
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurnaan. kesempurnaan ini membuat
manusia diberikan potensi untuk mengembangkan, memanfaatkan dan mengelola sumber daya
alam yang telah diciptakan Allah swt untuk kita dengan ilmu pengetahuan teknologi dan seni
yang kita miliki. Oleh sebab itu marilah kita menjaga dan melestarikan alam ini agar tidak punah
dan tetap berpedoman pada al-Qur’an dan as sunnah sebagai rasa syukur kita kepada Allah swt.

B. Saran

Untuk mengembangkan IPTEKS harus kita didasari dengan keimanan dan ketakwaan kepada
Allah swt agar dapat memberikan jaminan kemaslahatan bagi kehidupan serta lingkungan sekitar
kita.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://rasyidacid.wordpress.com/2010/02/03/makalah-iptek/

https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/448/jbptunikompp-gdl-rifkyrians-22374-5-8.bab1.pdf

https://www.academia.edu/36067756/MAKALAH_PENDIDIKAN_AGAMA_TENTANG_ILM
U_PENGETAHUAN_DAN_TEKNOLOGI_IPTEK_DALAM_ISLAM

http://ryantamarasitorus.blogspot.com/2011/12/iman-iptek-dan-amal-sebagai-kesatuan.html

Anda mungkin juga menyukai