Anda di halaman 1dari 16

IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM

Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah

Pendidikan Agama Islam

Disusun oleh :

1. Dwi Kurnia Marcella (2022210057)


2. Fitriah (2022210042)
3. Amilia Afifa (2022210060)

Prodi : Sistem Informasi

Dosen Pembimbing : Yeni Yuliana, S.Sos.,I.,M.Pd.i

FAKULTAS ILMU KOMPUTER (FASILKOM)

UNIVERSITAS PRABUMULIH

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya.Sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Pendidikan Agama
Islam yanga berjudul IPTEK dan Seni dalam Islam. makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat berpikir kritis tentang
bagaimana ilmu, pengetahuaan teknologi, dan seni yang berkaitan dengan
Pendidikan agama Islam terutama Iptek dan Seni dalam Konsep Islam.

Terima kasih kepada dosen yang telah membimbing matakuliah


Pendidiksn Agama Islam Ibu Yeni Yuliana,S.Sos.,I.,M.Pd.i yang telah
membimbing kami menyusun makalah ini.Semoga Allah Swt memberikan
balasan atas segala bantuan yang di berikan.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan


saran demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembacanya, Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih.

Prabumulih, 24 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i

KATA PENGANTAR..................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Batasan Masalah.................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................

A. Konsep Iptek dan Seni dalam Islam...................................................4


B. Iman, ilmu, dan amal sebagai kesatuan............................................. 5
C. Keutamaan orang beriman dan berilmu..............................................6
D. Tanggung jawab Ilmuan terhadap Alam Lingkunganya......................

BAB III PENUTUP.........................................................................................

A. Kesimpulan.........................................................................................8
B. Saran...................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di zaman modern yang canggih saat ini, kemajuan teknologi akan Ilmu
Pengetahuan Dan Teknologi (iptek) dan seni, sangatlah berpengaruh terhadap
segala aspek dalam kehidupan manusia. Manusia sebagai subjek dari
perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri, dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan, maka berkembanglah pula teknologi dan seni.

Peran islam dalam perkembangan Iptek pada dasarnya ada dua. Pertama,
menjadikan aqidah islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan, paradigma inilah
yang seharusnya dimiliki umat islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada
sekarang. Paradigma islam ini menyatakan bahwa aqidah Islam wajib di jadikan
landasan pemikiran bagi seluruh pengetahuan ini bukan berarti menjadi aqidah
islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkaan menjadi
standar bagi segala ilmu pengetahuan. kedua menjadikan syariat Islam sebagai
standar bagi pemanfaatan IPTEK dalam kehidupan sehari hari standar atau kriteria
inilah yang seharusnya digunakan umat islam, bukan standar manfaat seperti
yang ada sekarang, standar syariat ini mengatur bahwa boleh tidak pemanfaatan
iptek di dasarkan kepada ketentuan halal haramnya. Umat islam boleh
memanfaatkan iptek jika telah dihalalkan oleh syariat islam. Sebaliknya jika suatu
aspek telah di haramkan oleh syariah, maka tidak boleh umat islam
memanfaatkanya, walaupun ia menghasilkan manfaat sesaat memenuhi kebutuhan
manusia.

Pada dasarnya kita hidup didunia tidak lain dan untuk beribadah kepada
Allah swt, dan ada banyak cara untuk beribadah kepada Allah swt seperti sholat,
puasa, dan menuntut ilmu. Menuntut ilmu itu wajib hukumnya seperti sabda
Rasulullah Saw : “Menuntut Ilmu adalah Kewajiban bagi seorang Muslim dan
Muslimah.” Dan ilmu menjadi muliah karena ia merupakan wasilah menuju
kebaikan dan ketakwaan dan denganya seseorang berhak mendapatkan kemuliaan
di sisi allah SWT dan kebahagiaan yang abadi.

B. Rumusan Masalah

Dengan latar belakang yang sudah di rumuskan, maka beberapa yang perlu di
ketahui yaitu :

1. Bagaimana Konsep Iptek dan Seni dalam Islam?


2. Apa hubungan Iman, Ilmu, dan Amal sebagai Kesatuan?
3. Apa Keutamaan orang Beriman dan Berilmu?
4. Bagaimana Tanggung Jawab Ilmuan terhadap Alam Lingkunganya?

C. Batasan Masalah
Makalah ini memiliki batasan masalah dimana makalah ini hanya membahas
mengenai iptek dan seni dalam islam saja.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Iptek dan Seni Dalam Islam

Iptek (Ilmu Pengetahuan Teknologi) adalah ilmu yang mempelajari


perkembangan teknologi berdasarkan ilmu pengetahuan, iptek ini berisi sumber
informasi yang bisa meningkatkan pengetahuan alam atau menjadi wawasan
seseorang dalam bidang teknologi.

Peran Islam dalam perkembangan Iptek, adalah bahwa syariat islam harus di
jadikan standar pemanfaatan iptek berdasarkan ketentuan halal haramnya (hukum
hukum syariah) wajib menjadi tolak ukur atau standar dalam pemanfaatan iptek,
bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang boleh di manfaatkan adalah jika telah
di halalkan oleh syariah islam, sedangkan Iptek yang tidak boleh di manfaatkan
adalah yang telah di haramkan oleh syariat islam. Sedangkan seni dalam islam
merupakan seni yang berpedoman pada akidah islam yaitu pengesahan kepada
Allah dan tidak keluar dari akidah dan akhlak. M. Abdul Jabbar Beg berpendapat,
suatu seni akan menjadi islamis, jika seni mengungkapkan pandangan kehidupan
muslimin yaitu dengan konsep tauhid. Tujuan dari seni islam tidak lain hanya
karena mencari keridhaan Allah Swt, sedangkan keseniaan tidak berkonsep islam
hanya semata-mata untuk dunia sebagai hiburan atau kesenangan saja tak ada
manfaatnya. Quraish Shihab mengemukakan pandangannya, seni islam adalah
ekspresi tentang keindahan wujud dari sisi pandangan islam tentang islam. Hidup
manusia yang mengantar menuju pertemuaan sempurna antara kebenaran dan
keindahan.

B. Iman, Ilmu, dan Amal sebagai Kesatuan

Iman secara bahasa yaitu tasdiq (membenarkan). Sedangkan menurut istilah


syari, iman adalah” keyakina dalam hati, perkataan di lisan, amalan dengan
anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang maksiat.
“Para ulama menjadikan amal termasuk unsur keimanan. Oleh karena itu iman
bisa bertambah dan berkurang.”Ini adalah definisi menurut imam Malik,Imam
Syafii, Imam Ahmad ,Al Auzai, Ishaq bin Rahawaih dan segenap ulama lainya.

Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang di susun secara


bersistem menurut metode metode tertentu yang dapat di gunakan untuk
menerangkan gejala - gejala tertentu di bidang pengetahuan itu.

Ajaran islam sebagai mana tercermin dari Al-quran sangat kental dengan
nuansa – nuansa yang berkaitan dengan ilmu, ilmu menepati kedudukan yang
sangat penting dalam ajaran islam. Keimanan yang di miliki seseorang akan jadi
pendorong untuk menuntut ilmu, sehingga posisi orang yang beriman dan berilmu
berada pada posisi tinggi di hadapan Allah.Yang berarti rasa takut kepada Allah
akan mennjiwai seluruh aktivitas kehidupan manusia untuk beramal sholeh.

Sedangkan secara bahasa “amal” berasal dari bahasa arab yang berarti
perbuatan atau tindakkan. Amal setiap pandangan islam adalah amal saleh atau
setiap perbuatan kebajikan yang di ridhoi oleh Allah SWT. Dengan demikian
amal dalam islam tidak hanya terbatas pada ibadah, sebagian ilmu dalam islam
tidak hanya terbatas pada ilmu fikih dan hukum-hukum agama. Ilmu dalam ini
mencangkup semua yang bermanfaat bagi manusia seperti ilmu agama, ilmu alam,
Ilmu sosial dan lain lain. Ilmu ilmu ini jika di kembangkan dengan benar dan
maka memberikan dampak yang positif bagi peradapan manusia.

Dalam islam, antara iman, ilmu, dan amal terdapat hubungan yang terintegrasi
kedalam agama islam. Islam adalah agama wahyu yang mengatur sistem
kehidupan. Dalam agama islam terkandung tiga ruang lingkup yaitu, akidah,
syariah, dan akhlak. Sedangkan iman ilmu dan amal berada di dalam ruang
lingkup tersebut. Iman berorientasi terhadap rukun iman yang ke enam, sedangkan
ilmu dan amal berorientasi pada rukun islam yaitu tentang tata cara ibadah dan
pengamalanya.

Akidah merupakan landasan pokok dari setiap amal seorang muslim dan
sangat menentukan sekali terhadap nilai amal, karena akidah itu berurusan dengan
hati. Akidah sebagai kepercayaan yang melahirkan bentuk keimanan terhadap
rukun iman, yaitu iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab
kitab Allah, iman kepada Rasulullah, iman kepada hari kiamat dan iman kepada
takdir.

Meskipun hal yang paling menentukan adakah akidah/iman, tetapi tanpa


integritas ilmu dan amal dalam perilaku kehidupan muslim, maka keislaman
seorang muslim menjadi kurang utuh, bahkan akan mengakibatkan penurunan
keimanan dalam diri muslim, sebab eksitensi perilaku lahiriyah seorang muslim
melambangkan batinya.

Beriman yang mempunyai arti meyakini kebenaran ajaran Allah SWT dan
Rasulullah SAW, Serta dengan penuh ketaatan menjalankan ajaran tersebut.
Untuk menjalankan perintah Allah SWT dan rasul kita harus memahaminya
terlebih dahulu sehingga tidak menyimpang dari yang dikehendaki Allah dan
Rasulnya. Cara memahaminya adalah dengan selalu mempelajari agama (islam).

Iman dan ilmu merupakan dua hal yang saling berkaitan dan mutlak adanya.
Dengan ilmu keimanan kita akan lebih mantap, Sebaliknya dengan iman orang
yang berilmu dapat terkontrol dari sifat sombong dan menggunakan ilmunya
untuk kepentingan pribadi bahkan untuk kerusakan.

Amal sholeh merupakan wujud dari keimanan seseorang, Artinya orang yang
beriman kepada Allah SWT harus menampakan keimanan dalam bentuk amal
sholeh. Iman dan amal sholeh ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat di
pisahkan. Mereka bersatu padu dalam suatu bentuk yang menyebabkan ia di sebut
mata uang. Iman tanpa amal sholeh juga dapat diibaratkan pohon tanpa buah.

Hubungan iman dan amal dapat di fokus kan dua hal, pertama ilmu adalah
pemimpin dan pembimbing amal perbuatan. Amal boleh lurus dan berkembang
bila didasari dengan ilmu, Dalam semua aspek kegiatan manusia harus di sertai
dengan ilmu baik itu yang berupa amal ibadah atau amal perbuatan lainya. Jika
orang itu berilmu maka ia harus di iringi dengan amal. Amal ini akan memiliki
nilai jika di landasi dengan ilmu. Begitu juga dengan ilmu akan mempunyai nilai
jika diiringi dengan amal. Keduanya tidak dapat di pisahkan dalam perilaku
manusia. Sebuah perpadua yang saling melengkapi dalam kehidupan manusia
yaitu setelah berilmu lalu beramal.

Ajaran islam sebagai mana tercermin dari alquran sangat kental dengan
nuansa nuansa yang berkaitan dengan ilmu, ilmu menepati kedudukan yang sangat
penting dalam ajaran islam. Keimanan yang di miliki seseorang akan jadi
pendorong untuk menuntut ilmu, sehingga posisi orang yang beriman dan berilmu
berada di posisi yang tinggi di hadapan Allah yang berarti juga rasa takut kepada
Allah akan menjiwai seluruh aktivitas kehidupan manusia untuk beramal shaleh.
Dengan demikian akan nampak jelas bahwa keimanan yang di barengi dengan
ilmu akan membuahkan amal amal shaleh. Maka dapat di simpulkan bahwa
keimanan dan amal perbuatan beserta ilmu akan membentuk segi tiga pola hidup
yang kokoh. Ilmu iman dan amal shaleh merupakan faktor menanggapi kehidupan
bahagia. Tentang hubungan antara iman dan amal demikian sabdanya,

“Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima
amal perbuatan tanpa iman” [HR.Ath-Thabrani]. Kemudian jelaskan pula bahwa,

َ ‫لع ْل ْم فَ ِر ْث‬
‫ضةٌ َعلَى ُكلِّ ُم ْسلِ ٍم‬ ِ ‫طَلَبُ ْا‬
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim” [HR. Ibnu Majah dari Anas,
HR. Al Baihaqi].

C. Keutamaan orang beriman dan berilmu

Beriman artinya mempunyai orientasi ketuhanaan dalam hidup dengan


menjadikan perkenaan tuhan sebagai tujuan kegiatan, sedangkan berilmu berarti
mengerti ajaran secara benar dan memahami lingkungan hidup dimana dia akan
berkiprah, seperti ilmu yang dikaruniakan Allah kepada adam sebagai bekal
kekhalifahan dibumi, dan menjadi keunggulanya atas para malaikat. Iman saja
memang cukup untuk berkiblat kepada kebaikan, dan mempunyai iktikad baik,
tapi iman yang tidak dilengkapi dengan kecakapan seperti bagaimana
melaksanakan semua itu, juga tidak menjamin kesuksesan itu untuk membuat
cakap berbuat nyata, namun tanpa bimbingan iman, justru ilmu akan membuatnya
celaka, lebih celaka dari orang lain yang tidak berilmu. Orang yang beriman dan
berilmu sangat di utamakan yang terdapat didalam Al-qur’an dan al-hadits sebagai
berikut :

Firman Allah SWT dalam surat Az-Zumar ayat 9:

۟ ‫اخ َرةَ َويَرْ ج‬


‫ُوا‬ ٌ ِ‫َأ َّم ْن هُ َو ٰقَن‬
ِ ‫ت َءانَٓا َء ٱلَّي ِْل َس‬
ِ ‫اج ًدا َوقَٓاِئ ًما يَحْ َذ ُر ٱلْ َء‬
‫ون ۗ ِإنَّ َما‬ َ ‫ون َوٱلَّ ِذ‬
َ ‫ين اَل يَ ْعلَ ُم‬ ‚َ ‫َرحْ َمةَ َربِّ ِهۦ ۗ قُلْ هَلْ يَ ْستَ ِوى ٱلَّ ِذ‬
َ ‫ين يَ ْعلَ ُم‬
۟ ُ‫يَتَ َذ َّك ُر ُأ ۟ول‬
ِ َ‫وا ٱَأْل ْل ٰب‬
‫ب‬
Yang artinya: (Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah
orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia
takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah:
"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima
pelajaran.”

Firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadalah ayat 11:

۟ ‫ُوا فِى ْٱلم ٰ َجلِس فَٱ ْف َسح‬


‫ُوا‬ ِ َ
۟ ‫يل لَ ُك ْم تَفَ َّسح‬ َ ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذ‬
َ ِ‫ين َءا َمنُ ٓو ۟ا ِإ َذا‚ ق‬
۟ ُ‫ين َءامن‬ ۟ ۟
‫وا‬ َ ‚َ ‫يل ٱن ُش ُزوا فَٱن ُش ُزوا يَرْ فَ ِع ٱهَّلل ُ ٱلَّ ِذ‬ َ ِ‫ح ٱهَّلل ُ لَ ُك ْم ۖ َوِإ َذا ق‬ِ ‫يَ ْف َس‬
‫ون َخبِي ٌر‬َ ُ‫ت ۚ َوٱهَّلل ُ بِ َما تَ ْع َمل‬ ‚۟ ُ‫ين ُأوت‬
ٍ ‫وا ْٱل ِع ْل َم َد َر ٰ َج‬ َ ‫ِمن ُك ْم َوٱلَّ ِذ‬
Yang artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Sedangkan dalam hadits Nabi SAW:

‫لى ال َعابِ ِد َكفَضْ ِل القَ َم ِر‬


َ ‫وقال صلى هللا عليه وسلم فَضْ ُل ال َعالِ ِم َع‬
َ ‫لَ ْيلَةَ البَ ْد ِر َع‬
ِ ‫لى َساِئ ِر ال َك َوا ِك‬
‫ب‬
Yang artinya: “Keutamaan orang yang berilmu (yang mengamalkan ilmunya)
atas orang yang ahli ibadah adalah seperti utamanya bulan di malam purnama
atas semua bintang-bintang lainnya.” (HR. Abu Daud, Tirmizi, Nasa’i dan Ibn
Hibban).

D. Tanggung jawab Ilmuan terhadap Alam Lingkunganya

Alam dan lingkungan merupakan ciptaan Allah SWT yang disediakan untuk
makhluknya. Manusia sebagai khalifah di muka bumi bertugas untuk mengelola
dan mengeksploitasi demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam rangka
eksploitasi tersebut, tentu harus diimbangi dengan usaha agar kelestarian alam dan
lingkungan tetap terjaga (keseimbangan ekosistem). Hal ini juga diperuntukkan
bagi terutama alim, ulama dan ilmuwan didalam melakukan penjagaan terhadap
alam lingkungan dan sekitarnya.

Alim adalah istilah yang berasal dari Bahasa Arab yang artinya berilmu
(terutama dalam hal Agama Islam). Sedangkan ulama artinya orang yang ahli
dalam pengetahuan Agama Islam. Istilah Alim Ulama artinya orang-orang yang
pandai dalam pengetahuan Agama Islam.

Ilmuwan berasal dari kata “ilmu” dan imbuhan “-wan”. Ilmu artinya
pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode
tertentu, yang digunakan untuk menerangkan gejala tertentu dibidang
(pengetahuan) itu. Sedangkan yang dimaksud dengan ilmuwan adalah orang yang
ahli/banyak pengetahuan mengenai suatu ilmu, orang yang berkecimpung dalam
ilmu pengetahuan.

Beberapa Tanggung Jawab Ilmuwan sebagai berikut :

1. Memelihara Lingkungan
Para Ilmuwan mempunyai tugas penting dalam perkembangan ilmu
pengetahuan. Selain sebagai upaya pencapaian misi lingkungan yaitu mencegah
atau memperbaiki kerusakan lingkungan, dilihat dari segi ibadah, tentunya orang-
orang yang berilmu juga punya nilai lebih. Seperti yang telah disebutkan di atas
bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu. Kerusakan alam
seperti banjir, kebakaran hutan, tanah longsor, alih fungsi hutan, pencemaran
lingkungan, polusi, dsb sebagai bentuk kiamat kecil, tentunya bisa diminimalisir
dengan memanfaatkan dan menerapkan IPTEK. Karena adanya orang-orang yang
berilmu setidaknya bisa “menunda” kiamat. Sabda Rasulullah SAW yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:
“Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah diangkatnya ilmu dan
merebaknya kebodohan …” (Shahih Bukhari No. 78 dan Shahih Muslim No.
4.824).
Dihadapkan dengan masalah moral dan akses ilmu dan teknologi yang
bersifat merusak, para ilmuwan dapat dipilahkan ke dalam 2 golongan pendapat,
yaitu (1) golongan yang berpendapat bahwa ilmu harus bersifat netral terhadap
nilai-nilai baik itu secara ontologis maupun aksiologis. Dalam hal ini ilmuwan
hanya menemukan pengetahuan dan terserah kepada orang lain untuk
mempergunakannya, apakah akan digunakan untuk tujuan yang baik ataukah
untuk tujuan yang buruk, (2) golongan yang berpendapat bahwa netralisasi ilmu
hanya terbatas pada metafisika keilmuwan, sedangkan dalam penggunaannya
harus dilandaskan nilai-nilai moral. Seorang ilmuwan akan dihadapkan pada
kepentingan-kepentingan pribadi ataukah kepentingan masyarakat akan membawa
persoalan etika keilmuwan.
2. Membuktikan Isi /ayat-ayat Alquran
Selain itu, ilmuwan juga dituntut untuk bisa menjawab dan membuktikan
suatu ilmu yang dasarnya berasal dari Firman Allah (Alquran) dan Sabda Nabi
Muhammad (SAW). Sehingga apa yang sudah tertulis dalam kitab tersebut
memang benar, menjadi pedoman bagi umat manusia dan tidak ada keragu-raguan
di dalamnya.
3. Menjalin dan mengembangkan hubungan yang harmonis dan selaras
dengan alam sekitar
Fazrur Rahman membicarakan alam dalam konsep Islam tidak bisa dipisahkan
dari pembahasan tentang Tuhan dan manusia. Membahas salah satunya pasti akan
menyeret tema laimya dalam pembicaraannya. Dalam Islam Tuhan (baca: Allah
SWT) adalah pemilik tunggal alam semesta, dimana manusia termasuk
didalamnya. Namun begitu manusia mempunyai kedudukan yang sangat unik dan
khas dibandingkan makhluk-makhluk Allah lainnya.
4. Memakmurkan alam, mengolah SDA dengan IPTEK untuk
kesejahteraan
Dalam mengelola alam, sudah seharusnya kita tidak hanya meminta
dari alam saja. Namun sebaliknya kita juga harus memberi kepada alam. Misalnya
meregenerasi tanah dengan memanfaatkan IPTEK misalnya dengan dibajak
menggunakan traktror, mengelola potensi SDA yang ada dengan menggandeng
masyarakat sekitar sehingga tercipta kesejahteraan.
5. Menerapkan ilmunya dalam mengeksploitasi alam dan lingkungan
dengan teknologi terkini, ramah lingkungan, tanpa merusak alam dan
dengan bijak
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa Iptek dan seni dalam
islam memiliki beberapa cakupan di antaranya mengenai tentang Iman, ilmu,dan
amal sebagai kesatuan, Keutamaan orang beriman dan berilmu serta Tanggung
jawab Ilmuan terhadap Alam Lingkunganya.
Iman, ilmu dan amal merupakan sesuatu yang tidak bisa di pisahkan karena
ketiganya saling berkaitan satu sama lain, bila seseorang ada iman maka perlu
ilmu dan amal di dalam pengamalan ibadah yang dilakukan dan orang yang
berilmu dan orang beriman memiliki banyak keutamaan di antaranya Allah
mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu yang terdapat pada Q.S Al
mujadalah ayat 11.
B. Saran

Dari pemaparan materi di atas penulis menyarankan bahwa kita di wajibkan


menuntut ilmu dan mengamalkannya serta bukan saja ilmuwan yang memiliki
tanggung jawab untuk memelihara lingkungan namun kita juga bertanggung
jawab untuk itu selaku makhluk hidup di muka bumi ini
DAFTAR PUSTAKA

Fadlilah Putra, Oriza. 2016. Iptek dan Seni Dalam Konsep Islam.
https://www.academia.edu/30502286/IPTEK_DAN_SENI_DALAM_KONSEP_I
SLAM. Diakses pada tanggal 25 September 2022.

Rania, Mia. 2021. Iman Ilmu Dan Amal Sebagai Kesatuan.


https://www.scribd.com/document/400688936/Iman-Ilmu-Dan-Amal-Sebagai-
Kesatuan. Diakses pada tanggal 25 September 2022.
BDK Semarang. 2021. Keutamaan Orang Yang Berilmu.
https://bdksemarang.kemenag.go.id/berita/keutamaan-orang-yang-berilmu.
Diakses pada tanggal 25 September 2022.

Fajar, Arya. 2021. Tanggung Jawab Ilmuwan Terhadap Alam dan Lingkungan.
https://www.scribd.com/document/438249375/Tanggung-Jawab-Ilmuwan-
Terhadap-Alam-Dan-Lingkungan. Diakses pada tanggal 25 september 2022.
Arsyadana, Addin. (2017). “Penerapan Sistem Full Day School Dalam Rangka
Peningkatan Kualitas Pendidikan Di Mi Al-Qamar Bagor, Nganjuk”. Bagor:
Nganjuk Realita, Volume 15, No. 1 Tahun 2017.

Anda mungkin juga menyukai