Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HAKIKAT IPTEKS DALAM PANDANGAN ISLAM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah semester pendek Islam, Ilmu
Pengetahuan dan Tekhnologi
Dosen Pengampu : Asep Usamah, M.Pd.I

Disusun Oleh:

Ripki Ramdani

NIM 211223174

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKHNOLOGI INFORMASI DAN


KOMUNIKASI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


MUHAMMADIYAH KUNINGAN
TAHUN 2023/1445 H
Jl. R.A Moertasih Soepono No.28B Kabupaten Kuningan,Jawa Barat
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya
sehingga tugas penyusunan makalah ini dapat selesai.

Makalah ini berjudul “Hakikat IPTEKS dalam Pandangan Islam” Tugas


ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari mata kuliah Islam, Ilmu
Pengetahuan, dan Tekhnologi selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan untuk
menjadi sumber acuan dalam presentasi tugas semester pendek serta menambah
wawasan kepada pembaca tentang bagaimana hakikat IPTEK dari pandangan islam

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Yth. Bapak Asep


Usamah, M.Pd.I selaku dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini, Penulis
juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penyusunan kali ini ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih


melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam ini. Penulis juga
mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan
dalam lembar presentasi ini.

Kuningan,Juli 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ..................................................................... 2

BAB II ..................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3

A. Konsep IPTEKS dalam Peradaban Muslim ................................................. 3

B. Pengertian IPTEKS Secara Umum .............................................................. 4

C. Konsep IPTEKS Dalam Pandangan Islam ................................................... 5

D. Cara Ber-Ipteks di masa sekarang ................................................................ 6

BAB III.................................................................................................................... 8

PENUTUP............................................................................................................... 8

A. Kesimpulan................................................................................................... 8

B. Saran ............................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam sangat memperhatikan pentingnya ilmu pengetahuan, teknologi, dan


seni dalam kehidupan umat manusia. Martabat manusia disamping si tentukan oleh
peribadahannya kepada Alloh, Juga ditentukan oleh kemampuannya
mengembangkan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan seni. Bahkan di dalam al-Quran
sendiri Allah menyatakan bahwa hanya orang yang berilmulah yang benar-benar
takut kepada Allah. Al-Qur’an menyebutkan juga tentang kejadian alam semesta
dan berbagai proses kealaman lainnya, tentang penciptaan makhluk hidup,
termasuk manusia yang didorong hasrat ingin tahunya dan dipacu akalnya untuk
menyelidiki segala apa yang ada di sekitarnya.
Meskipun demikian, kitab suci itu bukan buku pelajaran kosmologi, biologi
atau ilmu-ilmu lain pada umumnya. Sebab ia hanya menyatakan bagian-bagian
yang sangat penting saja dari ilmu-ilmu yang dimaksudkan. Ayat-ayat yang
menuntut manusia menuju kebahagiaan akhirat maupun yang membimbinga
manusia menuju kesejahteraan duniawi, sebenarnya memberikan garisgaris besar
saja yang harus kita cari kelengkapannya agar kita dapat memahaminya secara utuh.
Karena itu, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni perlu untuk
dilakukan. Selama, perkembangan tersebut tidak lepas dari nilai-nilai islam agar
hasil yang diperoleh memberikan manfaat yang sesuai dengan fitrah hidup manusia

1
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang diambil adalah :

1. Apa Konsep IPTEKS dan Peradaban Muslim?


2. Apa Pengertian IPTEKS secara Umum?
3. Bagaimana Konsep IPTEKS dalam Pandangan Islam?
4. Bagaimana cara Ber-Ipteks di masa sekarang?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Mengetahuai apa konsep dari IPTEKS dari peradaban Muslim


2. Mengetahui pengertian IPTEKS secara umum
3. Menjelaskan bagaimana konsep IPTEKS dalam pandangan Islam
4. Menjelaskan bagaiman Ber-Ipteks di masa sekarang

Adapun Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :

1. Memberikan kita wawasan yang lebih luas tentang IPTEK dan seni.
2. Memberikan motivasi lebih untuk terus mencari mengembangkan dan
menuntut ilmu yang bermanfaat.
3. Dapat mengimbangi pengembangan IPTEK dan seni dengan nilai-nilai islam
dengan baik dan benar

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep IPTEKS dalam Peradaban Muslim

Islam merupakan agama yang sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan.


Banyak disebutkan dalam Al Qur‟an ayat-ayat yang menganjurkan manusia untuk
senantiasa mencari ilmu. Allah senantiasa meninggikan derajat Orang-orang yang
berilmu, sebagaimana telah dijelaskan dalam QS. Al-Mujadalah [58]: 11

Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:


"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan
Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Yang terpenting adalah ilmu itu tujuannya tidak boleh keluar dari nilai-nilai
islami yang sudah pasti nilai-nilai tersebut membawa kepada kemaslahatan
manusia. Seluruh ilmu, baik ilmu-ilmu teologi maupun ilmu-ilmu kealaman
merupakan alat untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan selama memerankan
peranan ini, maka ilmu itu suci. (Mahdi Ghulsyani, 1998: 57).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan konsekuensi
dari konsep ilmu dalam Al Qur‟an yang menyatakan bahwa hakikat ilmu itu adalah
menemukan sesuatu yang baru bagi masyarakat, artinya penemuan sesuatu yang
sebelumnya tidak diketahui orang (Imam Mushoffa, dan Aziz.Musbikin. 2001:
XII).
Namun satu fenomena yang paling memilukan yang dialami umat Islam
seluruh dunia saat ini adalah ketertinggalan dalam persoalan iptek, padahal untuk
kebutuhan kontemporer kehadiran iptek merupakan suatu keharusan yang tidak
dapat ditawar, terlebih-lebih iptek dapat membantu dan mempermudah manusia

3
dalam memahami (mema‟rifati) kekuasaan Allah dan melaksanakan tugas
kekhalifahan (Zalbawi Soejoeti, 1998: XIII)

Realitas tersebut sebenarnya tidak akan terjadi jika umat Islam kembali
kepada ajaran Islam yang hakiki. Untuk itulah sudah saatnya umat Islam bangkit
untuk mengejar ketertinggalannya dalam hal iptek, karena sebenarnya dalam
sejarah dijelaskan bahwa umat Islam pernah memegang kendali dalam dunia
intelektual, jadi sangat mungkin jika saat ini umat Islam bangkit dan meraih
kembali kejayaan Islam tersebut.

B. Pengertian IPTEKS Secara Umum

Menurut Ali Syariati dalam buku Cakrawala Islam yang ditulis oleh Amin
Rais, Ilmu adalah pengetahuan manusia tentang dunia fisik dan fenomenanya. Ilmu
merupakan imagi mental manusia mengenai hal yang kongkret. Ia bertugas
menemukan hubungan prinsip, kausalitas, karakteistik di dalam diri manusia, alam,
dan entitas-entitas lainnya (M.Amin Rais, 1999: 108)
Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan beberapa pengetahuan manusia
tentang alam empiris yang disusun secara logis dan sistematis. Sedangkan
Teknologi merupakan penerapan dari ilmu pengetahuan tersebut, yang tujuan
sebenarnya adalah untuk kemaslahatan manusia. Ilmu pengetahuan merupakan
kumpulan beberapa pengetahuan manusia tentang alam empiris yang disusun secara
logis dan sistematis. Sedangkan Teknologi merupakan penerapan dari ilmu
pengetahuan tersebut, yang tujuan sebenarnya adalah untuk kemaslahatan manusia.
Berdasarkan sudut pandang filsafat ilmu, pengetahuan dan ilmu
pengetahuan mempunyai makna yang berbeda. Pengetahuan adalah segala sesuatu
yang diketahui manusia melalui pancaindra. Sedangkan ilmu adalah pengetahuan
yang telah disusun, diklasifikasikan, dan diverifikasi sehingga menghasilkan
kebenaran objektif dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Dalam Al-Quran ilmu
digunakan dalam proses pencapaian pengetahuan dan objek pengetahuan sehingga
memperoleh kejelasan. (Asrori, 2023)
Teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan. Perbedaan ilmu
pengetahuan dan teknologi terletak pada sudut pandang budayanya karena
teknologi termasuk salah satu unsur budaya dan hasil dari penerapan praktis ilmu

4
pengetahuan. Sebuah teknologi dapat berdampak negatif berupa ketimpangan-
ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungannya yang berakibat
kehancuran alam semesta jika kita atau seorang ilmuan tidak menerapkannya secara
fungsional. Sedangkan dampak positifnya berupa kemajuan dan kesejahteraan umat
Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya,
seni juga merupakan ekspresi jiwa seseorang kemudian hasil ekspresi jiwa tersebut
dapat berkembang menjadi bagian dari budaya manusia, karena seni itu diidentik
dengan keindahan, keindahan yang hakiki identik dengan kebenaran. Keduanya
memiliki nilai yang sama yaitu keabadian. Benda-benda yang diolah secara kreatif
oleh tangan-tangan halus sehingga muncul sifat-sifat keindahan dalam pandangan
manusia secara umum, itulah sebagai karya seni. Seni yang lepas dari nilai-nilai
ketuhanan tidak akan abadi karena ukurannya adalah nafsu bukan akal dan budi.

C. Konsep IPTEKS Dalam Pandangan Islam

Sudah menjadi pemikiran yang umum bahwasanya agama yang identik


dengan kesakralan dan stagnasi tidak sejalan atau bahkan bertentangan dengan
ipteks yang notabene selalu berkembang dengan pesat. Namun pemikiran ini tidak
berlaku lagi ketika agama tidak hanya dilihat dari ritualitas-ritualitas belaka namun
juga melihat nilai-nilai spiritualitas yang hakiki. Menurut Harun Nasution, tidak
tepat anggapan yang mengatakan bahwa semua ajaran agama bersifat mutlak benar
dan kekal. disamping ajaran-ajaran yang bersifat absolut benar dan kekal itu
terdapat ajaran-ajaran yang bersifat relatif dan nisbi, yaitu yang dapat berubah dan
boleh diubah. Dalam konteks Islam, agama yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad, memang terdapat dua kelompok ajaran tersebut, yaitu ajaran dasar dan
ajaran dalam bentuk penafsiran dan penjelasan tentang perincian dan pelaksanaan
ajaran-ajaran dasar itu (Harun Nasution, 1995: 292)
Allah SWT. menciptakan alam semesta dengan karakteristik khusus untu
tiap ciptaan itu sendiri. Sebagai contoh, air diciptakan oleh Allah dalam bentuk cair
mendidih bila dipanaskan 100 C pada tekanan udara normal dan menjadi es bila
didinginkan sampai 0 C. Ciri-ciri seperti itu sudah lekat pada air sejak air itu
diciptakan dan manusia secara bertahap memahami ciri-ciri tersebut. Karakteristik
yang melekat pada suatu ciptaan itulah yang dinamakan “sunnatullah”. Dari Al
Qur‟an dapat diketahui banyak sekali ayat yang memerintahkan manusia untuk

5
memperhatikan alam semesta, mengkaji dan meneliti ciptaan Allah (Fuad Amsari,
1995: 70)
1. Peranan sains dalam mengenal Tuhan
2. Peranan sains dalam stabilitas dan pengembangan masyarakat Islam (Mahdi
Ghulsyani, 1998: 62)

Dari sini dapat dilihat bahwa dalam Islam, ilmu pengetahuan dan teknologi
digunakan sebagai sarana untuk mengenal Allah dan juga untuk melaksanakan
perintah Allah sebagai khalifatullah fil Ard sehingga sains tersebut harus membawa
kemaslahatan kepada umat manusia umumnya dan umat Islam khususnya. Melihat
banyaknya jenis bentuk seni yang ada, maka ulama berbeda pendapat dalam
memberi penilaian. Dalam hal menyanyi adan alat musik saja jumhur mengatakan
haram namun Abu Mansyur al Baghdadi menyatakan:"Abdullah bin Ja'far
berpendapat bahwa menyanyi dan alat musik itu tidak masalah. Dia sendiri pernah
menciptakan sebuah lagu untuk dinyanyikan para pelayan" (Abdurrahman Al-
Baghdadi, 1991: 21)
Namun menurut Quraish Shihab dalam bukunya Lentera Hati menyatakan
bahwa seniman dan budayawan bebas melukiskan apa saja selama karyanya
tersebut dinilai sebagai bernafaskan Islam. (M. Quraish Shihab, 1999: 371) Melihat
berkembangnya seni yang ada penulis memandang pendapat Quraish Shihab lebih
araif dalam menyikapi perkembangan zaman yang mana kebutuhan masa kini tentu
saja lebih komplek sifatnya dibandingkan dengan kebutuhan pada masa awal Islam.

D. Cara Ber-Ipteks di masa sekarang

Dalam pandangan Islam, agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni


mempunyai hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi dalam suatu
sistem Dienul Islam (agama islam). Dalam Al-Quran surat Ibrahim: 24-25,
menjelaskan bahwa : “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat
perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan
cabangnya (menjulang) ke langit,” “ pohon itu memberikan buahnya pada setiap
musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu
untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” Allah telah memberian ilustrasi indah
tentang integrasi antara iman, ilmu dan amal. Unsur tersebut mengumpamakan

6
bangunan Islam seperti sebatang pohon yang kokoh. Iman diidentikkan dengan akar
dari sebuah pohon yang menopang tegaknya ajaran Islam.
Menurut (Budiaman, 2023) Ilmu diidentikan dengan batang pohon yang
mengeluarkan cabang-cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan teknologi dan seni
ibarat buah dari pohon itu. Pengembangan IPTEKS yang terlepas dari keimanan
dan ketakwaan tidak akan menghasilkan manfaat bagi umat manusia dan alam
lingkungannya bahkan menjadi malapetaka bagi kehidupannya sendiri. Ilmu-ilmu
yang dikembangkan atas dasar keimanan dan ketakwaan kepada Allah akan
memberikan jaminan kemanfaatan bagi kehidupan umat manusia termasuk bagi
lingkungannya serta mencerminkan suatu ibadah dalam prektiknya. Semua satu
kesatuan tersebut tidak lepas dari sumber-sumber kebenaran ilmiah dimana ada
sebuah keterkaitan Al-Quran dan Alam Semesta

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pandangan Islam, agama, ilmu pengetahuan, teknologi danseni


mempunyai hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasidalam suatu
sistem Dienul Islam (agama islam). Dalam Al-Quran surat Ibrahim: 24-25,
menjelaskan bahwa : “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat
perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan
cabangnya (menjulang) ke langit,” “ pohon itu memberikan buahnya pada setiap
musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu
untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” Allah telah memberian ilustrasi indah
tentang integrasi antara iman, ilmu dan amal. Unsur tersebut mengumpamakan
bangunan Islam seperti sebatang pohon yang kokoh. Iman diidentikkan dengan akar
dari sebuah pohon yang menopang tegaknya ajaran Islam.
Ilmu diidentikkan dengan batang pohon yang mengeluarkan cabang-cabang
ilmu pengetahuan. Sedangkan teknologi dan seni ibarat buah dari pohon itu.
Pengembangan IPTEKS yang terlepas dari keimanan dan ketakwaan tidak akan
menghasilkan manfaat bagi umat manusia dan alam lingkungannya bahkan menjadi
malapetaka bagi kehidupannya sendiri. Ilmu-ilmu yang dikembangkan atas dasar
keimanan dan ketakwaan kepada Allah akan memberikan jaminan kemanfaatan
bagi kehidupan umat manusia termasuk bagi lingkungannya serta mencerminkan
suatu ibadah dalam prektiknya. Semua satu kesatuan tersebut tidak lepas dari
sumber-sumber kebenaran ilmiah dimana ada sebuah keterkaitan Al-Quran dan
alam semesta

B. Saran

Dengan adanya penulisan makalah ini pembaca dapat mengerti tentang apa
dan bagaimana itu desain kurikulum. Dari penulisan makalah ini penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan sarannya yang membangun untuk menjadi suatu
pembelajaran kedepannya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Arya Dwi Putra, Muhammad Ervani, & dkk. (2023, Banjarmasin). ILMU
PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN SENI (IPTEKS) DALAM
PERSPEKTIF ISLAM. Journal Islamic Education, Vol 1, 29.

Asrori, M. (2023, Agustus Selasa). academia.edu. Retrieved from Academia:


https://www.academia.edu/97749185/HAKIKAT_IPTEKS_DALAM_PA
NDANGAN_ISLAM

Budiaman, A. I. (2023, Agustus Selasa). Anzdoc. Retrieved from ADOC.PUB:


https://adoc.pub/hakikat-ipteks-dalam-pandangan-islam.html

Ni'mah, U. S. (2020). REVITALISASI IPTEK MODERN DALAM GAGASAN.


Al-MUBARAK Jurnal Kajian Al-Quran & Tafsir, Vol 5, 38-39. Retrieved
from http://journal.iaimsinjai.ac.id/indeks.php/al-mubarak

Rosiba, R. (2017). SUNNAH SEBAGAI SUMBER IPTEK DAN PERADABAN


(Studi atas Pemikiran Yusuf Al-Qardhawi). Sunnah Sebagai Sumber Iptek
Dan Peradaban, Vol 6, 367.

yedi, p. (2011). ISLAM MENGUTAMAKAN ILMU PENGETAHUAN DAN


TEKNOLOGI. l Sosioteknologi, 2, 1043.

Anda mungkin juga menyukai