Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“Islam Dalam Menghadapi Tantangan Modernitas


( islam dan ipteks )”

Dosen pengampuh :
LIS SUGIANTO S.pd.,M.pd.

Di susun oleh kelompok 6 :


1. ALFIANI PUTRI (2102406001)
2. FAWAZ AL HAFIT (2102406036)
3. RISTA (2102406002)
4. HASRIMAYANTI (2012406018)
5. MUHAMMAD AKRAM S (2012406034)
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT atas segala rahmat,
berkah dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ISLAM MENGHADAPI TANTANGAN MODERNITAS (ISLAM
DAN IPTEKS)”

Makalah ini di susun guna memberikan informasi tambahan mengenai


perspektif islam tetang IPTEK dan seni,dan juga untuk memenuhi tugas mata
kuliah agama islam.

Kami mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang sumbernya berupa


artikel dan tulisan telah jadikan refrensi guna penyusunan makalah ini. Semoga
dapat terus berkarya guna menghasilkan tulisan-tulisan yang mengacu
terwujudnya generasi masa depan yang baik. Kami berharap , semoga informasi
yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi kami khususnya dan bagi para
pembaca pada umumnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,banyak
kekurangannya dan kesalahan .kami menerima kritik dan saran yang membantu
guna menyempurnakan makalah ini.

Palopo06 november 2021

penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.....................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………… 2
1.4 Metode penulisan……………………………………………………2
1.5 Manfaat penulisan ………………………………………………….2

BAB II IPTEK DAN SENI


2.1 Pengertian IPTEK...............................................................................3
2.2 Pengertian Seni....................................................................................4
2.3 Intregasi Iman Ilmu Teknologi dan Seni.............................................5

BAB III PERAN DAN TANGGUNG JAWAB


3.1 Keutamaan Orang Berilmu...............................................................6
3.2 Tanggung Jawab Ilmuan Terhadap Lingkungan.............................7
3.3 Contoh studi kas............................................................................8

BAB IV Penutup
5.1 Saran .................................................................................................9
5.2 Kesimpulan.......................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sebagaimana yang di yakini oleh banyak pakar, bahwa dunia ini tanpa
terkecualini sedang mengalami modernisasi. Menurut ajaran islam,
perubahan al iadalah bagian dari sunnahtullah dan merupakan salah satu
sifat manusia dan alam raya secra keseluruhan. Maka suatu kewajaran,
jika manusia,kelompok masyarakat dan lingkungan hidup mengalami
perubahan. Hal ini senada dengan yang dinyatakan oleh scot Gordon,
tentang progres, dimana segala sesuatu itu mengalami revolusi,
perpindahan atau perubahan.

odernisasi selalu melibatkan globalisasi dan berimpikasi pada perubahan


tatanan sosial dan intelektual, karena di barengi dengan masuknya
budaya luar ke dalam masyarakat tersebut. Selain masuknya budaya
asing, masa globalisasi juga tidak biasa di lepaskan dari persoalan
sirkulasi. Globalisasi dan sirkulasi seakan-akan merupkan satu paket
yang terjadi di dunia barat dan timur koensekuensinya, ajaran dan
dogmatism agama termasuk, agama islam semula sacral sedikit demi
sedikit mulai di bongkar oleh prmeluknya yang pandanganya telah
mengalami prubahan mengikuti perkembangan realitas zaman.sehingga
sangat penting jika munculnya modernisasi dikaitkan dengan perubhan
sosial sebuah perubhan penting dari struktur sosial (pola-pola perilaku
dan interaksi sosial).

1.2 Rumusan masalah


Makalah ini terfokuskan pada empat masalah yang akan kami bahas yaitu :
1.2.1 Apakah pengertian IPTEK ?
1.2.2 Apakah pengertian seni ?
1.2.3 Bagaimna integrasi iman,iptek dan seni dalam islam ?
1.2.4 apakah peran utama orang yang berilmu dan tanggung jawab ilmuan
terhadap modernitas ?

1.3 Tujuan penulisan


Makalah di susun dengan tujuan :
1.3.1 Mengetahui pandangan islam maupun sekuler terhadap IPTEK dan
Seni serta integrasi iman,ilmu,teknologi dan seni.
1.3.2 mengetahui peran utama orang yang berilmu dan tanggung jawab
Terhadap modernitas

1.4 Metode penulisan


1.4.1 metode literature / kepustatakaan
Kami menggunakan studi kepustakaan dari berbagai sumber berupa
Media elektronik yang memuat informasi berkaitan dengan IPTEK dan
Seni dalam islam.

1.5 Manfaat penulisan


Agar kami beserta pembaca dapat mengetahui bagaimna islam dalam
menghadapi tantangan modernitas yang mengcakup bidang iptek, sehingga
dapat menumbuhkan generasi yang bermutu dan sesuai syari’at islam.
BAB II
KIPTEK DAN SENI

2.1 Pengertian iptek


Pengetahuan yang di miliki manusia ada dua jenis yaitu :
1. Dari luar manusia, iyalah wahyu ,yang hannya di yakini bagi mereka
yang beriman kepada Allah SWT. Ilmu dari wahyu diterima dengan
yakin sifat mutlaknya
2. Dari dalam diri manusia, dibagi dalam tiga kategori : pengetahuan,
ilmu pengetahuan, dan filsafat. Ilmu dari manusia diterima dengan
kritis,siafatnya nibsi.
Alqur’an dan As-sunnah adalah sumber islam yang isi keterangannya
mutlak dan wajib diyakini (QS.AL-Baqarah/2:1-5 dan QS.An-Najm/53:3-
4).
Dalam sudut pandang filsafat ilmu, pengetahuan dengan ilmu sangat
berbeda maknanya. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui
manusia melalui tangkapan pancaindra, intuisi dan firasat sedangkan, ilmu
adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi, diorganisir, disistematisasi,
dan di interpretasi sehingga menhasilkan kebenaran obyektif , sudah diuji
kebenarannya dan dapat diuji secara ilmiah. Secara etimologi kata ilmu
berarti kejelasan, oleh karna itu segala yang terbentuk dari akar katanya
mempunyai cirri kejelasan. Dalam AL-Qur’an, ilmu digunakan dalam arti
proses pencapaian pengethuan dan obyek pengetahuan sehingga
memperoleh kejelasan. Dalam kajian filsafat, setiap ilmu membatasi diri
pada salah satu bidang kajian. sebab itu seseorang yang memperdalam
ilmu tertentu di sebut sebagai spesialis, sedangkan orang banyak yang tahu
tetapi tidak mendalam di sebut generalis.
Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan.Dalam sudut
pandang budaya, teknologi merupakan salah satu unsure budaya sebagai
hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya
teknologi juga memiliki karateristik obyektif dan netral. Dalam situasi
tertentu teknologi tidak netral lagi karena memiliki potensi untuk merusak
dan potensi kekuasaan. Di sinilah letak perbedaan ilmu pengetahuan
dengan teknologi.

Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan


kesejahteraan bagi manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak
negatif berupa ketimpangan-ketimpangan dalam kehidupan manusia dan
lingkunganya yang berakibat kehancuran alam semesta.
Dalam pemikiran islam, ada dua sumber ilmu yaitu akal wahyu.
Keduanya tidak boleh dipertentangkan. Manusia diberi kebebasan dalam
mengembangkan akal budi berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah rasul. Atas
dasar itu, ilmu dalam pemikiran islam ada yang bersifat abadi (perennial
knowledge) tinggkat kebenaran bersifat mutlak, karena bersumber dari
allah. Ada pula ilmu yang bersifat perolehan (acquired knowledge) tingkat
kebenarannya bersifat nisbi, karena bersumber dari akal pikiran manusia.
Dalam pikiran sekuler perennial knowledge yang bersumber dari
wahyu allah tidak di akui sebagai ilmu, bahkan mereka mempertentang
kan antara wahyu dengan akal, agama dan ilmu harus sejalan tidak boleh
dipertentangkan. Memang demikian adanya karena hakikat agama adalah
membimbing dan mngarahkan akal

2.2 pengertian seni

Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya.
Seni merupakan ekspresi jiwa seseorang. Hasil ekspresi jiwa tersebut
berkembang menjadi bagian dari budaya manusia. Seni identik dengan ke
indahan. Keindahan yang hakiki identik dengan kebenaran. Keduanya
memiliki nilai yang sama yaitu keabadian. Seni yang lepas dari nilai-nilai
ketuhanan tidak akan abadi karena ukurannya adalah hawa nafsu bukan akal
dan budi. Seni mempunyai daya tarik yang selalu bertambah bagi orang-orang
yang kematangan jiwanya terus bertambah.
2.3 integrasi iman, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Dalam pandangan islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan


seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi dalam
suatu sistem yang di sebut dienul islam. Di dalamnya terkandung tiga unsure
pokok yaitu aqidah, syari’ah dan ahlak, dengan kata lain iman, ilmu dan amal
shaleh atau ihksan, sebgaimana yang di nyatakan dalam Al-Qur’an
S.ibrahim/14:24-25. Ayat diatas menganologikan bangunan dienul islam
bagaikan sebatang pohon yang baik, iman diidentikkan dengan akar dari
sebuah pohon yang menopang tegaknya ajaran islam. Ilmu diidentikan dengan
batang pohon yang mengeluarkan dahan-dahan/cabang-cabang ilmu
pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu identik dengan
teknologi dan seni.
Pengembangan IPTEK yang lepas dari keimanan dan ketakwaan tidak akan
bernilai ibadah serta tidak menghasilkan manfaat bagi umat manusia dan alam
lingkungannya bahkan akan menjadi malapetaka bagi kehidupannya sendiri.
Ilmu-ilmu yang di kembangkan ats dasar keimanan dan ketakwaan kepada
allah akan memberikan jaminan kemasalahatan bagi kehidupan umat manusia
termasuk bagi lingkungannya.
BAB III
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB

3.1 Keutamaan orang yang berilmu


Seringkali manusia melupakan segi etik atau moral dari hubungan timbal
balik antara manusia dengan lingkungan. Secara moral adalah norma apa
bila lingkungan akan memberikan kepada manusia berbagai hal yang akan
diketemukannya. Bahkan manusia juga harus memberikan toleransi
kepada kenyataan bahwa sewaktu-waktu dapat timbul malapetaka bagi
kehidupan manusia. Jika manusia dapat berlaku adil dengan semua yang
hidup di alam ini, maka disini letak kebenaran norma-norma yang baik,
dimana manfaat yang diperolehdari ala mini, harus juga memberikan
manfaat kepada manusia lain.
Manusia dan masyarakat mengembangkan sistem nilai yang sesui
dengan lingkungan. Manusia menyusuaikan pada hidupnya dengan irama
yang di tentukan oleh lingkungan alam.karena perubahan lingkungan alam
berada di luar kendali tangan manusia, maka manusia memasrahkan diri
kepada lingkungan.Hal inilah yang melahirkan suatu kebiasaaan, tradisi
dan hukum yang tidak tertulis, yang kemudian mengatur pergaulan hidup
masyarakat.
Perilaku manusia merupkan pencerminan dari moral manusia yang
dimilikinya. Citra manusia hanya mempunyai relavansi, jika dalam
kehidupan bersamaan dalam kelompok masyarakat.sebab dalam kehidupan
berkelompok itulah terdapat sistem-sistem perlambngan yang selanjutnya
berfungsi sebagai sumber nilai. Cara manusia mewujudkan diri adalah
hasil pilihannya sendiri. Oleh karena itu, apapun pilihannya, manusia
sendiri yang bertanggung jawab.
3.2 Tanggung jawab ilmuan terhadap modernitas
Secara teologis, islam merupakan sistem nilai dan ajaran yang bersifat
ilahiah (transenden). Pada posisi ini islam adalah pandangan dunia
(weltanschauung) yang memberikan pada manusia dalam memahami
realitas.
Meski demikian,secara sosiologis, islam merupakan fenomena pradaban
manusia. Pada wilayah ini nilai-nilai islam bertemu dan berdialog secara
intens dengan kenyataan hidup duniawi yang selalu berubah dalam
perkualitas konteksnya.

- Zaman modern
Zaman modern merupakan hasil dari kemajuan yang di capai
masyrakat eropa dalam sains dan teknologi.pencapaian tersebut berimbas
pada terbukanya selubung kesalahan dogma gereja setelah manusia
berhasil mengenal hukum-hukum alam dan mengusainya. Pengetahuan
tersebut menjadi kritik terhadap gereja dan berjuang pada sikap anti
gereja. Maka, maka di era ini, manusia menjadi penguasa atas diri dan
hidupnya sendiri. Doktrin teosentris (kekuasaan tuhan) yang di
hegemonikan gereja selama abad pertengahan diganti dengan doktrin
manusia sebagai pusat kehidupan (antroprosentrisme).
Kepercayaan diri manusia modern membuat banyak dari mereka yang
mengasumsikan zaman modern sebagai puncak perkembangan sejarah
kemanusian. August comte, salah seorang ilmuan positivis, mengakui
bahwa sejarah peradaban manusia mengalami tiga tahap perkembangan ;
1)teologis, dimna, dimana manusia memahami alam sebagai hasil
campuran tangan tuhan.tahap ini terbagi dalam tiga
sub :animism,politisme, dan monoteisme. 2) metafisika. Pada tahap ini
peran tuhan di alam digantikan oleh prinsip-prinsip metafisika, seperti
koadrat. Dan tahap terakhir , 3) adalah positif. Tahap ini di warnai oleh
keyakinan yang cukup besar pada kemampuan sains dan teknologi.
- Tantangn modernitas
Pergulatan modernitas dan tradisi dalam dunia islam melahirkan upaya-
upaya pembaharuan terhadap tradisi yang ada. Harun nasution terhadap
upaya tersebut sebagai gerakan pembaharuan islam, bukan gerakan
modernisme islam. Menurutnya,modernisme memiliki konteksnya
sebagai gerakan yang berawal dari dunia barat bertujuan menggantikan
ajaran agama katolik dengan sains dan filsafat modern. Gerakan ini
berpuncak pada proses sekularisasi dunia barat (nasution;1975,11).
Berbeda dengan nasution, azyumardi suka memakai istilah modern dari
pada pembaharuan. Azra beralasan penggunaan beristilah pembaharuan
islam tidak sesuai dengan kenyataan sejarah. Pembaruan dalam dunia
islam modern tidak selalu mengarah pada reafirmasi islam dalam
kehidupan muslim. sebaliknya, yang sering terjadi adalah westernisasi
dan sekularisasi seperti pada kasus turki.Dalam proses tersebut,setiap
ajaran islam mengalami pembaruan yang berbeda beda,bahkan ada yang
tidak boleh di sentuh.akidah dan ibadah merupakan domain yang sangat
tabu tersentuh proses perubahan yang bisa di lakukan dalam kedua
wilayah tersebut adalah pembersihan dari aspek-aspek luar yang tidak
berasal doktril islam.disini berlaku kaidah semua di larang kecuali yang
diperintah.Jika pemaruan pra-modern di lakkan sebagai otoritik praktek
keagaam popular masyarakat muslim,pembaruan era modern merupakan
respon untuk islam terhadap tantangan yang di tawarkan oleh moderitas
barat.Di era ini tercatat beberapa tokoh yang cukup popular seperti al-
afgani,abduh,rasyit ridah,sayyit sabit,Muhammad ikbal,
Poses pembaharuan era modern mengalami dinamikanya yang cukup
kompleks.keinginan harmonisasi dengan modernitas melahirkan banyak
pemikir dengan karakteristik yang berbeda-beda,sebagian pemikir tanpak
wajah puritanismenya,dan sebagian yang condong pada
modernitas,bahkan,terjebak pada pengaguan nilai-nilai moder(seperti
sekularisme).
CONTOH STUDY KASUS

1. FAWAZ AL HAFIT
Studi kasus :
- Islam seolah tertinggal dalam perkembangan iptek
Islam seolah-olah tertinggal dalam perkembangan iptek padahal di, masa lalu
tengah tetapi sampai di seluruh dunia. salah satu alasan kemunduran islam dalam
perkembangan iptek yaitu, karena umat islam meninggalkan pesan-pesan yang di
berikan dalam al-qur’an dan sunnah rasul, dan umat islam juga terlibat dalam
konflik internal. Mereka terlibat pertentangan politik dan ideologis.
-Solusinya :
1. Kita harus melakukan evaluasi dan refleksi terhadap apa yang selama ini
menjadi faktor kemunduran iptek dalam islam.
2. kita harus menghilangkan pertentangan-pertentangan ideologis dan politik di
antara sesame anak manusia dari berbagai bangsa dan Negara
3. kita harus mngembang kan sistem pendidikan yang memperkuat pengetahuan
dan kemanusian. Dengan cara ini, ilmu pengetahuan yang berkembang dalam
islam tak hanya berguna dalam agama kita tapi juga berguna bagi kemanusiaan.

2. MUH. AKRAM SASSA’


Studi kasus :
- Meninggalkan rutinitas keagamann karena terlalu asyik dengan
kecanggihan iptek
Manusia merasa tak membutuhkan sesuatu apapun selain materi karena ia
merasa terpuaskan dengan kesenangan dunia yang sejatihnya hanya memperbudak
dirinya terlalu asyik dengan gadget nya sehinggah meninggalkan kewajibannya
seperti sholat mengajih dan lain-lain
-Solusinya :
1. membatasi pengunaan gadget (HP) dalam kehidupan sehari-hari
2. menggunakan hp untuk yang bermanfaat di gunakan untuk belajar tentang ilmu
agama.
3. RISTA
Studi kasus :
- Mengenai islam menghadapi modernisasi, bagaimanakah caranya
agar umat islam mampu menghadapi tantangan modernisasi
Islam sudah memiliki seperangkat aturan yang mengatur kehidupan ketika
dizaman modern ada masalah yang belum ada dalilnya maka islam akan
menggali hukum mengenai permasalahan tersebut.
Solusinya :
Cara menghadapi tantangan modern yaitu berpegang teguh dengan al-qur’an
senantiasa menggali dan mencari tau sebab boleh tidaknya sesuatu yang
dilakukan.

4. ALFIANI PUTRI
Contoh studi kasus :
- Pengaruh perkembangan modernisasi di pesantren darul lughiah wal
karomah, probolinggo
Pondok pesantren darul lughiah wal karimah merupakan salah satu dari
sekian banyaknya pondok pesantren yang tidak mampu menghindari dari
arus perkembangan modernisasi. Beberapa hal yang melatarbelakangi di
lakukan modernisasi yaitu sistem pengajaran yang lama serta adanya
tuntutan darimasyarakat setempat atau orang tua santri yang semakin
kompleks dan variatif.
Solusinya :
1. Mengembangkan tradisi murni di madrasa atau pesantren sebagai
lembaga pendidikan islam, yaitu dengan adanya keseluruha antara
sekolah umum dan pesantren.
2. Mengaplikasikan setiap bagian kurikulum agar mampu berfungsi lebi
maksimal
3. Meningkatkan pengelolaan
4. Menyediakan fasilitas sarana dan prasarana
5. HASRIMAYANTI
Studi kasus :
- Pengaruh perkembangan modernisasi terhadap islam
Dalam diskursus sosiologi ada sebuah teori terkenal yang menyatakan
bahwa “makin maju suatu masyarakat, maka makin menurun komitmen
mereka terhadap agama”. Modernisasi di sinyalir akan menghalau agama
di ruang dan institusi public, menurunkan arti dan pentingnya bagi
kehidupan masyarakat serta menggantikannya dengan “ tuhan-tuhan” baru.
Solusinya :
- Memelihara inti bangunan asal, tetap menjaga waktu dan karateristiknya
bahkan menampilkan serta memperhatikan inti ajaran-ajaran murninya.
- Memperbaiki kembali hal-hal yang telah runtuh dan menguatkan kembali
sendi-sendi yang di anggap lemah
- Tidak mempercayai logika (akal) secara penuh untuk menetukan
kebenaran aqidah dan syari’at
- Menjahui sikap subjekfitas dan mental figuritas dalam mencari kebenaran
serta menekankan pentingnya perujuk kepada al-qur’an dan sunnah dalam
menentukan kebenarannya
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Modernitas   yang   melanda   dunia   Islam,   dengan   segala   efek   pos
itif- negatifnya,menjadi tantangan yang harus dihadapi umat Islam di
tengah  kondisi keterpurukannya.Umat Islam dituntut bekerjaekstra
keras  mengembangkan seagala potensinya untukmenyelesaikan
permasalahan yang dihadapinya.Sebenarnya modernisasi bukanlah
sesuatu hal yang substansial untuk ditentang kalaumasih mengacu pada
ajaran Islam. Sebab Islamadalah agama universal yang tidak
akanmelarang manusia untuk bersikap maju. Banyak sekali Hadist Nabi
yang secara langsung menganjurkanumat Islam untuk menuntut ilmu. Al-
Qur’an juga selalu menyerukan manusia untukberpikir, menalar dan
sebagainya.Dengan   demikian,   pada   dasarnya   modernisasi
bukanlah   sesuatu   yangbertentangan dengan ajaran dasar agama
Islam apabila dilaksanakan dengan baik.

4.2 SARAN
Dalam memperlajari makalah ini, di harapkan tidak hanya sekedar
diketahui namun benar-benar di pahami dan menjadi pegangan bagi para
mahasiswa- mahasiswi agar dapat menerapkan, menjalankan sesuai syarat
islam dalam menghadapi tantangan modernisasi.
Selanjutnya penulis menyadari kekurangan dari makalah ini sehingga
diharapkan adanya masukan berupa kritik dan saran yang membangun
guna kesempurnaan pembuatan makalah ini dan bermanfaat khususnya
untuk penulis dan umumnya untuk pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.si.its.ac.id/kurikulum/materi/iptek/manusialingkungan.html
https://html.scribdassets.com/342lbro800pdua0/images/13-
1f55a6b6f6.png
https://html.scribdassets.com/342lbro800pdua0/images/13-1f55a6b6f6.png
http://www.ziddu.com/download/
5235808/4MakalahSeniBudayadanIptekdalamPandanganIslam.rtf.h
https://html.scribdassets.com/342lbro800pdua0/images/13-
1f55a6b6f6.pngtml
BIODATA ANGGOTA KELOMPOK VI

NAMA : FAWAZ AL HAFIT


N IM : 2102406036
KELAS : 1A AGROTEKNOLOGI
TEMPAT TANGGAL LAHIR : SALU INDUK ,19 FEBRUARI 2003
ALAMAT : PONRANG, LUWU
HOBI : BERMAIN SEPAK BOLA

NAMA : ALFIANI PUTRI


NIM : 2102406001
KELAS : 1A AGROTEKNOLOGI
TEMPAT TANGGAL LAHIR : RADDA, 23 JANUARI 2003
ALAMAT : MASAMBA, LUWU UTARA
HOBI : PLAYING BADMINTON
NAMA : HASRIMAYANTI
NIM : 2102406018
KELAS : 1A AGROTEKNOLOGI
TEMPAT TANGGAL LAHIR : BONE,02 FEBRUARI 2003
ALAMAT : SABBANG, LUWU UTARA
HOBI : VOLI BAL

NAMA : RISTA
NIM : 2102406002
KELAS : 1A AGROTEKNOLOGI
TEMPAT TANGGAL LAHIR : RADDA,23 APRIL 2003
ALMAT : MASAMBA, LUWU UTARA
HOBI : VOLI BALL
NAMA : MUH. AKRAM SASSA’
NIM : 2102406034
KELAS : 1A AGROTEKNOLOGI
TEMPAT TANGGAL LAHIR : TARIPA, 11 OKTOBER 2002
ALAMAT : TARIPA
HOBI : BERMAIN SEPAK BOLA

Anda mungkin juga menyukai