TUGAS MAKALAH
Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Filsafat Umum pada Program
Strata Satu (S1) Program Hukum Keluarga Islam
Universitas Al-Khairaat (UNISA) Palu
Disusun Oleh:
Masrur Marzuqi (223111059)
Muh alif (223111034)
Ririn (223111036)
Sayyid Muhammad Idrus (223111042)
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
karunia, rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Filsafat Umum ini yang berjudul “Filsafat Modern".
Rasa terima kasih kami sampaikan pula kepada Ustadz Munrif, S. Ag, M.H
selaku dosen mata kuliah “Filsafat Umum” yang telah membimbing kami dalam
menyusun makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat kerap kali dipandang sebagai ilmu yang abstrak, padahal filsafat ini
sangat dekat sekali dengan kehidupan manusia. Filsafat bagi sebagian orang
merupakan disiplin ilmu yang kurang diminati, karena dianggap sebagai disiplin
ilmu yang sulit dan membutuhkan pemikiran yang lebih.
Setiap orang ingin mengejar pengertian hidup dan kehidupan itu, maka dari
itu ia masih di atas jalan menjadi seorang filsuf untuk memanusiakan dirinya, sebab
berfilsafat tidak lain adalah berpikir. Dalam persepektif manusia bahwa apapun
ilmu pengetahuan harus di dasari oleh akal dan fikiran, namun ada pula dari
berbagai pemahaman bahwa ilmu pengetahuan yang hakiki adalah keselarasan
antara akal manusia dan berbagai dalil-dalil agama.
1
Pembahasan dalam penulis ini fokus terhadap sejarah dari filsafat modern
dan berbagai macam aliran, namun tidak menjabarkan dari aliran keseluruhan.
Aliran yang di bahas yaitu aliran yang pada umumnya masyhur di kalangan
akademis.
B. Rumusan Masalah
Adapun dalam penulisan makalah ini memiliki rumusan masalah sebagai
berikut;
1. Apa Pengertian Dari Filsafat Modern?
2. Jelaskan Sejarah Filsafat Modern!
3. Apa Saja Aliran-Aliran Filsafat Modern?
C. Tujuan Penulisan
Adapun dalam penulisan makalah ini memiliki beberapa tujuan sebagai
berikut;
1. Mengetahui Definisi Filsafat Modern.
2. Memahami Sejarah Filsafat Modern.
3. Dapat Menjabarkan Aliran-Aliran Filsafat Modern.
4. Sebagai Bentuk Memenuhi Tugas Yang Diberikan Oleh Dosen.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Filsafat zaman modern adalah pengetahuan yang tidak berasal dari kitab
suci atau ajaran agama, Tidak juga dari para penguasa tetapi dari diri manusia
sendiri. Aliran rasionalisme beranggapan bahwa sumber pengetahuan adalah rasio.
Aliran emperisme, sebaliknya meyakini pengalaman Sumber pengetahuan itu,baik
yang batin maupun inderawi. Aliran rasionalisme di pelopori oleh Rene
Descartes(1596-1650M) dalam Discoerse Dela methode tahun 1637 ia menegaskan
perlunya pada metode jitu sebagai dasar kokoh Bagi semua pengetahuan, yaitu
dengan menyaksikan segalanya, secara metodis.
Discartes menerima 3 realitas atau substansi bawaan yang sudah ada sejak
kita lahir yaitu, Realitas pikiran, Realitas perluasan, Realitas tuhan Sebagai wujud
yang seluruhnya sempurna, penyebab sempurna dari kedua realitas itu. Pikiran
sesungguhnya adalah kesadaran, materi adalah keluasan. Para filsuf zaman modern
menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal dari kitab suci atau ajaran agama,
tidak juga dari para penguasa, tetapi dari diri manusia sendiri. Namun tentang aspek
mana yang berperan ada beda pendapat. Aliran rasionalisme beranggapan bahwa
sumber pengetahuan adalah rasio kebenaran pasti berasal dari rasio (akal). Aliran
empirisme, sebaliknya, meyakini pengalamanlah sumber pengetahuan itu, baik
yang batin, maupun yang inderawi.1
1
https://filsafatmoderndonafarihah.blogspot.com/
3
B. Sejarah Filsafat Modern
Sejarah filsafat terdiri dari tiga periode. Periode pertama, adalah periode
klasik, sebagai kelanjutan era kuno yang dimulai dari Athena, Alexsanderia, dan
pusat-pusat pemikiran Helenistik dan Roma. Periode kedua, adalah periode
pertengahan dan periode ketiga, adalah periode modern yang dilanjutkan dengan
periode post-modernisme.
Socrates masuk pada kategori era klasik bersama para filosof lainnya,
semisal Plato yang menjadi muridnya dan kemunculan Aristoteles sebagai murid
dari Plato menjadi puncak keemasan era filsafat klasik. Filsafat Plato menemukan
sebuah realitas sejati yang disebutnya sebagai dunia ide yang merangkum segala
bentuk Kebenaran berdasarkan ide atau sisi rasionalitas manusia.
Akal pada waktu itu bagaikan hamba perempuan untuk memuaskan nafsu
“kelaki-lakian” teologi Kristen. Seorang tokoh lain yang muncul pada waktu itu
adalah St. Agustinus (1354-1430M) bahkan tidak percaya dengan kekuatan akal
dalam mencari kebenaran apapun. Baginya kebenaran sepenuhnya terbenam,
berada dalam wahyu Tuhan (teks). Singkatnya, pada masa itu, persoalan
epistemology mengalami kepiluan dan penderitaan di bawah tafsir tunggal para
agamawan yang sekaligus menjadi penguasa politik pada zaman tersebut .
4
Kekuasaan keagamaan yang tumbuh berkembang selama abad pertengahan
di Eropa tampaknya menyebabkan terjadinya supremasi Semitik di atas alam
pikiran Hellenistik. Di lain pihak, orang merasa dapat memadukan Hellenisme yang
bersifat manusiawi intelektual dengan ajaran agama yang bersifat samawi-
supernatural. Dari sinilah tumbuh rasionalisme, empirisme, idelisme, dan
positivisme yang kesemuanya memberikan perhatian yang amat besar terhadap
problem pengetahuan nonmetafisika (bukan agama) dan lahirlah babakan baru
yakni babak modern yang ditandai dengan gerakan renaissance.2
1. Idealisme
2
Ibid…hlm 4
3
Louis Kattsoff O. Sejarah Filsafat Modern dan Sejaman. (Bandung Penerbit Alumni: 1989)
5
Spinoza yang mengenal dua pokok yang bersifat kerohanian dan kebendaan
maupun keduanya mengakui bahwa unsur kerohanian lebih penting
disbanding dengan kebendaan.
2. Materialisme
6
dan abstrak, juga teorinya jelas berpegang pada kenyataan-kenyataan yang
jelas dan mudah dimengerti.4
Kemajuan aliran ini mendapat tantangan yang keras dan hebat dari
kaum agama dimana-mana. Hal ini disebabkan bahwa faham Materialisme
ini pada abad ke-19 tidak mengakui adanya Tuhan (atheis) yang sudah
diyakini mengatur budi masyarakat. Pada masa ini, kritikpun muncul di
kalangan ulama-ulama barat. Adapun kritik yang dilontarkan adalah sebagai
berikut;
a Materialisme menyatakan bahwa alam wujud ini terjadi dengan
sendirinya dari khaos (kacau balau). Padahal kata Hegel. kacau balau
yang mengatur bukan lagi kacau balau namanya.
b Materialisme menerangkan bahwa segala peristiwa diatur oleh hukum
alam. padahal pada hakekatnya hukum alam ini adalah perbuatan rohani
juga.
c Materialisme mendasarkan segala kejadian dunia dan kehidupan pada
asal benda itu sendiri. padahal dalil itu menunjukkan adanya sumber dari
luar alam itu sendiri yaitu Tuhan.
d Materialisme tidak sanggup menerangkan suatu kejadian rohani yang
paling mendasar sekalipun.
4
Ibid.
7
3. Empirisme
5
https://aldarisidris.blogspot.com/2011/10/aliran-aliran-filsafat-modern.html
8
Empirisme memegang peranan yang sangat penting bagi
pengetahuan, bisa jadi satu-satunya sumber dan dasar ilmu pengetahuan
menrut penganut Empirisme. Pengalaman inderawi sering dianggap
pengadilan yang tertinggi. Adapun tokoh-tokohnya yaitu;
a Francis Bacom (1210-1292)
b Thomas Hobbes (1588-1679)
c John Locke (1632-1704)
d George Berkeley (1665-1753)
e David Hume (1711-1776)
f Roger Bacon (1214-1294
4. Rasionalisme
Kata rasionalisme terdiri dari dua suku kata, yaitu “rasio” yang
berarti akal atau pikiran, dan “isme” yang berarti paham atau pendapat.
Rasionalisme ialah suatu paham yang berpendapat bahwa kebenaran yang
tertinggi terletak dan bersumber dari akal manusia. Jadi rasionalisme adalah
paham filsafat yang mengatakan bahwa akal adalah alat terpenting untuk
memperoleh pengetahuan. Menurut aliran ini, suatu pengetahuan diperoleh
dengan cara berpikir. Hanya rasio sajalah yang dapat membawa orang
kepada kebenaran.6
Namun dalam pendapat lain disebutkan tidak semua akal itu benar.
Karena yang benar hanyalah tindakan akal yang terang-benderang yang
disebut “Ideas Claires et Distinctes” (pikiran yang terang-benderang dan
terpilah-pilah). Akal yang terang-benderang ini dianggap benar sebab akal
ini adalah pemberian Tuhan sebelum orang dilahirkan. Sebagai pemberian
Tuhan, maka tak mungkin tak benar.
6
Anggriani S. “Tokoh Filsafat Modern Rene Descartes (cogito ergo sum)”. (25 Desember 2015).
9
Aliran rasionalisme dalam kegunaannya terkadang berdampak
positive dan terkadang juga negative. Karena memang yang didahulukan
adalah akal atau rasionya. Misalnya saja dalam bidang agama, aliran
rasionalisme adalah lawan dari autoritas dan biasanya digunakan untuk
mengkritik ajaran agama. Kita ketahui bersama bahwa agama adalah
bersumber dari wahyu yang diturunkan kepada utusannya. Sehingga semua
ajaran yang ada dalam agama itu sudah menjadi sesuatu yang pasti tanpa
perlu diragukan. Sedangkan jika dipikir dengan rasio, maka hal tersebut
memang tidak wajar. Makanya dalam masalah ini banyak sekali
pertentangan dan kritik yang tajam.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat zaman modern adalah pengetahuan yang tidak berasal dari kitab
suci atau ajaran agama, Tidak juga dari para penguasa tetapi dari diri manusia
sendiri.
Sejarah filsafat terdiri dari tiga periode. Periode pertama, adalah periode
klasik, sebagai kelanjutan era kuno yang dimulai dari Athena, Alexsanderia, dan
pusat-pusat pemikiran Helenistik dan Roma. Periode kedua, adalah periode
pertengahan dan periode ketiga, adalah periode modern yang dilanjutkan dengan
periode post-modernisme.
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
https://filsafatmoderndonafarihah.blogspot.com/
O. Louis Kattsoff, 1989 Sejarah Filsafat Modern dan Sejaman. (Bandung Penerbit
Alumni)
https://aldarisidris.blogspot.com/2011/10/aliran-aliran-filsafat-modern.html
S. Anggriani, 2015 “Tokoh Filsafat Modern Rene Descartes (cogito ergo sum)”.
12