DISUSUN OLEH
2022
Kata pengantar
Allhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpah rahmat
dan berkahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang
berjudul “PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT” dengan tepat waktu.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen Moh Ali Syaifudin Zuhri, S.E.I.,
M.M yang telah memberikan tugas makalah ini dan juga berterima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu kami dalam membuat makalah ini.
Kami manyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.Oleh karena itu kami
mengharapkan segala bentuk saran dan juga masukan serta kritik.
semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
C. TUJUAN .......................................................................................... 2
A. KESIMPULAN ................................................................................. 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Sebagai falsafah negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya.
Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus Pancasila itu
ialah, Mr. Mohammad Yamin, Prof. Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Mempelajari
Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang
memiliki jati diri dan harus diwijudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk
menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermatabat dan berbudaya tinggi.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa.Pengertian Filsafat ?
C.TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian Filsafat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Filsaafat
Secara etimologis,istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani,philein,yang
artinya cinta dan Sophos yang artinya hikmah/kebijaksanaan atau”wisdow”
(Nasution,19731).jadi secara harfiah filsafat bermakna cinta kebijaksanaan.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan muncul pula filsafat yang
berkaitan dengan bidang-bidang ilmu tertentu,antara lain filsafat
politik,sosial,hukum,bahasa ,ilmu pengetahuan,agama,dan bidang ilmu lainnya
1
Mahpudin Noor, “Buku pancasila” hal 31
3
3. Metodologi, berkaitan dengan persoalan hakikat metode dalam ilmu
pengetahuan.
Plato (427 – 347 SM) Filsafat itu adalah tidaklah lain dari pengetahuan
tentang segala yang ada.
4
Al Farabi (wafat 950 M) Filsafat itu ialah ilmu pengetahuan tentang
alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakekatnya yang
sebenarnya.
Prof. Dr. Ismaun, M.Pd.: Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan
manusia dengan akal dan qalbunya secara sungguh-sungguh , yakni
secara kritis sistematis, fundamentalis, universal, integral dan radikal
untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki (pengetahuan,
dan kearifan atau kebenaran yang sejati.
kenyataan. Maka, sebagai sistem filsafat, Pancasila berarti refleksi kritis dan
rasional sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa dengan tujuan
mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
6
C. OBJEK FILSAFAT PANCASILA
1.Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Pandangan hidup yang terdiri atas kesatuan rangkaian nilai nilai luhur
tersebut adalah suatu wawasan yang menyeluruh terhadap kehidupan itu
sendiri, pandangan hidup berfungsi sebagai kerangka acuan baik untuk
menata kehidupan diri pribadi maupun dalam interaksi antar manusia dalam
masyarakat serta alam sekitar nya
Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa yang dengan
sendirinya memiliki kebudayaan dan adat istiadat yang berbeda beda pula.
Namun demikian pada suatu bangsa perbedaan itu harus di sadari sebagai
sesuatu yang memang senantiasa yang ada pada setiap manusia sebagai
makhluk pribadi dan dalam masalah ini bersifat biasa, namun demikian
dengan adanya kesatuan asas kerohanian yang kita miliki maka perbedaan itu
harus di bina ke arah suatu kerjasama dalam memperoleh kebahagiaan
bersama
7
D. PANCASILA MELALUI PENDEKATAN DASAR
ANTOLOGIS,EPISTIMOLOGIS,AKSIKOLOGIS
a. PANCASILA MELALUI PENDEKATAN ANTOLOGIS
8
c. PANCASILA MELALUI PENDEKATAN AKSIKOLOGIS
9
3. Sila persatuan Indonesia
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pancasila yang dihubungkan dengan filsafat muncul dari hasil
perenungan para pendiri negara yang kemudian dituangkan dalam
suatu sistem yang menjalankan kehidupan masyarakat luas.
Terbangunnya sistem filsafat disini memiliki hakikat satu kesatuan
utuh dari beberapa elemen yang memiliki tujuan tertentu dengan
menjalankan fungsi yang saling ketergantungan. Keterkaitan antara
objek, prinsip, dan karakteristik Pancasila sebagai filsafat harus
selaras dengan hakikatnya. Sila-sila di dalam Pancasila dijadikan
sebagai tolakan dalam mengamalkan nilai-nilainya dalam
menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.Perealisasian yang
dilakukan harus diawali dengan pemahaman terlebih dahulu pastinya.
Tentang bagaimana karakteristik sistem filsafat yang dimaksud, objek
yang dituju, serta upaya pendekatan dasar yang dicerminkan sebagai
bentuk pengokohan bahwa Pancasila memang benar-benar suatu
sistem filsafat. Maka dari itu, proses berkelanjutan yang dijalankan
bisa ditempuh melalui beberapa upaya pendekatan terlebih dahulu.
Upaya pendekatan ini harfiahnya harus sesuai dengan hakikat sila-sila
yang tercantum di dalam Pancasila.
11
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan. 2020. “Filsafat Hukum Pancasila Dan semiotika Hukum Pancasila”.
Yogyakarta : Paradima
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/5c7448e8e62a1a07a1c34
653047716a2.pdf
https://tirto.id/pengertian-pancasila-sebagai-sistem-filsafat-makna-penjelasannya-
grQe
12