TUGAS MAKALAH
Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu pada
Program Strata Satu (S1) Program Hukum Keluarga Islam
Universitas Al-Khairaat (UNISA) Palu
Dosen Penganmpu:
Ustadz Ali Zainal Abidin Al-Habsyi, S.H, M.H
Disusun Oleh:
Ahmad (223111031)
Alif (223111034)
Amriadi (2231110**)
Irawan (223111037)
Irfansyah (223111035)
Masrur Marzuqi (223111059)
Muh. Nafis Al-Amri (223111047)
Taufik (223111057)
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
karunia, rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Filsafat Ilmu ini yang berjudul “Konsep-Konsep Dasar Filsafat ".
Rasa terima kasih kami sampaikan pula kepada Ustadz Ali Zainal Abidin
Al-Habsyi, S.H, M.H selaku dosen mata kuliah “Filsafat Ilmu” yang telah
membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. Filsafat.................................................................................................. 3
B. Problem Dalam Filsafat........................................................................ 4
C. Berfikir Filsafat..................................................................................... 5
D. Cabang-Cabang Filsafat........................................................................ 5
BAB III PENUTUP......................................................................................... 8
A. Kesimpulan........................................................................................... 8
B. Saran..................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Apakah Filsafat itu? dan
Bagaimana Deϐinisinya?
Pertanyaan itulah yang
pertama
kali muncul di kepala kita
ketika akan mempelajari
ilmu filsafat. Istilah
“filsafat”
dapat ditinjau dari dua
segi, yakni: a). Segi
semantik: perkataan
filsafat berasal dari
bahasa arab ‘falsafah’,
yang berasal dari bahasa
2
yunani, ‘philosophia’, yang
berarti
‘philos’= cinta, suka
(loving), dan ’sophia’ =
pengetahuan, hikmah
(wisdom). Jadi
‘philosophia’ berarti cinta
kepada kebijaksanaan atau
cinta kepada kebenaran.
Maksudnya, setiap orang
yang berfilsafat diharapkan
menjadi bijaksana. b). Segi
praktis: dilihat dari
pengertian praktisnya,
3
filsafat berarti ‘alam
pikiran’ atau ‘alam
berpikir’. Berfilsafat
artinya berpikir, olah pikir.
Namun tidak semua
berpikir berarti
berfilsafat. Berfilsafat
adalah berpikir secara
mendalam dan sungguh-
sungguh.
Sebuah semboyan
mengatakan bahwa “setiap
manusia adalah filsuf”.
Semboyan ini
4
benar juga, sebab semua
manusia berpikir. Akan
tetapi secara umum
semboyan itu
tidak benar, sebab tidak
semua manusia yang
berpikir adalah filsuf.
Tegasnya, filsafat
adalah hasil akal seorang
manusia yang mencari dan
memikirkan suatu
kebenaran
dengan sedalam-dalamnya.
Apakah Filsafat itu? dan
Bagaimana Deϐinisinya?
5
Pertanyaan itulah yang
pertama
kali muncul di kepala kita
ketika akan mempelajari
ilmu filsafat. Istilah
“filsafat”
dapat ditinjau dari dua
segi, yakni: a). Segi
semantik: perkataan
filsafat berasal dari
bahasa arab ‘falsafah’,
yang berasal dari bahasa
yunani, ‘philosophia’, yang
berarti
6
‘philos’= cinta, suka
(loving), dan ’sophia’ =
pengetahuan, hikmah
(wisdom). Jadi
‘philosophia’ berarti cinta
kepada kebijaksanaan atau
cinta kepada kebenaran.
Maksudnya, setiap orang
yang berfilsafat diharapkan
menjadi bijaksana. b). Segi
praktis: dilihat dari
pengertian praktisnya,
filsafat berarti ‘alam
pikiran’ atau ‘alam
7
berpikir’. Berfilsafat
artinya berpikir, olah pikir.
Namun tidak semua
berpikir berarti
berfilsafat. Berfilsafat
adalah berpikir secara
mendalam dan sungguh-
sungguh.
Sebuah semboyan
mengatakan bahwa “setiap
manusia adalah filsuf”.
Semboyan ini
benar juga, sebab semua
manusia berpikir. Akan
8
tetapi secara umum
semboyan itu
tidak benar, sebab tidak
semua manusia yang
berpikir adalah filsuf.
Tegasnya, filsafat
adalah hasil akal seorang
manusia yang mencari dan
memikirkan suatu
kebenaran
dengan sedalam-dalamnya.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada makalah ini
sebagai beriku;
1. Jelaskan Definisi Filsafat!
9
2. Apa Problem Dalam Filsafat?
3. Bagaimana Berfikir Filsafat?
4. Sebutkan Cabang-Cabang Filsafat!
C. TUJUAN PENULISAN
10
BAB II
PEMBAHASAN
A. Filsafat
Istilah “filsafat” bisa dilihat dari dua segi, yakni segi semantik asal kata
filsafat berasal dari bahasa Arab “falsafah”, yang berasal dari bahasa yunani,
philosophia‟, yang berarti “philos” yang artinya cinta, suka (loving), dan ‟sophia”
yang artinya pengetahuan, hikmah (wisdom). Jadi „philosophia‟ artinya cinta
kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran.1
Dari segi praktis ditinjau dari pengertian praktisnya, filsafat artinya “alam
pikiran” atau “alam berpikir” (Kristiawan 2016). Adapun pengertian Filsafat
menurut beberapa ahli, yaitu:2
1. Francis Bacon: Filsafat adalah induk agung dari ilmu-ilmu, dan filsafat
menangani semua pengetahuan sebagai bidangnya.
2. Al Farabi: Filsafat adalah ilmu tentang alam maujud bagaimana hakikat
sebenarnya.
3. Rene Descartes: Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dimana
Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa filsafat merupakan perkembangan pemikiran
kefilsatan, antara satu ahli filsafat dan ahli filsafat lainya yang selalu
berbeda dan hampir sama banyaknya dengan ahli filsafat itu sendiri.
1
Tuti, dkk. Hubungan Filsafat dengan filsafat Pendidikan. Makalah 2017.
2
Eka Lathifa,Pakshi, dkk. Konsep Dasar Filsafast dan Filsafat Pendidikan. Makalah 2018.
11
B. Problem Dalam Filsafat
3
“Ruang Lingkup Filsafat IIlmu”.burhanuddin.wordpress.com.23 September 2013.2
September2019.<ttps://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/23/ruanglingkup-filsafat-ilmu-2>
12
C. Berfikir Filsafat
D. Cabang-Cabang Filsafat
Banyak filsuf yang membagi filsafat ilmu menjadi berbagai cabang. Setiap
filsuf mempunyai perbedaan dalam membagi cabang filsafat ilmu. Walaupun ada
perbedaan dalam pembagiannya, namun persamaanya lebih dominan. Dari
beberapa pandangan filsuf tersebut, sekarang filsafat mempunyai beberapa
cabang, yaitu metafisika, logika, epistemologi, etika, dan estetika.4
1. Metafisika
Metafisika merupakan cabang filsafat yang membicarakan tentang
yang ada atau sesuatu dibalik yang tampak. Metafisika tidak timbul
dengan karakter sebagai disiplin ilmu yang normatif tetapi tetap filsafat
yang ditujukan terhadap pertanyaan-pertanyaan seputar perangkat dasar
kategori untuk membedakan dan menghubungkan berbagai fenomena
percobaan yang dibuat oleh manusia. Persoalan metafisis dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu ontologi, kosmologi dan antropologi.
4
“Filsafat”.slideshare. net. 30 Maret 2013. <https://www.slideshare.net/susiyanti9619934/filsafat-
17903965>
13
a Ontologi (Teori Alam dan Tipe-Tipe Realitas)
Ontologi adalah salah satu kajian kefilsafatan yang paling
kuno dan berasal dari Yunani. Studi tersebut membahas
keberadaan sesuatu yang bersifat nyata atau realistis. Adapun teori
Ontologi utama meliputi, materialisme, Idealisme dan dualisme.
b Kosmologi (Teori Umum Proses Realitas)
Kosmologi berkepentingan terhadap cara berbagai benda
dan kejadian yang satu mengikuti cara berbagai benda dan kejadian
yang lain menurut pergantian waktu (satu benda ditentukan oleh
benda lainnya).
c Determinisme
Determinisme adalah pandangan tentang apapun yang
terjadi bersifat universal, tanpa terkecuali, dan secara lengkap
ditentukan oleh sebab-sebab sebelumnya. Bila pandangan ini
digabung dengan konsepsi materialisme, yaitu semua proses adalah
fisik secara ekslusif, maka pandangan deterministik ini dinamakan
mekanisme.
d Antropologi
Antropologi Adalah ilmu yang meneliti tentang manusia yang
berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang hakikat
manusia dan pentingnya dalam alam semesta.
2. Logika
Logika merupakan cabang filsafat yang meneliti lurus tidaknya pemikiran
kita. Logika mengemukakan tentang berbagai prinsip inferensia
(kesimpulan) yang absah (valid) dan topik-topik yang saling berhubungan.
Logika dibagi menjadi dua, yaitu logika deduktif (deductive form of
inference), dan logika induktif (inductive form of inference).
3. Epistemologi
Epistemologi (dari bahasa Yunani episteme yang artinya pengetahuan dan
logos yang artinya kata/pembicaraan/ilmu) merupakan cabang filsafat
14
yang berhubungan dengan asal, sifat, serta jenis pengetahuan.
Epistomologi atau teori pengetahuan berkaitan dengan hakikat dari ilmu
pengetahuan, pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggungjawaban atas
pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia.
4. Etika
Etika merupakan cabang filsafat yang membahas perilaku (moral) atau
perbuatan manusia dalam hubungannya dengan baik maupun buruk. Etika
dalam kajian filsafatnya dapat diberi arti sebagai tata krama dan sopan
santun yang muncul dari pemahaman perbuatan yang baik dan buruk serta
sebuah aturan yang berlaku dalam masyarakat sehingga menjadi sebuah
kebudayaan yang wajib untuk taat dipatuhi.
5. Estetika
Estetika merupakan cabang filsafat yang membahas tentang keindahan.
Estetika disebut juga sebagai “filsafat keindahan” (philosophy of beauty).
Dalam Encyclopedia Americana (1973), estetika merupakan cabang
filsafat yang berkenaan dengan keindahan dan hal yang indah dalam alam
dan seni.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun pengertian dari filsafat dapat dilihat dari segi etimologis,
terminologis, filsafat sebagai pandangan hidup, dan filsafat sebagai ilmu. Filsafat
merupakan sesuatu yang digunakan untuk mengkaji hal-hal yang ingin dicari
kebenaranya dengan menerapkan metode-metode filsafat.
B. Saran
Sebagai makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna, kita diciptakaan
dengan akal. Salah satu bentuk bersyukur atas diciptakanya akal, kita harus
menggunakanya dengan sebaik mungkin. Namun dalam hal ini apabila ingin
berfilsafat secara syariat maka patutlah menyelerasikan antara dalil, pengalaman,
akal, dan data fakta.
16
DAFTAR PUSTAKA
17