Makalah
Oleh:
NURWAHID
MUH. ADRI
Dosen Pemandu:
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt. dengan rahmat-Nya sehingga penulis mampu
menyelesaikan tugas makalah Filsafat Ilmu di waktu yang tepat. Shalawat serta salam
juga semoga selalu tercurahkan kepada baginda Rasululah saw. sang maestro
Tentunya makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Olehnya itu, penyusun
makalah ini bermanfaat bagi kita dan orang-orang yang membacanya. Amin yaa
robbal alamin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
BAB II........................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................3
A. Filsafat..............................................................................................................3
B. Ilmu...................................................................................................................6
C. Filsafat Ilmu......................................................................................................9
BAB III.......................................................................................................................13
A. Kesimpulan.......................................................................................................13
B. Saran-Saran.......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakikatnya manusia sebagai makhluk hidup yang berfikir yang selalu
berusaha untuk mengetahui segala sesuatu, tidak menerima begitu saja apa sesuatu
itu, selalu ingin mengetahui apa yang sedang dilihat dan diamati. Segala sesuatu yang
dilihat dapat diamati dengan gejala yang terjadi di lingkungan. Filsafat akan
dideskripsikan. Dalam berfilsafat kerap kali timbul pertanyaan dan argumentasi yang
akan mendorong manusia untuk berfikir dengan tujuan mampu menyelesaikan topik
Filsafat memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia dan peran utama
mengembangan potensi yang dipikirkan akan dijadikan menjadi nyata dan sifat dari
apa yang di sampaikan akan memiliki sifat yang berkelanjutan di lingkungan manusia
itu berada. Dalam sebuah kajian filsafat merupakan hal yang sangat menarik
sekaligus cukup membuat orang menjadi terpacu dalam mengembangkan apa yang
lebih luas dan kaya dengan agrgumen-argumen yang akurat, sistematis dan logis.
Dengan demikian, memahami filsafat, ilmu, dan filsafat ilmu sangat penting
bagi kelangsungan hidup manusia. Hal ini disebabkan dalam berinteraksi maupun
1
memecahan suatu perkara diperlukan ketiga unsur tersebut untuk membangun
argumentasi dan praktik yang logis, runtut, dan sistematis. Filsafat mendorong
filsuf terdahulu yang mengabdikan tenaga dan pikirannya untuk menjadikan manusia
B. Rumusan masalah
tentang filsafat, ilmu, dan filsafat ilmu dibentuk menjadi sub masalah berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Filsafat
Filsafat secara etimologi dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah Falsafah
dan dalam bahasa Inggris dikenal isltilah Phylosophy serta dalam bahasa Yunani
dengan istilah Philosophia. Kata Philosophia terdiri atas kata philein yang berarti
cinta (love) dan sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom) sehingga secara
etimologis istilah filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti yang
sedalam-dalamnya.
Secara terminologi filsafat adalah suatu prinsip atau asas keilmuan untuk
menelusuri suatu kebenaran objek dengan modal berpikir secara radikal. Objeknya
mengungkap pola pikir dibalik terjadinya pengetahuan. 2 Hal ini sesuai dengan
1
Suedi, Pengantar Filsafat Ilmu, (Bogor: IPB Press Printing, 2016) h. 17.
2
Tazkiyah Basa’ad, Studi Dasar Filsafat, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), h.9.
3
Sebagaimana kita ketahui begitu luasnya pembahasan filsafat sehingga sudah
sewajarnya kalau banyak diantara para ahli filsafat memberikan definisi yang berbeda
tekanannya. Berikut ini disampaikan beberapa definisi filsafat dari berbagai filsuf.
1. Plato (427-348 SM). Filsuf Yunani yang termashur, murid Socrates dan guru
dan estetika.
adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bagaimana hakekat yang
sebenarnya.
5. Immanuel Kant (1724-1804). Seorang filsuf yang dikenal raksasa pikir Barat
mendefinisikan filsafat adalah ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang
4
c. Agama, menjawab sampai dimana harapan kita.
sebagai suatu ilmu pokok dalam mencari kebenaran. Filsafat menjadikan segala
sesuatu menjadi suatu pertanyaan untuk meninjau benar atau tidaknya sesuatu itu
Filsafat memiliki objek kajian yang menjadi sasaran untuk dibicarakan, diteliti
dan diperhatikan. Agar mudah mempelajarinya objek filsafat dapat dibagi menjadi
1. objek material adalah segala sesuatu yang bersifat kongkret, setidaknya ada tiga
hal pokok dalam pembahasan filsafat, yaitu tentang hakekat Tuhan, hakekat alam dan
pengetahuan manusia serta segala sesuatu yang ingin diketahui oleh manusia.
Misalnya pengetahuan tentang Tuhan, manusia, alam, atau tentang suatu nilai, ide,
2. objek formal merupakan metode untuk memahami objek material tersebut, atau
sebuah usaha untuk mencari keterangan maupun penjelasan secara mendalam tentang
objek material filsafat. Menurut Oemar Amin Hoesin, objek formal filsafat adalah
3
Waris, Pengantar Filsafat, (Yogyakarta: STAIN Po PRESS, 2014) h. 5-6.
5
sebuah usaha untuk mencari keterangan secara mendalam tentang objek material
terlihat dan tidak terlihat. Hal ini menjadikan filsafat sebagai cakrawala ilmu
B. Ilmu
Kata ilmu berasal dari bahasa Arab, “alima, ya’lamu, ‘ilman dengan wazan
Kamus Besar Bahasa Indonesia Ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang
disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk
Dalam Islam, ilmu adalah segala sesuatu yang diketahui oleh manusia, yang
hakikatnya berasal dari Allah swt. dan diperoleh manusia melalui usahanya sendiri
diberikan oleh Allah swt. (Mukasyafah).7 Hal ini menjelaskan bagaimana urgensi
4
Amin Khoirul Abidin, Sebuah Pengantar: Ilmu Filsafat, (Jakarta: Akademia.id, 2020) h. 15.
5
Miswari, Filsafat Terakhir: Evaluasi Filsafat Sepanjang Masa, (Aceh: Unimal Press, 2016),
h. 7.
6
Ahmad W. Munawwir, Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia, (Yogyakarta: PP Al-
Munawwir Krapyak, 1984), h. 1036.
7
M. Bahri Ghazali, Konsep Ilmu Menurut Al-Ghazali: Suatu Tinjauan Psikologik Pedagogik,
(Yogyakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2013), h. 85.
6
ilmu dalam Islam segalanya berasal dari Allah swt. untuk memperkaya kekuatan
1. Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag, mendefinisikan ilmu adalah yang empiris,
bahwa ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari
pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang
sedang dikaji.
Dari beberapa definisi secara bahasa dan para tokoh dapat diketahui bahwa
ilmu adalah proses memahami dan mengetahui dengan metode pengamatan yang
1. Ilmu praktis, ia tidak hanya sampai kepada hukum umum atau abstraksi, tidak
hanya terhenti pada suatu teori, tetapi juga menuju kepada dunia kenyataan. Ia
8
M. Abdul Fajar Sidiq. Dkk, Kajian Filsafat (Makalah: Universitas Indraprasti PGRI
2018/2019), h. 4.
7
2. Ilmu praktis normatif, ia memberi ukuran-ukuran (kriterium) dan norma-norma.
3. Ilmu praktis positif, ia memberikan ukuran atau norma yang lebih khusus daripada
ilmu praktis normatif. Norma yang dikaji ialah bagaimana membuat sesuatu atau
4. Ilmu spekulatif ideografis, yang tujuannya mencari kebenaran objek dalam wujud
substantif.
“Iqra’ bismi rabbika” dijelaskan titik tolok atau motivasi pencarian ilmu dan tujuan
Descartes “cogito ergo sum” yang berarti saya berpikir, maka saya ada.11 Dalam
interaksi sosial, buku, internet dan laboratorium untuk menguji keabsahan suatu
9
Suedi, Pengantar Filsafat Ilmu, h. 21
10
Zaenudin Idris, Dikotomi Ilmu Dalam Perspektif Dan Sejarah Islam, (Depok: KARIMA,
2019), h. 15.
11
Mohammad Muslih, Filsafat Ilmu: Kajian Atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka
Teori Ilmu Pengetahuan, (Yogyakarta: Penerbit LESFI, 2016), h. 8.
8
pengetahuan. Ilmu menjadikan manusia sebagai makhluk yang bereksistensi dan
otentik.
C. Filsafat Ilmu
Secara sederhana terdiri dari dua kata, yaitu filsafat dan ilmu. Filsafat dapat
diartikan sebagai berpikir bebas, radikal, dan berada pada tataran makna. Bebas
dalam artian tidak ada yang menghalangi kerja pikiran. Radikal, artinya berpikir
mendalam sampai akar masalah, bahkan melewati batas-batas fisik atau disebut
metafisis. Adapun berpikir dalam tahapan makna berarti menemukan makna terdalam
kebaikan.12
Filsafat ilmu adalah filsafat yang menelusuri dan menyelidiki sedalam dan
seluas mungkin segala sesuatu mengenai ilmu. Filsafat ilmu merupakan bagian dari
epistemologi yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu. Sedangkan ilmu merupakan
Menurut The Liang Gie Filsafat ilmu adalah adalah segenap pemikiran
maupun hubungan ilmu dengan segala segi dan kehidupan manusia. Filsafat ilmu
12
Nunu Burhanuddin, Filsafat Ilmu, (Jakarta Timur: Prenadamedia Group, 2018), h. 15.
9
bergantung pada hubungan timbal balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan
ilmu.13
pengetahuan secara jelas, benar dan lengkap, serta mendasar untuk dapat menemukan
kerangka pokok serta unsur-unsur hakiki yang sekiranya menjadi ciri khas dari ilmu
Adapun ruang lingkup filsafat ilmu meliputi beberapa bidang, yaitu sebagai
berikut:
1. Peter Angels merumuskan filsafat ilmu terbagi kedalam empat bidang kajian, yaitu.
a. Telaah berbagai konsep, pra anggapan dan metode ilmu, analisis, perluasan,
dan penyusunan untuk memperoleh pengetahuan yang lebih ajek dan cermat.
2. Cornelius Benyamin merumuskan filsafat ilmu ke dalam tiga bidang kajian, yaitu.
13
Ahmad Taufik Nasution, Filsafat Ilmu: Hakikat Mencari Pengetahuan, (Yogyakarta:
Deepublish, 2016), h. 8.
14
Paulus Wahana, Filsafat Ilmu Pengetahuan, (Yogyakarta: Pustaka Diamond, 2016), h. 3.
10
a. Telaah mengenai metode ilmu, telaah ini banyak menyangkut logika dan teori
3. Edward Madden, merumuskan lingkup filsafat ilmu kedalam tiga bidang kajian,
yaitu.
a. Probabilitas
b. Induksi
c. Hipotesis
4. Ernest Nagel memberikan rumusan ruang lingkup filsafat ilmu ke dalam tiga
penting asal metode yang dipilih dipertanggungjawabkan dan terbuka bagi kritik.
15
H.A. Rusdiana, Filsafat Ilmu, (Bandung: Tresna Bhakti Press, 2018), h. 10.
11
Pemutlakan satu metode merupakan kematian filsafat sebagai ilmu kritis karena akan
mentabukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak lewat sensor metode itu.16 Jadi, filsafat
ilmu tidak hanya bergantung kepada satu perspektif saja, melainkan seluruh ragam
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
16
Franz Magnis-Suseno, Filsafat Sebagai Ilmu Kritis, (Yogyakarta: PT. Kanisius, 2016), h.
20.
12
Filsafat secara etimologi dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah Falsafah
dan dalam bahasa Inggris dikenal isltilah Phylosophy serta dalam bahasa Yunani
dengan istilah Philosophia. Kata Philosophia terdiri atas kata philein yang berarti
cinta (love) dan sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom) sehingga secara
etimologis istilah filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti yang
sedalam-dalamnya.
Kata ilmu berasal dari bahasa Arab, “alima, ya’lamu, ‘ilman dengan wazan
fa’ila, yaf’alu yang berarti mengerti, memahami benar-benar”. Dalam Islam, ilmu
adalah segala sesuatu yang diketahui oleh manusia, yang hakikatnya berasal dari
Allah swt. dan diperoleh manusia melalui usahanya sendiri berdasarkan kekuatan
rekayasanya (Basyariyah), ataupun anugerah yang langsung diberikan oleh Allah swt.
(Mukasyafah).
Filsafat ilmu adalah filsafat yang menelusuri dan menyelidiki sedalam dan
seluas mungkin segala sesuatu mengenai ilmu. Filsafat ilmu merupakan bagian dari
B. Saran-Saran
13
1. Setiap individu maupun kelompok hendaknya selalu menanamkan nilai-nilai
filsafat sebagai objek kajian ilmu dan menjadikan filsafat sebagai tolok ukur dalam
2. Kekurangan dalam penyusunan makalah ini semoga dapat menjadi acuan untuk
lebih baik lagi dan semoga makalah ini dapat menjadi parameter untuk penyusunan
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
14
Abidin, Amir Khairul. Sebuah Pengantar: Ilmu Filsafat, Jakarta: Akademia.id, 2020.
Ghazali, M. Bahri. Konsep Ilmu Menurut Al-Ghazali: Suatu Tinjauan Psikologik Pedagogik,
Yogyakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2013.
Idris, Zaenuddin. Dikotomi Ilmu Dalam Perspektif Dan Sejarah Islam, Depok: KARIMA,
2019.
Miswari. Filsafat Terakhir: Evaluasi Filsafat Sepanjang Masa, Aceh: Unimal Press, 2016.
Muslih, Mohammad. Filsafat Ilmu: Kajian Atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka
Teori Ilmu Pengetahuan, Yogyakarta: Penerbit LESFI, 2016.
Sidiq. M. Abdul Fajar Dkk. Kajian Filsafat Makalah: Universitas Indraprasti PGRI
2018/2019.
Suseno, Franz Magnis. Filsafat Sebagai Ilmu Kritis, Yogyakarta: PT. Kanisius, 2016.
15
16
17