DISUSUN OLEH:
Nurfauziah
Sri Sari Rejeki
Deni Saputra
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ILMU,
FILSAFAT DAN AGAMA“ dengan segenap kemampuan yang kami miliki
meskipun masih banyak kekurangan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
perkuliahan Islam dan Keilmuan yang dibina oleh Dr. Amirudin, S.P.d.I.,M.Pd.
Makalah ini membahas mengenai Ilmu, Filsafat dan Agama. Diharapkan
pembahasan ini dapat memberikan gambaran kepada para pembaca tentang ilmu,
filsafat dan agama dalam islam dan keilmuan tersebut.
Tak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan motivasi dalam penyelesaian makalah ini. Kami telah
berupaya untuk memberikan karya terbaiknya, namun kami hanya manusia biasa
yang tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, jika ada kesalahan dalam
penulisan dan atau isi makalah, kami mengharapkan kritik membangun dari para
pembaca demi keberlangsungan penulisan yang lebih baik di waktu yang akan
datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan................................................................. 13
3.2 Saran.......................................................................... 14
PENDAHULUAN
sejarah filsafat. Pada zaman Yunani kuno, kegiatan berfilsafat memang hanya
dilakukan oleh kaum elite tertentu. Para ahli pikir (filsuf) saat itu
asal-usul segala sesuatu. Mereka juga menggugat apa yang mereka anggap
oleh umu sebagai hakekat. Mereka juga merenungkan segala peristiwa lalu
Untuk berfilsafat mereka dapat berpikir bebas dalam alam filsafat itu,
Berangkat dari latar belakang diatas, maka kami akan mencoba untuk
membahas topik yang kami tulis dalam sebuah makalah yang berjudul
Agama?
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah “filsafat” dalam bahasa Indonesia memiliki padanan kata falsafah (Arab),
Semua istilah itu bersumber pada istilah Yunani philosophia. Istilah Yunani philen
berarti “mencintai”, sedangkan philos berarti “teman”. Selanjutnya istilah sophos berarti
Menurut sejarah, Pythagoras (572-497 SM) adalah orang yang pertama kali
memakai kata philosophia. Beliau mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi menjadi
tiga tipe : mereka yang mencintai kesenangan, mereka yang mencintai kegiatan dan
1). Kerajinan,
6). Kecerdikan dalam memutuskan hal-hal yang praktis,. Dengan demikian asal mula
kata filsafat itu sangat umum, yang intinya adalah mencari keutamaan mental (the
pengalaman manusia menjadi suatu pandangan dunia yang konsisten. Para filsuf
berhasrat meninjau kehidupan tidak dengan sudut pandang yang khusus sebagaimana
yang dilakukan oleh para ilmuan. Setelah diketahui pengertian filsafat dan agama, maka
definisi filsafat agama diperoleh dari gabungan keduanya, yaitu sebagai suatu usaha
sistematis, logis, dan bebas. b. Kaitan antara Agama dan Filsafat Objek forma filsafat
Dalam hal ini berbedalah dengan ilmu. Dalam alat dan kemampuan berpikir,
filsafat mempergunakan pikiran (budi betul dalam mencari sesuatu sebab itu dikatakan
tanpa membatasi diri, tetapi juga ada batasannya juga, ialah budi itu sendiri, atau boleh
juga dikatakan bahwa kodrat manusia yang berbudi) Rumusan filsafat yang sesuai
dengan definisi di atas ada baiknya, karena sekaligus tercantum objek formanya, juga
Alat penerangan yang ada dalam agama disebut wahyu. Dengan budinya manusia
itu mencoba memahami hal-hal yang diwahyukan, berusaha pula untuk mengambil
kebenaran lalu juga bukan kodrati maupun indrawi juga melainkan adi kodrati, artinya
dasar-dasarnya, ialah kalau benar-benar diwahyukan, maka benarlah ini usaha manusia
untuk merenungkan kebenaran dalam ajaran yang disebut teologi. Oleh karena itu,
juga. Demi tugas ini filsafat menyelidiki dan mempelajari pendapat tentang Tuhan,
Semuanya itu dicapai melalui budi yang dimiliki demi kodratnya, maka
pengetahuan filsafat tentang Tuhan dalam hal ini adalah pengetahuan kodrati. Adapun
pengetahuan tentang yang sama mungkin luas dan mendalaminya berlainan yang
diterima dari firman Tuhan yang mengetahui kodrat kami, disebut adi kodrati. Oleh
karena itu filsafat itu menyelidiki segala sesuatu yang ada dan mungkin ada, dapat saja
agama yang terang ada itu difilsafatkan, artinya ditinjau dari dasar filsafat.
12 Hubungan intelek (al-aql) dan spirit (al-ruh) sebagai perpaduan antara agama
dan filsafat dapat di jelaskan sebagai berikut, yaitu dalam perspektif Islam bahwa intelek
dan spirit memiliki hubungan yang sangat erat serta merupakan hubungan dua muka
secara tradisional yang dipahami dan yang konsen dengan pengetahuan dalam ḥasanah
kultur Islam diperhatikan dalam dunia spirit membentuk paguyuban tunggal disertai
tarik menarik yang sangat kuat dalam satu agama. Kenyataan ini secara pasti, benar
pada faktor-faktor Islam yang telah dianggap sebagai elemen-elemen anti intelektual
dalam dunia Islam. Filsafat Islam merupakan suatu komponen penting pada tradisi
intelektual Islam, dan para Filsuf memiliki spiritual yang sama dengan pengetahuan
Lebih dari itu Filsafat Islam telah memainkan suatu permainan penting dalam
kedokteran yang terinspirasi dari filsafat. Intelek ini seperti seluruh instrumen wahyu
sebuah kader secara objektif. Para filsuf menganggap bahwa panggilan kebenaran
menjadi panggilan tertinggi dalam filsafat, tetapi itu tidak berarti ketertundukan wahyu
pada penalaran, seperti pendapat sebagian orang. Lebih tepat itu diartikan sebagai jalan
Kata ilmu merupakan terjemahan dari kata dalam bahasa Inggris; Science. Kata
science ini berasal dari kata Lati Scientia yang berarti pengetahuan. Kata scientia berasal
dari bentuk kata scire yang berarti mempelajari, mengetahui. Jadi pengertian ilmu yang
terdapat dalam kamus Bahasa Indonesia adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang
The Lian Gie (1987) memberikan pengertian ilmu dalah rangkaian aktivitas
secara rasional mengenai dunia ini dalam berbagai segi dan keseluruhan pengetahuan
Ilmu adalah suatu bentuk aktivitas manusia yang melalui pelaksanaannya umat manusia
memperoleh suatu pengetahuan dan pemahaman tentang alam yang senantiasa lebih
berpikir manusia. Hasil yang berupa pengetahuan inilah yang menjadi cirri kedua dari
ilmu, yaitu sebagai produk. Kedua cirri dasar ilmu, yaitu wujud aktivitas manusia dan
hasil aktivitas tersebut, meruapakan sisi yang tidak terpisahkan dari cirri ketiga yang
Para pemikir barat tidak sepakat dalam memberikan definisi agama, masing-
masing menyifatkan agama dari pandang yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan
kefahaman mereka terhadap agama dangkal dan tidak adil menurut islam. Dalam
mengatakan agama itu tidak lebih daripada konsep morality (akhlaq), ada juga yang
mengatakan agama itu sesuatu yang menyentuh hal-hal ruhaniyah (spiritual) dan ada
Menurut pandangan islam, yang sangat berbeda dengan persepsi barat, agama
adalah cara hidup, cara berpikir, berideologi dan bertindak. Agama berperan dalam
membentuk pribadi insan kamil, disamping itu juga membentuk masyarakat ideal.
Agama menitik beratkan dalam pembentukan moral dan spiritual sebuah masyarakat.
Inilah dinamika agama menurut islam. Jadi apa yang dianggap oleh filsuf barat adalah
tidak lengkap (bukan agama) menurut pandangan islam, ataupun islam bukan hanya
Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling memiliki keterkaiatan, baik
substansial maupun historis. Karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat,
dengan segala gejala-gejalanya, yang selama ini ditakuti kemudian didekati dan bahkan
dieksploitasi. Perubahan yang mendasar adalah ditemukannya hokum yang terjadi, baik
raya) bermunculan ilmu astronomi, fisika, kimia dan sebagainya. Sedangkan dari
Ilmu-ilmu tersebut kemudian menjadi lebih terspesialisasi dalam bentuk yang lebih kecil
Pada dasarnya ilmu dan filsafat mempunyai dua objek, yaitu ; objek material dan
objek formal. Objek material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran penyeledikan,
seperti tubuh manusia adalah objek material dalam ilmu kedokteran. Adapaun objek
formal adalah metode untuk memahami objek material tersebut. Sedangkan objek
material dalam filsafat adalah segala yang ada mencakup ada yang tampak dan ada yang
tidak tampak. Adanya yang tampak adalah dunia empiris, sedangkan ada yang tidak
tampak adalah alam metafisika. Sebagian filsuf membagi objek material filsafat ada
tiga, yaitu ; a). yang ada dalam alam empiris, b). yang ada dalam pikiran, serta c). yang
ada dalam kemungkinan. Adapun objek formalnya adalah pandangan yang bersifat
Cakupan objek filsafat lebih luas dibandingkan dengan objek ilmu, karena ilmu
hanya terbatas pada persoalan empiris saja, sedangkan filsafat mencakup yang empiris
dan non empiris. Secara histori, ilmu berasal dari kajian filsafat, karena awalnya
filsafatlah yang melakukan pembahasan tentang segala yang ada ini secara empiris,
Oleh karena itu, filsafat oleh para filsuf disebut sebagai induk ilmu (science
sehingga manusia dapat menikmati ilmu dan sekaligus buahnya. Bahkan dalam
perkembangannya, filsafat tidak hanya dipandang sebagai induk ilmu dan sumber ilmu,
melainkan sudah menjadi bagian dari ilmu itu sendiri yang juga mengalami spesialisasi
2.4.2 Perbedaan Filsafat dan Agama
Ada dua perkataan yang sering dipahami secara keliru, yaitu filsafat dan agama.
Keduanya meliputi bidang yang sama, yaitu pada bidang yang terpenting, yang menjadi
Perbedaan filsafat dan agama terletak bukan pada bidangnya, melainkan dalam
cara kita menyelidiki bidang itu sendiri. Filsafat berarti memikir sedangkan agama
berarti mengabdikan diri, orang yang belajar filsafat tidak saja mengetahui soal filsafat
saja, melainkan lebih dari itu mereka dapat berpikir. Begitu juga dengan orang yang
belajar agama, tidak hanya mengetahui pengetahuan agama, tetapi memerlukan cara
: “Filsafat itu telah menuntut pengetahuan untuk memahami, sedangkan agama adalah
Pendapat lain juga diutarakan oleh “C.S. Lewis”; dia menyatakan adanya
perbedaan antara dua hal, yaitu enjoyment dan contemplation. Untuk memahami dua
kata tersebut ada salah satu contoh sebagai berikut ; “Seorang laki-laki mencintai
seorang wanita,
rasa cinta tersebut dinamakan enjoyment. Sedangkan memikirkan rasa cintanya
secara kongkrit dapat disamakan dengan rasa cinta seseorang, sedangkan filsafat itu
adalah contemplation, yakni memikirkan yang dicintai tentang rasa cintanya tersebut.
Suatu perbedaan yang lain adalah, bahwa agama banyak berhubungan dengan
hati, sementara filsafat banyak berhubungan dengan pikiran yang dingin dan tenang.
Serta perbedaan yang lebih jauh antara filsafat dengan agama ialah, bahwa filsafat
perasaan pengabdian diri akan tetapi mempunyai efek yang menenangkan jiwa
pemeluknya.
Oleh karena itu, berfikir atau berfilsafat adalah hal penting dalam mempelajari
agama, karena manusia telah banyak berpengalaman dan telah banyak melakukan
kekeliruan dalam berpikir. Maka, telah dapat pula mengadakan macam-macam cara atau
Agama dan ilmu dalam beberapa hal berbeda, namun pada sisi tertentu memiliki
kesamaan. Agama lebih mengedepankan islam, ataupun islam bukan hanya sekedar
moralitas dan menjaga tradisi yang sudah mapan (ritual), cebderung eksklusif dan
subjektif. Sementara ilmu selalu mencari hal yang baru, tidak terlalu terikat dengan
etika, progresif, bersifat inklusif dan objektif. Kendati ilmu dan agama berbeda,
Agama memberi ketenangan dari segi batin karena ada janji kehidupan setelah
mati, sedangkan ilmu memberi ketenangan dan sekaligus kemudahan bagi kehidupan di
dunia. Agama mendorong umatnya untuk menuntut ilmu, hamper semua kitab suci
Agama dan ilmu juga memiliki kesamaan lain, yakni sama- sama mendesai masa
depan manusia. Desain agama lebih jauh dan abstrak, sedangkan desain ilmu dan
teknologi lebih pendek dan kongkrit.desain agama untuk memberikan ketenangan hidup
setelah hidup, dan ilmu mendesain untuk hidup pada masa depan di dunia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pengertian Filsafat
Filsafat adalah ilmu yang menjadi pokok pangkal dari segala pengetahuan, yang
menelaah hal-hal yang mutlak yang tetap tidak berubah yang disebut hakekat.
2. Pengertian Ilmu
Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat empiris, sistematis, dapat diukur dan dibuktikan,
3. Pengertian Agama
Agama adalah cara hidup, cara berpikir, berideologi dan bertindak untuk membentuk
Perbedaan ini terletak pada cakupan objek yang dibahas, ilmu mempunyai cakupan objek
yang relative sempit atau hanya berobjek pada hal yang bersifat empiris saja, sedangkan
filsafat mencakup keseluruhan yang empiris maupun non empiris (bersifat luas).
b) Perbedaan Filsafat dengan Agama
Agama diibaratkan rasa cinta yang dirasakan seseorang, sedangkan filsafat adalah
Agama akan memberikan ketenangan dari segi batin, karena ada janji kehidupan setelah
mati, sementara ilmu memberikan kemudahan ketenangan dan sekaligus kemudaan bagi
3.2 Saran
yang telah memberi kesempatan dan kemudahan penulis dalam menyelesaikan makalah
ini, walaupun jauh dari yang diharapkan dan guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
Sebagai hamba Allah yang lemah ini menyadari dengan sepenuh hati bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang diinginkan, maka penulis berharap
Bachtiar, M.A, Prof. Dr. Amtsal. 2007. Filsafat Ilmu. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Hanafi, M.A, Ahmad. 1996. Pengantar Filsafat Islam. Jakarta : Bulan Bintang.
Rasjidi, Prof. Dr. H. M. 1994. Filsafat Agama. Jakarta : Bulan Bintang. Surajiyo, Drs.
Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat Universitas Gajad Mada. 2003.
Filsafat Ilmu. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.