OLEH : MUHLIS
NIM : 230002301020
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu. Dalam makalah
ini, penulis membahas tentang pengertian, elemen, dan tujuan filsafat ilmu.
tidak hanya mencakup kumpulan fakta dan teori, tetapi juga melibatkan pertanyaan-
pertanyaan mendalam tentang sifat dan tujuan pengetahuan itu sendiri. Dalam upaya
memahami landasan filosofis di balik ilmu pengetahuan, makalah ini disusun untuk
membahas peran filsafat ilmu dalam membentuk pandangan kita terhadap realitas dan
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini di masa yang
akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3
1. Pengertian Filsafat.................................................................................................. 3
2. Pengertian Ilmu.......................................................................................................4
A. Kesimpulan....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10
ii
BAB I PENDAHULUAN
Manusia sebagai makhluk yang berpikir selalu berusaha untuk mengetahui segala
sesuatu di sekitarnya. Pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai sumber, salah satunya
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang disusun secara sistematis dan rasional,
berdasarkan pengamatan dan eksperimen. Ilmu pengetahuan memiliki peran penting dalam
kehidupan manusia, yaitu untuk memahami alam semesta, memecahkan masalah, dan
Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki hakikat segala sesuatu. Filsafat ilmu adalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, makalah filsafat ilmu ini membahas tentang
pengertian, elemen, dan tujuan filsafat ilmu. Filsafat ilmu juga membahas tentang hubungan
Kemunculan berbagai aliran filsafat ilmu memiliki pandangan yang berbeda tentang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembahasan dalam makalah ini
adalah
2
BAB II PEMBAHASAN
Menurut The Liang Gie filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap
hubungan ilmu dengan segala segi dan kehidupan manusia. Bagi Gie, filsafat ilmu bukan
hanya dipahami sebagai ilmu untuk mengetahui metode dan analisis terhadap ilmu-ilmu lain,
tetapi filsafat ilmu sebagai usaha seseorang dalam mengkaji persoalan-persoalan yang
muncul melalui perenungan yang mendalam agar dapat diketahui duduk persoalannya
Menurut Michael V. Berry, filsafat ilmu adalah penelaahan tentang logika intern dan
teori-teori ilmiah, dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yakni tentang
metode ilmiah. Bagi Berry, filsafat ilmu adalah ilmu yang dipakai untuk menelaah tentang
logika, teori-teori ilmiah, serta upaya pelaksanaannya untuk menghasilkan suatu metode
Filsafat ilmu merupakan suatu bidang pengetahuan campuran yang eksisitensi dan
pemekarannya bergantung pada hubungan timbal balik dan saling-pengaruh antara filsafat
dan ilmu. Sehubungan dengan pendapat tersebut bahwa filsafat ilmu merupakan penerusan
pengembangan filsafat pengetahuan, Objek dari filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan.
1. Pengertian Filsafat
Filsafat secara etimologis berasal dari kata Yunani (juga Latin) philos/philein yang
berarti “cinta” atau “teman”, dan sophos/sophia yang artinya “kebijaksanaan” (wisdom). Dari
akar etimologis itu, secara sederhana filsafat berarti cinta kepada kebijaksanaan atau teman
kebijkasanaan (wisdom). Secara sederhana bisa dikatakan bahwa filsafat terkait dengan
“ajaran-ajaran kebijaksanaan”. Jika merujuk defenisi sederhana ini, filsafat dalam pengertian
umum terdapat di setiap ruang dan waktu-karena ajaran kebijaksanaan bisa ditemukan di
3
manapun di sesesta bumi-dan oleh karena itu bukan hanya monopoli Bangsa Yunani, atau
Bangsa Barat saja, melainkan juga terdapat di belahan bumi manapun, termasuk di belahan
bumi Bangsa Timur. Butir-butir ajaran “kebijaksanaan” yang ada di beberapa penjuru bumi
ini disebut “falsafah” yang biasanaya termanifestasi secara konkrit dalam petuah-petuah,
peribahasa, seloka, piwulang, karya sastra, serat, tembang, tambo, dan masih banyak
lainnya.
Hal mendasar yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah bahwa
manusia memiliki akal. Dengan akal itu, kemudian manusia memiliki kecenderungan untuk
berfikir. Berfikir inilah yang merupakan poin inti dari filsafat. Filsafat dapat definisikan
sebagai refleksi rasional, kritis, dan radikal mengenai hal-hal mendasar dalam kehidupan.
Adapun yang dimaksud dengan refleksi rasional disini ialah merupakan perenungan, yakni
perenungan ilmiah yang tidak bertolak dari wahyu maupun tradisi, apalagi mitos, melainkan
semata-mata bersandar pada rasio atau akal dan penalaran. Adapun kritis bermakna bahwa
tentang apa yang ada (being) maupun yang mungkin ada, sehingga filsafat kerap juga
2. Pengertian Ilmu
Ilmu berasal dari bahasa Arab: ‘alima, ya’lamu, ilman, dengan wazan “fa’ila, yaf’alu,”
yang berarti: mengerti, memahmi benar-benar, seperti ungkapan: “Asmu’I telah memahami
pelajaran filsafat ilmu”. Dalam bahasa Inggris disebut science; dari bahasa Latin Scientia
(pengetahuan) – scire (mengetahui). Sinonim yang paling dekat dengan bahasa Yunani
adalah episteme. Jadi pengertian ilmu yang terdapat dalam kamus bahasa Indonesia
adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-
metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang
(pengetahuan) itu. Mulyadhi Kartanegara mengatakan bahwa ilmu adalah any organized
knowledge. Ilmu dan sains menurutnya tidak berbeda, terutama sebelum abad ke-19, tetapi
4
setelah itu sains lebih terbatas pada bidang-bidang fisik atau indrawi, sedangkan ilmu
pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun
menurut kedudukannya tampak dari luar. Maupun menurut bangunannya dari dalam.
2. Ralp Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional,
3. Karl Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan
ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari
pengamatan,studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang
sedang dikaji.
adalah:
2) Suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris, yaitu
dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat
5
Dari keterangan para ahli tentag ilmu di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa ilmu
adalah sebagian pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda, syarat tertentu, yaitu sistematik,
rasional, empiris, universal, objektif, dapat diukur, terbuka dan kumulatif (bersusun timbun).
merumuskan dan menentukan apa yang hendak dikaji, bagaimana cara memperolehnya,
dan bagaimana pula nilai kegunaannya. Tiga elemen ini merupakan hal yang mendasari
bangunan ilmu pengetahuan. Ilmu hanya terbatas pada yang empiris saja. Pada kaitannya
dengan filsafat ilmu, filsafat ilmu merupakan kajian mendalam secara filosofis mengenai apa
yang menjadi dasar-dasar ilmu tersebut yakni ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Apa
yang hendak dikaji disebut dengan istilah “ontologi”, bagaimana cara memperolehnya
“aksiologi”. Untuk lebih memudahkan memahaminya dapat dilihat struktur di bawah ini.
Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu ketika mengkaji dasar-dasar ilmu lebih mencurahkan telaahnya kepada
aspek teoritis filosofis. Filsafat ilmu kerap juga disebut sebagai landasan filosofis terhadap
6
penelitian ilmiah. Bagian integral dari filsafat ilmu adalah metodologi penelitian, kemudian
metodologi penelitian, dan praktisnya adalah pada penelitian ilmiah itu sendiri. Dalam dunia
penelitian, selalu ada dua metode yang tersuguhkan, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif.
Perbedaan metode ini secara filosofis merupakan dampak dari adanya perbedaan
paradigma dalam memandang dan memahami apa yang dinamakan dengan ilmu
pengetahuan dan bagaiaman cara memperolehnya. Atas dasar itu, makna filsafat ilmu tiada
lain sebagai kajian kritis untuk mendudukkan pandangan mendalam atas apa yang
dinamakan ilmu pengetahuan dan beragam pandangan yang mendasari bangunan ilmu
pengetahuan.
Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mempertimbangkan aspek-aspek filosofis dari
ilmu pengetahuan. Secara khusus, filsafat ilmu bertujuan untuk menyelidiki sifat, metode,
dan tujuan ilmu pengetahuan. Dalam konteks ini, ada beberapa konsep kunci yang menjadi
ilmiah. Ini termasuk pertimbangan tentang observasi, eksperimen, deduksi, induksi, dan
3. Kriteria Kebenaran Ilmiah: Memeriksa kriteria kebenaran dan validitas dalam konteks
ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu berusaha menjawab pertanyaan tentang apa yang
4. Realisme Ilmiah: Membahas masalah ontologis tentang apakah entitas dan konsep
ilmiah benar-benar ada secara independen dari pikiran manusia atau hanya merupakan
konstruksi konseptual.
7
5. Hubungan antara Ilmu Pengetahuan dan Etika: Memeriksa pertanyaan etika terkait
dengan penelitian ilmiah, seperti tanggung jawab peneliti terhadap subjek penelitian,
6. Sejarah dan Filosofi Ilmiah: Meneliti perkembangan ilmu pengetahuan dari perspektif
antara pengetahuan ilmiah dan pandangan agama atau pandangan metafisika tentang
alam semesta.
1. Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat memahami
bidang, sehingga kita mendapatkan gambaran tentang proses ilmu kontemporer secara
historis.
3. Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi di perguruan
tinggi, terutama untuk membedakan persoalan yang ilmiah dan non ilmiah.
4. Mendorong para calon ilmuwan dan iluman untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan
mengembangkannya.
5. Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama tidak
ada pertentangan.
Filsafat ilmu tidak hanya terkait dengan pertanyaan teoretis, tetapi juga memiliki
implikasi praktis terkait etika dan tanggung jawab dalam melakukan penelitian ilmiah. Melalui
refleksi dan analisis filosofis ini, filsafat ilmu berusaha memberikan wawasan yang
8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat ilmu membantu mengklarifikasi konsep-konsep dalam ilmu pengetahuan. Hal ini
penting agar kita dapat memahami dengan benar apa yang dimaksud dengan 'kebenaran',
'pengetahuan', dan konsep-konsep lainnya dalam konteks ilmiah. Studi filsafat ilmu dapat
humaniora dan sosial. Ini dapat membantu dalam memahami dampak ilmu pengetahuan
terhadap masyarakat dan budaya. Dengan belajar filsafat ilmu, kita dapat mengembangkan
perspektif yang lebih dalam terhadap sains, melihat di luar batas-batasnya, dan memahami
9
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Ahmad Taufik. 2016. Filsafat Ilmu : Hakikat Mencari Pengetahuan. Hal. 8.
Yogyakarta. Deepublish
A. Susanto. 2011. Filsafat Ilmu: Suatu Kajian Dalam Dimensi Ontologis, Epistemologis, dan
Azwar Welhendri, Muliono. 2019. Filsafat Ilmu : Cara Mudah Memahami Filsafat Ilmu. Hal. 9.
Jakarta. Kencana
Azwar Welhendri, Muliono. 2019. Filsafat Ilmu : Cara Mudah Memahami Filsafat Ilmu. Hal.
Bakhtiar Amsal. 2021. Filsafat Ilmu. Hal. 12. Depok. Rajawali Pers
Bakhtiar Amsal. 2021. Filsafat Ilmu. Hal. 15. Depok. Rajawali Pers
10