FAKULTAS SYARI’AH
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, Segala puji bagi Allah SWT atas segala
nikmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini. Tidak lupa shalawat serta salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang
telah membimbing umatnya ke jalan yang benar
Kami ucapkan ribuan terimakasih kepada teman-teman yang sudah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Makalah yang berjudul “.................”
kami susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat Ilmu
yang diampu oleh Bapak Naghfir M.Kn.
Makalah ini berisi tentang ulasan mengenai pengertian ilmu filsafat, arah
dan tujuan pembelajarannya, dengan harapan makalah ini dapat membantu
memperdalam pemahaman dalam mempelajari ilmu filsafat.
Meski telah disusun semaksimal mungkin, namun kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran selalu kami harapkan
sebagai bahan evaluasi agar bisa terus lebih baik.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
Pada dasarnya, berfikir adalah ciri khas dan keunggulan manusia agar
bisa dibedakan dengan makhluk lainnya. Ketika manusia berfikir, hendaknya
mereka harus tetap dalam suatu kendali dimana pada hakikatnya seseorang
memiliki batas dalam keilmuannya.
1. Definisi Filsafat
Kata filsafat berasal dari kata ‘philosophia’ yang berarti ‘mencintai
kebijaksanaan’. Istilah philosophia memiliki akar kata philien yang berarti
mencinta dan sophos yang berarti bijaksana . Berdasarkan uraian diatas dapat
kita ketahui bahwa filsafat berarti cinta kebijaksanaan.
1
Prof. Dr. H. Suhar AM, M.Ad., “Filsafat Umum” (Jakarta : Gaung Persada Press 2009) hal 1-5
Sumber dari filsafat adalah manusia. Proses mencari kebenaran
melalui berbagai tahapan, yang pertama adalah spekulasi manusia dengan
pemikirannya tentang semua hal, yang kedua adalah menyaring semua
spekulasi tersebut menjadi beberapa buah pikiran yang dapat diandalkan,
yang ketiga adalah memulai mencari kebenaran dengan berdasarkan beberapa
buah pikiran dalam tahap kedua diatas2.
2
Susanto A, Filsafat Ilmu. (Jakarta : Bumi Aksara, 2017) hal 1
Filsafat ialah ilmu yang mencari sebab mendalam dari segala sesuatu yang
ada dan mungkin ada.
C. Hasbullah Bakry
Ilmu Filsafat ialah ilmu yang menyediki segala sesuatu secara mendalam
mengenai ketuhanan, alam semesta, dan manusia sehingga memperoleh
pengetahuan tentang seberapa jauh yang dapat dicapai manusia dan
bagaimana cara menyikapinya3.
2. Objek Filsafat
1. Objek Material Filsafat
Segala sesuatu yang “ADA”, yaitu ada dalam kenyataan, pikiran dan
kemungkinan
2. Objek Formal Filsafat
Hakikat dari segala sesuatu yang ada (tanpa batasan)4
3. Kedudukan Filsafat
Filsafat sebagai kajian yang mendalam dengan berbagai sudut
pandang untuk menemukan kebenaran yang hakikat
Filsafat berusaha mencari tentang hakikat atau inti dari suatu hal
4. Tujuan Filsafat
Tujuan filsafat antara lain
5
Kamilia Fithrotul,”Filsafat Sebagai Cara Berfikir”,
https://fithrotulkamilia.wordpress.com/2016/05/23/filsafat-sebagai-cara-berpikir/ diakses pada
tanggal 7 pukul 10.05
6
Erliana Hasan, “Filsafat ilmu dan Metodologi Penelitian Ilmu Pemerintahan” (Bogor : Ghalia
Indonesia 2011) hal.13
sedangkan pembahasan filsafat adalah mengenai hakekatnya, sehingga
setiap ilmu akan berkesinambungan satu dengan yang lainnya. Filsafat
mencari dan mendalami pengetahuan tentang alam dan kehidupan. Hingga
sampai kapanpun tidak akan pernah berakhir.
B. Tujuan Pembahasan
C. Metode Pembahasan
D. Penarikan Kesimpulan
Filsafat dalam memberi kesimpulan tidak ada kepastian yang
mutlak. Segala bentuk kesimpulan pasti terdapat keraguan yang
menimbulkan perbedaan dan perselisihan diantara para ahli. Meskipun
dapat menarik kesimpulan, tetapi manusia tidak mungkin dapat
menentukannya secara tepat, karena filsafat sendiri yang terus
memunculkan pertanyaan baru, sehingga perlu penyelidikan lebih lanjut
walaupun sudah diketahui bahwasannya filsafat merupakan sesuatu yang
abstrak dan sulit dipecahkan.7
5. Lapangan Filsafat
Lapangan atau sudut pandang filsafat terbagi menjadi tiga persoalan
1. ONTOLOGI
7
Prof. Dr. H. Suhar AM, M.Ad., “Filsafat Umum” (Jakarta : Gaung Persada Press 2009) hal 13-16
Obyek telaah ontology adalah yang ada tidak terikat dalam satu
perwujudan tertentu, ontology membahas tentang yang ada secara universal,
yaitu berusaha mencari inti yang di muat dalam setiap kenyataan yang
meliputi segala realitas dalam semua bentuknya . Setelah menjelajahi segala
bidang utama dalam ilmu filsafat, seperti filsafat manusia ,alam
dunia ,pengetahuan ,moral dan sosial, kemudian disusunlah uraian ontologi.
Maka ontology sangat sulit dipahami jika terlepas dari bagian-bagian dan
bidang filsafat lainnya.
Ditinjau dari segi ontology, ilmu membatasi diri pada kajian yang
bersifat empiris. Obyek penelaah ilmu mencakup seluruh aspek kehidupan
yang dapat di uji oleh panca indra manusia .Secara sederhana dapat dikatakan
bahwa hal-hal yang sudah berada diluar jangkauan manusia tidak dibahas
oleh ilmu karena tidak dapat dibuktikan secara metodologis dan empiris,
sedangkan ilmu itu mempunyai ciri tersendiri yakni berorientasi pada dunia
empiris.
2. EPISTIMOLOGI
Ciri-ciri Epistomologi
1. Bersifat sentral.
2. Landasan bagi segenap tindakan manusia dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Dasar bagi permikiran ilmiah .
3. AKSIOLOGI
1. Etika adalah cabang ilmu filsafat yang membahas moralitas nilai baik
dan buruk.Etika berasal dari dua kata,yaitu ethos yang berarti watak
dan ethikos yang merupakan susila atau perbuatan yang baik.
Etika juga dibagi menjadi dua,yaitu:
a) Etika deskriptif.
Cara melukiskan tingkah laku moral dalam artian luas.seperti
kebiasaan-kebiasan,anggapan tentang yang baik dan yang buruk.
b) Etika Normatif
Membahas sistem-sistem yang dimaksudkan untuk memberikan
petunjuk atau penuntun dalam mengambil keputusan yang
menyangkut baik atau buruk.Etika normative mendasarkan
pendiriannya pada norma.
2. Estetika
Cabang yang mempersoalkan tentang seni dan keindahan Istilah
estetika berasal dari kata Yunani yang mempunyai arti aesthesis, yang
berati pencerapan indrawi, pemahaman intelektual, atau bisa juga
berati pengamatan spiritual. Istilah art berasal dari kata latin ars, yang
berarti seni, keterampilan, ilmu, atau kecakapan8.
C. PENERAPAN FILSAFAT
8
Erliana Hasan, “Filsafat ilmu dan Metodologi Penelitian Ilmu Pemerintahan” (Bogor : Ghalia
Indonesia 2011) hal.99-111
Pendidikan seharusnya memperkenalkan kebijakan dan program reformasi
masyarakat. Masyarakat dijadikan sumber dan objek dalam belajar. Yang
hendaknya diajarkaan disini adalah pengertian kritis dalam menguji warisan
budaya, komitmen untuk melakukan reformasi sosial dan dengan
mengajarkannya, diharap siswa mampu mendeteksi kebiasaan, keyakinan
dan nilai-nilai yang mengganggu rekontruksi sosial. Guru membimbing
siswanya dalam program rekayasa sosial dan reformasi hingga siswa terlibat
aktif karena kurikulum ditekankan pada pengembangan kebiasaan, watak,
dan loyalitas demokratis
9
https://www.google.co.id/amp/s/erickbio.wordpress.com/2011/07/01/penerapan -filsafat-dalam-
pendidikan/amp/ diakses tanggal 7 September 2017 pada pukul 23.58
BAB 3
KESIMPULAN
Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa
pertanyaan mengenai hakikat ilmu.
Objek Filsafat dibagi menjadi 2, yaitu Objek Material Filsafat dan objek
Formal Filsafat
Filsafat sebagai kajian yang mendalam dengan berbagai sudut pandang
untuk memiliki 3 kedudukan, yaitu filsafat sebagai ilmu, sebagai cara berfikir, dan
sebagai pandangan hidup.
Dalam berbagai segi, filsafat memiliki banyak perbedaan dengan ilmu lain,
seperti :
1. Bahan Pembahasan
4. Penarikan Kesimpulan
Berbeda dengan ilmu pengetahuan, filsafat dalam memberi
kesimpulan tidak ada kepastian yang mutlak..
Ilmu Filsafat membahas 3 lapangan pokok yang tak lain adalah dimensi
Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
DAFTAR PUSTAKA