Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Umum
DOSEN PENGAMPU:
Di susun Oleh :
Berkat nikmat juga hidayah serta izin Allah, kami ucapkan Syukur Alhamdulillah.
Shalawat serta salam dengan penuh penghormatan Kepada junjungan kami Rasulullah
Shalallahu‘AlaihiWassallam, dan atas dukungan dari orang tua serta keluarga kami ,akhirnya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah Filsafat Umum. Kami menyadari bahwa tulisan
” ini masih jauh dari sempurna, kekurangan dan kesalahan baik Dalam bentuk penulisan
maupun pengambilan kaidah bahasa yang kurang baik, kami mohon diberi kelapangan dan
permakluman.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya ilmu dan pengetahuan yang kami milik. Oleh karena itu kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
Kelompok 1
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................3
B. Rumusan Masalah..........................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat, terutama filsafat Barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke-7
SM. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikir- pikir dan berdiskusi akan
keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri
adalah jalan keluar dari sesuatu masalah yang tidak dapatdipecahkan oleh sains,
filsafat dapat dipecahkan secara logis, estetika, danmetapisika. Filsafat adalah induk
memang melahirkan segala ilmu pengetahuan yang ada. Kehadirannya yang terus
tentang betapa pentingnya filsafat bagi manusia. Filsafat disebut sebagai suatu ilmu
kehidupan kita sehari-hari baik sebagai manusia pribadi maupun sebagai manusia
kolektif dalam bentuyk masyarakat atau bangsa.Filsafat merupakan salah satu disiplin
ilmu yang sangat mendasar,sehingga semua disiplin ilmu yang lain akan membutukan
bahwasanya untu mengetahui lebih jelas tentang filsafat. Bagaimanakah sifat filsafat
sebenarnya apa yang menjadi karateristik umum dalam filsafat dan metode apa yang
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Filsafat merupakan induk dari semua ilmu pengetahuan dan juga merupakan
sebuah ilmu yang membahas tentang persoalan kebenaran hakiki. Adapun Endang
syaifuddin ansori menjelaskan filsafat adalah hasil pemikiran manusia tentang hakikat
semua yang ada secara radikal, integral dan sistematis. Berfilsafat adalah berfikir,
namun tidak semua berfikir adalah berfilsafat. Berfikir filsafat mempunyai krateristik
atau ciri – ciri khusus. Bermacam – macam buku menjelaskan ciri – ciri berfikir
1. Bersifat Universal
obyek – obyek khusus, akan tetapi bersangkutan dengan konsep – konsep yang
pandangan dunia, mengarah pada realitas hidup dan realitas kehidupan umat
2. Bersifat Radikal
Berfilsafat berarti berfikir radikal. Filsuf adalah pemikir yang radikal. Karena
berfikir secara radikal, ia tidak akan pernah berhenti hanya pada suatu wujud
1
M. Sidi Ritaudin, Mengenal Filsafat dan Karateristiknya, (IAIN Raden Intan Lampung, 2015),hlm. 136
5
sebagai suatu realitas telah termasuk ke dalamnya sehingga ia pun berupaya untuk
mencapai akar pengetahuan tentang dirinya sendiri. Telah jelas bahwa artinya
3. Sistematis
Sistematis disini artinya susunan dan urutan (hierarki), juga kaitan suatu masalah
dengan materi atau masalah lain yang terdapat pada filsafat. Lantas, apa yang di
maksud dengan materi atau permasalahan filsafat dan bagaimana susunan dan
mengajukan tiga masalah pokok dalam filsafat yang melahirkan jenis jenis
filsafat, di sebut dengan problematika filsafat. Ketiga masalah tersebut antara lain:
4. Spekulatif
Berfikir spekulatif. Ciri pemikiran ini merupakan kelanjutan dari ciri berfikir
taraf pemahaman dan penalaran. Melalui itu, orang tidak hanya berhenti pada
informasi sekedar menunjukan apa adanya (in itself) tetapi lebih meningkatkan
bagaimana nya hal itu dalam berbagai dimensi bentuk pendekatan. Pemikiran
melalui ciri pemikiran filsafat yang spekulatif dimaksud, orang tidak sekedar
6
dangkal, tetapi dengan sikap kritis dan penuh imajinasi untuk memahami
mengandung pengertian secara teliti dan teratur sesuai dengan aturan dan hukum
yang ada. Berfikir secara filsafat harus dapat menyerap secara keseluruhan apa
yang ada pada alam semesta secara utuh sehingga orang di mungkinkan untuk
khas.
2
Alin Mujtamiah, Pendidikan Filsafat Akal dan Sehat, (Karya Prof. Dr. Ahmad Tafsir, MA. IAIN Salatiga,2017)
7
metode. Contoh pemakai pendekatan metodologis yang baik ialah Mark B.
Woodhouse, A Preface to Philosophy.
c. Pendekatan Analitis dengan beragam variasinya
Metode ini memandang bahwa tugas utama pengantar filsafat adalah
menjelaskan unsur-unsur filsafat. Dalam hal ini, filsafat dijelaskan secara
sistematis dan diterangkan segamblang-gamblangnya agar mudah
dipahami. Contoh pengguna pendekatan analitis yang baik ialah Louis O.
Kattsoff, Elements of Philosophy.
d. Pendekatan Eksistensial
Metode ini memandang bahwa untuk menjelaskan filsafat ialah dengan
memperkenalkan jalan-hidup filosofis tanpa terbelenggu dengan
sistematikanya. Dalam pendekatan ini, tema-teman pokok filsafat didalami
agar pembaca dengan sendirinya memahami gambaran tentang filsafat.
Contoh penerap pendekatan eksistensial yang baik ialah A.C. Ewing, The
Fundamental Questions of Philosophy.
e. Pendekatan Terpadu
Metode ini mensintesis berbagai pendekatan sekaligus dalam satu buku
saja. Contoh pelaku pendekatan terpadu yang baik ialah Stephen
Palmquist, The Tree of Philosophy.
Selain dengan melakukan beberapa pendekatan, ada pula metode-metode untuk mempelajari
filsafat, 3yaitu:
a. Metode Sistematis
Berarti pelajar menghadapi karya filsafat. Misalnya mula-mula pelajar menghadapi
teori pengetahuan yang terdiri atas beberapa cabang filsafat. Setelah itu ia
mempelajari teori hakikat yang merupakan cabang lain. Kemudian ia mempelajari
teori nilai dan filsafat nilai.
b. Metode Historis
Digunakan bila para pelajar mempelajari filsafat dengan cara mengikuti sejarahnya,
jadi sejarah pemikiran. Ini dilakukan dengan membicarakan tokoh demi tokoh
3
Asmoro Ahmad, Filsafat umum, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 22
8
menurut kedudukan dalam sejarah. Mulai dari membicarakan biografinya, teori
pengetahuannya, teori hakikat maupun sampai teori nilainya.
c. Metode Kritis
Digunakan oleh mereka yang mempelajari filsafat tingkat intensif. Pelajar haruslah
sedikit banyak memiliki pengetahuan filsafat. Pelajar filsafat pada tingkat pascasarjana
sebaiknya menggunakan metode ini. Kritik itu mungkin dalam bentuk menentang,
dapat juga berupa dukungan terhadap ajaran filsafat yang sedang ia pelajari. Ia
mengkritik menggunakan pendapatnya sendiri.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pembahasan untuk mengetahui bagaimana karateristik pemikiran filsafat
tersebut, yaitu: universal,radikal dan sistematis. Dan juga tiga metode pendekatan
10
DAFTAR PUSTAKA
Asmoro Ahmad, Filsafat umum, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 22
M. Sidi Ritaudin, Mengenal Filsafat dan Karateristiknya, (IAIN Raden Intan Lampung, 2015),hlm.
136
Alin Mujtamiah, Pendidikan Filsafat Akal dan Sehat, (Karya Prof. Dr. Ahmad Tafsir, MA. IAIN
Salatiga,2017)
11