Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FILSAFAT UMUM

“ Karakteristik Pemikiran Filsafat dan pendekatan dalam mempelajari


Filsafat”

Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Umum

DOSEN PENGAMPU:

Fitri Trihardini, S.Hut, MH

Di susun Oleh :

1. Muhamad Jenri (2031710047)


2. M. Navis Maulana Habsji (2031710149)
3. Nur Hikmah (2031710131)
4. Della fadhilatul fajriah (2031710070)

PROGAM STUDI EKONOMI SYARIAH 3


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SAMARINDA
TAHUN 2020
Kata pengantar

Berkat nikmat juga hidayah serta izin Allah, kami ucapkan Syukur Alhamdulillah.

Shalawat serta salam dengan penuh penghormatan Kepada junjungan kami Rasulullah

Shalallahu‘AlaihiWassallam, dan atas dukungan dari orang tua serta keluarga kami ,akhirnya

kami dapat menyelesaikan tugas makalah Filsafat Umum. Kami menyadari bahwa tulisan

dalam makalah “Karakteristik Pemikiran Filsafat dan pendekatan mempelajari Filsafat

” ini masih jauh dari sempurna, kekurangan dan kesalahan baik Dalam bentuk penulisan

maupun pengambilan kaidah bahasa yang kurang baik, kami mohon diberi kelapangan dan

permakluman.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya ilmu dan pengetahuan yang kami milik. Oleh karena itu kami

mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari

berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi

kita semua teruntuk bagi dunia pendidikan.

Samarinda, 9 Oktobwe 2020

Kelompok 1

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................1

DAFTAR ISI.............................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................3

B. Rumusan Masalah..........................................................................................4

C. Tujuan Pembahasan........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Karateristik Pemikiran Filsafat.......................................................................5

B. Pendekatan Mempelajari Filafat.....................................................................7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Filsafat, terutama filsafat Barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke-7

SM. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikir- pikir dan berdiskusi akan

keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri

kepada agama lagi untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.Filsafat

adalah jalan keluar dari sesuatu masalah yang tidak dapatdipecahkan oleh sains,

filsafat dapat dipecahkan secara logis, estetika, danmetapisika. Filsafat adalah induk

ilmu pengetahuan, filsafat disebut ilmu pengetahuan karena, memang filsafatlah

memang melahirkan segala ilmu pengetahuan yang ada. Kehadirannya yang terus

menerus disepanjang peradaban manusia telah memberi kesaksian yang meyakinkan

tentang betapa pentingnya filsafat bagi manusia. Filsafat disebut sebagai suatu ilmu

pengetahuanyang bersifat eksistensial, artinya sangat erat hubungannya

dengankehidupan kita sehari-hari. Bahkan filsafatlah yang jadi motor penggerak

kehidupan kita sehari-hari baik sebagai manusia pribadi maupun sebagai manusia

kolektif dalam bentuyk masyarakat atau bangsa.Filsafat merupakan salah satu disiplin

ilmu yang sangat mendasar,sehingga semua disiplin ilmu yang lain akan membutukan

pijakan filsafat.Dengan demikian, kajian ilmiah yang terdapat dalam ilmu

pengetahuanakan ditemukan hakikat, seluk beluk, dan sumber pengetahuan

yangmendasarinya.Untuk itu sebagai manusia yang harus mencari kebenaran, perlu

bahwasanya untu mengetahui lebih jelas tentang filsafat. Bagaimanakah sifat filsafat

sebenarnya apa yang menjadi karateristik umum dalam filsafat dan metode apa yang

harus dipelajari dalam filsafat

3
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Karateristik pemikiran filsafat?

2. Bagaimana pendekatan dalam mempelajari filsafat?

C. Tujuan Pembahasan

1. Agar mengetahui bagaimana kareateristik pemikiran filsafat

2. Agar mengetahui proses pendekatan dalam mempelajari filsafat

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Karateristik pemikiran filsafat

Filsafat merupakan induk dari semua ilmu pengetahuan dan juga merupakan

sebuah ilmu yang membahas tentang persoalan kebenaran hakiki. Adapun Endang

syaifuddin ansori menjelaskan filsafat adalah hasil pemikiran manusia tentang hakikat

semua yang ada secara radikal, integral dan sistematis. Berfilsafat adalah berfikir,

namun tidak semua berfikir adalah berfilsafat. Berfikir filsafat mempunyai krateristik

atau ciri – ciri khusus. Bermacam – macam buku menjelaskan ciri – ciri berfikir

filsafat dengan bermacam – macam pula1. Di antaranya yaitu :

1. Bersifat Universal

Pemikiran filsafat mempunyai kecendrungan sanat umum dan tingkat

keumumannya sangat tinggi, karena pemikiran filsafat tidak bersangkutan dengan

obyek – obyek khusus, akan tetapi bersangkutan dengan konsep – konsep yang

sifatnya umum. Misalnya tentang keadilan, kebebasan dan lainnya. Bersifat

universal juga muatan kebenarannya sampai tingkat umum, mengarah pada

pandangan dunia, mengarah pada realitas hidup dan realitas kehidupan umat

manusia secara keselurahan.

2. Bersifat Radikal

Berfilsafat berarti berfikir radikal. Filsuf adalah pemikir yang radikal. Karena

berfikir secara radikal, ia tidak akan pernah berhenti hanya pada suatu wujud

realitas tertentu. Ke radikalan berfikirnya itu akan senantiasa mengobarkan

hasratnya untuk menemukan realitas seluruh kenyataan, berarti dirinya sendiri

1
M. Sidi Ritaudin, Mengenal Filsafat dan Karateristiknya, (IAIN Raden Intan Lampung, 2015),hlm. 136

5
sebagai suatu realitas telah termasuk ke dalamnya sehingga ia pun berupaya untuk

mencapai akar pengetahuan tentang dirinya sendiri. Telah jelas bahwa artinya

berfikirmradikan bisa di artikan berfikir sampai ke akar- akarnya, tidak tanggung –

tanggung, sampai kepada konsenkuensinya yang terakhir. Berfikir itu tidak

setengah – setengah, tidak berhenti di jalan tetap terus sampai ke ujungnya.

3. Sistematis

Sistematis disini artinya susunan dan urutan (hierarki), juga kaitan suatu masalah

dengan materi atau masalah lain yang terdapat pada filsafat. Lantas, apa yang di

maksud dengan materi atau permasalahan filsafat dan bagaimana susunan dan

hubungan satu masalah dengan masalah terjadi? Menurut Langeveld (1959)

mengajukan tiga masalah pokok dalam filsafat yang melahirkan jenis jenis

filsafat, di sebut dengan problematika filsafat. Ketiga masalah tersebut antara lain:

a. Masalah mengenal dan mengetahui atau cognition

b. Masalah segala sesuatu atau metafisika

c. Masalah penilaian dan aksiologi

4. Spekulatif

Berfikir spekulatif. Ciri pemikiran ini merupakan kelanjutan dari ciri berfikir

abstrak yang selalu berupaya mengangkat pengalaman – pengalaman faktawi ke

taraf pemahaman dan penalaran. Melalui itu, orang tidak hanya berhenti pada

informasi sekedar menunjukan apa adanya (in itself) tetapi lebih meningkatkan

pada taraf membanun pemikiran dan pemahaman tetntang mengapa dan

bagaimana nya hal itu dalam berbagai dimensi bentuk pendekatan. Pemikiran

filsafat yang berciri spekulatif memungkinkan adanya transendesi untuk

menunjukkan sebuah perpektif yang luas tentaang aneka kenyataan. Teganya,

melalui ciri pemikiran filsafat yang spekulatif dimaksud, orang tidak sekedar

hanya menerima sebuah kenyataan (kebenaran) secara informatif, sempit dan

6
dangkal, tetapi dengan sikap kritis dan penuh imajinasi untuk memahami

(verstending) dan mengembangkannya secara luas dalam berbagai khasana

pemikiran yang beraneka. Berfilsafat adalah berfikir dengan sada, yang

mengandung pengertian secara teliti dan teratur sesuai dengan aturan dan hukum

yang ada. Berfikir secara filsafat harus dapat menyerap secara keseluruhan apa

yang ada pada alam semesta secara utuh sehingga orang di mungkinkan untuk

mengembangkannya dalam berbagai aspek pemikiran dan bidang keilmuan yang

khas.

B. Pendekatan Mempelajari Filafat

Bagaimana cara mempelajari filsafat? Pertama sekali perlu kiranya diketahui


bahwa isi filsafat amat luas. Sebab lain ialah filsafat merupakan cabang
pengetahuan yang tertua, dan sebab yang ketiga adalah pendapat filosof tidak ada
yang tidak layak dipelajari, tidak ada filsafat yang ketinggalan jaman. Lalu,
bagaimana menghadapinya? Dan dari mana memulainya?
Upaya memahami apa yang dimaksud dengan filsafat dapat dilakukan melalui
berbagai pendekatan, secara umum, pendekatan yang diambil dapat dikategorikan
berdasarkan sudut pandang terhadap filsafat, yakni filsafat sebagai produk dan
filsafat sebagai proses. Sebagai produk artinya melihat filsafat sebagai kumpulan
pemikiran dan pendapat yang dikemukakan oleh filsuf, sedangkan sebagai proses,
filsafat sebagai suatu bentuk atau cara berfikir yang sesuai dengan kaidah-kaidah
berfikir filsafat.2 Berikut hal-hal mendasar untuk belajar filsafat antara lain:
a. Pendekatan Historis dengan variasinya
Metode ini dipandang sangat baik bagi pemula karena pembaca akan dituntun
untuk mengenal pemikiran para filosf terdahulu. Selain itu pembaca akan tahu
latar belakang secara kronologis terhadap sebuah pemikiran. Contoh pemanfaat
pendekatan historis yang baik ialah Jostein Gaarder, Sophie’s World.
b.      Pendekatan Metodologis
Dengan metode ini, beragam metode berfilsafat ditimbang-timbang,
kemudian kalau ditemukan metode yang terbaik kemudian dipilih sebagai

2
Alin Mujtamiah, Pendidikan Filsafat Akal dan Sehat, (Karya Prof. Dr. Ahmad Tafsir, MA. IAIN Salatiga,2017)

7
metode. Contoh pemakai pendekatan metodologis yang baik ialah Mark B.
Woodhouse, A Preface to Philosophy.
c.       Pendekatan Analitis dengan beragam variasinya
Metode ini memandang bahwa tugas utama pengantar filsafat adalah
menjelaskan unsur-unsur filsafat. Dalam hal ini, filsafat dijelaskan secara
sistematis dan diterangkan segamblang-gamblangnya agar mudah
dipahami. Contoh pengguna pendekatan analitis yang baik ialah Louis O.
Kattsoff, Elements of Philosophy. 
d.      Pendekatan Eksistensial 
Metode ini memandang bahwa untuk menjelaskan filsafat ialah dengan
memperkenalkan jalan-hidup filosofis tanpa terbelenggu dengan
sistematikanya. Dalam pendekatan ini, tema-teman pokok filsafat didalami
agar pembaca dengan sendirinya memahami gambaran tentang filsafat.
Contoh penerap pendekatan eksistensial yang baik ialah A.C. Ewing, The
Fundamental Questions of Philosophy. 
e.       Pendekatan Terpadu
Metode ini mensintesis berbagai pendekatan sekaligus dalam satu buku
saja. Contoh pelaku pendekatan terpadu yang baik ialah Stephen
Palmquist, The Tree of Philosophy.

Selain dengan melakukan beberapa pendekatan, ada pula metode-metode untuk mempelajari
filsafat, 3yaitu:

a. Metode Sistematis
Berarti pelajar menghadapi karya filsafat. Misalnya mula-mula pelajar menghadapi
teori pengetahuan yang terdiri   atas beberapa cabang filsafat. Setelah itu ia
mempelajari teori hakikat yang merupakan cabang lain. Kemudian ia mempelajari
teori nilai dan filsafat nilai.

b. Metode Historis
Digunakan bila para pelajar mempelajari filsafat dengan cara mengikuti sejarahnya,
jadi sejarah pemikiran. Ini dilakukan dengan membicarakan tokoh demi tokoh

3
Asmoro Ahmad, Filsafat umum, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 22

8
menurut kedudukan dalam sejarah. Mulai dari membicarakan biografinya, teori
pengetahuannya, teori hakikat maupun sampai teori nilainya.

c. Metode Kritis
Digunakan oleh mereka yang mempelajari filsafat tingkat intensif. Pelajar haruslah
sedikit banyak memiliki pengetahuan filsafat. Pelajar filsafat pada tingkat pascasarjana
sebaiknya menggunakan metode ini. Kritik itu mungkin dalam bentuk menentang,
dapat juga berupa dukungan terhadap ajaran filsafat yang sedang ia pelajari. Ia
mengkritik menggunakan pendapatnya sendiri.

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam pembahasan untuk mengetahui bagaimana karateristik pemikiran filsafat

dan pendekatan dalam mempelajari filsafat tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa filsafat memiliki karakteristik yang telah di jelaskan dalam pembahasan

tersebut, yaitu: universal,radikal dan sistematis. Dan juga tiga metode pendekatan

dalam mempelajari filsafat yaitu pendekatan sitematis, historis dan kritis.

10
DAFTAR PUSTAKA

Asmoro Ahmad, Filsafat umum, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 22

M. Sidi Ritaudin, Mengenal Filsafat dan Karateristiknya, (IAIN Raden Intan Lampung, 2015),hlm.

136

Alin Mujtamiah, Pendidikan Filsafat Akal dan Sehat, (Karya Prof. Dr. Ahmad Tafsir, MA. IAIN

Salatiga,2017)

11

Anda mungkin juga menyukai